Anda di halaman 1dari 20

GERAKAN YANG

MENYERUPAI KEJANG

Eka Yuliana Sari 1710029042

Pembimbing :
dr. Annisa Muhyil Sp.A
Gangguan pergerakan
 Gangguan pergerakan adalah sekelompok kondisi neurologis yang
ditandai dengan gerakan abnormal yang umumnya muncul dari
perubahan fungsi pada nukleus di ganglia basalis atau jaringan yang
terkait

 Ini harus dibedakan dengan kejang yang diartikan sebagai suatu


kemunculan sementara dari tanda-tanda dan/atau gejala-gejala akibat
dari aktivitas abnormal neuron yang tersinkronisasi atau berlebihan
di dalam otak.

2
AKTIVITAS MENYERUPAI
KEJANG
Beberapa aktivitas yang menyerupai kejang diantaranya adalah :
 Jitteriness
 Tremor
 Shudders
 Shivers
 Klonus
 Tik
 Kompulsi
 Stereotipe
 Manerisms 3
JITTERINESS
1
 Jitteriness terlihat sebagai gerakan ritmik involunter dari kontraksi bergantian dari otot
agonis dan antagonis pada frekuensi 4 atau 5 Hz dengan intensitas yang sama. Dapat
simetris atau asimetris, melibatkan terutama tungkai dan umumnya terjadi pada
beberapa hari atau bulan pertama kehidupan

 Jitteriness dapat terjadi spontan, atau terpicu oleh suatu stimulus serta
terutama terjadi saat anak sedang menangis. Gerakan ini dapat dihentikan
dengan fleksi pasif dari tungkai yang terkena.

 Jitteriness cenderung menghilang setelah usia 4-5 bulan kehidupan


JITTERINESS DAPAT TERJADI PADA

 Anak normal namun lebih sering pada mereka dengan ensefalopati iskemik perinatal
atau bayi preterm dengan diselektrolitaemia atau hipoglikemia.

 Anak dengan ibu yang menggunakan sedatif selama kehamilan.

 Hipertonia, hipereksitabilitas dan tidak menghilangnya refleks primitif.

5
TREMOR
Tremor dijelaskan sebagai gerakan involunter, ritmik, berulang-ulang dengan amplitudo
yang sama.

Tremor terbagi menjadi :


• Tremor halus
Tremor dengan frekuensi tinggi (>6 siklus per detik) dan beramplitudo rendah
(<3cm).
• Tremor kasar
adalah tremor dengan frekuensi rendah (<6 siklus per detik) dan beramplitudo
tinggi (>3cm) .
Shudder
Shudders adalah gerakan getaran konvulsif atau gemetar akibat takut
atau dingin.
Shivers
Shivers adalah gerakan gemetar yang timbul sesaat.
Klonus
Klonus dimana gerakan-gerakan tersebut dapat dibedakan
dari kejang dengan cara menahan gerakan tersebut berhenti
TIK
Tik adalah gerakan atau suara intermiten, berulang, stereotipe yang dapat muncul dalam
pola yang tidak rutin atau hampir terus-menerus.

 Tik dapat sederhana seperti batuk, mendengkur, kedutan wajah atau mengangkat bahu,
atau kompleks seperti misalnya mengeluarkan kata-kata, kalimat atau serangkaian
gerakan stereotipe.

 Tik seringkali diperberat dengan stres, sedih, atau jika sedang harus berkonsentrasi
tinggi.

 Tik bertahan lebih dari 200 ms dengan frekuensi yang dapat berubah volunter. Tik
bukanlah gerakan volunter, meskipun dapat digabung dengan gerakan volunter untuk
menghindari perasaan malu. Gangguan tik sering muncul berkaitan dengan kompulsi
dan attention-deficit disorder.
10
KOMPULSI
Kompulsi adalah perilaku kompleks yang merespon terhadap kebutuhan
psikologis, seperti mencuci tangan saat takut akan kuman.

 Aksi ini terasa volunter, namun pasien dapat menggambarkan sensasi


ketakutan atau akan terjadi masalah jika aksi ini tidak dilakukan.

 Kompulsi seringkali berkaitan dengan obsesi, tik atau sindrom Tourette.

11
Stereotipe
Stereotipe adalah gerakan tanpa tujuan, dan berulang yang dapat dibuat oleh anak normal
  saat mereka bosan, bersemangat, atau terpikat dalam suatu kegiatan.

 Stereotipe sering berkaitan dengan attentio-deficit disorder, keterlambatan


perkembangan atau autisme.

 Kondisi ini dapat terdiri atas gelepakan tangan, tepuk tangan, gerakan menampar,
mengipaskan tangan, gerakan membatu, atau gerakan wajah. anak-anak tersebut
seringkali tidak menyadari bahwa mereka membuat gerakan tersebut.

12
MANNERISMS
Mannerisms adalah fenomena volunter normal, misalnya gerakan penyerta tertentu yang
dikembangkan seseorang saat melakukan beberapa gestur atau gerakan.

 Gerakan ini dapat abnormal, terutama jika mannerisms melibatkan postur yang tidak
biasa atau tidak diperlukan. Subjek dapat memodifikasi gerakan jika diperintah.

13
Kejang Refleks Tonik pada Awal Masa Bayi

Ini merupakan episode gangguan gerakan


ringan pada bayi sehat terutama laki-laki
berusia antara 2 hingga 3 bulan.
Manifestasi serangan adalah adanya
kontraksi tonik dengan ekstensi dari
keempat tungkai, apneu dan sianosis,
tanpa kehilangan kesadaran.
Kondisi ini bertahan selama 3-10 detik.
Kondisi ini dipicu oleh gerakan atau
stimulasi taktil serta terjadi hanya pada
anak yang sedang bangun dan digendong
dalam posisi vertikal oleh orang dewasa.
EEG iktal dan inter-iktal normal. Remisi
spontan terjadi dalam 2 bulan setelah
onset
14
Hemiplegia Berulang

Kondisi ini dimulai pada beberapa bulan pertama kehidupan. Episode hemiplegia
berdurasi antara beberapa menit hingga beberapa jam

Seringkali diawali oleh manifestasi paroksismal, seperti periode singkat hipertoni


otot, atau nistagmus monokular. Hemiplegia bergantian dari satu sisi ke sisi lain
namun dapat juga mempengaruhi kedua sisi secara bersamaan. Serangan dimulai
dengan deviasi kepala ke arah sisi hemiplegik tubuh dan berlanjut dengan
hemiplegia, menyebabkan kesulitan menelan dan bernapas

15
Tortikolis Paroksismal Jinak
Kondisi ini terdiri dari deviasi kepala lateral yang kadang berkaitan dengan torsio dari batang tubuh
dan menangis paroksismal.

Kondisi ini dapat bergantian dari satu sisi ke sisi lain. Durasinya bertahan selama beberapa detik
hingga berjam-jam. serangan sering disertai dengan muntah, pucat, dan ataksia, selesai secara spontan
dalam beberapa jam atau hari.

 Onset umumnya pada masa awal bayi, dan serangan dapat sering terjadi tapi mengalami remisi
sebelum usia 2 tahun. Beberapa pasien mungkin mengalami vertigo paroksismal, migrain, dan
episode ataksia sementara di kemudian hari

16
Gerakan Tingkah Laku Ritmik

Anak normal, terutama saat merasa senang dan tenang, dapat menunjukkan gerakan
ritmik pada kepala dan leher.

 Hal ini dimulai, dengan frekuensi yang bervariasi, sekitar usia 1 tahun dan
mengalami remisi pada usia 2 atau 3 tahun

17
Gangguan Gratifikasi Diri

Gangguan gratifikasi, atau disebut juga masturbasi infantil, adalah pertimbangan penting
dalam diagnosis banding dari epilepsi dan kejadian paroksismal lain di masa awal anak-
anak. Usia median saat onset adalah 10 bulan (bervariasi dari: 3 bulan hingga 5 tahun)
dengan beberapa episode per minggu.

Dapat terjadi stimulasi genital langsung namun manuver lain, seperti melibatkan fleksi
dan adduksi paha, dapat mencapai efek yang serupa. Jenis perilaku yang dapat muncul
termasuk postur distonik, mendengkur, membatu, memori visual kuat, dan berkeringat.
Sianosis, ekspresi menikmati makanan/minuman enak dengan membasahi bibir dengan
lidah, gemetar, pucat, terkekeh, terlihat ketakutan atau dalam keadaan tidak nyaman

18
Hiperekpleksia

Hiperekpleksia (sinonim: familial startle disease) adalah penyakit manusia pertama yang
menunjukkan penyebabnya adalah mutasi pada suatu gen neurotransmiter.

Manifestasi klinis:

 Respon terkejut yang berlebihan dan patologis terhadap stimulus auditorik atau taktil
yang tidak diduga (misal, suara, pergerakan atau tepukan yang mendadak)

 Kekakuan menyeluruh yang parah (misal, hipertonik pada fleksi, yang menghilang
saat tidur).

19
TERIMAKASIH

20

Anda mungkin juga menyukai