Anda di halaman 1dari 40

DEMOKRASI

?
Indonesia-ku tercinta……..
PENGERTIAN
PENGERTIAN DEMOKRASI
DEMOKRASI
Etimologi Yunani ”Demos” = rakyat,
“Kratos/Kratein” = kekuasaan/berkuasa.
Abraham Lincoln (USA) Demokrasi :suatu
pemerintahan dari rakyat,oleh rakyat dan
untuk rakyat)

ARTI UTAMA Demokrasi =pemerintahan


yang dilaksanakan oleh rakyat baik
langsung maupun tidak langsung(melalui
perwakilan setelah melalui proses pemilu
yang langsung, umum, bebas, rahasia,jujur
dan adil)
DEMOKRASI

 BERARTI “PEMERINTAHAN RAKYAT”


 SESUNGGUHNYA ADALAH SEPERANGKAT GAGASAN
DAN PRINSIP TENTANG KEBEBASAN, TETAPI JUGA
MENCAKUP SEPERANGKAT PRAKTEK DAN PROSEDUR
YANG TERBENTUK MELALUI SEJARAH PANJANG DAN
BERLIKU-LIKU.
 MENGANDUNG MAKNA PENGHARGAAN TERHADAP
HAKEKAT DAN MARTABAT MANUSIA DAN
MEMPUNYAI TUJUAN MEMBERIKAN KESEJAHTERAAN
DAN KEBAHAGIAAN BAGI UMAT MANUSIA.
HAKEKAT DEMOKRASI

a. KEBEBASAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT, BERKUMPUL, BER-


ORGANISASI, KEBEBASAN PERS (KEBEBASAN INDIVIDU/
KELOMPOK JUGA MENGAKIBATKAN KETERBATASAN INDI-
VIDU/KELOMPOK YANG DIWUJUDKAN DALAM RAMBU-RAMBU
ETIKA DAN MORAL KEHIDUPAN).
b. KESEDERAJATAN, HAK DAN KEWAJIBAN YANG SAMA,
KEDUDUKAN YANG SAMA DIDEPAN HUKUM.
c. KETERBUKAAN, KEPEMERINTAHAN DAN LANGKAH-LANGKAH
PENGELOLAAN KEPUTUSAN HARUS DIKETAHUI DAN DI-7-I
RAKYAT (TRANSPARANCY).
d. ETIKA DAN NORMA KEHIDUPAN, HARUS DIJUNJUNG
TINGGI.
DEMOKRASI MENGANDUNG NILAI-NILAI :

a.PENGAKUAN BAHWA DIDALAM MASYARAKAT


TERDAPAT PERBEDAAN PENDAPAT & KEPENTINGAN.
b. BAHWA PERLU DITEMUKAN CARA PENYELESAIAN
KONFLIK KEPENTINGAN YG SALING BERTENTANGAN
SECARA DAMAI.
c. PERLU CARA PERGANTIAN KEPEMIMPINAN DALAM
MASYARAKAT SECARA TERATUR TANPA
MENIMBULKAN GEJOLAK.
d. CARA TIAP PENYELESAIAN TERSEBUT HARUS
DILAKUKAN SECARA TERTIB & ADIL HANYA DAPAT
DICAPAI MELALUI HUKUM.
Norma yg menjadi PANDANGAN hidup
DEMOKRATIS :

1.Pentingnya kesadaran akan pluralisme


2.Musyawarah
3. Pertimbangan moral
4. Pemufakatan yang jujur dan sehat
5. Pemenuhan segi-segi ekonomi
6. Kerja sama antar warga masyarakat dan sikap
mempercayai itikad baik masing- masing
7. Pandangan hidup demokratis harus dijadikan
unsur yang menyatu dengan sistem pendidikan.
NILAI (KULTUR) DEMOKRASI

1. Menyelesaikan pertikaian  damai & sukarela.


2. Menjamin terjadinya perubahan  damai.
3. Pergantian penguasa  teratur.
4. Penggunaan paksaan sesedikit mungkin.
5. Pengakuan & penghormatan  nilai
keanekaragaman.
6. Menegakkan keadilan.
7. Memajukan iptek.
8. Pengakuan & penghormatan  kebebasan.
 Henry B. Mayo dlm Miriam Budiardjo (1990)
HAKEKAT DEMOKRASI

Pengertian Etimologis
demos (rakyat) + cratos/cratein
(pemerintahan/kekuasaan)

Langsung  Demokrasi  Tak langsung


PELAKSANAAN DEMOKRASI DI
BEDAKAN MENJADI :
Demokrasi LANGSUNG : suatu demo-krasi
dimana rakyat secara langsung menggunakan
haknya dalam menetapkan kebijakan publik.

Demokrasi TIDAK LANGSUNG : rakyat


menggunakan hak-haknya melalui orang
-orang yang dipercaya.
Macam demokrasi:sbg penyalur
kehendak rakyat:
a) Demokrasi langsung
Dipraktikkan di negara-negara kota (polis, city state) pada
zaman Yunani Kuno. Pada masa itu, seluruh rakyat dapat
menyampaikan aspirasi dan pandangannya secara langsung.
Dengan demikian, pemerintah dapat mengetahui secara
langsung pula aspirasi dan persoalan-persoalan yang
sebenarnya dihadapi masyarakat. Tetapi dalam zaman modern,
demokrasi langsung sulit dilaksanakan karena:
 sulitnya mencari tempat yang dapat menampung seluruh
rakyat sekaligus dalam membicarakan suatu urusan;
 tidak setiap orang memahami persoalan-persoalan negara
yang semakin rumit dan kompleks;
 musyawarah tidak akan efektif, sehingga sulit menghasilkan
keputusan yang baik.
b)Demokrasi tidak langsung/demokrasi perwakilan
Sistem demokrasi (menggantikan demokrasi langsung) yang dalam
menyalurkan kehendaknya, rakyat memilih wakil-wakil mereka
untuk duduk dalam parlemen. Aspirasi rakyat disampaikan melalui
wakil-wakil mereka dalam parlemen. Tipe demokrasi perwakilan
berlainan menurut konstitusi negara masing-masing.
 Sistem pemilihan ada dua macam, yaitu: pemilihan secara
langsung dan pemilihan bertingkat. Pada pemilihan secara
langsung, setiap warga negara yang berhak secara langsung
memilih orang-orang yang akan duduk di parlemen. Sedangkan
pada pemilihan bertingkat, yang dipilih rakyat adalah orang-
orang di lingkungan mereka sendiri, kemudian orang-orang yang
terpilih itu memilih anggota-anggota parlemen.
c) Demokrasi perwakilan dengan sistem referendum
Rakyat memilih para wakil mereka untuk duduk di parlemen,
tetapi parlemen tetap dikontrol rakyat dengan sistem
referendum (pemungutan suara untuk mengetahui kehendak
rakyat secara langsung). Sistem ini digunakan di salah satu
negara bagian Swiss yang disebut Kanton.

Demokrasi ditinjau dari titik berat perhatiannya:


a) Demokrasi Formal (Demokrasi Liberal)

Demokrasi formal menjunjung tinggi persamaan dalam bidang


politik tanpa disertai upaya untuk mengurangi atau menghilangkan
kesenjangan rakyat dalam bidang ekonomi. Dalam sistem
demokrasi yang demikian, semua orang dianggap memiliki derajat
dan hak yang sama. Namun karena kesamaan itu, penerapan azas
free fight competition (persaingan bebas) dalam bidang ekonomi
menyebabkan kesenjangan antara golongan kaya dan golongan
miskin kian lebar. Kepentingan umum pun diabaikan.
Demokrasi formal/liberal sering pula disebut demokrasi Barat
karena pada umumnya dipraktikkan oleh negara-negara Barat.
Kaum komunis bahkan menyebutnya demokrasi kapitalis karena
dalam pelaksanaannya kaum kapitalis selalu dimenangkan oleh
pengaruh uang (money politics) yang menguasai opini masyarakat
(public opinion).
b) Demokrasi Material (Demokrasi Rakyat)
Demokrasi material menitikberatkan upaya-upaya menghilangkan
perbedaan dalam bidang ekonomi sehingga persamaan dalam
persamaan hak dalam bidang politik kurang diperhatikan, bahkan
mudah dihilangkan. Untuk mengurangi perbedaan dalam bidang
ekonomi, partai penguasa (sebagai representasi kekuasaan negara)
akan menjadikan segala sesuatu sebagai milik negara. Hak milik
pribadi tidak diakui. Maka, demi persamaan dalam bidang
ekonomi, kebebasan dan hak-hak azasi manusia di bidang politik
diabaikan. Demokrasi material menimbulkan perkosaan rohani
dan spiritual. Demokrasi ini sering disebut demokrasi Timur,
karena berkembang di negara-negara sosialis/ komunis di Timur,
seperti Rusia, Cekoslowakia, Polandia dan Hongaria.
c) Demokrasi Gabungan
Demokrasi ini mengambil kebaikan dan
membuang keburukan demokrasi formal dan
material. Persamaan derajat dan hak setiap orang
tetap diakui, tetapi diperlukan pembatasan untuk
mewujudkan kesejahteraan seluruh rakyat.
Pelaksanaan demokrasi ini bergantung pada
ideologi negara masing-masing sejauh tidak secara
jelas kecenderungannya
Demokrasi kepada demokrasi
ditinjau dari hubungan antar alat liberal
atau demokrasi rakyat. negara:
perlengkapan
• Demokrasi Parlementer, adalah suatu demokrasi yang
menempatkan kedudukan badan legislatif lebih tinggi dari
pada badan eksekutif. Kepala pemerintahan dipimpin oleh
seorang Perdana Menteri. Perdana menteri dan menteri-
menteri dalam kabinet diangkat dan diberhentikan oleh
parlemen. Dalam demokrasi parlementer Presiden menjabat
sebagai kepala negara.
Demokrasi dengan sistem pemisahan kekuasaan, dianut
sepenuhnya oleh Amerika Serikat. Dalam sistem ini, kekuasaan
legislatif dipegang oleh Kongres, kekuasaan eksekutif dipegang
Presiden, dan kekuasaan yudikatif dipegang oleh Mahkamah Agung.
Demokrasi melalui Referendum
Yang paling mencolok dari sistem demokrasi melalui referendum
adalah pengawasan dilakukan oleh rakyat dengan cara referendum.
Sistem referendum menunjukkan suatu sistem pengawasan langsung
oleh rakyat. Ada 2 cara referendum, yaitu referendum obligator dan
fakultatif.
Referendum obligator atau wajib lebih menekankan pada
pemungutan suara rakyat yang wajib dilakukan dalam merencanakan
pembentukan UUD negara, sedangkan referendum fakultatif,
menenkankan pada pungutan suara tentang rencana undang-undang
yang sifatnya tidak wajib.
ISTILAH DEMOKRASI BERASAL DARI BAHASA
YUNANI = DEMOS= RAKYAT , KATA KRATOS
IALAH PEMERINTAHAN

SECARA ETIMOLOGIS:
PEMERINTAHAN YANG DIPEGANG
OLEH RAKYAT

1.DEMOKRASI SISTIM PRESIDENSIAL


2.DEMOKRASI SISTIM PARLEMENTER
3.DEMOKRSI SITIM REFERENDUM
JENIS-JENIS 4.DEMOKRASI SISTIM KONSTITUSIONAL
DEMOKRASI 5.DEMOKRASI SISTIM PROLETAR
Beberapa kriteria SOKO GURU demokrasi
menurut Alamudi (1991)

 Kedaulatan rakyat
 Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang
diperintah
 Kekuasaan Mayoritas
 Pengakuan hak-hak minoritas
 Jaminan hak asasi manusia
 Pemilihan yang bebas dan jujur
 Persamaan didepan hukum
 Proses hukum yang wajar
 Pembatasan pemerintah secara konstitusional
 Pluralisme social,ekonomi dan politik
 Nilai-nilai toleransi,kerjasama dan mufakat
LEMBAGA (STRUKTUR) DEMOKRASI

1. Pemerintahan yg bertanggungjawab.
2. DPR  mewakili gol/kepentingan masy
 dipilih mell pemilu  bebas & rahasia.
Dewan  control thdp pemerintah.
3. Organisasi politik lbh dr 1 partai.
4. Pers bebas menyatakan pendapat.
5. Sistem peradilan bebas menjamin HAM
& memperthankan keadilan.
 Miriam Budiardjo (1997)
Suatu negara dapat dikatakan demokratis apabila:
kekuasaan mayoritas digandengkan dengan jaminan atas
HAM.
Kelompok mayoritas dapat melindungi kaum minoritas.
Hak-hak minoritas tidak dapat dihapuskan oleh suara
mayoritas
Semua kelompok, golongan atau warga negara
hendaknya mendapat perlindungan hukum atau mendapat
jaminan menurut undang-undang
Budiarjo(1988) mengidentifikasi sejumlah syarat dasar untuk
terselenggaranya pemerintahan yang demokratis yakni sebagai
berikut

a.perlindungan konstitusional
b.Badan kehakiman yang bebas dan tidak
memihak
c.Pemilihan umum yang bebafs
d.Kebebasan untuk menyatakan pendapat
e. Kebebasan untuk berserikat/berorganisasi
dan beroposisi
f. Pendidikan Kewarganegaraan
DEMOKRASI SEBAGAI SISTEM POLITIK
RAJA
KETU
MONARKI: BERSIPAT KERAJAAN RUNAN/
KAISAR
PEWA
SULTAN RISAN
BENTUK REPUBLIK: DIPIMPIN SEORANG
PEMERINTA PRESIDEN ATAU PERDANA
HAN PENUN
MENTERI JUKAN/
PEMILIHAN

POLITIK DEMOKRASI:
1.MEMULIHKAN HAK AZASI MANUSIA
2.MENGANGKAT HARKAT DAN DERAZAT MANUSIA
3. MEMBERIKAN KEKUASAAN PADA RAKYAT
4.MEMBERIKAN KEDAULATAN PENUH
PADA RAKYAT
BENTUK BENTUK PEMERINTAHAN
PEMERINTAHAN YANG DI PEGANG
OLEH SESEORANG SEBAGAI PPEMIMPIN
MONARKI TERTINGGI DAN DIJALANKAN UNTUK
KEPENTINGAN ORANG BANYAK

PEMERINTAHAN YANG DIPEGANG OLEH


SEKELOMPOK ORANG YANG MEMIMPIN
ARISTOKRASI
DAN DIJALANKAN UNTUK KEPENTINGAN
RAKYAT BANYAK

PEMERINTAHAN YANG DIPEGANG OLEH


RAKYAT DAN DIJALANKAN UNTUK KEPEN
DEMOKRASI TINGAN RAKYAT BANYAK
MASA PELAKSANAAN DEMOKRASI YANG
PERNAH DI INDONESIA
MASA REVOLUSI = 1945-1950
MASA ORDELAMA:
A. DEMOKRASI LIBERAL ( 1950-1959)
B. DEMOKRASI TERPIMPIN( 1959-1965)
MASA ORDE BARU = 1966-1998
MASA TRANSISI = 1998-1999
MASA REPORMASI:
A. 1999-2004
B. 2004-2009
C. 2009-2014
Perkembangan demokrasi di Indonesia
1945 – 1949 UUD 45, Perjuangan fisik, Lemb. Demokrasi tidak
terbentuk, sistem kabinet presidensiil, Demokrasi PS  Liberal.
1949 – 1950 RIS 1949, Quasi parlementer, Ada PM, Demokrasi
Liberal.
1950 – 1959 UUDS 1950, Kompromisasi, Demokrasi liberal multi
partai, Kabinet 7x, Konstituante gagal bentuk UUD baru, Dekrit
Presiden 5 Juli 59.
1959 – 1965 Formula demokrasi sesuai Sila IV PS, Pertarungan politik
ideologi, lemb. Demokrasi dibentuk prosedur hukum, Konsep Nasakom,
Demokrasi terpimpin (-).
1966 – 1998 Orde baru, Penyederhanaan parpol, penyalahgunaan
wewenang & kekuasaan, SP 11 Maret 1966, PKI & ormasnya dilarang,
Demokrasi Ps (-).
1999 – sekarang Reformasi, Presdien tidak sentralistik, Parpol mulai
berfungsi : 48  24, Amandemen UUD 1945 4x, KKN masih banyak,
Demokrasi Ps (+).
MASA REPUBLIK INDONESIA I 1945-1959
DEMOKRASI PARLEMENTER
MASA REPUBLIK INDONESIA II 1959-1965
DEMOKRASI TERPIMPIN
MASA REPUBLIK INDONESIA III

DEMOKRASI PARLEMENTER
BADAN EKSEKUTIF – PRESIDEN + PARA MENTERI

LEMBAGA PEMERINTAH BELUM TERBENTUK


KOALISI PARTAI TIDAK MANTAP
BEBERAPA KEKUATAN SOSPOL TIDAK
MEMPEROLEH SALURAN POLITIK
DOMINASI PRESIDEN
PENGARUH KOMUNIS BERKEMBANG
PENGANGKATAN PRESIDEN SEUMUR HIDUP
PEMBUBARAN DPR HASIL PEMILU
PEMBREDELAN PERS
PRESIDEN SBG BADAN YUDIKATIF

PENCABUTAN TAP MPR NO III / 1963


UU NO 19/1964 DIGANTI UU NO 14/1970
DPR SBG ALAT KONTROL
TNI + POLRI ABRI DFA
PESTA DEMOKRASI BERJALAN
DEMOKRASI APA ?

DIJIWAI & DITUNTUN NILAI2X PANDANGAN


HIDUP BANGSA INDONESIA
MERUPAKAN TRANSFORMASI NILAI FALSAFAH
BANGSA
PRASYARAT UTAMA ADALAH PEMAHAMAN
PENGHAYATAN & PENGAMALAN NILAI2x
PANCASILA
MENGAMALKAN PANCASILA MELALUI POLITIK
PEMERINTAHAN
ARTI DEMOKRASI PANCASILA
1. DEMOKRASI PANCASILA ADALAH DEMOKRASI ATAU KEDAULATAN
RAKYAT YANG DIDASARI DAN DIJIWAI OLEH SEGENAP SILA
PANCASILA SECARA INTEGRATIF.
2. DEMOKRASI PANCASILA ADALAH DEMOKRASI YANG
BERDASARKAN KEKELUARGAAN DAN KEGOTONG ROYONGAN YANG
DITUJUKAN KEPADA KESEJAHTERAAN RAKYAT.
3. DALAM DEMOKRASI PANCASILA SISTEM PENGORGANISASIAN
NEGARA DILAKUKAN OLEH RAKYAT SENDIRI ATAU DENGAN
PERSETUJUAN RAKYAT.
4. DALAM DEMOKRASI PANCASILA, KEBEBASAN INDIVIDU TIDAK
BERSIFAT MUTLAK, TETAPI HARUS DISELARASKAN DENGAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL.
5. DALAM DEMOKRASI PANCASILA KEUNIVERSALAN CITA-2
DEMOKRASI DIPADUKAN DENGAN CITA-2 HIDUP BANGSA INDONESIA
YANG DIJIWAI SEMANGAT KEKELUARGAAN (TIDAK ADA “DOMINASI
MAYORITAS”).
ASPEK DEMOKRASI PANCASILA
ASPEK FORMAL
ASPEK MATERIL
ASPEK NORMATIF PERBEDAAN PENDAPAT
ASPEK OTATIF
DALAM DEMOKRASI PANCASILA,
(TUJUAN) PERBEDAAN PENDAPAT DIHORMATI
DAN DIBENARKAN
ASPEK ORGANISASI UNSUR TANGGUNG JAWAB
ASPEK KEJIWAAN MENDAPAT KEDUDUKAN YANG SAMA
(PERLU MEMELIHARA PERSATUAN
DAN KESATUAN)
YANG PALING PENTING ADALAH
DALAM MENYALURKAN PENDAPAT
DAN KEINGINAN MELALUI WADAH
YANG TELAH ADA DI PUSAT MAUPUN
DI DAERAH.
POKOK-POKOK DEMOKRASI PANCASILA
1) SETIAP NEGARA MODERN YANG DEMOKRATIS ADALAH UNTUK
KEPENTINGAN UMUM
2) KEKUASAAN TERTINGGI ADA PADA RAKYAT
3) PENYALURAN ASPIRASI RAKYAT MELALUI LEMBAGA
PERWAKILAN RAKYAT
4) BERDASARKAN HUKUM
5) PEMERINTAH BERDASARKAN KONSTITUSI
6) KEPALA NEGARA, ATAS NAMA RAKYAT (MANDATARIS)
7) MENGAKUI HAK DAN KEWAJIBAN (HAK ASASI).
8) MEMILIKI KELEMBAGAAN DAN PENGATURAN WILAYAH NEGARA
9) MENGANGGAP BAHWA DEMOKRASI BUKAN TUJUAN TETAPI
SARANA UNTUK MENCAPAI TUJUAN
10) MEMILIKI TATA CARA UNTUK MELINDUNGI DARI RAGAM
DEMOKRASI LAIN YANGTIDAK SESUAI.
Sanusi(1999) mengidentifikasi sepuluh pilar demokrasi
Indonesia yang dikenal pula dengan “The Ten Pilars of
Indonesian Constitutional Democracy” berdasarkan filsafat
pancasila dan UUD 1945 sebagai beriikut:
Demokrasi berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
 Demokrasi berdasarkan Hak Asasi Manusia
 Demokrasi berdasarkan kedaulatan rakyat
 Demokrasi berdasarkan Kecerdasan rakyat
 Demokrasi berdasarkan pemisahan Kekuasaan Negara
 Demokrasi berdasarkan Otonomi Daerah
 Demokrasi berdasarkan supremasi hukum(rule of law)
 Demokrasi berdasarkan peradilan yang bebas
 Demokrasi berdasarkan keesejahteraan rakyat
 Demokrasi berdasarkan Keadilan Sosial
SYARAT DASAR PENYELENGGARA
PEMERINTAHAN YG DEMOKRATIS
BERDASAR RULE OF LAW

1. Perlindungan konstitusional  menjamin hak2


individu & menentukan prosedurnya.
2. Badan kehakiman bebas  tdk memihak.
3. Pemilu bebas.
4. Kebebasan menyatakan pendapat.
5. Kebebasan berserikat & beroposisi.
6. Pendidikan kewarganegaraan (civic education).
 Komisi Internasional Ahli Hukum, konferensi di Bangkok, 1965.
PRINSIP PEMERINTAHAN DEMOKRASI / OTORITER
PRINSIP PEMERINTAHAN PRINSIP PEMERINTAHAN
DEMOKRASI OTORITER
1. ADANYA PEMISAHAN KEKUASAAN 1. PEMUSATAN KEKUASAAN
2. PEMERINTAHAN KONSTITUSIONAL 2. PEMERINTAHAN IN KONSTITUSIONAL
( MENJAMIN HAK AZASI MANUSIA DAN DIPEGANG PEMERINTAH
MEMBATASI KEKUASAAN 3. RULE OF POWERS
PEMERINTAHAN)
4. KEPUTUSAN TANPA PERMUPAKATAN
3. RULE OF LOW ( KESAMAAN DIDALAM
5. PEMILIHAN UMUM YANG TIDAK
HUKUM )= SUPRMASI HUKUM DEMOKRATIS
4. MWENGUTAMAKAN MUSYAWARAH
6. MONO PARTAI
DAN MUFAKAT SECARA DAMAI
7. MANAJEMEN TERTUTUP DAN TIDAK
5. MULTI PARTAI BERTANGGUNG JAWAB
6. MANAJEMAN TERBUKA YANG 8. PEMERINTAH CENDRUNG MENEKAN
BERTANGGUNG JAWAB TANPA MENGAKUI HAK MINORITAS
7. MENGAKUI HAK MINORITAS
9. TIDAK ADANYA KEBEBASAN
8. KEBEBASAN YANG DIAKUI BERPENDAPAT/PERS
9. PERLINDUNGAN HAK AZASI MANUSIA 10. TIDAK MELINDUNGI HAK AZSI MANUSIA
10. PERADILAN YANG MERDEKA DAN 11. PERADILAN YANG TIDAK BEBAS
INDEPENDEN 12. TIDAK ADA KONTROL ADMINISTRASI
11. PENGENDALIAN ADMINISTRASI 13. MEKANISME PEMERINTAHANH STATIS
12. PRINSIP PERSETUJUAN DAN 14. DOGMATIS DAN DOKTRIN
KOMPROMI
Inti Pendidikan Demokrasi
Konsep kewarganegaraan merupakan inti dari pendidikan
untuk demokrasi. Konsep kewarganegaraan adalah kunci
pada pemahaman tentang prinsip dan cara bekerjanya
demokrasi. Tentang yg diperoleh dan yg diberikan
warganegara dalam berbagai sistem politik. Tentang hak,
kewajiban dan tugas warganegara; serta bagaimana hal-hal
tersebut terkait dengan lembaga-lembaga negara.

Ringkasnya, pendidikan demokrasi berintikan pada


penanaman nilai, sikap dan perilaku seorang warganegara;
serta kaitannya dengan lembaga-lembaga negara yang ada.
NILAI DAN BUDAYA DEMOKRASI
MENURUT MENURUT MENURUT
HENRY B.MAYO RUSLI KARIM ZAMRONI

1. PENYELESAIAN PERLUNYA KEPRIBADIAN 1. TOLERANSI


PERTIKAIAN SECARA YANG DEMOKRATIS : 2. KEBEBASAN
DAMAI / SUKA RELA 1.INISIATIF BERPENDAPAT
2. MENJAMIN PERUBAHAN 2.DISPOSISI 3. MEMAHAMI/MENGAK
SECARA DAMAI UI KEANEKA
3.TOLERANSI
3. PERGANTIAN PENGUASA RAGAMAN
4.KECINTAAN TERHADAP
SECARA TERATUR 4. BEBAS
KETERBUKAAN
4. PEMAKSAAN YANG BERKOMUNIKAS
5.KOMITMEN
SEDIKIT 5. MENJUNGJUNG
6.TANGGUNG JAWAB
5. PENGAKUAN DAN NILAI DAN
PENGHORMATAN 7.KERJA SAMA MARTABAT
TERHADAP KEANEKA 6. BERDIRI SENDIRI
RAGAMAN
7. SALING
6. PENEGAKAN KEADILAN MENGHARGAI
7. MEMAJUIKAN 8. MAMPU MENAHAN
PENGETAHUAN DIRI
8. PENGAKUAN/PENGHOR 9. KEBERSAMAAN/KES
MATAN KEBEBASAN EIMBANGAN
DEMOKRASI SEBAGAI
PANDANGAN HIDUP
DEMOKRASI : BENTUK KEHIDUPAN
BERMASYARAKAT/BERBANGSA/BERNEGARA
DEMOKRASI SEBAGAI SIKAP HIDUP BERISI NILAI
DEMOKRASI DAPAT DIMILIKI,
DIHAYATI,DIAMALKAN
MENURUD JOHN DEWEY: IDE POKOK
DEMOKRASI PANDANGAN HIDUP YANG
DICERMINKAN DENGAN PARTISIPASI SETIAP
WARGA NEGARA
Demokrasi dengan Kecerdasan
 Sebuah disain besar Indonesia yang demokratis telah diletakkan
dan mulai dijalankan. Namun setelah sewindu reformasi, setiap
hari kita masih menghadapi berbagai kejadian yg belum
mencerminkan kehidupan demokratis yang cerdas dan
bermakna. Penggunaan kebebasan masih sering melampau batas
kepatutan dan hukum, serta bahkan ada yg mengarah ke anarki.
Perbedaan pandangan dan kepentingan masih sering
disampaikan dg cara yg tidak berbudaya dan bahkan
menggunakan kekerasan. Kekecewaan dan kemarahan karena
kekalahan dalam suatu proses demokratis – misal-nya Pilkada --
acap kali juga ditumpahkan dalam bentuk kekerasan.
Pendidikan yang Membebaskan
Setelah hidup dan berkembang dalam sistem otoriter yang
penuh penindasan, tidak mudah bagi semua orang untuk
merubah tabiat & perilaku. Paulo Freire mangatakan :
orang yang tertindas sering mengikuti tabiat & perilaku
para penindasnya. Suatu sistem otoriter akan menanamkan
perilaku otoriter itu secara berantai, termasuk kepada para
korban dari sistem itu sendiri. Demikianlah memang
lazimnya suatu proses pembudayaan. Freire kemudian
menyimpulkan perlunya pendidikan yg membebaskan bagi
kaum yang tertindas. Perlunya dibentuk ‘pulau-pulau’
kebebasan, sebagai pelopor dalam mengembangkan
masyarakat yang merdeka dan demokratis tersebut.
Negara hrs dipimpin orang berpendidikan
Plato dan Dewey mempunyai persamaan
pandangan bahwa negara harus dipimpin oleh
orang yang berpendidikan. Tetapi kedua filosof
itu berbeda dalam memandang siapa yang harus
berpendidikan tersebut. Hidup pada jaman
aristokrasi, bagi Plato cukup para elit penguasa
(bangsawan) yang perlu dididik agar dapat
memerintah dengan baik. Bagi Dewey, dalam
alam demokrasi maka seluruh warganegara harus
memperoleh pendidikan yg baik agar dapat
bereranserta dalam proses politik.

Anda mungkin juga menyukai