Anda di halaman 1dari 29

CDS Ekstraksi Gigi Sulung

Nouval Arum
Kelas 5
Overview Case
• ♂, 8 tahun • (-) sakit pd rahang
• KU: gigi depan atas terasa goyang • (-) kebiasaan bruxism
sejak 1 minggu yg lalu • Mengunyah 2 sisi
• P. Subjektif: • Masih mengkonsumsi susu formula
• Memiliki riwayat minum susu botol
• Riwayat kesehatan umum: t.a.k hingga 4 tahun
• Riwayat kesehatan gigi: • Sikat gigi 3 kali sehari, tanpa
• Pernah sakit gigi belakang atas kanan dampingan, dgn pasta gigi yg
• Saat ini gigi tdk sakit mengandung fluor
• Tdk memiliki pengalaman yg kurang • Tdk menggunakan alat bantu
menyenangkan saat ke drg pembersihan gigi & mulut
• (-) kebiasaan buruk • Belum pernah mendapat terapi
fluor
• Personality kooperatif
• Usia biologis = usia kronologis
• Perilaku positif saat pemeriksaan
• P. EO:
• TB: 140,5 cm – BB: 22 kg
• Kulit: t.a.k
• Tangan/jari: t.a.k
• Kepala & leher: t.a.k
• TMJ: t.a.k
• P. limfe: t.a.k
• Bibir: t.a.k
• P.IO:
• Tahapan geligi: campuran awal
• Oklusi gigi: kelas I angle
• Urutan erupsi: normal
• Premature loss, persistensi (-)
• Resiko karies tinggi
• Kondisi gusi & jar. perio: gingivitis associated with dental plaque only
• Indeks plak: 60,4%
• Keadaan gigi 62:
• Vitalitas (-)
• Perkusi/tekan (-)
• Mobility (+) grade 1
• Poket periodontal DBN
• Karies di seluruh permukaan gigi
Indikasi Pencabutan Gigi Sulung
• harus mengetahui usia anak --> untuk mengetahui bila gigi tsb tanggal
atau diganti dengan gigi tetap
1.Natal Tooth / Neonatal Tooth
• Natal Tooth, gigi erupsi sebelum lahir.
• Neonatal Tooth, gigi erupsi setelah 1 bulan lahir dan biasanya gigi :
• Mobility
• Dapat mengiiritasi --> menyebabkan ulserasi pada lidah
• Mengganggu untuk menyusui

7/29/20
2. Gigi dengan karies yang parah dan tidak dapat dilakukan restorasi
3. Infeksi periapikal / interradikuler yang tidak dapat disembuhkan
dengan jalan lain kecuali dicabut
4. Gigi yang sudah waktunya tanggal
5. Gigi sulung yang persistensi
6. Gigi sulung yang impacted, menghalangi erupsi gigi tetap 7. Gigi
dengan Ulkus Dekubitus
7. Gigi dengan Ulkus Dekubitus
8. Untuk perawatan orthodontic
9. Supernumerary Tooth

7/29/20
Kontraindikasi
1. Anak yang sedang menderita infeksi akut di mulutnya Misalnya :
Acute Infection Stomatitis, Herpetic Stomatitis. Infeksi ini
disembuhkan dulu baru dilakukan pencabutan.
2. Blood Diserasia atau kelainan pada darah Dimana bisa
mengakibatkan terjadinya perdarahan, dan infeksi setelah
pencabutan. Pencabutan dilakukan setelah konsultasi dengan dokter
ahli tentang penyakit darah.

7/29/20
● Pasien anak umur 3 tahun, dengan keadaan umum :
“ acute lymphocytic leukemia”
•Gingiva --> pucat
•Gusi mudah sekali berdarah
● Pasien dengan keadaan umum “acute myeloid leukaemia“
•Infiltration of the gingivae
•spontaneous bleeding
•less common than the lymphonic type

7/29/20
3. Pada penderita penyakit jantung
• Misalnya : Congenital Heart Diseases, Rheumatic Heart Diseases akut / kronis,
Pada penderita ginjal / kidney diseases
3. Pada penyakit sistemik yang akut 4. Pada penyakit sistemik yang akut
4. Adanya tumor yang ganas
5. Pada penderita Diabetes Mellitus
6. Irradiated Bone

7/29/20
Teknik Pencabutan Gigi Sulung
• Tidak berbeda dengan gigi Tidak berbeda dengan gigi tetap tetap
• Tidak memerlukan tenaga Tidak memerlukan tenaga yang besar yang
besar
• Harus diingat dibawah gigi Harus diingat dibawah gigi
• Harus diingat dibawah gigi Harus diingat dibawah gigi sulung ada gigi
tetap sulung ada gigi tetap
• Pemakaian tang ekstraksi Pemakaian tang ekstraksi lebih kecil lebih
kecil
• Harus diingat akar gigi sulung Harus diingat akar gigi sulung menyebar
dan kadang menyebar dan kadang--kadang kadang resorbsinya tidak
beraturan.

