Anda di halaman 1dari 26

HASIL DISKUSI KELOMPOK PEMICU 3

Disusun oleh kelompok pemicu 5


MAU CABUT GIGI

• Penyusun: drg. Sayuti Hasibuan, Sp. PM, • rasa sakit tsb tidak lama, sekitar 2
drg. Irma Ervina, Sp.Perio(K) menit dan hilang kalau dia istirahat
• Kasus: Usia pasien : 45 Tahun , Jenis • Satu minggu yang lalu adalah
kelamin: laki-laki. 150/100 mmHg.
• Keluhan: ingin mencabutkan gigi • Pemeriksaan ekstraoral : TAK
geraham bawah kiri yang berlubang • Pemeriksaan intraoral:
• Hasil anamnesis: gigi tersebut sudah • Gigi 46: karies profunda dengan
pernah sakit tetapi saat ini tidak sakit pulpa terbuka
lagi.
• Gingiva: merah dengan konsistensi
• Kebiasaan merokok sejak usia 20 tahun. oedematous. Level perlekatan pada
• Enam bulan terakhir, sering alami sakit di gigi anterior rahang bawah sekitar
dadanya, terutama sekali apabila dia naik 4-6 mm.
tangga. • OHIS buruk
APAKAH DIAGNOSIS Adanya proses inflamasi dan disfungsi
PENYAKIT SISTEMIK YANG endotel. Proses ini melibatkan
DIDERITA PASIEN? penumpukan dari lipid, thrombosit, sel
JELASKAN! 
darah serta mediator inflamasi yang
dilepaskan oleh endotel (seperti NO)
PJK (Penyakit
Jantung Koroner); Garis Lemak
penyakit yang
Faktor Predisposisi
timbul akibat
arterisklerosis yang Fibrous Plaque
disebabkan oleh
perubahan dari plak
artheroma pada Fibrous Plaque
pembuluh darah. dengan/tanpa trombus

Arterosklerosis
JELASKAN PREDISPOSISI PENYAKIT
SISTEMIK PASIEN DI ATAS!  

YANG TIDAK DAPAT YANG DAPAT


DIMODIFIKASI DIMODIFIKASI
• Usia: prevalensi meningkat pada usia • Tekanan darah high normal
tua akibat proses degeneratif tubuh. • Kondisi komorbid non-koroner; DM,
• Jenis kelamin: Pria > wanita hipertensi, penyakit paru kronis,
• Genetik displidemia
• RAS • Gaya hidup; merokok, alkoholik, diet
tinggi LDL, diet rendah HDL, diet
tinggi kolesterol, kurang aktivitas fisik,
stress psikis
• Penyakit Periodontal
TERKAIT PADA KASUS

YANG TIDAK DAPAT YANG DAPAT


DIMODIFIKASI DIMODIFIKASI
• Usia: prevalensi meningkat pada usia • Tekanan darah high normal: >130/>85
tua akibat proses degeneratif tubuh. mmHg
Perubahan dini arteri koroner terjadi di • Gaya hidup; merokok: Zat oksidan:
usia 20 tahun, namun pada arteri lain, ber(-) zat antioksidan di dalam tubuh
setelah 40 tahun. secara drastis dan meningkatkan
• Jenis kelamin: Pria > wanita , namun produksi LDL. Nikotin: meningkatkan
meningkat pada wanita setelah denyut jantung, tekanan darah, dan
menopause. metabolisme lemak --> menaikkan
kadar kolesterol dalam darah
• Penyakit Periodontal, baik melalui jejas
maupun produk bakteri patogen
periodontal yang masuk ke pemb.
JELASKAN MANIFESTASI KLINIS PENYAKIT SISTEMIK
PASIEN TERSEBUT! PASIEN KASUS DIATAS TERMASUK
JENIS YANG MANA DAN JELASKAN ALASANNYA!  
ANGINA PEKTORIS STABIL ANGINA PEKTORIS TIDAK
(APS) STABIL (APTS)
• Rasa nyeri retrosternal umumnya di dada, • Nyeri terjadi saat istirahat atau aktivitas
subternal / sedikit ke kiri, dan dapat minimal.
menjalar hingga ke leher, rahang, bahu • Ditandai dengan nyeri dada hebat yang
kiri, punggung/pundak kiri, ataupun mendadak, serangannya lebih lama
lengan dan jari-jari bagian ulnar. (lebih dari 20 menit jika tidak ada
• Timbul saat beraktivitas. penggunaan nitrat atau analgetik) dan
• Durasi nyeri (+/-) 1-5 menit lebih sering.
• Kualitas: tajam/ menusuk serta • Biasanya nyeri lambat laun akan
terlokalisir. bertambah berat (misalnya nyeri
semakin parah atau terus menerus dan
• Hilang saat beristirahat atau dengan
bisa lebih sering dari sebelumnya
MANIFESTASI KLINIS PJK

