Abu Fauzana
Firman allah Qs. At-Taubah (36)
ابالل ّ ِه يَ ْو َم َخل ََق ِ َع َش َر َش ْه ًرا ِفي ِكت َ ند الل ّ ِه اثْنَا َ ور ِع ِ الش ُه ُّ ِإ َّن ِع َّد َة
ِ ين ال ْ َق ِيّ ُم َفال َ تَ ْظلِ ُموا ْ ِف
يه َّن ّ ِ الس َم َاوات َواأل َ ْر َض ِمن ْ َها أ َ ْربَ َع ٌة ُح ُر ٌم َذلِ َك
ُ الد َّ
اعل َُموا ْ أ َ َّن الل ّ َه َم َع َ أَن ُف َسك ُْم َو َقا ِتل ُوا ْ ال ُْم ْش ِر ِك
ْ ين ك َآ ّفَ ًة ك ََما يُ َقا ِتل ُونَك ُْم ك َآ ّفَ ًة َو
﴾٣٦﴿ ين َ ال ُْمتَّ ِق
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan,
dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di
antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus,
maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat
itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka
pun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah
beserta orang-orang yang bertakwa.
S E J A R A H S E P U TA R M U H A R R A M
Sahabat Umar bin Khathab pada tahun ke 16 Hijriyah selaku khalifah pada
saat itu, bermusyawarah dengan para pemuka sahabat. Kemudian
diputuskanlah bulan Muharam sebagai bulan pembuka untuk kalender
hijriyah.
Alasan memilih bulan ini sebagai bulan pertama dalam penanggalan
hijriyah karena pada bulan inilah muncul tekad/azam untuk berhijrah ke kota
Madinah. Sebagaimana diterangkan Ibnu Hajar –rahimahullah– dalam
Fathul Bari (7/335).
AL-MUHARRAM
DI DALAM BAHASA
ARAB ARTINYA
ADALAH WAKTU YANG
DIHARAMKAN..
UNTUK APA?
Pertama : pada bulan tersebut diharamkan berbagai
pembunuhan/peperangan.
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam
ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat
bulan haram” (QS. At Taubah : 36).
Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan
bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram
(suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram.
(Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadil (akhir) dan
Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679)
K E U TA M A A N
BULAN MUHARRAM
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
berkata, “Puasa paling utama setelah bulan Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah
yaitu Muharram. Dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat
malam.” (HR Muslim, begitu juga Abu Daud, Tirmidzi, dan Nasai)
“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau
menjawab, ”Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan
datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa ’Asyura? Beliau menjawab,
”Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim 1162)
CARA BERPUASA
DI HARI ASYURA
1. Berpuasa selama 3 hari tanggal 9, 10, dan 11 Muharram
Berdasarkan hadits Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh
Imam Ahmad
“Selisihilah orang Yahudi dan berpuasalah sehari sebelum dan setelahnya.”
Dan pada riwayat ath-Thahawi menurut penuturan pengarang
“Puasalah pada hari Asyura dan berpuasalah sehari sebelum dan setelahnya
dan janganlah kalian menyerupai orang Yahudi.”
Namun mayoritas ulama yang memilih cara seperti ini adalah
dimaksudkan untuk lebih hati-hati.
2. Berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram
Mayoritas hadits menunjukkan cara ini:
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa pada hari Asyura dan
memerintahkan berpuasa. Para shahabat berkata:”Ya Rasulullah, sesungguhnya hari
itu diagungkan oleh Yahudi.” Maka beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Di tahun depan insya Allah kita akan berpuasa pada tanggal 9.”, tetapi sebelum
datang tahun depan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah wafat.”
(HR.Muslim)
Dalam riwayat lain :
“Jika aku masih hidup pada tahun depan, sungguh aku akan melaksanakan puasa
pada hari kesembilan.” (HR. Muslim)
3. Berpuasa Dua Hari yaitu tanggal 9 dan 10 atau 10 dan 11
Muharram
صُو ُموا يَ ْو َم َعا ُش ْو َرا َء َو َخالِفُوا ْاليَهُو َد صُو ُموا قَ ْبلَهُ يَ ْو ًما أَ ْو بَ ْع َدهُ يَ ْو ًما