7/29/20
Gigi Sulung Akar Tunggal
• Gerak rotasi dengan satu jurusan diikuti dengan gerakan ekstraksi
(penarikan)
• ex: gigi anterior atas

7/29/20
• gigi anterior rahang bawah

7/29/20
Gigi Sulung Akar Ganda
• Gerakan luksasi pelan Gerakan
luksasi pelan--pelan pelan
• Diikuti dengan gerakan ekstraksi

7/29/20
7/29/20
Beberapa Komplikasi yang mungkin Beberapa Komplikasi yang
mungkin terjadi pada waktu pencabutan gigi terjadi pada waktu
pencabutan gigi sulung
1. Fraktur Akar
Perlu tehnik yang baik dan hati-hati dalam pencabutan gigi pencabutan
gigi
Cara mengatasi :
• Kalau terlihat : dikeluarkan sedapat mungkin / dengan tang khusus (bein)
• Kalau tidak terlihat : Ro”foto untuk melihat posisi sisa akar terhadap benih gigi
tetap, jika jauh diambil segera

7/29/20
7/29/20
7/29/20
2. Trauma pada benih gigi tetap
• Harus diingat posisi benih gigi tetap sebelum pencabutan
• Cara mengatasi:
• Kalau benih tercabut, dikembalikan ketempatnya kemudian mukosa dijahit
• Kalau benih berubah posisi --> observasi / reposisi

7/29/20
macam-macam anastesi lokal
1.Anastesi Topikal
Menghilangkan rasa sakit di bagian permukaan saja karena yang dikenai hanya
ujung-ujung serabut urat syaraf. Bahan yang digunakan berupa salf.
2.Anastesi Infiltrasi
Sering dilakukan pada anak-anak untuk rahang atas ataupun rahang bawah, mudah
dikerjakan dan efektif. Daya penetrasinya pada anak cukup dalam karena
komposisi tulang dan jaringan belum begitu kompak.
3.Anastesi Blok
Digunakan untuk pencabutan gigi molar tetap.

7/29/20
Bahan anastesi topikal yang dipakai dapat dibagi
sebagai berikut :
1. Menurut bentuknya : Cairan, salep, gel
2. Menurut penggunaannya : Spray, dioleskan, ditempelkan
3. Menurut bahan obatnya : Chlor Etil, Xylestesin Ointment, Xylocain
Oitment, Xylocain Spray
4. Anastesi topikal benzokain (masa kerja cepat) dibuat dengan
konsentrasi > 20 %, lidokain tersedia dalam bentuk cairan atau salep > 5
% dan dalam bentuk spray dengan konsentrasi > 10 %.

7/29/20
• Beberapa bahan anastesi suntikan :
• 1. Lidocaine (Xylocaine) HCl 2 % dengan epinephrine 1 : 100.000
• 2. Mepicaine (Carbocaine) HCl 2 % dengan levanordefrin (Neo-
cobefrin) 1 : 20.000.
• 3. Prilocaine (Citanest Forte) HCl 4 % dengan epinephrine 1 :
200.000

7/29/20
anastesi infiltrasi
• daerah bukal/labial RA & RB
Masuknya jarum ke dalam mukosa ± 2 – 3 mm, ujung jarum
berada pada apeks dari gigi yang dicabut. Sebelum mendeponir
anastetikum, lakukan aspirasi untuk melihat apakah pembuluh
darah tertusuk. Bila sewaktu dilakukan aspirasi dan terlihat
darah masuk ke dalam karpul, tarik karpul. Buang darah yang
berada di karpul dan lakukan penyuntikan pada lokasi lain yang
berdekatan. Masukkan obat dengan perlahan dan tidak boleh
mendadak sebanyak ± 0,60 ml (1/3 karpul).

7/29/20
• daerah palatal/lingual
Masukkan jarum sampai menyentuh tulang. Masukkan obat
perlahan dan tidak boleh mendadak sebanyak ± 0,2 – 0,3 cc.
Akan terlihat mukosa daerah tersebut putih/pucat.

7/29/20
• daerah interdental papil
Masukkan jarum pada daerah papila interdental, masukkan obatnya
sebanyak ± 0,2 – 0,3 cc. Akan terlihat mukosa daerah tersebut
memucat.

7/29/20
• intraligamen
Suntikan intraligamen dilakukan ke dalam periodontal ligamen. Suntikan
ini menjadi populer belakangan ini setelah adanya syringe khusus
untuk tujuan tersebut. Suntikan intraligamen dapat dilakukan dengan
jarum dan syringe konvensional tetapi lebih baik dengan syringe
khusus karena lebih mudah memberikan tekanan yang diperlukan
untuk menyuntikan ke dalam periodontal ligamen

7/29/20
teknik
• Hilangkan semua kalkulus dari tempat penyuntikan, bersihkan sulkus gingiva dengan rubber cup dan pasta profilaksis dan
berikan desinfektan dengan menggunakan cotton pellet kecil.
• Masukkan jarum ke dalam sulkus gingiva pada bagian mesial distal gigi dengan bevel jarum menjauhi gigi.
• Tekan beberapa tetes larutan ke dalam sulkus gingiva untuk anastesi jaringan di depan jarum Injeksi
• Gerakkan jarum ke apikal sampai tersendat diantara gigi dan crest alveolar biasanya kira-kira 2 mm
• Tekan perlahan-lahan. Jika jarum ditempatkan dengan benar harus ada hambatan pada penyuntikan dan jaringan di sekitar
jarum memutih. Jika tahanan tidak dirasakan, jarum mungkin tidak benar posisinya dan larutan yang disuntikkan akan
mengalir ke dalam mulut.
• Suntikan perlahan-lahan, banyaknya 0,2 ml.
• Untuk gigi posterior, berikan suntikan di sekitar tiap akar.
• Dapat pula diberikan penyuntikan di bagian mesial dan distal akar tetapi dianjurkan bahwa tidak lebih dari 0,4 ml larutan
disuntikan ke tiap akar.
• 9. Cartridge harus dibuang dan tidak boleh digunakan untuk pasien yang lain, walaupun sedikit sekali larutan yang
digunakan.

7/29/20

Anda mungkin juga menyukai