Anda di halaman 1dari 31

PENGERTIAN

 David Wechsler : kemampuan untuk bertindak


secara terarah, berpikir secara rasional, dan
menghadapi lingkungannya secara efektif.
 Secara Umum inteligensi adalah suatu
kemampuan mental yang melibatkan proses
berpikir secara rasional.
 Oleh karena itu, inteligensi tidak dapat diamati
secara langsung, melainkan harus disimpulkan
dari berbagai tindakan nyata yang merupakan
manifestasi dari proses berpikir rasional itu.
Kecerdasan
 Kapasitas individu untuk, memperoleh
pengetahuan, mengaplikasikan pengetahuan dan
penalaran abstrak.
 Jenis-Jenis Kecerdasan :

 Kecerdasan verbal, numerikal, spasial,


penalaran,kelancaran, kecepatan perseptual.
 Kecerdasan linguistik, musikal, logis
matematik,spasial,kinestetik, intrapersonal dan
interpersonal (Gardner)
Faktor bawaan atau keturunan
 Penelitian membuktikan bahwa
korelasi nilai tes IQ dari satu
keluarga sekitar 0,50 atau 50%
 Sedangkan di antara 2 anak
kembar, korelasi nilai tes IQnya
sangat tinggi, sekitar 0,90.
 Anak yang diadopsi. IQ
berkorelasi 0,40 - 0,50 dgn ayah
dan ibu yang sebenarnya, dan
hanya 0,10 - 0,20 dgn ortu angkat.
 Selanjutnya bukti pada anak
kembar yang dibesarkan secara
terpisah.
Faktor lingkungan
Walaupun ada ciri-ciri yang pada dasarnya
sudah dibawa sejak lahir, ternyata
lingkungan sanggup menimbulkan
perubahan-perubahan yang berarti.
Inteligensi tentunya tidak bisa terlepas dari
otak.
Perkembangan otak sangat dipengaruhi oleh
gizi yang dikonsumsi. Selain gizi,
rangsangan-rangsangan yang bersifat
kognitif emosional dari lingkungan juga
memegang peranan yang amat penting.
Inteligensi dan IQ
IQ atau tingkatan dari Intelligence
Quotient, adalah skor yang
diperoleh dari sebuah alat tes
kecerdasan.
IQ hanya memberikan sedikit
indikasi mengenai taraf kecerdasan
seseorang dan tidak
menggambarkan kecerdasan
seseorang secara keseluruhan.
Inteligensi dan Bakat
O Dalam kemampuan yang umum ini,
terdapat kemampuan-kemampuan yang
amat spesifik.
O Kemampuan-kemampuan yang spesifik ini
memberikan pada individu suatu kondisi
yang memungkinkan tercapainya
pengetahuan, kecakapan, atau ketrampilan
tertentu setelah melalui suatu latihan.
Inilah yang disebut Bakat atau Aptitude
Multiple Intelligensi
1. Kecerdasan Linguistik
2. Kecerdasan Matematis-Logis
3. Kecerdasan Visual-Spasial
4. Kecerdasan Ritmik Musikal
5. Kecerdasan Kinestetik
6. Kecerdasan Interpersonal
7. Kecerdasan Intra personal.
Pengukuran Inteligensi
 Pada tahun 1904, Alfred Binet dan Theodor
Simon, 2 orang psikolog asal Perancis
merancang suatu alat evaluasi yang dapat
dipakai untuk mengidentifikasi siswa-siswa
yang memerlukan kelas-kelas khusus (anak-
anak yang kurang pandai). Alat tes itu
dinamakan Tes Binet-Simon. Tes ini kemudian
direvisi pada tahun 1911.
 Tahun 1916, Lewis Terman, perbaikan
dari tes Binet-Simon. Sumbangan
utamanya adalah menetapkan indeks
numerik : kecerdasan sebagai rasio
(perbandingan) antara mental age dan
chronological age, digunakan untuk
mengukur kecerdasan anak-anak
sampai usia 13 tahun.
Pengukuran Inteligensi
O Penghitungan IQ menurut Stern adalah rasio
antara Mental Age (MA) dan Chronological
Age (CA)

IQ = (MA/CA) x 100
Keterangan:
MA = Mental Age (umur mental)
CA = Chronological Age (umur
kronologis)
100 = angka konstan
PERHITUNGAN IQ
MA
IQ = x 100
CA
MA = Umur mental didapatkan dengan cara: Umur
basal ditambah dengan kredit tambahan yang
diperoleh subjek diatas umur basalnya
CA = Chronological age diperoleh dari menghitung
umur berdasarkan tanggal kelahiran atau umur
kalender
**(semua perhitungan dijadikan dalam satuan bulan)
16
Klasifikasi IQ (Crow dan Crow)
Klasifikasi IQ
Genius 140 ke atas
Very Superior 130 – 139
Superior 120 – 129
Above Average 110 – 119
Average 91 – 109
Below Average 80 – 90
Dull/Borderline 70 – 79
Feeble minded-moron 50 – 69
Feeble minded-imbecile dan 49 ke bawah
idiot
Debil/Moron
O Angka IQnya 50 – 69
O Dapat menulis dan membaca, sehingga dapat
bekerja dengan pekerjaan yang sederhana
O Pengendalian emosinya kurang
O Mudah terlibat pada tingkah laku yang
kurang baik
O Tingkah laku debil dewasa seperti anak
berusia 7 – 10 tahun
Imbecile
O Tingkat IQnya sekitar 25 – 49
O Dapat melakukan aktivitas kehidupan sehari-
hari tanpa bantuan orang lain, misalnya
berpakaian, makan, minum
O Dapat dilatih melakukan pekerjaan yang
sederhana dan bersifat rutin, misalnya
mengambil telur dari kandang
O Masih membutuhkan perawatan
O Imbecile dewasa tingkah lakunya seperti anak
berusia 5 – 7 tahun
Idiot
O Mempunyai IQ kurang dari 25
O Merupakan tingkatan feeble minded
yang paling berat
O Tidak dapat mengurus dirinya sendiri
O Tingkatan yang terberat anak idiot
hanya dapat berbicara beberapa kata
Inteligensi dan Kreativitas
Kreativitas merupakan salah satu ciri dari perilaku
yang inteligen karena kreativitas juga merupakan
manifestasi dari suatu proses kognitif.
Skor IQ yang rendah memang diikuti oleh tingkat
kreativitas yang rendah pula. Namun semakin
tinggi skor IQ, tidak selalu diikuti tingkat
kreativitas yang tinggi pula. Sampai pada skor IQ
tertentu, masih terdapat korelasi yang cukup
berarti.
Tetapi lebih tinggi lagi, ternyata tidak ditemukan
adanya hubungan antara IQ dengan tingkat
kreativitas.
J.P. Guilford menjelaskan bahwa kreativitas
adalah suatu proses berpikir yang bersifat
divergen, yaitu kemampuan untuk
memberikan berbagai alternatif jawaban
berdasarkan informasi yang diberikan.
tes inteligensi hanya dirancang untuk
mengukur proses berpikir yang bersifat
konvergen, yaitu kemampuan untuk
memberikan satu jawaban atau kesimpulan
yang logis berdasarkan informasi yang
diberikan.
Kreativitas
 Kreativitas :
aktivitas kognitif yang menghasilkan suatu pandangan
baru mengenai suatu bentuk permasalahan & tidak
dibatasi pada hasil yang pragmatis.

 Manusia memiliki beragam kreativitas, tapi sering tidak


disadari/diketahuinya.

Proses kreatif
 Wallas (1926)  4 tahap proses kreatif: persiapan,
inkubasi, iluminasi, dan verifikasi.
1. Persiapan  Memformulasikan suatu masalah
& membuat usaha awal untuk
memecahkannya.
 Kreativitaspada orang terkenal 
ide & pengetahuan sudah
berkembang sejak kanak-kanak.
 Ide-ideawal  menentukan masa
depan orang kreatif.
 Masa di mana tidak ada usaha yg
2. Inkubasi
dilakukan secara langsung untuk
memecahkan masalah & perhati-
an dialihkan sejenak ke hal lain.
 Posner (1973) tahap inkubasi
membebaskan kita dari pikiran-
pikiran yang melelahkan akibat
proses pemecahan masalah.
 Inkubasi membantu kita mereor-
ganisasi/menyusun-kembali
pemikiran-pemikiran kita terhadap
suatu masalah.
3. Iluminasi /  Memperoleh insight.
pencerahan  Insight  pemahaman meningkat
 ide bermunculan  ide-ide
saling melengkapi  penyelesai-an
masalah.
4. Verifikasi  Terobosan-terobosan kreatif
muncul pada tahap ini.
 Menguji pemahaman yang telah
didapat & membuat solusi
Kreativitas & functional
fixedness
Functional fixedness dapat menghambat kreativitas
(terdapat kesamaan konsep antara pemecahan
masalah dengan kreativitas).
Orang kreatif  selalu melihat adanya suatu
hubungan yang unik dari beberapa hal yang
tampaknya tidak saling berhubungan.
Teori investasi kreativitas
Orang yang kreatif  yang pertama kali tertantang
untuk mencoba & menghasilkan sesuatu yang baru.
Kreativitas  kombinasi beberapa faktor yang
dapat diidentifikasi & dianalisis.
kreativitas manusia  mengidentifikasi
Penelitian
dan meneliti/menentukan kekuatan interaksi antara
masing-masing atribut.
Penilaian kreativitas
• Mednick, 1967 Remote Associations Test (RAT)
Cara uji: meminta subjek menghasilkan 1 kata
baru yang diperoleh dari asosiasi logis dari 3
kata.

• Bowers & rekan, 1990  dyads of dyads.


Hasil: subjek mampu mengidentifikasi rangkaian
kata yang koheren, walau tanpa diberikan solusi.
 Divergence Production Test – J.P. Guilford, 1976
Dua tipe berpikir:
a. Cara pikir konvergen  terpusat; satu
kesimpulan khusus.
b. Cara pikir divergen  menyebar; variasi
jawaban berbeda, sehingga kebenaran
bersifat subjektif.

Anda mungkin juga menyukai