Anda di halaman 1dari 14

REFERAT

Rhinore
 
 
Oleh :
Queenly Alfarita M Bisararisi, S.Ked
NIM. 1830912320050
 
 
Pembimbing :
dr. Nur Qamariah, M.Kes, Sp. THT-KL
 
 
BAGIAN/SMF THT-KL
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
RSUD ULIN BANJARMASIN
Juli, 2020
DEFINISI
Istilah rhinorrhea berasal dari kata
Yunani, ‘rhinos’ artinya hidung dan ‘-
rrhea’ artinya aliran atau cairan.
Rhinore adalah suatu kondisi dimana
rongga hidung terisi lendir atau cairan.
ETIOLOGI
1.Infeksi
2.Alergi
3.Temperatur Dingin
4.Lakrimasi
5.Trauma Kepala
6.Penyebab Lainnya (Ketergantungan
opioid, cystic fibrosis, nasal tumor,
perubahan hormonal dan cluster
headaches
KLASIFIKASI
Konsistensi dari rhinore terbagi menjadi 5 bagian:
1. Serous (berwarna bening dan berair)
2. Mukoid (berlendir dan berwarna bening sampai
kekuningan, disebabkan oleh infeksi)
3. Mukopuruen (kental dan berwarna kuning
kehijauan)
4. Serous sanguineous (sekret encer/ berair dan
bercampur darah)
5. Mukus Sanguineous (sekret berlendir dan kental
yang bercampur dengan darah, disebabkan oleh
adanya keganasan).
Patofisiologi

Sumber:
Watts Annabelle M, Cripps Allan W, et al/. Modulation of Allergic Inflammation in the
Nasal Mucosa of Allergic Rhinitis Sufferers With Topical Pharmaceutical Agents. Front
Pharmacol. Maret 2019.
Diagnosis penyakit dengan gejala Rhinore
Diagnosis Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Terapi
Banding Penunjang
Rhinitis Demam, Sekret bercampur Pemeriksaan Isolasi sampai
Difteri toksemia, darah, kuman dan hasil
limfadenitis, psudomembran putih sekret hidung pemeriksaan
paralisis, ingus yang mudah kuman negatif
bercampur darah berdarah, dan ada (ADS).
krusta coklat di nares Penisilin
anterior dan rongga (lokal/IM)
hidung

Rhinitis Hidung kering, Bercak pada Pemeriksaan Penisilin dan


Sifilis panas & gatal, mukosa, sekret mikrobiologik obat cuci
bersin berulang, mukopurulen berbau dan biopsi hidung
hidung tersumbat, + krusta, perforasi Krusta
ingus encer, septum/ hidung dibersihkan
demam dan nyeri pelana secara rutin
kepala
Sekret mukopurulen dan BTA (-) pada sekret hidung Obat anti TB
Rhinitis Hidung tersumbat krusta Pemeriksaan histopatologi Obat cuci hidung
ditemukan sel datia
TB langerhans dan limfositosi

Waktu: 0-3 minggu - Bengkak daerah Imaging: Foto Water: Antibiotik


Sinusitis Gejala sistemik: demam, rasa
muka/pipi kelopak perselubungan, air Dekongestan
Akut lesu, pusing
Gejala lokal: mata fluid level lokal, tets hidung
- Sekret kental, dapat - Mukosa hiperemi, CT Scan analgetik
berbau
- Hidung buntu
edema post nasal MRI
Nyeri di daerah sinus drip USG
- Maksila: bawah kelopak - Transiluminasi (+)
mata, gigi
- Etmoid: pangkal hidung,
kantus medius
- Frontal: dahi
- Sfenoid: verteks,
oksipital, belakang bola
mata

Waktu: 3 minggu- 3 bulan Sama seperti   Antibiotik spektrum


Sinusitis luas
Sama seperti sinusitis sinusitis akut, tapi
sub akut akut, tapi tanda-tanda Dekongestan lokal,
tanda-tanda radang tetes hidung,
radang akutnya mereda
akutnya mereda analgesik,
antihistamin, mukolitik
Diatermi
Waktu: >3 bulan Tidak seberat sinusitis   Antibiotik,
Sinusitis Sekret di hiddung akut dekongestan lokal,
kronis Rasa tidak nyaman, gatal Bengkak wajah (-) analgetik
di tenggorok Sekret kental purulen Diatermi
Pendengaran terganggu Post nasal drip Pungsi dan irigasi
Nyeri kepala sinus
Gangguan di mata
Batuk
Gejala saluran cerna
akibat mukus tertelan
Tumor - Nasal: Obstruksi - Wajah pasien - Foto polos - Operatif
hidung unilateral, asimetris/ distorsi sinus - Radiasi
hidung dan rhinore, sekret campur - Ada/ tidak proprosis paranasal - Kemoterapi
sinonasal darah, epistaksis, ingus - Rhinoskopi anterior - Tomogram/ CT
berbau dan posterior: Scan
- Orbita: diplopia, kavum nasi dan - MRI
proptosis, oftalmegia, nasofaring - Foto toraks
epifora, gangguan - Nasoendoskopi dan - Biopsi
visus sinuskopi
- Fasial: penonjolan di
pipi, nyeri,
anestesia/parastesia
- Intrakranial: sakit
kepala hebat,
oftalmoplegia,
gangguan visus,
likuorea
Diagnosis Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Terapi
Banding Penunjang
Kebocoran - Akibat trauma:     - Konservatif:
cairan rinore berwarna istirahat
serebrospinal bening kurang berbaring
lebih 48 jam dengan
setelah trauma, posisi kepala
hiposmia/anosmi ditinggikan
a, nyeri kepala, 15-3- derajat,
gangguan antitusif,
penglihatan antiemetik,
- Akibat non pencahar,
trauma: rhinore drainase
jernih dan lumbak
banyak, adanya - Operatif
tinitus dan
gangguan
keseimbangan
RINOSKOPI ANTERIOR

RINOSKOPI POSTERIOR
PENATALAKSANAAN
• Pilihan pengobatan tergantung pada diagnosis dan
penyebabnya sehingga dapat dilanjutkan dengan
penggunaan obat-obatan seperti antihistamin Hi-
blocking, de-congestan oral, antiinflamasi topikal
baik nonsteroid dan steroid, dan agen antikolin-
ergik topikal.
• Pasien dengan gejala dan tanda-tanda Rhinitis
Vasomotor tidak merespons terhadap steroid steroid
topikal atau dosis steroid kortikosteroid sistemik yang
memadai, seperti prednison.
PROGNOSIS
Kondisi yang dikenal sebagai "rhinorrhea"
walaupun tidak mengancam jiwa, dapat
dikaitkan dengan morbiditas yang
signifikan.
KESIMPULAN

 Suatu gejala dan juga suatu tanda.


 Disebabkan kelainan lokal ataupun sistemik.
 Dapat menjadi keluhan utama ataupun keluhan
tambahan .
 Gambaran rinore dapat menjadi ciri dari suatu
penyakit
 Diagnosis ditegakan berdasarkan anamnesis yang
cermat, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang.
Sekian
Dan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai