KELOMPOK 2
Linda Rahmaeka (P17111171009)
Nathasya Arleta Dewi (P17111171010)
Ulul Azmi Mu’affa (P17111171011)
‘Alaa Qamara Waskita(P17111171012)
Afdhalia Rahma Sari (P17111171013)
Karunia Damai Dewantari (P17111171014)
Masithah Nuzul S. (P17111171015)
Naufalia Primandita A. P. (P17111171016)
Permasalahan korupsi harus dicarikan
jalan keluar yang terbaru. Dapat
dilakukan dengan cara
Dampak yang diakibatkan meluas dan
mensosialisasikan nilai-nilai anti
Permasalahan korupsi yang dialami mengganggu pembangunan ideologi,
korupsi (Evans, 2009) karena
oleh bangsa Indonesia telah berada politik, ekonomi, sosial budaya serta
pencegahan dan tindakan preventif
pada titik yang mengkhawatirkan pembangunan pertahanan dan
akan lebih bermanfaat dalam mengatasi
keamanan dalam gatra sosial
permasalahan korupsi daripada dengan
melakukan tindakan sanksi hukum
yang tinggi (Pradiptyo, 2009)
Tindakan pencegahan korupsi ini dapat dilakukan dengan 3 (tiga) cara :
Melaksanakan Melaksanakan sosialisasi
pendidikan anti korupsi anti korupsi
Melaksanakan
pengawasan kepada
pemerintah
Upaya Mahasiswa
A. Upaya Mahasiswa
1. Menciptakan Lingkungan Bebas dari Korupsi di Kampus
Tindakan:
• Kesadaran serta komitmen dari diri sendiri dan sebagai pihak pengontrol
kebijakan internal kampus.
• Mahasiswa bisa membuat koperasi atau kantin jujur.
• Mahasiswa juga bisa berinisiatif membentuk organisasi atau komunitas
intra kampus yang berprinsip pada upaya memberantas tindakan korupsi.
Organisasi atau komunitas tersebut diharapkan bisa menjadi wadah
mengadakan diskusi atau seminar mengenai bahaya korupsi dan organisasi
atau komunitas ini mampu menjadi alat pengontrol terhadap kebijakan
internal kampus.
2. Memberikan Pendidikan kepada Masyarakat Tentang Bahaya
Melakukan Korupsi
Tindakan:
• Memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai bahaya
melakukan tindakan korupsi karena pada nantinya akan mengancam
dan merugikan kehidupan masyarakat sendiri.
• Menghimbau agar masyarakat ikut serta dalam menindaklanjuti
(berperan aktif) dalam memberantas tindakan korupsi yang terjadi di
sekitar lingkungan mereka.
• Masyarakat dituntut lebih kritis terhadap kebijakan pemerintah yang
dirasa kurang relevan.
3. Menjadi Alat Pengontrol Terhadap Kebijakan Pemerintah
Tindakan:
• Memiliki tanggung jawab guna melakukan partisipasi politik dan kontrol
sosial terkait dengan kepentingan publik.
• Tidak bersikap apatis dan acuh tak acuh.
• Melakukan kontrol sosial pada setiap kebijakan mulai dari pemerintahan
desa hingga ke tingkat pusat/nasional.
• Membuka wawasan seluas-luasnya pemahaman tentang penyelenggaraan
pemerintahan negara dan aspek-aspek hukumnya.
• Mampu memosisikan diri sebagai subjek pembangunan dan berperan aktif
dalam setiap pengambilan keputusan untuk kepentingan masyarakat luas.
Hambatan dalam Penerapan Pendidikan dan Budaya Anti
Korupsi di Lingkungan Kampus
Penegakan hukum
yang tidak
konsisten dan
Karena beberapa cenderung
perilaku sosial yang setengah-setengah.
terlalu toleran
Struktur birokrasi terhadap korupsi.
yang berorientasi
ke atas, termasuk
Peraturan perbaikan birokrasi
perundang- yang cenderung
undangan hanya terjebak perbaikan
Minimnya role- sekedar menjadi
models atau renumerasi tanpa
huruf mati yang membenahi
pemimpin yang tidak pernah
dapat dijadikan struktur dan kultur.
memiliki roh sama
panutan dan sekali
kurangnya
political-will dari
pemerintah untuk
mengurangi
korupsi.
Hambatan dalam Penerapan Pendidikan dan Budaya Anti
Korupsi di Lingkungan Kampus
Kesulitan dalam
menempatkan atau
merumuskan perkara,
Taktik-taktik koruptor sehingga dari contoh-
untuk mengelabui contoh kasus yang
aparat pemeriksa dan terjadi para pelaku
Kurang kokohnya masyarakat yang korupsi begitu
landasan moral untuk semakin canggih gampang mengelak
mengendalikan diri dari tuduhan yang
Kurang optimalnya dalam menjalankan diajukan oleh jaksa.
fungsi komponen- amanah yang
komponen pengawas diemban.
Banyaknya atau pengontrol,
celah/lubang-lubang sehingga tidak ada
yang dapat dimasuki check and balance.
tindakan korupsi pada
sistem politik dan
sistem administrasi
Indonesia.
Peran Mahasiswa
Perjuangan mahasiswa dalam memperjuangkan idealismenya
yaitu untuk memperoleh cita-cita dalam menciptakan keadilan
dan kesejahteraan di masyarakat
3. Melakukan kontrol sosial pada setiap kebijakan mulai dari pemerintahan desa
hingga ke tingkat pusat/nasional.
4. Melakukan kontrol sosial pada setiap kebijakan mulai dari pemerintahan desa hingga
ke tingkat pusat/nasional.
5. Mampu memposisikan diri sebagai subjek pembangunan dan berperan aktif dalam setiap
pengambilan keputusan untuk kepentingan masyarakat
Peran Mahasiswa dalam Pemberantasan Korupsi Peran
Mahasiswa di lingkungan kampus.
Untuk dapat berperan secara optimal dalam pemberantasan korupsi adalah pembenahan terhadap
diri dan kampusnya. Dengan kata lain, mahasiswa harus mendemonstrasikan bahwa diri dan
kampusnya harus bersih dan jauh dari perbuatan korupsi.
3. Tahap
1. Awal 2. Proses
Akhir
Masuk Kuliah Perkuliahan
Perkuliahan
1. Awal Kuliah
Empat Wilayah Keterlibatan
Mahasiswa
Lingk.
keluarga
Lokal/
nasional
Di Lingkungan Keluarga
Tahapan proses internalisasi karakter anti korupsi di Bagaimana mungkin seorang anak berani menegur
dalam diri mahasiswa yang diawali dari lingkungan ayahnya ketika sang ayah kerap kali melanggar
keluarga sangat sulit untuk dilakukan. Justru karena peraturan lalu lintas?
anggota keluarga adalah orang-orang terdekat, yang Apakah anak berani untuk bertanya tentang asal usul
setiap saat bertemu dan berkumpul, maka penghasilan orang tuanya?
pengamatan terhadap adanya perilaku korupsi yang Apakah anak memiliki keberanian untuk menegur
dilakukan di dalam keluarga seringkali menjadi bias. anggota keluarga yang lain karena menggunakan
barang-barang bajakan?
Nilai-nilai yang ditanamkan orang tua kepada anak-
anaknya bermula dari lingkungan keluarga dan pada
kenyataannya nilai-nilai tersebut akan terbawa
selama hidupnya.
Di Lingkungan Kampus
Keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti-korupsi di
Komunitas
Di Lingkungan Masyarakat
Hal yang sama dapat dilakukan oleh Apakah kantor-kantor pemerintah
mahasiswa atau kelompok mahasiswa menjalankan fungsi pelayanan kepada
untuk mengamati lingkungan di lingkungan masyarakatnya dengan
masyarakat sekitar, misalnya sewajarnya: pembuatan KTP, SIM, KK,
laporan kehilangan, pelayanan pajak?
Adakah biaya yang diperlukan untuk
pembuatan surat-surat atau dokumen
tersebut?
Wajarkah jumlah biaya dan apakah
jumlah biaya tersebut resmi diumumkan
secara transparan sehingga
masyarakat umum tahu?
Di Tingkat Lokal dan Nasional
Dalam konteks nasional, keterlibatan Berawal dari kegiatan-kegiatan yang
seorang mahasiswa dalam gerakan anti terorganisir dari dalam kampus,
korupsi bertujuan agar dapat mencegah mahasiswa dapat menyebarkan perilaku
terjadinya perilaku koruptif dan tindak anti korupsi kepada masyarakat luas,
korupsi yang masif dan sistematis di dimulai dari masyarakat yang berada di
masyarakat. Mahasiswa dengan sekitar kampus kemudian akan meluas ke
kompetensi yang dimilikinya dapat menjadi lingkup yang lebih luas.
pemimpin (leader) dalam gerakan massa
anti korupsi baik yang bersifat lokal
maupun nasional.
Sumber:
Evans, Kevin, 2009., Sistem Pencegahan Korupsi Pada Upaya Penanggulangan Bencana Alam,
Dalam Korupsi Mengorupsi Indonesia, Sebab, Akibat, dan Prospek Pemberantasan. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Pradiptyo. Rinawan, 2009., Korupsi di Indonesia, Perspektif Ilmu Ekonomi. Dalam Korupsi
Mengorupsi Indonesia, Sebab, Akibat, dan Prospek Pemberantasan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Trinovani, E. 2016. Pengetahuan Budaya Anti Korupsi. BPPSDM Kemenkes RI.
TERIMAKASIH