ANGINA PRINZMETAL/ • Pasien pada kasus di atas termasuk


VARIAN jenis Angina Pektoris Stabil (APS)
• Nyeri dada disebabkan oleh spasme dengan ciri-ciri pada pasien
arteri koronaria, timbul pada waktu tersebut, yaitu :
istirahat (malam hari), dengan rasa • Rasa sakit di dada terutama ketika
nyeri sangat hebat. naik tangga
• Tidak berkaitan dengan kegiatan • Rasa sakit hanya sekitar 2 menit
jasmani dan kadang- kadang siklik
• Rasa sakit hilang ketika pasien
(pada waktu yang sama setiap harinya).
istirahat
Nyeri ini jarang terjadi.
JELASKAN CARA MENDIAGNOSIS PENYAKIT
SISTEMIK PASIEN TSB!

ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK

• Riwayat Predisposisi yang dapat • Vital sign, seperti tekanan


dimodifikasi dan yang tidak darah.
dapat dimodifikasi.
• Riwayat Gejala dan tanda
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
LABORATORIUM PENUNJANG DIAGNOSIS

• Hemoglobin (Hb), hematocrit (Ht), • EKG waktu istirahat


trombosit.
• EKG waktu aktivitas/latihan
• Pemeriksaan faktor resiko koroner
• Foto toraks
seperti gula darah, profil lipid.
• Ekokardiografi
• Pemeriksaan penanda inflasmasi akut,
yaitu bila nyeri dada cukup berat dan • Stress imaging, dengan
lama, seperti enzim creatinine kinase Ekokardiografi atau Radionuklir
(CK)/ creatinine kinase muscle brain • Angiografi koroner
(CKMB), C-reactive protein (CRP)/
hs CRP, troponin.
PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS

EKG waktu istirahat EKG waktu aktivitas/latihan


• Dilakukan apabila belum • Dilakukan pada pasien-pasien yang amat
dapat dipastikan bahwa nyeri dicurigai, termasuk kelainan EKG seperti
dada adalah non kardiak,bila bundle branch block (BBB) dan depresi
angina tidak tipikal, maka ST ringan.
EKG ini hanya positif pada • Pasien yang direkomendasikan untuk
50% pasien. melakukan pemeriksaan EKG saat latihan
adalah pasien dengan abnormalitas EKG
saat istirahat yang perlu dievaluasi lebih
lanjut, seperti pasien dengan PJK stabil
yang mengalami perburukan pada gejala
PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS

Foto toraks Ekokardiografi


• Untuk melihat ; adanya • Untuk menganalisis fungsi miokardium
kalsifikasi koroner ataupun segmental bila hal ini telah terjadi pada
katup jantung, tanda lainnya, pasien APS kronik atau bila telah pernah
seperti pada pasien gagal infark jantung sebelumnya, walaupun hal
jantung, penyakit katup ini tidak dapat memperlihatkan adanya
jantung, perikarditis, dan iskemia yang baru terjadi.
anurisma dissekan, serta • Pada pasien dengan murmur sistolik untuk
pasien-pasien yang memperlihatkan ada tidaknya stenosis
cenderung nyeri dada karena aorta yang signifikan atau kardiomiopati
kelainan paru-paru. hipertrofik.
PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS

Stress imaging, dengan


Ekokardiografi atau Radionuklir Angiografi koroner

• Pemeriksaan stress ekokardiografi ini • Keterbatasan angiografi koroner


bermanfaat dikerjakan pada pasien adalah tidak dapat menentukan
yang dicurigai menderita APS perubahan fungsi miokardium
sedangkan EKG istirahatnya berdasarkan stenosis koroner yang ada
menunjukkan ST depresi 1 mm atau dan insesitif dalam menentukan
lebih atau memperlihatkan adanya adanya thrombus. Pemeriksaan ini
sindrom wolf Parkinson weckenbach juga tidak dapat menunjukkan plak
(WPW) sclerosis yang akan menyebabkan
berkembangan menjadi Unstable
Angina Pectoris.
JELASKAN HUBUNGAN ANTARA PENYAKIT
SISTEMIK YANG DIDERITA PASIEN DENGAN
BIDANG KEDOKTERAN GIGI

PJK (Penyakit
Kedokteran Gigi
Jantung Koroner)

Secara langsung: Secara Tidak Langsung:


•Penyakit Periodontal pasien menjadi •Terapi farmakologi penyakit jantung
faktor risiko terjadinya penyakit jantung koroner, yaitu antikoagulan/
koroner antiagregan, mempengaruhi
•Vasokonstriksi (penyempitan lumen management dental yang bersifat
arteri) pada pasien penyakit jantung invasif, akibat risiko pendarahan yang
koroner mempengaruhi tindakan dental. ditimbulkan efek obat, yang dapat
•Lokasi perjalanan nyeri angina dapat memperpanjang penyembuhan
sampai ke mandibula-> sulit menjelaskan •Tindakan dental dapat memicu
sumber nyeri terjadinya angina pada pasien.
APAKAH DIAGNOSIS PENYAKIT
PERIODONTAL PASIEN TERSEBUT

Diagnosis: Periodontitis Dikatakan periodontitis -> inflamasi gingival dan juga


Kronis Lokalisata. telah kehilangan perlekatan.
Dari pemeriksaan intra Dikatakan lokalisata -> gigi yang kehilangan perlekatan
oral : hanya gigi anterior rahang bawah (<30%).
•Gingival berwarna
merah, konsistensi Periodontitis kronis diklasifikasikan ke lokalisata dan
oedematous. generalisasi dan karakteristik seperti rendah, sedang, atau
•Level perlekatan pada tinggi berdasarkan:
gigi anterior rahang •Kondisi lokalis, melibatkan <30% bagian gingiva
bawah 4-6 mm. •Kondisi generalis melibatkan >30% bagian gingiva
•Rendah : kehilangan perlakatan 1-2 mm
•Sedang : kehilangan perlakatan 3-4 mm
•Tinggi : kehilangan perlekatan ≥ 5mm
BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA KELAINAN
PERIODONTAL PASIEN TERSEBUT DENGAB PENYAKIT
SISTEMIK YANG DIDERITANYA

Periodontitis Faktor risiko terjadinya PJK (Penyakit


Kronis Lokalisata dan memperparah Jantung Koroner)

Berdasarkan patogenesisnya:
• Jejas pada endotel akibat dari bakteri
periodontopatologi yang masuk ke dalam
pembuluh darah perifer.
• Peningkatan faktor koagulasi dan
agregasi trombosit
Jalur koagulasi dan agregasi
Jejas pada endotel
trombosit

Jejas pada endotel

Faktor peradangan pada


endotel
JELASKAN HUBUNGAN MEROKOK DENGAN
PENYAKIT PERIODONTAL DAN PENYAKIT
SISTEMIK PASIEN TERSEBUT

•Ketidakseimbangan antara jumlah bakteri plak


dengan respon imun perokok.
Hubungan Merokok •Akumulasi plak karena kandungan tar dalam
dengan Penyakit rokok yang memudahkan perlekatan plak
Periodontal •Nikotin mengganggu respon imun. Nikotin didalam
darah dapat mengakibatkan terjadinya vasokontriksi
pembuluh darah pada periodonsium, menurunkan
fungsi netrofil, Ig G, limfosit T, dan limfosit B yang
sangat berperan dalam menyerang bakteri plak
JELASKAN HUBUNGAN MEROKOK DENGAN
PENYAKIT PERIODONTAL DAN PENYAKIT
SISTEMIK PASIEN TERSEBUT

•Nikotin hasilkan zat metabolit, kotinin, sebagai zat


penghancur terhadap jaringan periodontal. Nikotin
Hubungan Merokok juga akan mengendap pada akar gigi dan
dengan Penyakit menghancurkan perlekatan gigi.
Periodontal •Akar gigi perokok menunjukan terjadi penurunan
dari jumlah fibroblast yang berperan dalam
penyembuhan jaringan
•Peningkatan bateri Eikenella nodatum,
Fusobacterium nucleatum, P. Intermedia,
Peptostreptococcus micros, P. Gingivalis,
Tannerella forsythia dan Treponema dentioda.
JELASKAN HUBUNGAN MEROKOK DENGAN
PENYAKIT PERIODONTAL DAN PENYAKIT
SISTEMIK PASIEN TERSEBUT

•Nikotin asap rokok merangsang hormon adrenalin


metabolisme lemak berubah dan menyebabkan kadar
HDL (kolesterol baik) menurun, perangsangan kerja
Hubungan Merokok
jantung dan merangsang pengelompokan trombosit
dengan Penyakit
sehingga memicu proses penyempitan pembuluh darah
Sistemik
arteri otak atau jantung .
•CO2 (Carbon Dioxide) pembuluh darah
menyempit sehingga tekanan darah naik.
•CO (hasil pembakaran zat kimia rokok yang tidak
sempurna) denaturasi hemoglobin, menurunkan
langsung peredaran oksigen untuk jaringan seluruh
tubuh termasuk miokard
JELASKAN PERTIMBANGAN DENTAL UNTUK
PENCABUTAN GIGI 46 YANG DIDERITA PASIEN

•Konsultasi ke dokter umum untuk mengetahui jenis penyakit jantung,


keparahannya, dan perawatan yang diterima oleh pasien
•Kunjungan harus singkat (kurang dari 30 menit) dan harus
menghindari jam siang karena serangan jantung paling sering terjadi,
serta jam sore, ketika kelelahan dan stres lebih besar
•Pastikan pasien membawa obat nitrogliserin, jika saat tindakan dental
pasien mengalami serangan maka dapat segera diberikan obat
nitrogliserin
•Pemantauan tekanan darah harus dilakukan sebelum dan selama
perawatan gigi
JELASKAN PERTIMBANGAN DENTAL UNTUK
PENCABUTAN GIGI 46 YANG DIDERITA PASIEN

•Pasien harus ditempatkan pada posisi yang paling nyaman


(semi supine) dan harus bangun dengan hati-hati untuk
menghindari hipotensi ortostatik.
•Premedikasi dapat diberikan untuk mengurangi kecemasan
dan stres (5-10 mg diazepam malam sebelumnya dan 1-2 jam
sebelum pengobatan)
•Dapat juga menggunakan sedasi inhalasi dalam bentuk nitrous
oxide/oksigen
•Pasien yang menggunakan antikoagulan dan antiagregasi perlu
diberhentikan penggunaan obat 1-2 minggu sebelum perawatan
dan dilakukan pemeriksaan BT, TT, PT dan aPTT.
JELASKAN PERAWATAN YANG HARUS
DILAKUKAN DAN BAGAIMANA PROGNOSIS
KELAINAN PERIODONTAL TERSEBUT

Perawatan inisial ( terapi fase I )


• Penyingkiran semua iritan lokal, berupa
penyingkiran kalkulus supragingiva
• Pemberian instruksi dan motivasi kepada pasien
Perawatan untuk melakukan kontrol plak, dengan mengajari
pasien cara menyikat gigi yang baik dan benar serta
pemakaian dental floss.

Evaluasi
JELASKAN PERAWATAN YANG HARUS
DILAKUKAN DAN BAGAIMANA PROGNOSIS
KELAINAN PERIODONTAL TERSEBUT

Evaluasi perawatan inisial. Jika perwatan berhasil maka


akan didapat :
• berkurangnya kedalaman saku periodontal akibat
inflamasi gingiva
Perawatan • kontur gingiva yang kembali sehat dengan tanda
inflamasi yang minimal atau tanpa inflamasi.
• kondisi gingiva yang sudah memadai untuk
melakukan tindak bedah periodontal jika memang
diperlukan
JELASKAN PERAWATAN YANG HARUS
DILAKUKAN DAN BAGAIMANA PROGNOSIS
KELAINAN PERIODONTAL TERSEBUT

Fase surgical ( terapi fase II )


• Dilakukan terapi bedah periodontal jika memang
diperlukan
Fase maintenance ( terapi fase IV )
Perawatan Evaluasi kembali terhadap plak dan kalkulus, inflamasi
dan kedalaman saku gingiva
JELASKAN PERAWATAN YANG HARUS
DILAKUKAN DAN BAGAIMANA PROGNOSIS
KELAINAN PERIODONTAL TERSEBUT

Prognosis: Baik
•Faktor etiologi ( OHIS buruk) dapat diketahui dan
dihilangkan.
•Faktor lokal ( merokok ), besar kemungkinan dapat
Prognosis dikontrol.
•Didapatkan kontur gingiva yang mendukung kesehatan
periodonsium. Seperti kaku, lenting, tidak odem, gingiva
cekat yang adekuat, dukungan tulang yang tinggal masih
adekuat, dan terciptanya gigi geligi yang mungkin
terpelihara.
•Kooperatif pasien yang adekuat untuk melakukan kontrol
plak
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai