Anda di halaman 1dari 17

KONSEP SEHAT SAKIT

PROGRAM STUDI : D III KEPERAWATAN


MATA KULIAH : KONSEP DASAR KEPERAWATAN
BEBAN STUDI : 2 SKS
ANGGOTA KELOMPOK 6 : 1. Adinda Putri Noviana
P3.73.20.1.042
2. Andhara Sekarini
P3.73.20.1.047
3. Chyntia Sulasti
P3.73.20.1.049
4. Ersa Taura Lubis
P3.73.20.1.054
5. Jihan Alifah Ramadani
P3.73.20.1.061
6. Ni Nyoman Laksmi Purnama Dewi
P3.73.20.1.068
A. KONSEP SEHAT
Kemajuan teknologi pengobatan dan ditemukannya berbagai macam obat, memiliki
kecenderungan yang mendorong orang untuk mempertahankan kesehatannya dengan
menggantungkan diri pada obat, hingga pola hidup sehat seolah-olah dilupakan dan baru
setelah Perang Dunia II konsep sehat mendapatkan perhatian dan dikembangkan hingga saat
ini. Oleh karena itu, timbul berbagai konsep sehat yang ditinjau berdasarkan sudut pandang
yang berbeda, misalnya :
1. Konsep sehat dipandang dari sudut fisik secara individu.
2. Konsep sehat dipandang dari sudut ekologi.
Karena adanya perbedaan dalam sudut pandang tersebut maka hingga kini belum
terdapat batasan sehat yang memuaskan. Konsep sehat yang banyak dianut oleh berbagai
negara adalah konsep sehat yang tercantum dalam pembukaan konstitusi WHO (1948) yang
berbunyi sebagai berikut :
“Health is atage of complete physical, mental and social wellbeing and nor merely the
absence of disease or infirmity.”
Konsep sehat tersebut sangat ideal hingga dalam kenyataan sulit dicapai, maka timbul
lah berbagai kritik terhadap konsep tersebut :
3. Sehat bukan keadaan statis, namun dinamis.
4. Batasan “sejahtera” sulit ditemukan
5. Indikator untuk mengukur sangat banyak
1. Pengertian Sehat :

a. Menurut WHO sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik


fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau
kelemahan.
b. Sehat/kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan
(jasmani), jiwa (rohani) dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (UU. NO.
23/1992 tentang kesehatan).
c. Sehat adalah perwujudan individu yang di peroleh melalui
kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain (aktualisasi).
(Pender)
Konsep Sehat (Travis and Ryan) :

a. Sehat merupakan pilihan, suatu pilihan dalam menentukan kesehatan.


b. Sehat merupakan gaya hidup, desain gaya hidup menuju pencapaian
potensial tertinggi untuk sehat.
c. Sehat merupakan proses, perkembangan tingkat kesadaran yang tidak
pernah putus, kesehatan dan kebahagiaan dapat terjadi di setiap
momen, “here and now”.
d. Sehat efisien dalam mengelola energi, energi yang di peroleh dari
lingkungan, di transfer melalui manusia, dan disalurkan untuk
mempengaruhi lingkungan sekitar.
e. Sehat integritas dari tubuh, pikiran dan jiwa, apresiasi yang manusia
lakukan, pikirkan, rasakan dan percaya akan mempengaruhin status
kesehatan.
f. Sehat adalah penerimaan terhadap diri.
2. Rentang Sehat :

Rentang ini di awali dari status kesehatan : sehat normal, sehat sekali dan
sejahtera. Dikatakan sehat bukan hanya bebas dari penyakit akan tetapi juga
meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan spiritual.
Maka dapat diketahui karakteristik sehat sebenarnya adalah :

a. Memiliki kemampuan merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia


b. Memiliki pandangan terhadap sehat dalam konteks lingkungan
c. Memiliki hidup yang kreatif dan produktif
FAKTOR PENGARUH STATUS KESEHATAN ANTARA LAIN :

a. Perkembangan
Status kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor perkembangan yang
mempunyai arti bahwa perubahan status kesehatan dapat di tentukan oleh
faktor usia.
b. Sosial dan kultural
Kesehatan seseorang dapat berubah karena pengaruh pemikiran atau
keyakinan sehingga dapat menimbulkan perubahan dalam prilaku kesehatan.
c. Pengalaman masa lalu
Dapat diketahui, jika ada pengalaman kesehatan yang tidak diinginkan atau
pengalaman kesehatan yang buruk sehingga berdampak besar dalam status
kesehatan selanjutnya.
d. Harapan seseorang tentang dirinya
Harapan merupakan salah satu bagian yang penting dalam meningkatkan
perubahan status kesehatan ke arah yang optimal.
e. Keturunan
Keturunan memberikan pengaruh terhadap status kesehatan seseorang
mengingat potensi perubahan status kesehatan telah dimiliki melalui
faktor genetik.
f. Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik.
g. Pelayanan
Pelayanan dapat berupa tempat pelayanan atau sistem pelayanan yang
dapat mempengaruhi status kesehatan.
B. KONSEP SAKIT
Perubahan status sehat ke status sakit berkaitan dengan adanya keterpaparan yang dialami
dan kerentanan tubuh manusia dalam menghadapi keterpaparan itu.

KERENTANAN KETERPAPARAN
YA TIDAK
YA TIDAK SAKIT SEHAT
SEHAT SEHAT

Untuk menderita sakit, seorang harus mengalami keterpaparan dan rentan/peka terhadap
keterpaparan itu. Konsep ini sekaligus memberikan gambaran bahwa untuk mencegah
penyakit dapat dilakukan dengan dua cara utama :
1. Menghindari keterpaparan, misalnya memberikan desinfektan
2. Menurunkan kerentanan, misalnya dengan meningkatkan daya tahan tubuh dengan
imunisasi.
1. Pengertian Sakit :

Beberapa pengertian sakit diantaranya yaitu :


a. Sakit adalah sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan
yang menimpa seseorang sehingga menimbulkan gangguan
aktivitas sehari-hari baik itu dalam aktivitas jasmani, rohani
dan sosial. (Perkins)
b. Sakit adalah suatu keadaan dari badan atau sebagaian dari
organ badan di mana fungsinya terganggu atau menyimpang.
(Oxford English Dictionary)
c. Pengertian penyakit dapat diartikan sebagai suatu istilah
dalam dunia medis yang digambarkan sebagai adanya
gangguan dalam fungsi tubuh.
2. Rentang Sakit :

Rentang ini dimulai dari keadaan setengah sakit, sakit, sakit kronis dan kematian.
Tahapan proses sakit :
a. Tahapan gejala
Merupakan tahap awal seseorang mengalami proses sakit dengan ditandai
adanya perasaan tidak nyaman terhadap dirinya karena timbulnya suatu gejala.
b. Tahap asumsi terhadap sakit
Pada tahap ini seseorang akan melakukan interpretasi terhadap sakit yang
dialaminya dan akan merasakan keraguan pada kelainan atau gangguan yang
dirasakan pada tubuhnya.
c. Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan
Tahap ini seseorang mengadakan hubungan dengan pelayanan kesehatan
dengan meminta nasehat dari profesi kesehatan.
d. Tahap penyembuhan
Tahap ini merupakan tahapan terakhir menuju proses kembalinya kemampuan
untuk beradaptasi, di mana seseorang akan melakukan proses belajar untuk
melepaskan perannya selama sakit dan kembali berperan seperti sebelum
DIAGRAM RENTANG SEHAT SAKIT
C. PROSES TERJADINYA PENYAKIT

Proses terjadinya penyakit disebabkan adanya infeksi antara


“agen” atau faktor penyebab penyakit, manusia sebagai “pejamu”
atau host, dam faktor lingkungan yang mendukung. Ketiga faktor
disebut dikenal sebagai Trias Penyebab Penyakit.
Proses interaksi ini disebabkan adanya “agen” penyebab penyakit
kontak dengan manusia sebagai pejamu yang rentang didukung
oleh keadaan lingkungan.
Proses terjadi penyakit di atas sebenarnya telah dikenal sejak
zaman Romawi yaitu pada masa Galenus (205-130 SM) yang
mengungkapkan bahwa penyakit dapat terjadi karena adanya
faktor predisposis, faktor penyebab, dan faktor lingkungan
a. Faktor Agen
Agen sebagai faktor penyebeb penyakit dapat berupa unsur hidup atau mati yang terdapat dalam
jumlah yang berlebih atau kekurangan.
1) Agen berupa unsur hidup terdiri dari :
a) Virus,
b) Bakteri,
c) Jamur,
d) Parasit,
e) Protozoa,
f) Metazoa.
2) Agen berupa unsur mati :
a) Fisika : sinar radioaktif;
b) Kimia : karbon monoksida, obat-obatan, pestisida, Hg, Cadmium, Arsen;
c) Fisik : benturan, atau tekanan
3) Unsur pokok kehidupan :
a) Air
b) Udara
Tempat Pembiakan Agen
Perabotan rumah tangga, bahan makanan, makanan jadi serta sisa makanan dapat
berperan sebagai tempat pembiakan agen penyakit, bahkan dapat berperan sebagai
perantara penjalaran penyakit, dan berpindah pada pejamu lainnya.
b. Faktor Pejamu (Host)

