Anda di halaman 1dari 12

GENETIKA

BERANGKAI DAN PINDAH


SILANG

KELOMPOK VIII
 Sri Putri Dinar
 Nurlelamandasari
 Nureskyamalia
 Fitriama
 BERANGKAI

Fenomena berangkai pertama kali ditemukan pada percobaan dihibrid


oleh W. Bateson dan R.C Punnet pada tahun 1906. Akan tetapi,
mereka tidak dapat memberikan interpretasi terhadap hasil persilangan
yang diperoleh. Baru sekitar lima tahun kemudian seorang ahli
genetika dan embriologi dari Amerika Serikat, T.H. Morgan, dapat
menjelaskan mekanisme peristiwa gen-gen berangkai pada lalat
Drosophila melanogaster.
Orang kedua yang sangat berjasa dalam ilmu Genetika setelah Mendel adalah
Thomas Hunt Morgan (1866 – 1945). Morgan dan kawan kawan lama sekali
mengadakan penelitian pada lalat Drosophilia dan akhirnya dinyatakan bahwa gen-
gen bersama alel-alelnya terletak pada sepasang kromosom homolog berkelompok,
yang dinamakan kelompok berangkai (dalam bahasa Inggris: “lingkage group”) dari
kesimpulan bahwa banyaknya kelompok berangkai pada suatu individu itu
ekuivalen dengan jumlah kromosom haploid dari individu yang bersangkutan.
Misalnya pada jagung (Zea mays, n=10) terdapat 10 kelompok berangkai, pada lalat
Drosphila (n=4) terdapat 4 kelompok berangkai, pada manusia (n= 23) terdapat 23
kelompok berangkai.
 KEDUDUKAN DUA GEN BERANGKAI

Sis
Tipe Parental

Tipe Rekombinasi

Trans
 JENIS-JENIS BERANGKAI

1. Rangkai sempurna
Berangkai sempurna terjadi apabila tidak ada pindah silang antara gen-gen
pada satu kromosom. Apabila gen-gen yang terangkai letaknya amat berdekatan,
selama meiosis gen-gen itu tidak mengalami perubahan letak, sehingga gen-gen itu
bersama menuju gamet.
a. (Gen–gen terangkai sempurna dalam susunan sis)
𝑐𝑢 𝑠𝑟
Misalnya lalat jantan sayap keriput dada bergaris -garis (𝑐𝑢 𝑠𝑟
) dikawinkan dengan
𝐶𝑢 𝑆𝑟
lalat betina sayap normal( baik sayap maupun dadanya) tetapi heterozigot ( 𝑐𝑢 𝑠𝑟
).

Oleh karena gen-gennya terangkai sempurna, maka lalat dihibrid F1 ini akan
membentuk dua macam gamet saja, ialah gamet (Cu Sr) dan gamet (cu sr).
Berhubung dengan itu, maka apabla lalat -lalat ini dibiarkan kawin sesamanya
akan didapatkan lalat-lalat F2 dengan perbandingan = 3 lalat normal: 1 lalat
sayap keriput dada bergaris-garis. Perbandingan ini jelas menyimoang dari
prinsip Mendel sebab andaikan gen-gen itu tidak terangkai, maka perkawinan
dihibrid menghasilkan keturunan dengan perbandingan 9:3:3:1.
a. Gen-gen terangkai sempurna dalam susunan trans
𝑐𝑢 𝑆𝑟
Misalnya lalat jantan sayap keriput dada normal homozigot ( 𝑐𝑢 𝑆𝑟
) dikawinkan
𝐶𝑢 𝑠𝑟
dengan lalat betina sayap normal homozigot dada bergaris-garis(𝐶𝑢 𝑠𝑟
). Lalat-lalat
𝐶𝑢 𝑠𝑟
F1 tentunya normal( baik sayap maupun dadanya) tetapi heterozigot ( ). Oleh
𝑐𝑢 𝑆𝑟

karena gen-gennya terangkai sempurna, maka lalat dihibrid F1 ini akan


membentuk dua macam gamet saja, ialah gamet (Cu sr) dan gamet (cu Sr). Bila
lalat-lalat F1 ini dibiarkan kawin sesamanya akan didaptkan lalat-lalat F2 dengan
perbandingan= 2 lalat normal : 1 lalat sayap normal dad bergaris-garis: 1 lalat
sayap keriput dada normal. Jadi disini terdapat 3 kelas fenotipe, lalat yang double
resesif tidak dijumpai sama sekali. Perbandingan lalat-lalat F2 sebagai hasil
perkawinan dihibrid inipun jelas menyimpang dari prinsip Mendel.

2. Rangkai Tidak Sempurna


Gen-gen yang tidak terangkai pada suatu kromosom biasanya letaknya tidak
berdekatan satu dengan yang lainnya, sehingga gen-gen itu dapat mengalami perubahan
letak disebabkan karena ada penukaran segmen dari kromatid pada sepasang kromosom
homolog, peristiwa mana disebut pindah silang.
a. Gen- gen terangkai tak sempurna dalam susunan cis a. Gen- gen terangkai tak sempurna dalam susuna trans
𝑚𝑏
Misalnya tanaman ercis berbunga merah, serbuk sari bulat ( 𝑚 𝑏 ) dikawinkan
𝑚𝑏 Misalnya tanaman ercis berbunga merah, serbuk sari panjang homozigot
++
dengan tanaman berbunga ungu, serbuk sari panjang homozigot (++ ++). Tanaman 𝑚+
++
( 𝑚 + ) dikawinkan dengan tanaman berbunga ungu homozigot, serbuk sari
F1 berbunga ungu, serbuk sari panjang heterozigot (+ +). Jika tanaman F1 diuji
𝑚𝑏
𝑚𝑏
+𝑏 +𝑏
silang ( dites cross), didapatkan sekumpulan tanaman F2 yang terdiri dari: bulat (+ 𝑏). Tanaman F1 berbunga ungu, serbuk sari panjang heterozigot (𝑚+).
+𝑏 𝑚+
192 tanaman berbunga ungu, serbuk sari panjang
Jika tanaman F1 diuji silang didapatkan sekumpulan tanaman F2 yang terjadi:
23 tanaman berbunga ungu, serbuk sari bulat
30 tanaman berbunga merah, serbuk sari panjang 14 tanaman berbunga ungu, serbuk sari panjang
182 tanaman berbunga merah, serbuk sari bulat 178 tanaman berbunga ungu, serbuk sari panjang
Hasil uji silang ini cukup mengherankan, karena tidak memperlihatkan
160 tanaman berbunga merah, serbuk sari panjang
perbandingan 1:1: 1: 1 seperti yang lazim kita peroleh pada waktu melakukan
uji silang pada dihibrid. Ini disebabkan akibat terjadinya pindah silang gen-gen 18 tanaman berbunga merah, serbuk sari bulat
pada tanaman dihibrid. Gamet- gamet yang tidak mengalami pindah silang gen- Hasil uji silang ini pun tidak memperlihatkan perbandingan 1: 1: 1:1 seperti
gennya( gamet + + dan gamet m b ) dibentuk paling banyak, sebaliknya gamet-
yang lazim kita peroleh pada waktu melakukan uji silang pada dihibrid
gamet yang gen-gennya mengalami pindah silang ( gamet + b dan m +)
dibentuk sedikit, sehingga menghasilkan keturunan sedikit pula. melainkan menunjukkan perbandinga 1:n:n:1.
 PINDAH SILANG
pindah silang (bahasa Inggris) crossing over ialah proses penukaran segmen dari
kromatid-kromatid bukan kakak beradik (bahasa Inggris : nonsister chromatic) dari
sepasang kromosom homolog. Peristiwa pindah silang umum terjadi pada setiap
gametogenesis pada kebanyakan makhluk seperti tumbuh-tumbuhan, hewan dan
manusia, pindah silang terjadi ketika meiosis 1 A (akhir profase 1 atau permulaan
metafase 1) yaitu pada saat kromosom telah mengganda menjadi dua kromatid.

Peristiwa pindah silang, bersama-sama dengan pemilihan bebas (hokum Mendel II),
merupakan mekanisme penting yang mendasari pembentukan keanekaragaman genetic karena
kedua-duanya akan menghasilkan kombinasi baru diantara gen-gen yang terdapat pada
individu sebelumnya. Selanjutnya, seleksi alam akan bekerja untuk mempertahankan
genotipe-genotipe dengan kombinasi gen yang adaptif saja. Oleh karena itulah, banyak
ilmuwan yang menganggap bahwa pindah silang dan pemilihan bebas sangat penting bagi
berlangsungnya proses evolusi.
 PINDAH SILANG PASCADUPLIKASI KROMOSOM

Pada profase I meiosis kedua kromosom homolog akan mengalami duplikasi mejadi
empat buah kromatid. Selanjutnya, keempat kromatid ini akan membentuk sinapsis
yang dinamakan tetrad. Pada saat terbentuknya konfigurasi tetrad inilah pindah
silang terjadi.

Pindah silang terjadi sebelum kromosom mengalami duplikasi. Ternyata dilihat dari
kedelapan askospora hasil pembelahan mitosis gamet dapat dipastikan bahwa keempat gamet
yang dihasilkan seluruhnya merupakan gamet tipe rekombinasi atau sama sekali tidak ada
gamet tipe parental. Hal ini jelas sesuatu yang tidak mungkin terjadi karena dari penjelasan
sebelumnya kita mengetahui bahwa presentase gamet tipe rekombinasi berksiar dari 0 hingga
50%.
 JENIS-JENIS PINDAH SILANG

Pindah silang tunggal

Pindah silang ganda


 FAKTOR0FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PINDAH SILANG
a. Temperatur
Temperatur yang melebihi atau kurang dari temperatur normal.
b. Umur
makin tua satu individu makin kurang mengalami pindah silang
c. Zat kimia, zat-zat kimia tertentu
d. Penyinaran dengan sinar x
e. Jarak antara gen-gen terangkai. Makin jauh, makin besar kemungkinan pindah silang
f. Jenis kelamin, umumnya pindah silang terjadi pada individu jantan maupun betina.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai