Anda di halaman 1dari 13

Pertemuan ke-6

BAB VI
HARMONI KEWAJIBAN HAK NEGARA DAN WARGA NEGARA DALAM DEMOKRASI
YG BERSUMBU PADA KEDAULATAN RAKYAT DAN MUSYAWARAH UNTUK
MUFAKAT

 Warga negara memiliki hak dan kewajiban terhadap negara, sebaliknya


negara memiliki hak dan kewajiban terhadap warga negara.
 Pengaturan hak dan kewajiban warga negara diatur dalam UUD 1945.
 Sebagai calon sarjana dan profesional diharapkan berdisiplin diri
melaksanakan kewajiban dan hak warga negara dalam tatanan kehidupan
demokrasi yang bersumbu pada kedaulatan rakyat dan musyawarah untuk
mufakat.
 Mampu menerapkan harmoni kewajiban dan hak negara dan warga negara
dalam tatanan kehidupan demokrasi yg bersumbu pada kedaulatan rakyat
dan musyawarah untuk mufakat.
 Melaksanakan proyek belajar kewarganegaraan yang berfokus pada hakikat
dan urgensi kewajiban dan hak negara dan warga negara dalam tatanan
kehidupan Demokrasi yang bersumbu pada kedaulatan rakyat dan
musyawarah untuk mufakat.
A. Menelusuri Konsep an Urgensi Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan
Warga Negara.
 Dalam tradisi budaya Indonesia semenjak dahulu ketika wilayah diperintah oleh raja-
raja, kita lebih mengenal konsep kewajiban dibanding hak.
 Konsep kewajiban selalu menjadi landasan aksiologis (nilai) dalam hubungan rakyat
dan penguasa. Rakyat wajib patuh pada titah raja dan berlangsung tatkala masa
penjajahan di Nusantara.
 Bahkan dalam tradisi masyarakat jawa, alasan kewajiban mengalahkan hak telah
terpatri sedemikian kuat.
 Walaupun demikian dalam sejarah jawa selalu ada muncul pemberontakan2 petani,
perjuangan2 kemerdekaan atau protes2 dari wong cilik, melawan petinggi2 mereka
maupun tuan-tuan olonial (Hardiman, 2011)
 Aksi-aksi perjuangan emansipatoris didokumentasikan oleh Multatuli dalam buku
Max Havelaar, yang lahir dari tuntutan hak2 mereka. Tak hanya itu ide Ratu adil turut
mempengaruhi pergerakan mereka.
 Perjuangan melawan Imperalisme adalah bukti nyata bahwa sejarah perjuangan
kemerdekaan melawan kaum penjajah tak lain karena hak-hak pribumi dirampas dan
dijarah.
 Dari perjuangan yang bersifat kedaerahan, dilanjutkan perjuangan menggunakan
organisasi modern dan akhirnya perang kemerdekaan, memungkinkan kita sekarang
ini lebih faham akan budaya hak dari pada kewajiban.
 Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan sesuatu yang semestinya
diterima atau dilakukan oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain
manapun juga yang pada prinsifnya dapat dituntut secara paksa olehnya.
 Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan
atau diberikan pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada
prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan.
 Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan.
 Menurut “Teori Korelasi” ada hubungan timbal balik antara hak dan
kewajiban. Setiap kewajiban seseorang keterkaitan denga hak orang lain.
 Contoh: Hak dan Kewajiban warga negara yang bersifat timbal balik atau
“Resiprokalitas” adalah Hak warga negara mendapat pekerjaan dan
penghidupan yang layak (Psl.27 ayat 2, UUD 1954), atas dasar hak ini, negara
berkewajiban memberi pekerjaan dan penghidupan bagi warga negara.
 Guna merealisakain kewajiban warga negara, negara mengeluarkan berbagai
kebijakan dan peraturan yang mengikat. Contoh kewajiban warga negara
membayar pajak (psl.23A, UUD 1945). Pajak menyumbang 74,63%
pendapatan negara. jadi membayar pajak adalah contoh kewajiban warga
negara.
Manfaaat membayar Pajak

1. Fasilitas & 5. Pendidikan


Infastruktur

2. Subsidi Pangan 6. Pertahanan


Pajak &keamanan
&BBM

3. Transfortasi masal 7. Penegakan Hukum

4. Pelayanan 7. Kelestarian
kesehatan lingkungan hidup
B. Diperlukannya Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan Warga
Negara
 Pada uraian diatas telah disampaikan dan memperoleh pemahaman
bahwa tradisi budaya Indonesia sejak zaman kerajaan2 di Nusantara lebih
mengenal konsep kewajiban dibandingkan konsep Hak. Keadaan yang
sama pada zaman penjajahan di Nusantara.
 Namun dalam bats-batas tertentu rakyat yang tertindas akhirnya
memberontak menuntut hak-hak mereka (terekam dlm Max Haveler)
 Pergerakan budaya rupanya mengikuti dinamka kehidupan sosial politik
dimana tatkala hegemoni kaum kolonial mulai dipertanyakan
keabsahannya, maka terjdilah perlawanan kaum tertindas diman-mana
menuntut hak-haknya yang dirampas.
 Dewasa ini kita menyaksikan fenomena yang anomali dimana orang2
menuntt hak dengan sangat gigih dan jika perlu dilakukan dengan
kekerasan, tapi pada saat gilirannya untuk menunaikan kewajiban
nampaknya mereka kurang gairah.
C. Sumber Historis, Sosiologis, Politik Tentang Harmoni Kewajiban dan Hak
Negara dan Warga Negara
1. Sumber Historis
 John Locke, seorang filosofis Inggris abad ke 17, yang pertama kali merumuskan
adanya hak alamiah (natural rights), yang melekat pada setiap diri manusia, yaitu hak
hidup, hak kebebasan, dan hak milik.
 Perkembangan selanjutnya ditandai adanya tiga peristiwa penting di dunia barat, yaitu
Magna Charta, Revolusi Amerika, dan Revolusi Prancis. Simaklah ulasan singkat dari
ketiga peristiwa tersebut:
a. Magna Charta (1215), yaitu perjanjian antara Raja John dari Inggris dan para
bangsawan. Isinya adalah pemberian jaminan hak oleh raja kepada para bangsawan
beserta keturunannya. Seperti hak untuk tidak dipenjarakan tanpa adanya
pemeriksaan pengadilan. Jaminan itu diberikan atas bantuan biaya pemerintahan
yang telah diberikan oleh para bangsawan.
b. Revolusi Amerika (1276), yaitu perang kemerdekaan AS melawan penajah Ingris
(Declaration of Independence) atau Deklarasi Kemerdekaan. AS menjadi negara
merdeka 4 Juli 1776 merupakan hasil revolusi.
c. Revolusi Prancis (1789). Perlawanan rakyat Prancs kepada rajanya sendiri (Louis XVI)
yang telah bertindak sewenang-wenang dan absolut. Hasil Revolusi
Prancis:“Pernyataan hak-hak manusia dan warga negara”, memuat 3 hal: 1. hak atas
kebebasan (liberty), 2. kesamaan (Egality), 3. persaudaraan (fraternite)
2. Sumber Sosiologis.
 Akhir2 ini kita menyaksikan berbagai gejolak dalam masyarakat yang sangat
memprihatinkan, yakni munculnya karakter buruk, yag ditandai kondisi
kehidupan sosial budaya kita yang berubah drastis dan fantastis. Bangsa
yang sebelumnya dikenal penyabar, ramah, penuh sopan santun dan
pandai berbasa-basi sekonyong-konyong menjadi pemerah. Tingkat
kekejaman yang sangat biadab. Bahkan yang lebh tragis anak-anak yang
masih duduk di Sekolah pun sudah dapat saling menyakiti.
 Ini dapat dijelaskan secara sosiologis, karena memiliki kaitan dengan
struktur sosial dan sistem budaya yang telah terbangun pada masa lalu.
 Winarno (2001), mencoba membaca situasi pasca reformasi, terdapat
beberapa gejala sosiologis fundamental yang menjadi sumber gejolak :
1) Setelah tumbangnya struktur “otokrasi” yang dimainkan Orde Baru,
ternyata bukan demokrasi yang kita peroleh melainkan oligarki dimana
kekuasaan terpusat pada sekelompok kecil Elit, sementara sebagian besar
rakyat (demos)tetap jauh dari sumber-sumber kekuasaan (wewenang,
uang, hukum, informasi, pendidikan dsb.)
2) Sumber terjadina gejolak dalam masyarakat saat ini akibat munculnya
kebencian sosial budaya terselubung (socio cultural onimosity). Gejala ini
muncul pasca Orde Baru hingga sekarang.
3. Sumber Politik
 Sumber politik yang mendasari dinamika kewajiban dan hak negara dan
warga negara, adalah proses dan hasil perubahan UUD 1945 yg terjadi
pada era reformasi.
 Butir2 yg menjadi tuntutan reformasi :
a. Mengamandemen UUD 1945
b. Penghapusan Dwi Fungsi ABRI
c. Menegakan supermasi hukum, penghormatan HAM, serta
pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN)
d. Melakukan desentralisasi dan hubungan yg adil antara pusat dan daerah
e. Otonomi daerah
f. Mewujudkan kebebasan Pers
g. Mewujudkan kehidupan demokrasi.
D. Dinamika dan Tantangan Harmoni Kewajiban dan Hak Negara
dan Warga Negara
1. Aturan Dasar Pendidikan dan Kebudayaa, serta Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi.
 Mengenai Hak warga negara dibidang Pendidikan Pasal 31 ayat 1 UUD
1945, namun dengan perubahan. Naskah asli Psl.31 ayat (1) Tiap-tiap
warga negara berhak mendapatkan pengajaran. Perubahan Psl31 ayat 1,
Setiap warga negara berhak mendapatkan Pendidikan.
 Negara wajib memajukan kebudayaan nasional. Ketentuan mengenai
kebudayaan diatur dlm Psl.32 UUD 1945 tanpa ayat. Setelah berubah,
ketentuan tersebut masih diatur dalam Psl 32 UUD 1945, namun dengan 2
ayat. Rumusan asli Psl.32 “Pemerintah memajukan kebudayaan nasional
Indonesia”. Rumusan Perubahan: Psl 32 (1) “Negara memajukan
kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan
menjamn kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan
nilai-nilai budayanya” (2) “Negara menghormati dan memelihara bahasa
daerah sebagai kekayaan budaya nasional”. Perubahan ini dilatar belakangi
oleh kebutuhan untuk menempatkan kebudayaan nasional pada derajat
yang tingi.
2. Aturan Dasar ihwal Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan sosial
 Dapat dilihat dlam Psl.33 ayat 1, 2,dan 3 UUD 1945:
a) Psl. 33 ayat 1 UUD 1945 : menegaskan asas kekeluargaan
b) Psl. 33 ayat 2 UUD 1945 : menegaskan bahwa cabang-cabang produksi
yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak harus
dikuasai negara.
c) Psl.33 ayat 3 UUD 1945 : menegaskan bahwa bumi dan air dan kekayaan
alam yang terkandung didalamnya harus dikuasai negara.
 Dalam Pembukaan UUD 1945 disebutkan “.....melindungi segenap bangsa
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum.....”, maka dlm
Psl.34 UUD 1945 dijabarkan dalam fungsi2 negara untuk:
1. Mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat
2. Memberdayakan masyarakat yg lemah dan tidak mampu
3. Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang layak
4. Menyediakan fasilitas pelayanan umum yang layak.
3. Aturan Dasar Ihwal Usaha Ketahanan dan Keamanan Negara
 Psl.30 ayat 2 UUD 1945, menegaskan : “Usaha pertahanan dan keamanan
negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat
semesta oleh TNI dan Kepolisian NRI, sebagai komponen utama, dan
rakyat sebagai kekuatan pendukung”.
 Kekuatan Pertahanan dan keamanan rakyat semesta dibangun dlm 3
susunan, yaitu: - Perlawanan bersenjata
- Perlawanan tidak bersenjata
- dan bagian pendudkung perlawanan bersenjata
tidak bersenjata .
4. Aturan dasar ihwal Hak dan Kewajiban Asasi Manusia
 Penghormatan atas HAM Pasca Amandemen UUD 1945, mengalami
dinamika yang luar biasa. BAB XA. Psl.28A – 28J.
E. Esensi dan Urgensi Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan Warga Negara.
 UUD 1945 tidak hanya memuat aturan dasar ihwal kewajiban dan hak
negara melainkan kewajiban dan hak warga negara. dengan demikian
terjadi keseimbangan yang harmonis antara kewajiban dan hak negara
disatu pihak dengan kewajiban dan hak warga negara dipihak lain.
F. Rangkuman, Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan Warga
negara.
1. Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya
diterima atau dilakukan melalui oleh pihak tertentu dan tidak boleh oleh pihak
lain manapun juga, yang pada prinsifnya dapat dituntut secara paksa olehnya.
2. Hak dan kewajiban waga negara merupakan wujud dari hubungan warga
negara dengan negara. Hak dan kewajiban bersifat timbal balik.
3. Hak dan Kewajiban Warga negara dan negara diatur dalam UUD 1945 Psla 27 –
34.
4. Sekalipun aspek kewajiban asasi manusia jumlahnya lebih sedikit, jika
dibandingkan dengan HAM sebagai mana yang tertuang dalam UUD 1945.
namun secara filosofis tetap mengindikasikan adanya pandangan bangsa
Indonesia bahwa HAM tidak bisa berjalan tanpa dibarengi kewajiban asasi.
5. Hak dan Kewajiban warga negara dan negara mengalami dinamika terbukti
dari adanya perubahan2 dalam rumusan pasal2 UUD 1945 melalui proses
amandemen.
6. Jaminan akan hak dan kewajiban warga negara an negara dengan segala
dinamikanya diupayakan pada terpenuhinya keseimbangan yang harmonis
antara Hak dan kewajiban negara dan warga negara.
G. Praktek Kewarganegaraan

 Hak dan Kewajiban Warga Negara dan Negara telah diatur dalam UUD
1945. adapun rincian lebih lanjut diatur dalam undang-undang.
 Misalnya: Hak dan kewajiban dalam bidang Pendidikan, sebagaimana
termuat dalam Pasal 31 UUD 1945, dijabarkan dalam:
- UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan nasional.
- UU no.14 tahun 2005 tentang guru dan Dosen
- UU No. 12 tentang Pendidikan Tinggi

 Secara kelompok carilah sebuah Undang-undang sebagai pelaksana dari


salah satu Pasal dalam UUD 1945, mengenai hak dan kewajiban.
 Identifikasi apasajakah Hak dan Kewajiban negara dan warga negara
menurut undang-undang tersebut
 Adakah keseimbangan pengaturan antara hak dan kewajiban ?
 Apa kesimpulan anda mengenai hal tersebut ?

Anda mungkin juga menyukai