Pejamu ialah keadaan manusia yang semakian rupa sehingga menjadi


faktor risiko untuk terjadinya penyakit. Faktor ini merupakan faktor
intrinsik. Faktor pejamu yang merupakan faktor risiko untuk timbulnya
penyakit adalah sebagai berikut.

1)Genetik, misalnya penyakit herediter.


2)Umur, lansia memiliki resiko untuk terkena penyakit jantung.
3)Jenis Kelamin, misalnya penyakit diabetes mellitus (wanita) penyakit
jantung dan hipertensi (laki-laki)
4)Keadaan Fisiologi
5)Kekebalan, Orang-orang yang tidak mempunyai kekeblan terhadap
suatu penyakit akan mudah terserang penyakit tersebut.
6)Penyakit Sebelumnya, Misalnya, reumatoid artritis yang mudah
kambuh.
7)Sifat-sifat Manusia, Higiene perorangan yang jelek akan mudah
terserang penyakit infeksi.
c. Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor ketiga sebagai penunjang terjadinya penyakit. Faktor ini
disebut “faktor ekstrinsik”.
1) Lingkungan fisik
Yang termasuk lingkungan fisik antara lain geografik dan keadaan musim.
2) Lingkungan biologis
Lingkungan biologis ialah semua makhluk hidup yang berada disekitar manusia yaitu flora dan
fauna, termasuk manusia.
3) Lingkungan sosial ekonomi
Yang termasuk dalam faktor sosial ekonomi adalah pekerjaan, urbanisasi, perkembangan
ekonomi dan bencana alam.
a) Pekerjaan. Pekerjaan yang berhubungan dengan zat kimia akan memudahkan terkena penyakit.
b) Urbanisasi. Urbanisasi dapat menimbulkan berbagai masalah sosial seperti kepadatan
penduduk dan tumbuhnya daerah kumuh, perumahan, pendidikan dan sampah dan tinja yang
akan mencemari air minum dan lingkungan. Lingkungan demikian merupakan penunjang
tejadinya berbagai macam penyakit infeksi.
c) Perkembangan Ekonomi. Peningkatan ekonomi rakyat akan mengubah pola konsumsi yang
cendrung memakan makanan yang mengandung banyak kolestrol. Sebaliknya, bila tingkat
ekonomi rakyat yang rendah maka akan timbul masalah perumahan yang tidak sehat, kurang
gizi, dan lain-lain yang memudahkan timbulnya penyakit infeksi.
d) Bencana Alam. Misalnya, meletusnya gunung berapi. Keadaan ini memudahkan timbulnya
berbagai penyakit infeksi.
Selain faktor di atas, sifat-sifat mikroorganisme sebagai agen penyakit juga
merupakan faktor penting dalam proses timbulnya penyakit. Sifat-sifat
mikroorganisme tersebut antara lain :
1. Patogenitas, kemampuan mikroorganisme menimbulkan penyakit pada pejamu.
2. Virulensi, kemampuan mikroorganisme menimbulkan penyakit yang berat atau
fatal.
3. Tropisme, pemilihan jaringan atau organ yang akan di serang.
4. Serangan terhadap pejamu, bila suatu mikroorganisme hanya menyerang
manusia, dikatakan bahwa mikroorganisme tersebut memiliki rentang yang
pendek. Sebaliknya, bila mikroorganisme selain menyerang manusia juga
menyerang hewan dapat dikatakan bahwa mikroorganisme tersebut mempunyai
rentang yang luas.
5. Kecepatan berkembang biak, mikroorganisme yang mempunyai kemampuan
berkembang biak dengan cepat akan cepat menimbulkan penyakit.
6. Kemampuan menembus jaringan, kemampuan yang tinggi dari suatu
mikroorganisme untuk menembus jaringan akan makin cepat menimbulkan gejala
penyakit.
7. Kemampuan memproduksi toksin, akan lebih mudah menimbulkan penyakit.
8. Kemampuan menimbulkan kekebalan, menyulitkan mikroorganisme tersebut
untuk menimbulkan penyakit.

Anda mungkin juga menyukai