Anda di halaman 1dari 8

ASTHMA

KELOMPOK 1
Alika adilliya suganda
Atipah ariyanti
Diki santika
fina apriliani
Luvita novela ananda
Meylani rahayu
PENGERTIAN

 Asma adalah penyakit gangguan pernapasan yang dapat menyerang anak-anak hingga orang dewasa, tetapi
penyakit ini lebih banyak terjadi pada anak-anak. Asma didefinisikan sebagai suatu kondisi ketika terjadi
gangguan pada sistem pernapasan yang menyebabkan penderita mengalami (wheezing), sesak napas, batuk, dan
sesak di dada terutama ketika malam hari atau dini hari.
ETIOLOGI

Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi timbulnya serangan asma :
1. Faktor predisposisi (Genetik)Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui
bagaimana cara penurunannya yang jelas. Penderita dengan penyakit alergi biasanya mempunyai keluarga
dekat juga menderita penyakit alergi
2. Faktor presipitasi
 Alergen
 Perubahan cuaca
 Stress
 Olahraga dan aktivitas yang berat
MANIFESTASI

pada pasien asthma adalah batuk, dyspne, dari wheezing.


Ada beberapa tingkatan penderita asma yaitu :
 Tingkat I =Secara klinis normal tanpa kelainan pemeriksaan fisik dan fungsi paru. Timbul bila ada
faktor pencetus baik di dapat alamiah maupun dengan test provokasi bronkial di laboratorium.
 Tingkat II =Tanpa keluhan dan kelainan pemeriksaan fisik tapi fungsi paru menunjukkan adanya
tanda-tanda obstruksi jalan nafas
SELANJUTNYA ..

 Tingkat II1 =Tanpa keluhan pemeriksaan fisik dan fungsi paru menunjukkan adanya obstruksi
jalan nafas
 Tingkat IV =Klien mengeluh batuk, sesak nafas dan nafas berbunyi wheezing.
 Tingkat V = Status asma tikus yaitu suatu keadaan darurat medis berupa serangan asma akut
yang berat bersifat refrator sementara terhadap pengobatan yang lazim dipakai.Asma pada
dasarnya merupakan penyakit obstruksi jalan nafas yang reversibel.Pada asma yang berat dapat
timbul gejala seperti : Kontraksi otot-otot pernafasan, cyanosis, gangguan kesadaran, penderita
tampak letih, takikardi
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Spirometri : Dilakukan sebelum dan sesudah bronkodilator hirup (nebulizer/inhaler), positif jika peningkatan
VEP/KVP > 20%.
 Sputum : peningkatan eosinofil
 Darah Lengkap : eosinofil meningkat
 RO dada yaitu patologis paru/ komplikasi asma
 AGD : Terjadi pada asma berat pada fase awal terjadi hipoksemia (penurunan PCO2) kemudian fase berlanjut
normokapnia dan hiperkapnia (kenaikan PCO2).
 Foto dada AP dan Lateral. Hiperinflasi paru, diameter anteroposterior membesar pada foto lateral, dapat
terlihat bercak konsolidasi yang tersebar.
PENATA LAKSANAAN MEDIS
 Prinsip umum dalam pengobatan pada asma bronhiale :
 Menghilangkan obstruksi jalan nafas.
 Mengenal dan menghindari faktor yang dapat menimbulkan serangan asma.
 Memberi penerangan kepada penderita atau keluarga dalam cara pengobatan maupun penjelasan
penyakit
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai