Anda di halaman 1dari 30

PASAR PERSAINGAN

TIDAK SEDMPURNA

Disampaikan Oleh
B. Suparlan
• Pasar persaingan tidak sempurna bisa juga
disebut sebagai bentuk pasar yang
kehilangan satu atau lebih ciri-ciri yang
dimiliki oleh pasar persaingan sempurna.
Karena, dalam pasar persaingan tidak
sempurna peran dari pembeli dan penjual
hilang. Mereka tidak memiliki keleluasaan
untuk menetapkan atau menentukan harga
suatu produk.
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

• Banyak pembeli dan penjual.


• Produk yang ditawarkan terkesan homogen.
• Setiap perusahaan mudah masuk dan keluar
pasar.
• Kedua pihak dalam transaksi memiliki
pengetahuan lengkap tentang produk,
kuantitas, harga, dan kondisi pasar.
• Tidak ada biaya transportasi dan periklanan.
• Bebas dari campur tangan Pemerintah.
• Harga untuk suatu produk seragam.
• Tidak ada keuntungan dan kerugian yang
berlebihan.
BEDANYA JUGA
• Pasar Persaingan Sempurna terkesan hipotetis
Sebaliknya, Pasar Persaingan Tidak Sempurna adalah
situasi yang sangat sering ditemukan di dunia nyata saat
ini.
• Dalam Pasar Persaingan Sempurna selalu terdapat banyak
pelaku pasar. Sedangkan dalam Pasar Persaingan Tidak
Sempurna cenderung lebih dinamis sehingga terdapat
sedikit sampai ke banyak pelaku pasar tergantung pada
jenis struktur pasarnya.
• Dalam Pasar Persaingan Sempurna, penjual menghasilkan
atau memasok produk yang sama (homogen). Sementara
dalam Pasar Persaingan Tidak Sempurna, produk yang
ditawarkan oleh penjual dapat bersifat homogen atau bisa
juga berbeda-beda.
• Dalam Pasar Persaingan Sempurna, tidak ada hambatan
untuk masuk dan keluar dari pasar. Berbeda dalam Pasar
Persaingan Tidak Sempurna yang terkesan ketat dan
penuh hambatan untuk masuk keluar pasar.
JENIS PASAR PERSAINGAN TIDAK
SEMPURNA
• Monopoli: Penjual tunggal mendominasi seluruh
pasar.
• Duopoly: Dua penjual berbagi di seluruh pangsa
pasar.
• Oligopoli: Terdapat beberapa penjual yang
umumnya lebih dari dua dan kurang dari sepuluh
eksis dan bertindak dalam kolusi atau persaingan.
• Monopsoni: Banyak penjual dan satu pembeli.
• Oligopsoni: Banyak penjual dan beberapa pembeli.
• Persaingan Monopolistik: Banyak penjual
menawarkan produk-produk yang berbeda dan
mempunyai karakteristik tersendiri.
CIRI PASAR PERSAINAN TIDAK
SEMPURNA
• Jumlah penjual sangat terbatas
• Jumlah pembeli banyak
• Sulit masuk pasar karena banyak hambatan.
• Produk yang diperjualbelikan bersifat
homogen.
• Pihak yang berkuasa bebas /leluasa
memainkan harga.
PASAR MONOPOLI

• kondisi pasar yang hanya


terdapat satu kekuatan atau
satu penjual yang berkuasa,dan
mampu menjadi penentu harga
dan lainnya.
JENIS MONOPOLI

• Pasar monopoli dibedakan


menjadi dua yaitu monopoli by
law dan monopoli by nature.
CIRI MONOPOLI
• Hanya ada satu pihak dalam industri
• Tidak terdapat produk pengganti
• Sulit untuk masuk ke dalam pasar
• Sebagai penentu harga
• Iklan ataupun promosi tidak diperlukan
PENDUKUNG MONOPOLI

• Sumber daya yang.


• Hasil produksi sangat tinggi.
• Undang-undang yang melindungi para
penguasa di pasar monopoli.
PASAR OLIGOPOLI

• Pasar oligopoli adalah sebuah


pasar dimana terdapat
beberapa penjual atau produsen
yang menjadi pemilik saham
atau panguasa pasar terbesar.
• Oligopoli murni
produk yang dijual bersifat homogen dan identik . Pasar
oligopoli jenis ini biasanya ditemui pada industri-
industri yang menghasilkan bahan-bahan mentah.
Contohnya industri semen atau produk mineral
kemasan.
• Oligopoli pembedaan
Dalam pasar oligopoli jenis pembeda produk-produknya
bersifat heterogen, dan bisa dibedakan oleh
konsumen. Contohnya industri motor di Indonesia
yang telah dikuasai oleh merk-merk terkenal seperti
Honda, Yanaha, Suzuki dan lainnya.
CIRI OLIGOPOLI
• Menghasilkan dua jenis produk (homogen dan
heterogen)
• Promosi dan iklan sangat diperlukan
• Keberadaan perusahaan atau produsen
jumlahnya sedikit
• Kompetisi non harga
• Pihak baru sulit untuk masuk ke dalam pasar
• Harga konsisten tidak berubah-ubah
PASAR MONOPSONI

• Monopsoni ini terjadi dalam


kondisi ketika terdapat banyak
penjual dan pembelinya hanya
tunggal.
CIRI MONOPSONI
• Pembeli menjadi pihak sentral penentu
harga.
• Barang yang beredar umumnya berfokus
pada bahan mentah.
• Terdapat satu pembeli atau konsumen
saja.
Pasar Oligopsoni
• Pasar oligopsoni merupakan salah satu
bentuk dari pasar persaingan tidak
sempurna dimana di dalamnya terdapat
beberapa pembeli.
CIRI OLIGOPSONI
• Ada beberapa pembeli di dalamnya.
• Harga yang berlaku cenderung stabil tidak
fluktuatif.
• Barang atau produk yang beredar adalah
bahan setengah jadi.
PASAR MONOPOLISTIK
• Pasar monopolistik adalah sebuah pasar yang
terjadi ketika dalam suatu pasar terdapat
banyak produsen, dengan  diferensiasi antar
produk yang dihasilkan oleh para produsen,
baik merk, pembungkusnya dan lain
sebagainya.
• Pasar monopolistik hampir sama dengan pasar
persaingan sempurna, namun produk yang
beredar bersifat heterogen. Dalam pasar ini
juga terdapat konsep monopoli yang timbul
dari penggunaan merk dan tanda perdagangan
yang beda. Contohnya : snack, alat tulis, dan
lain sebagainya.
CIRI MONOPOLISTIK
• Jumlah penjual atau produsen banyak
• Produk yang beredar dan diperjualbelikan
bersifat heterogen (beraneka ragam)
• Promosi dan iklan aktif dilakukan
• Mudah untuk keluar masuk pasar
• Keberadaan produsen bisa mempengaruhi
harga
Latihan
• Seorang penjual bakso “Kidul Pasar” jika membuat 500
penthol meneluarkan biaya tetap rata rata Rp. 168,- dan
biaya variabel rata rata Rp. 1.250,-. Tiap penrhol dijual Rp.
2.500,-. Kalau beli banyak akan diberi bonus.
1) Jika bisa menjual berapa penthol maka tidak laba dan tidak
rugi?
2) Jika yang terjual 1.200 penthol maka berapa labanya?
3) Jika yang terjual hanya 52 penthol apa yang terjadi?
4) Jikat tiap hari yan terjual selalu dibawah 50 penthol apa
yang seharusnya dilakukan?
5) Jika tiap hari memproduksi 1000 penthol apa yang
seharusnya dianalisa?
6) Berapa Laba maximalnya?
7) Bagaimana bisa terjadi laba maximal?
8) Ppersaingan sempurnakah pasar Bakso? Jelaskan!
9) Adakah pasar bakso menjadi pasar persaingan tidak
sempurna?
10)Jawab dengan satu kalimat , bagaimana menjadi penjual
bakso yang sukses?
KURVA P ,AR DAN MR
LABA MAX PERSAINGAN SEMPURNA
PP No. 19 tahun 2005
PP No. 19 tahun 2005
Sampai saat inipun kalau kita mengamati PBM di
sekolah seringkali membuat kita bertanya , apalagi
bila dikaitkan dengan pengalaman belajar siswa ??

Siswa masih banyak belajar tentang Wirausaha


bukan belajar berwira usaha
Mengapa ?
Banyak siswa mampu menyajikan
tingkat hafalan yang baik terhadap
materi ajar yang diterimanya, tetapi
pada kenyataannya mereka tidak
memahaminya , apa lagi melakukannya ?

Sebagian besar dari siswa tidak mampu


menghubungkan antara apa yang
mereka pelajari dengan bagaimana
pengetahuan tersebut akan
dipergunakan/dimanfaatkan ?
Siswa memiliki kesulitan untuk memahami
konsep akademik sebagaimana mereka
biasa diajarkan yaitu dengan mengguna-kan
sesuatu yang abstrak dan metode ceramah.

Padahal mereka sangat butuh untuk dapat


memahami konsep-konsep yang
berhubungan dengan lingkungan dan
masyarakat pada umumnya dimana mereka
akan hidup dan bekerja.

Anda mungkin juga menyukai