Anda di halaman 1dari 27

SISTEM KELEMBAGAAN NEGARA

O
L
E
H

UJANG BAHAR
KOMISI-KOMISI NEGARA SISTEM
KETATANEGARAAN KITA
Secara sederhana sistem ketatanegaraan kita
dapat saya deskripsikan sebagai berikut;

1. Lembaga Negara (LN) Institusi ini eksistensinya


termaktub dalam UUD 1945, diantaranya: Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan
Daerah (DPD), Majelis Permusyawaratan Rakyat
(MPR), Presiden, Makhkamah Agung (MA),
Makhkamah Konstitusi (MK), dan Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK), serta Komisi Yudisial
(KY)
2. Lembaga Pemerintahan, yang secara umum
bisa didefinisikan sebagai salah satu institusi
kelengkapan negara, dengan fungsi utama
menjalankan pemerintahan, eksistensinya
termaktub dalam UUD 1945, kemudian
dibreakdown ke dalam Peraturan Pemerintah
dan Keputusan Presiden.
Bentuk lembaganya secara garis besar dibagi
menjadi dua, yaitu;

A. Kementrian Negara, yang berjumlah 36


kementrian, baik yang level departemen
maupun non departemen (seperti misalnya
Kementrian Pemuda dan Olah Raga)
B. Lembaga Pemerintahan Non Departemen
(LPND), diidentifikasi
B. Lembaga Pemerintahan Non Departemen (LPND),
diidentifikasi ada sekitar 25,
contoh lembaga-lembaga tersebut seperti; Badan
Intelijen Negara (BIN), Badan
Pertanahan Nasional (BPN), Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM),
Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP),
Badan Pengawas Obat
dan Makanan (BPPOM), Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI), BPPT, BATAN, BAPETEN,
BAKOSURTANAL, BPHN. Lembaga-lembaga tersebut
bertanggung jawab kepada Presiden.
3. Lembaga Kuasi Negara, Adalah lembaga
yang dibentuk sebagai salah satu cara guna
menangani masalah-masalah tertentu sesuai
bidangnya. Lembaga ini sebenarnya Lembaga
masyarakat yang diformalkan sehingga
mengambil peran kewenangan negara dalam
bidang masing-masing, dengan kata lain
Lembaga Kuasi Negara, atau State Auxalary
Bodies
State Auxalary Bodies, yaitu Lembaga yang
dibentuk atau didirikan untuk menangani
masalah-masalah khusus sesuai dengan
spesifikasinya, yang pada umumnya
pendiriannya merupakan sebuah reaksi atas
ketidakmampuan institusi yang ada menangani
masalah tersebut,

Struktur dan cara kerja lembaga tersebut bersifat


independen, meskipun demikian supratruktur
dan infrastrukturnya disediakan oleh negara.
Pada hakikatnya, lembaga kuasi negara merupakan
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang kemudian
diformalkan menjadi Lembaga Negara.

Kita bisa melihat hal tersebut, sebagai contoh adalah


sebuah lembaga perlindungan anak yang ada di
Jepang, semula lembaga tersebut merupakan sebuah
LSM, namun karena kinerja dan eksistensinya sangat
bermakna bagi pemerintah dan masayarakat, maka
kemudian lembaga tersebut diformalkan menjadi
lembaga negara.
Di Indonesia, secara umum, yang mendasari
pembentukan lembaga ini ada dua alasan;

1. Karena tidak adanya lembaga dalam struktur resmi


kenegaraan kita yang secara spesifik menangani
masalah tersebut, seperti misalnya; Komnas HAM, yang
dibentuk sebagai komisi negara pertama yang dibentuk,
disampaing sebagai bentuk akomodasi terhadap
mengemukanya dorongan wacana penegakan Hak Asasi
Manusia, juga dikarenakan tidak adanya lembaga yang
secara spesifik menangani masalah Hak Asasi Manusia.
2. Sebagai salah satu kanal bagi terciptanya/terselenggaranya
pemerintahan yang bersih dan berwibawa,

Hal tersebut didasari pada realitas bahwa beberapa lembaga


negara dan pemerintahan yang ada belum mampu
menjalankan perannya secara optimal,

Misalnya KPK dibentuk sebagai alternatif penanganan kasus-


kasus korupsi yang sedemikian parah di negeri ini, sebab
aparat hukum yang ada (seperti Kepolisian dan Kejaksaan)
dianggap tidak mampu menangani masalah tersebut.
Dasar Hukum Lembaga-lembaga tersebut beragam;
ada yang berdasarkan Undang-Undang Dasar seperti
misalnya Komisi Pemilihan Umum (KPU), Undang-
Undang seperti mislanya Komnas HAM, PP, Perpres,
Kepmen

Adapun nama lembaga Kuasi Negara tidak selalu


Komisi, namun ada juga yang nama Lembaga,
contoh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban
Bila diilustrasikan dalam bentuk denah, maka
tampilannya seperti di bawah ini;
1. Lembaga Negara  DPR, DPD, MPR, Presiden,
MA, MK,
KY, BI, KPU (Eksistensisnya merupakan
amanah dari UUD 1945, sementara teknis
pengaturan operasionalnya dituangkan dalam
bentuk Undang-Undang.
2. Lembaga Pemerintah  Kementrian Negara
(Baik yang berbentuk,Menko, Departemen,
maupun Non-Departemen), jumlahnya ada
36. Lembaga Pemerintah Non Departemen
(LPND) ada 25; BIN, BPN, BKPN, BPKP, Badan
POM, LIPI, BPPT, BATAN, BAPETEN,
BAKOSURTANAL, BPHN.
3. Lembaga Kuasi Negara Komisi-Komisi
(Negara) yang saya maksud, ada-pun dasar
pendiriannya ada yang merupakan amanat
Undang-Undang Dasar (UUD), UU, Perpres,
Kepress dan Kepmen.
Adapun jumlah Komisi Negara yang ada sampai
saat ini adalah;

1. Komnas HAM (Komisi Nasional Hak Asasi


Manusia)
2. KPAI (Komisi Nasional Perlindungan Anak
Indonesia), atau juga dikenal sebagai Komnas
Anak
3. KPU (Komisi Pemilihan Umum)
4. Komnas Perempuan (Komisi Nasional Perempuan),
juga disebut sebagai Komisi Nasional Perlindungan
terhadap Perempuan
5. Kompolnas (Komisi Kepolisian Nasional)
6. KY (Komisi Yudisial)
7. KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha)
8. Komisi Kejaksaan
9. KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)
10. Komisi Ombudsman
11. KHN (Komisi Hukum Nasional)
12. Komnas FPBI (Komisi Nasional Flu Burung
dan Kesiapsiagaan Menghadapi
Pandemi Influenza, Komisi Nasional Flu
Burung)
13. Komnas LANSIA (Komisi Nasional Lanjut
Usia)
14. KPI (Komisi Penyiaran Indonesia )
15. Komisi Konstitusi
16. Komisi Pendidikan Nasional
17. Komisi Informasi
18. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi
19. Komisi Pengawas Penyeleggaraan Haji
20. Komisi Independen Pengusutan Tindak
Kekerasan di Aceh
Selain yang disebutkan di atas, masih ada lagi
lembaga Kuasi Negara yang kedudukannya sejajar
dengan Komisi-Komisi Negara, namun berbeda
namanya, diantaranya;

1. Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban


2. Konsil Kedokteran Indonesia
3. Komite Nasional Keselamatan Trasnportasi
(KNKT)
4. Komite Olah Raga Nasional Indonesia
5. Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi
Keuangan (PPATK)
6. Komite Antar Depertemen Bidang
Kehutanan
7. Komite Penilaian Independen
8. Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK)
9. Standard Nasional Untuk Satuan
Ukuran
10. Komite Aksi Nasional Penghapusan Bentuk-
Bentuk Pekerjaan Terburuk Untuk Anak
11. Komite Penanganan Perdagangan Indonesia
12. Komite Anti Dumping Indonesia
Dewan
Kemudian ada sejumlah lembaga yang
namanya berbeda, yaitu menyandang nama
Dewan, namun berbeda dari Dewan
Perwakilan Rakyat, namun memiliki fungsi
yang hampir sama dengan beberapa lembaga
yang tersebut di atas
Lembaga-lembaga tersebut diantaranya
adalah;
1. Dewan Pertimbangan Presiden
Wantimpres)
2. Dewan Pers
3. Dewan Maritim Indonesia
4. Dewan Gula Nasional
5. Dewan Ketahanan Pangan
6. Dewan Buku Nasional
7. Dewan Penerbangan Antariksa Nasional
8. Dewan Pengembangan Kawasan Timur
Indonesia
9. Dewan Riset Nasional
10. Dewan Ketahanan Nasional
11. Dewan Pengarah LEMHANAS
12. Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah
Kita juga menemukan sejumlah insititusi
negara/pemerintah, yang merupakan penambahan
dari sekian banyak yang sudah ada, diantaranya
adalah;

1. Lembaga Koordinasi dan Pengendalian


Peningkatan Kesejahteraan Penyandang Cacat
2. Lembaga Sensor Film
3. Badan Pendukung Pengembangan Sistem
Air Minum
4. Badan Akreditasi Nasional, Perguruan Tinggi
5. Badan Akreditasi Nasional, Sekolah/Madrasah
6. Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Non
Formal
7. Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo
(LAPINDO?)
8. Badan Pengembangan KAPET
9. Badan Narkotika Nasional
10. Bakornas PBP
11. Badan Pengelolaan Geloran Bung Karno
12. Badan Pengelola Kawasan Kemayoran
13. Badan Pertanahan Nasional
14. Badan Pengelola PUSPITEK
15. Badan Pertimbangan Perfilman Nasional
16. Badan Nasional Sertifikasi Profesi
17. Badan Koordinasi Penempatan TKI

Kesipulan :
Sebagian kalangan memandang bahwa jumlah
Lembaga Kuasi Negara/ Komisi-Komisi Negara
tersebut terlalu banyak, sehingga bukan saja
merupakan cerminan buruk birokrasi di negeri
ini, realitas tersebut juga berimplikasi pada
kurang efesiennya anggaran yang harus
dikeluarkan oleh pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai