Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

GLOMERULONEFRITIS

 DOSEN PENGAJAR
JOHANA TUEGEH, S.Pd, S.SiT, M.Kes
ROLLY RONDONUWU, M.kep, Ns, Sp.KMB

DISUSUN OLEH
DEWA R ADHITYA
711440118024
D-III/3A
KONSEP TEORI
GLOMERULONEFRITIS
• Definisi Gejala Klinis
Glomerulonefritis merupakan penyakit  Riwayat infeksi pada tenggorokan
peradangan ginjal bilateral atau kulit sebelumnya
 Terdapat darah pada urin
Etiologi:
 Terdapat protein pada urin sehingga
• Bakteri : streptokokus grup C,
meningococcocus, Sterptoccocus Viridans,
urin dapat tampak keruh dan berbusa
Gonococcus, Leptospira, Mycoplasma  Bengkak pada tubuh
Pneumoniae, Staphylococcus albus,  Tekanan darah meningkat.
Salmonella typhi dll  Buang air kecil yang jarang dan
sedikit.
• Virus : hepatitis B, varicella, vaccinia,
 Gejala lain seperti demam, mual,
echovirus, parvovirus, influenza, parotitis
epidemika dl muntah, lemas, malas makan, dan
pucat dapat juga ditemukan pada
• Parasit : malaria dan toksoplasma
penderita.
Komplikasi
 Oliguria sampai anuria yang dapat berlangsung 2-3 hari.

 Ensefalopati hipertensi yang merupakan gejala serebrum


karena hipertensi.

 Gangguan sirkulasi berupa dispne, ortopne, terdapatnya


ronki basah, pembesaran jantung dan meningginya
tekanand darah

 Anemia
Penatalaksanaan

Istirahat mutlak selama 3-4 minggu.


Pemberian penisilin pada fase akut.
Makanan. Pada fase akut diberikan makanan
rendah protein (1 g/kgbb/hari) dan rendah
garam (1 g/hari).
Pengobatan terhadap hipertensi.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN TEORI
Pengkajian
1. Anamnesa
Glomerulonefritis kronik ditandai oleh kerusakan glomerulus secara
progresif lambat akibat glomerulonefritis yang sudah berlangsung lama.
Penyakit cenderung timbul tanpa diketahui asal usulnya, dan biasanya baru
ditemukan pada stadium yang sudah lanjut, ketika gejala-gejala insufisiensi
ginjal timbul.
2. Identitas
Sering ditemukan pada anak umur 3-7 tahun atau lebih sering pada pria.
3. Riwayat penyakit
 Sebelumnya
Adanya riwayat infeksi streptokokus beta hemolitik dan riwayat lupus
eritematosus (penyakit autoimun lain).
 Sekarang

Adanya keluan kencing berwarna seperti cucian daging, bengkak sekitar


mata dan seluruh tubuh, tidak nafsu makan, mual , muntah  dan diare yang
dialami klien.
4. Pemeriksaan Fisik
 Aktivitas atau istirahat

Gejala : kelemahan (malaise)


Tanda : kelemahan otot, kehilangan tonus otot
 Sirkulasi
Tanda : hipertensi, pucat,edema.
 Eliminasi
Gejala : perubahan pola berkemih (oliguri)
Tanda : Perubahan warna urine (kuning pekat, merah)
 Makanan atau cairan
Gejala : edema, anoreksia, mual, muntah
Tanda : penurunan keluaran urine
 Pernafasan
Gejala : nafas pendek
Tanda :Takipnea, dispnea, peningkatan frekwensi, kedalaman
(pernafasan kusmaul)
 Nyeri (kenyamanan)
Gejala: nyeri pinggang, sakit kepala
Tanda: perilaku berhati-hati/distraksi, gelisah
Pengkajian Berpola
 Pola nutrisi  dan metabolik:
Suhu badan normal hanya panas hari pertama sakit. Dapat terjadi kelebihan beban
sirkulasi karena adanya retensi natrium dan air, edema pada sekitar mata dan seluruh
tubuh. Perlukaan pada kulit dapat terjadi karena uremia.
 Pola eliminasi :
Gangguan pada glumerulus menyebakan sisa-sisa metabolisme tidak dapat
diekskresi  dan terjadi penyerapan kembali air dan natrium pada tubulus yang tidak
mengalami gangguan yang menyebabkan oliguria, anuria, proteinuri, hematuria.
 Pola Aktifitas dan latihan :
Kelemahan otot dan kehilangan tonus karena adanya hiperkalemia. Dalam perawatan
klien perlu istirahat karena adanya kelainan jantung dan  dan tekanan darah mutlak
selama 2  minggu dan mobilisasi  duduk dimulai  bila tekanan ddarah sudah normaal
selama 1 minggu. 
 Pola  tidur dan istirahat :
Klien tidak dapat tidur terlentang karena sesak dan gatal karena adanya uremia.
keletihan, kelemahan malaise, kelemahan otot dan kehilangan tonus
 Kognitif & perseptual :
Peningkatan ureum darah menyebabkan kulit bersisik kasar  dan rasa gatal.
Gangguan penglihatan dapat terjadi apabila terjadi ensefalopati hipertensi.
 Persepsi diri :
Klien  cemas  dan takut karena urinenya berwarna merah dan edema dan  perawatan
yang  lama.
 Hubungan peran :
Anak  tidak dibesuk oleh teman – temannya karena jauh  serta anak mengalami
kondisi kritis menyebabkan anak banyak diam.
 Nilai keyakinan :
Klien berdoa memohon kesembuhan kepada Tuhan.

 Pemeriksaan Diagnostik
 Hasil yang didapat Pada laboratorium :
Hb menurun ( 8-11 )
 Ureum dan serum kreatinin meningkat.
o Ureum

Laki-laki : 8,84-24,7 mmol/24jam atau 1-2,8 mg/24jam


Wanita : 7,9-14,1 mmol/24jam atau 0,9-1,6 mg/24jam
o Serum kreatinin

Laki-laki : 55-123 mikromol/L atau 0,6-1,4 mg/dl


Wanita : 44-106 mikromol/L atau 0,5-1,2 mg/dl
 Elektrolit serum (natrium meningkat, normalnya 1100 g)
 Pada rontgen: IVP abnormalitas pada sistem penampungan (Ductus
koligentes)
 Urinalisis (BJ. Urine meningkat : 1,015-1,025 , albumin , Eritrosit ,
leukosit

 Pemeriksaan darah
 LED meningkat.
 Kadar HB menurun.
 Albumin serum menurun (++).
 Ureum & kreatinin meningkat.

 Titer anti streptolisin meningkat


Diagnosa Keperawatan
 Berikut beberapa contoh diagnosa yang timbul sbb:
 Defisitnutrisi b.d anoreksia
 Peningkatan volume cairan b.d oliguria

 Gangguan perfusi jaringan b.d retensi air dan hipernatremia.

 Risiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

immobilisasi dan edema


 
 

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai