MANUFACTURE
Rekayasa Industri Manufaktur
Teknik Industri
Universitas Krisnadwipayana 2020
Kelompok 7
1. Nurwanto (1770031093)
2. Mohamad Arif Maulana (1770031087)
3. Claudia F Sihombing (1970035007)
4. Afrie Istighfarin (1670031069)
Teknik Industri
Universitas Krisnadwipayana 2020
Optimalisasi Manufaktur
3 kriteria dasar dalam optimalisasi manufaktur :
Memaksimalkan banyaknya produk Kriteria ini mengacu kepada Memaksimalkan keuntungan pada
diproduksi dalam satu unit waktu menghasilkan sebuah produk pada biaya interval waktu tertentu. Ini adalah
interval, ini meminimalkan waktu terkecil dan bersamaan dengan kriteria direkomendasi bila tidak
produksi perunit buah. Ini adalah keuntungan maksimum, jika unit terdapat kapasitas memadai bagi sebuah
kriteria untuk dipakai bila sebuah pendapatan adalah konstan, ini adalah interval waktu spesifik.
kenaikan produktivitas fisik atau kriteria untuk dipakai bila terdapat
efisiensi produk diinginkan , waktu cukup bagi produksi.
mengabaikan biaya produksi
dibutuhkan dan atau keuntungan
didapat.
Optimalisasi Manufaktur “
1. Kedalaman
pemotongan
3. Kecepatan
permesinan
2. Laju umpan
Optimalisasi Manufaktur Tahapan Tunggal
Unit waktu produksi
Unit biaya produksi
Laju keuntungan
Waktu diperlukan untuk menyaiapkan Waktu diperlukan menangani saat Waktu diperlukan untuk
permesinan. Ini termasuk waktu muat mesin untuk memotong mempertukarkan sebuah alat pemotong
dan bongkar pada potongan kerja ke aus dengan sebuah mata pisau
tr = tc.tm/T
Karena sebuah mata pisau mesin dapat memesin T/t m buah rata-rata selama masa pakainya. Unit
produksi, t (menit/buah) diberikan oleh :
t = tp + tm [+tr]
= tp + tm [ +tc.tm/T]
Laju produksi adalah banyaknya buah diproduksi per unit waktu dan adalah kebalikan dari unit waktu
produksi, maka menandai laju produksi dengan q (buah/menit):
q = 1/t
= 1/tp + tm [ +tc.tm/T]
Unit biaya produksi
Unit biaya produksi adalah biaya yang dibutuhkan untuk membuat satu unit buah.
Kondisi permesinan untuk paling sedikit biaya produksi hasil dari kriteria biaya
minimum.
Biaya pemanfaatan fasilitas produksi Biaya dibutuhkan untuk waktu Biaya sebuah mata pisau potong
(alat mesin) untuk membuat satu part. permesinan. Ini termasuk pengeluaran diperlukan untuk menghasilkan sebuah
Termasuk operasi dan biaya depresiasi untuk listrik minyak potong dll. produksi. Ini termasuk biaya pembelian
overhead.
Menandai biaya overhead per unit waktu dengan k0 (Rupiah/menit), biaya pemanfaatan kapasitas
diekspresikan dengan mengalikan unit waktu produksi dengan k 0.
u 0 = k0
t = k0(tp+tm[+tc.tm/T
Menandai overhead permesinan, seperti biaya minyak potong, beban listrik, dll, selama operasi
pemotongan actual dengan km (Rupiah/menit)
um= km. tm
ut = kt.tm/T
Karena dengan sebuah mata pisau pemotongan T/tm buah dihasilkan selama masa pakainya. Maka unit
produksi, u (Ru[iah/buah) diberikan oleh;
u = u0 + u m
= k0.tp + (k0 + km) tm + ([k0.tc +]tm/T
Laju keuntungan
Unit keuntungan adalah perolehan didapat dengan menghasilkan satu unit buah
produk.
Keuntungan kotor unit buah diproduksi, g (Rupiah/buah) adalah unit pendapatan atau harga penjualan
tu (Rupiah/buah) dikurangi biaya bahan mc dan unit biaya produksi u (Rupiah/buah):
g = ru – mc – u
= r0 – (k0.tp + (k0+km)tm + ([k0.tc+]kt)tm/T
Dimana r0 = ru – mc, unit pendapatan bersih (Rupiah/buah) adalah nilai tambah. Laju keuntungan p
(Rupiah/menit) didapat dengan membagi unit keuntungan g (Rupiah/buah) dengan waktu produksi t
(menit/buah), mengabaikan hukum pendapatan semakin berkurang
p = g/t
= {(r0 –(km.tm[+k(tm/T]))/(tp + tm [+tc(tm/T)]))} – k0
Model Manufaktur tahapan tunggal sebagai
fungsi kecepatan permesinan
Waktu mesin adalah kebalikan proporsional untuk kecepatan permesianan v
(m/menit), sehingga;
tm = λ/v
Dimana λ adalah konstanta permesinan dan ini ditentukan tergantung atas pola
permesianan, sebagai berikut ;
λ = DL/1000s
Operasi memutar, mengebor, dan
karena
membersarkan
tm= L/Ns
Dan
v = D (ℓ + L)/1000
Operasi penggilingan
λ = D (ℓ + L)/1000sZ
tm = (ℓ + L)/sNZ
D adalah diameter permesinan (mm) untuk operasi memutar dan mengebor dan
diameter alat (mm) untuk operasi menggiling, mengebor dan membesarkan, L adalah
panjang permesinan (mm) untuk operasi memutar dan menggiling dan panjang
lubang dimesinkan (mm) untuk operasi melubangi, mengebor dan membesarkan, ℓ
adalah panjang tetap tambahan (mm) untuk operasi penggilingan, N adalah unit
kecepatan putaran (revolusi/menit), s adalah laju umpan per gigi (mm/gigi) untuk
operasi menggiling, dan laju umpan per revolusi (mm/putaran) untuk operasi lain, dan
Z adalah banyaknya gigi pemotong giling.
Hubungan antara masa pakai alat dan kondisi
permesinan menggunakan persamaan
C dan n adalah konstanta tergantung pada jenis alat pemotong yang
v Tn = C digunakandan bahan kerja dimesinkan. C adalah 1 menit masa pakai alat,
yaitu umumnya 0 dan 1, biasanya 0.1 – 0.4
Untuk masa pakai alat yang diekspresikan sebagai panjang pemotongan T (menit) selama
masa pakai T dengan konstanta C’ dan n’ pada tepat C dan n, transformasi C’ dan n’ menjadi
X dan n sebagai berikut;
untuk operasi mengebor dan membesarkan;
n = 1/(1/(n’+1)
C = (C’/1000s/ D)n’)1/(1+n’)
Untuk operasi pengeboran dan pembesaran;
T = 1000s.v.T/
Mensubtitusikan tm dan T, diekspresikan
sebagai fungsi v diperoleh unit waktu
t = t p + λ/(v[t c . λ. v(1/n-1)
/C 1/n
])
produksi dan biaya laju keuntungan u = k0.tp+(K0+km) λ/v[k0.tc+]kt) λ. v(1/n-1)/C1/n
diekspresikan sebagai fungsi v;
p = {(r0-km. λ/v-kt. λ v(1/n-1)/C1/n)/(tp+ λ/(v[+tc.λ. v(1/n-1)/C1/n])}-k0
Menentukan kecepatan permesinan optimal-
optimalisasi tidak terkendala
Kecapatan permesinan optimal dibatasi terhadap kecepatan maksimum vmax tersedia
untuk mesin tersebut
vmin = DNmin/1000 Untuk mesin dalam waktu dispesifikasikan r tanpa mengganti alat pemotong,
kondisi berikut harus berlaku;
vmax = Nmax/1000 (T/tm)(tp+tm)≥r
Maka, pembatasan adalah,
vmin ≤ v ≤ vmax Setelah disubtitusi maka hasil persamaannya adalah;
f(v) = v1/n-(tp.C1/n/λ.r)v-C1/n/r≤0
v* = min (v0,vr,vmax)
Dimana v0 = vc,vp atau vr menurut satu dari tiga kriteria dipakai. Jika vr < vmin terdapat
tanda kecepatan permesianan optimal.
Andai kita pakai kuantitas dalam masa pakai kuantitas dimesin, ditandai dengan c
(buah/mata pisau), maka persamaannya;
c = T/tm
= C1/n/λ.v(1/n-1)
Merubah v kedalam kecepatan rotasi yang sesuai dari pemutar utama N s dan
membulatkan, diperoleh;
ĉ = [C1/n(1000/(1/n-1)/λ]
Menentukan kecepatan permesinan optimal
dan laju umpan – optimalisasi terkendala
Unit waktu produksi dan biaya adalah dua ukuran dasar kinerja untuk waktu
minimum dan kriteria biaya minimum. Untuk menghitung T, permsamaan masa
pakai alat Taylor dipakai;
Ts1/mo.v1/no = Co
t = tp+λo/sv+to(λo/Co)s1/mo-1v1/ no -1
u = ko.tp+(kp+km)λo/sv+(kotc+kt)(λo/Co)s1/mo-1v1/no-1
Kedua rumus sebelumnya diminimalkan, subtitusikan m untuk 1/mo-1, n untuk 1/no-1, a untuk
tc/Co atau (kotc+kt)/(ko+km)Co dan untuk 1/λo atau u/(ko+km) dan membuang suku konstanta tp/λo
atau kotp(ko+km)λo, didapat fungsi tujuan umum sebagai,
z = (1/sv)+asmvn
dimana konstanta indeks m dan n biasanya dihubungkan sebagai 0 < m < n, biasanya 0 < n o < mo
< 1 dari sudut pandang praktek pemotongan logam.
Optimalisasi tanpa kendala dikerjakan dengan menetapkan derivasi persamaan ini terhadap tiap
variable keputusan ini yaitu laju umpan s dan kecepatan permesinan v sama dengan 0, sebagai
berikut;
dz/ds = -(1/s2v)+amsm-1vn = 0; dimana amsm+1vn+1 = 1
dz/dv = -(1/sv2)+ansmvn-1 = 0; dimana ansm+1vn+1 = 1
Dari persamaan diatas, s atau v titik minimum untuk sebuah v atau s tetap didapat sebagai
berikut:
Titik minimum s: s* = 1/(amvn+1)1/(m+1)ǀv: tetap
Titik minimum v: s* = 1/(ansm+1)1/(n+1)ǀs: tetap
Misalkan lokus s dan v bila merubah s dan v, disebut garis minimum s dan garis minimum v ini
diberikan oleh
Garis minimum s : Sv(n+1)/(m+1) = 1/(am)1/(m+1)
Garis minimum v : Sv(n+1)/(m+1) = 1/(an)1/(m+1)
Laju umpan optimal unik dan kecepatan permesinan tidak dapat ditentukan untuk
minimalisasi waktu produksi dan biaya tidak terkendala. Optimalisasi kemudian
dilakukan mengambil kendala manufaktur praktek ke dalam perhitungan.
Kendala tipikal dihitung dalam praktek
permesinan
Kendala laju umpan
smin ≤ s ≤ smax
Dimana smin dan smax adalah laju umpan terendah dan tertinggi ditetapkan pada
alat mesin dipakai.
Kendala daya
Resistansi permesinan secara umum diberikan oleh fungsi daya kecepatan
permesinan dan laju umpan, dan ini harus tidak melebihi daya motor alat mesin
dipakai, maka;
gdαdβv/60 ≤ P
Dimana d adalah kedalaman potong (mm), α dan β adalah nilai positif dekat 1, g
adalahh resistansi permesinan spesifik (Gpa) dan P adalah daya motor (KW).
Optimalisasi system manufaktur tahapan jamak
Pada analisis optimalisasi untuk sistem manufaktur tahapan jamak akan di tentukan :
1. Waktu siklus optimal
2. Kecepatan permesinan optimal dipakai pada tahapan jamak
Siklus waktu yang dimaksud disini adalah interval waktu antara penyelesaian berturut-turut produk
dimesin melalui sistem manufaktur.
Ʈ = max () = a + /
1≤j≤N
Dimana K menunjukan sebuah tahapan sumbat,yang mempunyai waktu produksi tahapan terbesar.
Biaya produksi dari satu potongan kerja terdiri dari biaya permesinan dan biaya alat.menandakan overhead
permesinan pada seperti daya motor , cairan pemotongan dan lainnya dengan (rupiah/menit) , biaya
permesinan diperlukan untuk manufaktur satu part dari potongan kerja pada adalah
() = / = / ; ( j = 1,2,,,,N)
Dimana = . tiap alat dapat memproduksi sejumlah /(/) produk selama masa pakainya. sehingga, menandakan
biaya sebuah alat baru dipakai pada dengan (Rupiah/mata pisau) dan dengan menggunakan persamaan
4.69.biaya alat diperlukan untuk manufaktur satu potongan atau buah kerja adalah :
() = / = ; (j=1,2,,,,,N)
Dimana = 1/ -1 dan = / karena ini biasanya bahwa 0 < < 0.5, ≥ 1 . kemudian biaya produksi tahapan diperlukan untuk
manufaktur satu buah kerja pada diberikan oleh jumlah persamaan seblumnya.
() = / +
ini adalah fungsi cembung terhadap sehingga terdapat sebuah kecepatan ; permesinan biaya minimum untuk
meminimalkan biaya produksi tahapan sebagai berikut :
= (/
Kebalikan modal untuk sistem manufaktur otomatis dan biaya langsung dan tidak langsung untuk pekerja pada sistem
ini secara kolektif ditunjukan dengan α (rupiah/menit) karena potongan kerja diproduksi dalam tiap waktu siklus ,
overhead diperlukan untuk manufaktur satu part adalah : (v) = αƮ
Kemudian total biaya produksi diperlukan untuk manufaktur satu unit produk diberikan oleh :
u(v) = (v) + ) = αƮ + / + )
menunjukan pendapatan (harga penjualan kurangi biaya bahan ) diperoleh dengan menjual satu unit produk dengan
keuntungan diperoleh adalah
r(v) = - u(v) = – αƮ - /+ )
tingkat keuntungan ,yang adalah keuntungan didapat dalam satu unit waktu ,diekspresikan dengan membagi
persamaan diatas dengan waktu siklus.
p(v) =r(v) /Ʈ = [- /+ )] / Ʈ – α
kecepatan permesinan dimanfaatkan adalah secara teknologi dibatasi dalam sebuah kisaran kecepatan diizinkan yang
sesuai :
≤ ≤ ; (j=1,2,,,,,N)
Dimana dan adalah batas terendah dan batas tertinggi kecepatan permesinan pada jika < kisaran kecepatan antara
dan adalah kisaran kecepatan efisiensi :
= [, ] ; (j=1,2,,,,,N)
Kecepatan apapun pada kisaran ini disebut kecepatan efisiensi
Menentukan kecepatan permesinan optimal dibawah
kriteria laju produksi maksimum
Laju produksi maksimum dicapai dengan meminimalkan waktu siklus Ʈ , tunduk pada kendala
teknologis kemudian kita mempunyai problem :
() meminimalkan max / tunduk pada persamaan ≤ ≤
1≤j≤N
Untuk menyelesaikan problem ini, pertama-tama menghitung / untuk j=1,2,,,,,,,N dan kemudian
mencari K sedemikian sehingga besaran ini menjadi maksimum jika terdapat beberapa K, cari ,,,,, L ≤ N
himpunan s ; (k,1,2,,,,L) ditandai dengan [K] . ini adalah tahapan hambat (botleneck). Kecepatan
permesinan optimal ditetapkan pada tahapan hambat adalah : =
Kemudian waktu siklus minimum atau optimal ,yang menghasilkan banyaknya produk maksimum
dalam unit waktu adalah:
* = a + bk/Vk’
Mengenai kecepatan permesinan pada tahap lambat, ini layak memutuskan yang optimal dalam kisaran teknologis,
sehingga untuk meminimalkan biaya produksi tahapan di bawah kendala bahwa waktu produksi tahapan pada
tahapan lambat tidak melebihi waktu siklus minimum didapat di atas.
a + bj /vj ≤ z*
untuk j € [N] - [K], dimana [N] menunjukkan himpunan dari N tahapan. Ini adalah program tidak linear. Berlaku kondisi
perlu Kuhn-Tucker untuk problem di atas, persamaan berikut didapat:
-βj /vj*2 + kjgjvj*kj-1 + λ1 (-bj /vj *2) + λ2 - λ1 = 0
a + bj/vj * - * ≤ 0; λ1 (a + bj/vj * - *) = 0
(a)vj” ≤ vj * ≤ vj’; (b) λ2 (vj *- vj’) = 0; (c) λ3 (vj *- vj’) = 0
dimana λ1, λ2, dan λ3 adalah pengali Lagrange sesuai persamaan 4.87, sisi kanan dan kiri ketidaksamaan, v j * adalah
kecepatan permesinan optimal didapat.
Secara tipikal 4 solusi didapat dari 3 persamaan di atas untuk kecepatan permesinan optimal dimanfaatkan sebagai
berikut:
1. Pada kasus bahwa λ1 = λ2 = λ3 = 0; jika a + bj/vj * ≤ * dan vj” ≤ vj * ≤ vj’
ini dikatakan kecepatan permesinan optimal adalah kecepatan permesinan biaya minimum.
2. Pada kasus bahwa λ1 > 0
vj * = bj/(* - a) = vjc
3. Pada kasus λ2 > 0
vj* = vj’
4. Pada kasus λ3 > 0
vj* = vj”
Algoritma mengoptimalkan menentukan kecepatan permesinan optimal termasuk tiga item berikut:
5. Menentukan tahapan hambat (bottleneck)
6. Menentukan waktu siklus optimal
7. Menentukan kecepatan permesinan optimal pada semua tahapan sistem manufaktur.
Algoritma mengoptimalkan di bawah waktu produksi minimum adalah:
Langkah 1 : Menghitung Bj = bj/ vj* untuk j = 1,2,….N
Langkah 2 : Menentukan tahapan hambat. Himpunan j untuk max jl(N)Bj ke K (tahapan hambat). Jika terdapat lebih
dari dua K demikian, tunjukkan mereka dengan K 1, K2, …..K1’[K] = { K1, K2, …..K1’}
Langkah 3 : Menentukan waktu siklus optimal, * = a + bk/vk’.
Langkah 4 : Menentukan kecepatan permesinan optimal pada tahapan hambat v k* = vk’.
Langkah 5 : Menghitung vjc untuk j € {N] - {K] menggunakan persamaan 4.77. Jika v jc < vj’, menetapkan vj” → vjc, jika vjc
> vj’, tetapkan vj’ → vjc.
Langkah 6 : Menghitung tjc = a + bj /vjc untuk j € {N] - {K]
Langkah 7 : Jika tjc ≤ *, kemudian menetapkan vj* = vjc untuk j:[J] demikian , dan menuju ke tahap 9, sebaliknya
dilanjutkan
Langkah 8 : Menghitung vjc untuk j € {N] - {K] - [J] menggunakan persamaan 4.92. Jika v je < vj’, tetapkan vj” → vjc, jika
vje > vj’, tetapkan vj’ → vje.
Langkah 9 : Menentukan kecepatan permesinan optimal pada tahapan lambat, v j* = vjc untuk j € {N] - {K] dan vje untuk
j € {N] - {K] - [J]. Berhenti.
Menentukan kecepatan permesinan optimal dibawah
kriteria biaya produksi minimum
Biaya produksi total minimum dicapai dengan menyelesaikan problem berikut:
a + bj/vj - ≤ 0
untuk j € {N] - {K]. Mengendurkan kendala diberikan persamaan dan menerapkan kondisi Kuhn-Tucker,
terdapat λ1 ≥ 0, j € {N] - {K], untuk vj* optimal sedemikian sehingga
βK /vK*2 + kK λKvK*kK – 1 + (a- λK)bk/vk*2) = 0, , λK = j € {N] - {K] λj
jika λj adalah semua nol dan vKe < vK’. Kecepatan vK* menurun dengan kenaikan λjs mencapai kecepatan biaya
minimum vKc, bila jumlah λjs menjadi α dan menurun lebih lanjut ke nol. Kenaikan waktu produksi pada tahapan
hambat (botleneck).
3. Sehingga, dengan menetapkan nilai-nilai tepat untuk λ j ini mungkin mengandaikan waktu produksi pada tahapan
hambat sama dengan atau lebih besar dari waktu produksi pada tahapan lambat.
Nilai-nilai tepat pada ditetapkan sedemikian, Lagoritma mengoptimalkan dibawah biaya produksi minimum adalah :
Langkah 1 : menghitung untuk semua j € [N] menggunakan persamaan 4.77 jika < , Menetapkan ,
dan menandakan j demikian dengan [ J ]
Langkah 2 : menghitung = / untuk semua j € [N]
Langkah 3 : menghitung untuk semua K € {N} menggunakan persamaan jika < , tetapkan jika
> , menetapkan
Langkah 4 : menghitung = / untuk K € {N}
Langkah 5 : melanjutkan berikutnya dengan berturut-turut menetapkan K = 1,2,,,,,N
1. Jika ≥ untuk semua j € [N]-[K] menetapkan dan menuju langkah 6
2. Menandakan dengan [J] himpunan dari j sedemikian sehingga >
3. Menetapkan nilai positif tepat untuk untuk j € [N] sedemikian sehingga = / ≥ / menggunakan persamaan 4.99
dan 4.100 dan menetapkan dan .menuju ke langkah 6
Langkah 6 : menghitung = u (v) menggunakan persamaan 4.79 untuk K=1,2,,,,,,N
Langkah 7 : menentukan tahapan hambat.menetapkan K untuk sebagai (tahapan hambat)
Langkah 8 : menentukan waktu siklus optimal = + a
Langkah 9 : menentukan kecepatan permesinan optimal = = untuk j € [N]-[K*]
Menentukan kecepatan permesinan optimal dibawah
kriteria tingkat keuntungan maksimum
Tingkat keuntungan maksimum dicapai dengan menyelesaikan problem sebagai berikut : (P4) meminimalkan
{/ + ) - }/
Tunduk pada persamaan 4.82 dan persamaan 4.95 menerapkan kondisi kuhn tucker untuk ≥ 0, j=1,2,,,,K,,K+1,,,,,N
- /)/ + {/ + ) - } / ()
+/ = 0; =
- /)// - / = 0
= 0; = - (a+/ ≥ 0
= {( + )/
a + (+ 1) – {a +-}
+2+ = 0
Dimana
= - (/ + )
Jika s semua adalah nol
= untuk
a + (+ 1) – (a+ ) = 0
Pada dasarnya banyak sekali tools yang bisa di gunakan untuk mengoptimalkan laju produksi
dengan mengurangi pemborosan
Tapi kami hanya menampilkan beberapa tools saja sebagai contoh pemecahan kasus
pengoptimalan produksi.
•T ransportation →Transportasi
•I nventory →Inventori
•M otion →Gerakan
•W aiting →Menunggu
•O verprocessing →Proses yang berlebihan
•O verproduction →Produksi yang berlebiha
•D efect →Kerusakan
(SMED) adalah lean tools yang berfokus untuk mereduksi waktu setup atau
quick changeover .
Secara bahasa lapangan SMED/ DANDORI adalah proses penggantian
cetakan atau setting mesin yang bisa mengakibatan proses produksi berhenti.
Untuk itu di gunakan lah metode SMED (Single minute exchange of dies)
untuk mengurangi waktu downtime dalam pergantian cetakan atau setting.
pi e c e s
r fi r s t
efo
tim
SMED/DANDORI
DAN LEAD TIME
• lead time = waktu dari terima order sampai waktu delivery dan menerima
bayaran
• hubungannya adalah ketika change over waktunya lebih banyak maka
waktu leadtime menjadi berkurang. Ini berhubungan dengan delivery
prodak yang terganggu karna pemborosan waktu/delay.
SMED/DANDORI
DAN LEAD TIME
TAHAP TAHAP
IMPLEMENTASI SMED
.
Aktifitas internal adalah aktifitas-aktifitas yang harus dilakukan pada saat mesin mati, waktu internal
A setup ini sama dengan waktu mesin shutdown,
B aktifitas eksternal adalah aktifitas-aktifitas yang dapat dilakukan pada saat proses produksi sedang
berlangsung.
MANFAAT SMED
• a. Flexibility: perusahaan dapat dengan cepat merespon dan menyesuaikan setiap perubahan
keinginan pelanggan tanpa menimbulkan kelebihan inventory.
• b. Quicker Delivery: produksi lot kecil berarti lead time lebih cepat dan waktu tunggu konsumen
juga lebih cepat.
• c. Better Quality: waktu changeover yang lebih cepat akan menurunkan inventory berarti
mempercepat waktu penyimpanan dan mengurangi resiko kerusakan.
• d. Higher Productivity: lebih cepat waktu changeover menurunkan downtime yang berarti
meningkatkan waktu produksi.
SOAL LATIHAN
JAWABAN 1
berapa waktu total untuk memproduksi waktu 3 item tsb?
(dandori / smed A + C/T total part A) + (dandori / smed B + C/T total part B) + (dandori / smed C + C/T total part C)
= (45 MENIT + 200 MENIT)+ (45 MENIT + 333,3 MENIT)+ (45 MENIT + 270 MENIT)
=983,3
C/T = waktu yang di butuhkan untuk membuat 1 pcs
a. C/t part a = 1 pcs = 15 s MENIT
800 pcs = 15 x 800 = 12000 second/ 200 menit
b. C/t part a = 1 pcs = 20 s
1000 pcs = 20 x 1000 = 20000 second/ 333,3 menit
c. C/t part a = 1 pcs = 18 s
900 pcs = 18 x 900 = 16200 second/ 270 menit
JAWABAN 2
(dandori / smed A + C/T total part A) + (dandori / smed B + C/T total part B) + (dandori / smed C + C/T total part C)
= (15 MENIT + 200 MENIT)+ (15 MENIT + 333,3 MENIT)+ (15 MENIT + 270 MENIT)
848,3
MENIT
TOOLS –TOOLS UNTUK MEMPERCEPAT LAJU PRODUKSI
B. TPM ( TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE)
suatu pendekatan yang inovatif dalam maintenance dengan cara mengoptimasi
keefektifan peralatan, mengurangi/menghilangkan kerusakan mendadak (breakdown)
dan melakukan perawatan mandiri oleh operator
TUJUAN TPM
Training
Sasaran :
Untuk meningkatkan kemampuan operator
Kegiatan :
- Sistem Rekruitment
- Job Analysis dll
Pilar-Pilar Kegiatan TPM (4)
Speed
Idling & Minor Stoppages
Losses
Performance Efficiency =
((Theoretical Cycle Time x Processed Amount)/ Operating Time) x
100
Defect in Process
Defect Rate of Quality Product =
Variable Operating Time Losses ((Processed Amount – Defect Amount)/Processed Amount x 100
Reduced Yield
Theoretical CycleTime
Operating Speed Rate=
Actual CycleTime
Net Operating Rate (NOR)
Health
Daily Early
checkups
Prevention Treatment
(diagnosis)
Daily Maintenance
Make Preventive
(lubricate, clean,adjust, Inspection (diagnosis)
Repairs
inspect)
PREVENTIVE
MAINTENANCE
Terimakasih
Semoga bermanfaat.