Desa Aril
Desa Aril
Naik Kelas
Turun
Ranjang UU NO. 32 TAHUN 2004
Siuman setelah tidur panjang
PP No. 76 TAHUN
2001
PENYUSUTAN OTONOMI DESA
UU NO. 22 TAHUN 1999
MAJU, MANDIRI
& SEJAHTERA
4
SUBSTANSI PENGATURAN
UNDANG-UNDANG TENTANG DESA
(( 16
16 BAB,
BAB, 122
122 PASAL
PASAL ))
1. KETENTUAN UMUM
2. KEDUDUKAN DESA DAN JENIS DESA
3. PENATAAN DESA
4. KEWENANGAN DESA
5. PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA
6. HAK DAN KEWAJIBAN DESA DAN MASYARAKAT DESA
7. PERATURAN DESA
8. KEUANGAN DESA DAN ASET DESA
9. PEMBANGUNAN DESA DAN KAWASAN PERDESAAN
10. BADAN USAHA MILIK DESA
11. KERJASAMA DESA
12. LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN LEMBAGA ADAT
DESA
13. KETENTUAN KHUSUS DESA ADAT
14. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
15. KETENTUAN PERALIHAN
16. KETENTUAN PENUTUP
5
TUJUAN DAN AZAS PENGATURAN
TUJUAN PENGATURAN
1. MEMBERIKAN PENGAKUAN DAN PENGHORMATAN ATAS
DESAYANG ADA DENGAN KEBERAGAMANYA
2. MEMBERIKAN KEJELASAN STATUS DAN KEPASTIAN HUKUM
ATAS DESA
3. MELESTARIKAN DAN MEMAJUKAN ADAT, TRADISI DAN BUDAYA
MASYARAKAT
4. MENDORONG PRAKARSA, GERAKAN DAN PARTISIPASI MASY
5. MEMBENTUK PEMERINTAHAN DESA YANG PROFESIONAL,
EFISIEN DAN EFEKTIF, TERBUKA, BERTANGGUNGJAWAB
6. MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK GUNA PERWUJUDAN
KESEJAHTERAAN UMUM
7. MENINGKATKAN KETAHANAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT
8. MEMAJUKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DESA
9. MEMPERKUAT MASY. DESA SEBAGAI SUBYEK PEMBANGUNAN
6
AZAS PENGATURAN
1. REKOGNISI
2. SUBSIDIARITAS
3. KEBERAGAMAN
4. KEBERSAMAAN
5. KEGOTONGROYONGAN
6. KEKELUARGAAN
7. MUSYAWARAH
8. DEMOKRASI
9. KEMANDIRIAN
10. PARTISIPASI
11. KESETARAAN
12. PEMBERDAYAAN
13. KEBERLANJUTAN
7
KEDUDUKAN
DAN
JENIS DESA
10
LANJUTAN………
11
KEWENANGAN DESA
13
TUGAS KEPALA DESA
14
HAK KEPALA DESA
15
KEWAJIBAN KEPALA DESA
17
LARANGAN KEPALA DESA
18
PERANGKAT DESA
19
MUSYAWARAH DESA
28
ALOKASI DANA DESA
BAGIAN DARI DANA PERIMBANGAN
29
PEMBANGUNAN DESA
DAN
KAWASAN PERDESAAN
PEMBANGUNAN DESA:
1 PEMERINTAH DESA MENYUSUN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA MENGACU PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAB/KOTA.
2 PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA TERDIRI DARI RENCANA
PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJM DESA)
6 TAHUNAN DAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA (RKP)
TAHUNAN, DITETAPKAN DENGAN PERATURAN DESA DAN
MERUPAKAN SATU-SATUNYA DOKUMEN PERENCANAAN DI DESA
3 PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DIDASARKAN PADA DATA
DAN INFORMASI YANG AKURAT
30
LANJUTAN
31
LANJUTAN……..
32
BADAN USAHA MILIK DESA
(BUM DESA)
36
KETENTUAN KHUSUS
DESA ADAT
38
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
39
40
SELAYANG PANDANG
Naik Kelas
Turun
Ranjang UU NO. 32 TAHUN 2004
Siuman setelah tidur panjang
PP No. 76 TAHUN
2001
PENYUSUTAN OTONOMI DESA
UU NO. 22 TAHUN 1999
44
Pemerintahan Desa :
“Penjabat kepala desa berasal dari Pegawai Negeri Sipil
di lingkungan pemerintahan daerah kabupaten/kota,”
Tentang pemilihan kepala desa, disebutkan pada Pasal
40 PP 43/2014 bahwa, pemilihan kepala desa
dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah
kabupaten/kota, dan dapat dilaksanakan bergelombang
paling banyak 3 (tiga) kali dalam jangka waktu 6 (enam)
tahun.
Jika terjadi kekosongan jabatan kepala desa dalam
penyelenggaraan pemilihan kepala desa yang serentak,
maka bupati/walikota menunjuk penjabat kepala desa.
Hal ini disebutkan pada Pasal 40 ayat (4) :
45
Jabatan Kepala Desa
Lama jabatan Kepala Desa Menurut Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 ini, Kepala Desa
memegang jabatan selama 6 (enam) tahun terhitung
sejak tanggal pelantikan, dan dapat menjabat paling
lama 3 (tiga) kali secara berturut-turut atau tidak secara
berturut-turut.
“Dalam hal Kepala Desa mengundurkan diri sebelum
habis masa jabatannya atau diberhentikan, Kepala
Desa dianggap telah menjabat 1 (satu) periode masa
jabatan,” Pasal 47 Ayat (5).
46
Perangkat Desa
Perangkat Desa yang berkedudukan sebagai
unsur pembantu Kepala Desa terdiri dari:
Sekretariat Desa yang dipimpin oleh
Sekretaris Desa;
Pelaksana Kewilayahan yang jumlahnya
ditentukan secara proporsional; dan
Pelaksana Teknis, paling banyak 3 (tiga)
seksi.
47
Syarat Menjadi Perangkat Desa :
48
Penghasilan Tetap dan Tunjangan Kepala Desa
Penghasilan tetap kepala desa dan perangkat desa
dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
(APB) Desa yang bersumber dari Alokasi Dana Desa
(ADD), yang merupakan pendapatan yang bersumber
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN), dan ditransfer melalui Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota.
Pengalokasian ADD untuk Kepala Desa dan perangkat
desa menggunakan perhitungan sebagai berikut: a.
ADD yang berjumlah kurang dari Rp 500.000.000
digunakan maksimal 60%; b. ADD RP 500 juta – Rp
700 juta digunakan maksimal 50%; c. ADD Rp 700 juta
– Rp 900 juta digunakan maksimal Rp 40%; dan d. ADD
di atas Rp 900 juta digunakan maksimal 30%.
49
“Bupati/Walikota menetapkan besaran
penghasilan tetap a. Kepala Desa; b. Sekretaris
Desa paling sedikir 70% dari penghasilan
Kepala Desa setiap bulan; c. Perangkat Desa
paling sedikit 50% dari penghasilan tetap Kepala
Desa setiap bulan,” bunyi Pasal 81 Ayat
(4a,b,c), Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
2014.
PP 43/2014 menyebutkan juga tentang
tunjangan Kepala Desa, bahwa, selain
menerima penghasilan tetap, Kepala Desa dan
Perangkat Desa menerima tunjangan dan
penerimaan lain yang sah, yang dapat
bersumber dari APB Desa.
50
Penyelenggaraan Kewenangan Desa
"Seluruh pendapatan desa diterima dan disalurkan melalui rekening
kas desa dan penggunaannya ditetapkan dalam APB desa," Pasal 91
PP 43 Tahun 2014
Penyelenggaraan kewenangan Desa berdasarkan pada hak asal usul
dan kewenangan lokal berskala Desa yang didanai oleh APB Desa,
dan juga dapat didanai oleh APBN dan APBD dari Provinsi maupun
Kabupaten/Kota melalui ADD misalnya.
Anggaran untuk menyelenggarakan kewenangan Desa yang didapat
atau ditugaskan oleh Pemerintah Pusat akan didanai dengan APBN
melalui alokasi dari bagian anggaran Kementrian/Lembaga dan
disalurkan melalui SKPD - Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten
atau Kota. Selain itu penyelenggaraan kewenangan desa yang
didapatkan melalui Pemerintah Daerah akan didanai dengan APBD
dari Propinsi, dan Kabupaten atau Kota
51
Dana Pemerintah Pusat dan Daerah untuk Desa
Pemerintah mengalokasikan Dana Desa dalam
anggaran pendapatan dan belanja negara setiap tahun
anggaran yang diperuntukkan bagi Desa yang
ditransfer melalui anggaran pendapatan dan belanja
daerah kabupaten/kota. Pasal 95 ayat 1 PP 43/2014.
52
Pemerintah Daerah dalam PP No. 43 tahun 2014
seperti pemerintah kabupaten/kota akan
mengalokasikan bagian dari hasil pajak dan retribusi
daerah kabupaten/kota kepada desa paling sedikit 10
persen dari realisasi penerimaan pajak dan retribusi
daerah kabupaten/kota. Adapun rumus perhitungannya
adalah 60 persen dari bagian 10 persen itu dibagi
secara merata kepada seluruh desa, dan 40 persen
sisanya dibagi secara proporsional sesuai realisasi
penerimaan hasil pajak dan retribusi dari desa masing-
masing.
53
Pasal 95
(1) Pemerintah mengalokasikan Dana Desa
dalam anggaran pendapatan dan belanja
negara setiap tahun anggaran yang
diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer
melalui anggaran pendapatan dan belanja
daerah kabupaten/kota.
(2) Ketentuan mengenai pengalokasian
Dana Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur tersendiri dalam Peraturan
Pemerintah.
54
BAB XII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 155
Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai
berlaku, sekretaris Desa yang berstatus
sebagai pegawai negeri sipil tetap
menjalankan tugasnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
55