T M. K S.
I E
N ALANA
DH
I A AR
AW
G
OWAN SE
T Y
L
IOHARMA
EMY D
D. HARR
I
EDPRG. R
INTRODUKSI
E D
1. Krosssektional
2. Kasus kontrol
3. Kohort
4. eksperimen
DISAIN STUDI KASUS KONTROL
E+
D+
E-
E+
D-
E-
1. Analisis univariat
- mendeskripsikan dist. Frekuensi variabel eksposure outcome
- jika data dalam skala kontinyu, analisis dari nilai mean dan 95% CI
- jika data dalam skala kategorikal, analisis dari nilai proporsi, 95% CI
2. Analisis bivariat
- melihat hub (asosiasi) antara variabel E dan D
- tgt dari skala pengukuran variabel E dan D
- jika var E dan D dlm skala kategorikal : hub asosiasi diukur dgn
OR, uji statistik dgn chi-square
- jika var E dlm skala kategorikal dan D dlm skala kontinyu : hub
asosiasi diukur dgn membandingkan nilai mean, uji statistik dgn
membandingkan dua mean
- jika var E dan D dlm skala kontinyu : hub asosiasi diukur dgn koef
korelasi “r”, uji statistik dgn uj korelasi
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN STUDI KASUS
KONTROL
Kelebihan :
1.Cocok utk penelitian dgn frekuensi outcome jarang
2.Durasi penelitian relatif singkat
3.Relatif murah
4.Jumlah sampel yg dibutuhkan relatif sedikit
5.Menghasilkan nilai OR (sbg pendekatan RR)
Kelemahan:
1.Berpotensi utk terjadinya bias akibat pengambilan sampal kasus dan kontrol dr
populasi yg berbeda (bias seleksi)
2.Berpotensi terjadi bias dlm pengukuran var E (bias informas)
3.Terbatas pada satu var outcome
4.Tdk dpt menghasilkan insidens, prevalens, RR ataupaun AR
DESAIN STUDI KOHORT
D+
E+
D-
Population
Follow
at risk D+
up
E-
D-
1. Analisis univariat
- mendeskripsikan dist. Frekuensi variabel eksposure outcome
- jika data dalam skala kontinyu, analisis dari nilai mean dan 95% CI
- jika data dalam skala kategorikal, analisis dari nilai proporsi, 95% CI
2. Analisis bivariat
- melihat hub (asosiasi) antara variabel E dan D
- tgt dari skala pengukuran variabel E dan D
- jika var E dan D dlm skala kategorikal : hub asosiasi diukur dgn RR,
OR atau AR , uji statistik dgn chi-square
- jika var E dlm skala kategorikal dan D dlm skala kontinyu : hub
asosiasi diukur dgn membandingkan nilai mean, uji statistik dgn
membandingkan dua mean
- jika var E dan D dlm skala kontinyu : hub asosiasi diukur dgn koef
korelasi “r”, uji statistik dgn uj korelasi
ANALISIS DISAIN STUDI KOHORT(2)
3. Analisis multivariat
- utk melihat hub antara E dan D setelah dikontrol dgn variael-
variabel lain yg merancu hubungan E dan D
KEKUATAN DAN KELEMAHAN STUDI KOHORT
Kekuatan :
Kelemahan:
Berdasarkan kelp pembanding , maka studi eksperimen dibagi menjadi dua yaitu :
1.Within group design : pre test dan post test design, seluruh individu mendapat
eksposure yg sama , kemudian di foolow up, bandingkan outcome pada saat pre test
dan post test
2.Between group design : peneliti membandingkan outcome dari dua atau lebih kelp yg
mendapat intervensi berbeda
RANDOMISASI VS RANDOM SAMPLING
populasi
sampel
Random selection
Outcome +
E+
Outcome-
Follow
up Outcome +
Random alocation
E-
Outcome -
PROSES BLINDING
Tujuan :
1.Pada proses randomisasi : dapat mengeliminasi confounder
2.Pada periode follow up : menghindari bias yang berasal dari subjek, peneliti
ataupun penganalisis
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN STUDI EKSPERIMEN
Kelebihan :
1.Dpt memberikan bukti kuat adanya hubungan sebab akibat
2.Mrp satu-satuya disain yg sesuai dipakai untuk meneliti obat2an baru
3.Dpt menghasilkan penelitian yg murah dan cepat dibandingkan penelitian
observasional
Kelemahan:
1.Mahal dan memakan waktu
2.Tdk semua pertanyaan penelitian dpt dijawab dgn desain eksperimen : ada
masalah etika, frekuensi outcome jarang
3.Cenderung membatasi skope penelitian
4.Standar intervensi eksposure mungkin berbeda dengan kondisi yg
sesungguhnya di populasi
TERIMAKASIH SEMOGA BERMANFAAT