2
I. BENTUK DAN UKURAN
ELLIPSOIDA BUMI
A. Bentuk dan Ukuran Ellipsoida Bumi
NAMA TAHUN a f
1830 6.377.276 m 1 : 302,80
EVEREST
1841 6.377.397 m 1 : 299,15
BESSEL
1880 6.378.249 m 1 : 293,50
CLARKE
1906 6.378.388 m 1 : 297,00
HAYFORD
1926 6.378.397 m 1 : 297,80
HEISKANEN
FISCHER 1960 6.378.155 m 1 : 298,30
IU.G.G. 1967 6.378.160 m 1 : 298,25
Do
Co
Bo KU
Permukaan D Geoid
C
Bumi Fisis Ao B
A
Ellipsoida
o a
E K
KS
3
I. KLASIFIKASI
PENGUKURAN
A. Titik Ellipsoida Referensi
Bo Co
Do Permukaan
Ao Bumi Fisis
B C
D
A
Elipsoida
Rererensi
Apabila titik-titik Ao, Bo, Co dan Do cukup
berdekatan yaitu tidak melebihi 55 Km, maka garis-
garis normal AoA, BoB,CoC dan DoD dapat
dianggap sejajar.
Apabila titik-titik Ao, Bo, Co dan Do kurang dari 100
Km, garis-garis normal AoA, BoB,CoC dan DoD
akan berpotongan dipusat bola.
Apabila titik-titik Ao, Bo, Co dan Do lebih besar dari
5500 Km2, permukaan ellipsoidanya tidak dapat lagi
dianggap sebagai bidang datar maupun permukaan
bola. 4
Kerangka Dasar Pemetaan1
Dengan melakukan pengukuran-pengukuran di muka bumi akan
dibuat peta serta bentuk permukaan tanahnya.
Dengan melakukan pengukuran-pengukuran di muka bumi akan
dipasang patok-patok yang merupakan rencana sumbu jalan, sumbu
saluran irigasi, dll
Dengan melakukan pengukuran-pengukuran di muka bumi dapat
diketahui bentuk permukaan tanah dasar sungai,danau, laut, waduk,
dll
Dengan melakukan pengukuran-pengukuran dapat diketahui apakah
sebuah bangunan besar misalnya mengalami pergeseran dari posisi
semula
Dengan melakukan pengukuran-pengukuran dapat dihitung besarnya
volume tanah galian atau timbun pada suatau rencana jalan atau
saluran irigasi
Dengan melakukan pengukuran-pengukuran dapat ditentukan batas-
batas pemilikan tanah, batas-batas administrasi pemerintah yang telah
hilang atau pemasangan tanda-tanda batas pemilikan tanah untuk
daerah pemukiman
Dengan melakukan pengukuran-pengukuran dapat direncanakan
penggalian sebuah terowongan dari dua arah dapat bertemu agar
menuju ke tempat yang direncanakan
Dengan melakukan pengukuran-pengukuran dapat ditentukan batas
daerah genangan pada suatu rencana bendung.
5
Kerangka Dasar Pemetaan2 T1
P2
Kerangka Dasar
Triangular S1 S2
P3
P1 P6
S3 Titik Primer
S5
S4
P4 Titik Sekunder
T2 P5
Titik Tertier
0,50
Pilar Triangulasi m
Indonesia 0,3
0m 0,1
1,5 P 5m
0m 5 T
0,6m Q
2 2
0,3
1 m
1
Pilar Ketinggian TT
G
(Benchmark)
7
Satuan Ukuran
Satuan Panjang
Ada dua satuan ukuran panjang (jarak) yang lazim digunakan yaitu
satuan metrik (metric units) yaitu al : Kilometer (km), hektometer (hm),
meter (m), desimeter (dm), centimeter (cm), milimeter (mm) dst ; Satuan
British (British Units) yaitu al : foot (ft), inches (in), yard, mile dst
Satuan Sudut
Sistim Seksagesimal ( Keliling lingkaran dibagi dalam 360 bagian yang
sama besar). Tiap 1 bagian disebut satu derajat ( o ). Tiap 1o dibagi
menjadi 60 menit (60’) dan setiap menit dibagi dalam 60 sekon (60”).
Sistim Sentisimal ( keliling lingkaran dibagi dalam 400 bagian yang sama
besar. Tiap satu bagian disebut satu grade (1g dibagi menjadi 100 bagian
yang tiap bagiannya disebut centigrade ( cc). Menuliskannya adalah
sbb : 1g = 100 c ; 1 c = 100 cc.
Sistim radial (Keliling lingkaran dibagi dalam bagian-bagian yang sama
seperti jari-jarinya). Tiap bagiannya disebut satu radial.
Sistim waktu (digunakan dalam engukuran astronomi ) yaitu, 360o = 24
jam ; 1 jam = 15o.
8
TERIMA KASIH