Anda di halaman 1dari 36

Mitigasi Bencana Alam

Tujuan Pembelajaran
•Peserta didik mampu :
• Menklasifikasi jenis dan karakteristik bencana alam
•Memahami siklus penanggulangan bencana
• Menganalisis persebaran wilayah rawan bencana alam di Indo
nesia
•Mengidentifikasi lembaga-lembaga yang berperan dalam pena
nggulangan bencana alam
•Menjelaskan partisipasi masyarakat dalam mitigasi bencana al
am di Indonesia
•Mendiskusikan bencana alam dan mitigasi bencana
•Menyajikan laporan hasil diskusi terkait bencana alam dan mit
igasi bencana dilengkapi sketsa, denah, dan/atau peta
•Melakukan simulasi mitigasi bencana di lingkungan sekolah
Pengertian Bencana Alam
Menurut UU No. 24 tahun 2007 :
Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengga
nggu kehidupan dan penghidupan masyarakat
disebabkan Faktor :

Alam Non Manusia


alam

sehingga timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, ker


ugian
harta benda dan dampak psikologis.
Pengelompokkan Bencana Alam

Bencana Alam
(disebabkan oleh alam)

Bencana Non Alam


(gagal teknologi, epidemi penyakit)

Bencana Sosial
(konflik sosial, teror)
Bencana Alam
• Berdasarkan penyebabnya :
• Geologi : aktivitas bumi, contoh : gempa bumi, gunung meletu
s, tsunami, abrasi dan gerakan tanah
• Klimatologi : pengaruh iklim, contoh : banjir, angin topan, dan
kekeringan
• Ekstraterestrial : benda-benda luar angkasa, contoh : jatuhnya
meteor
Jenis Bencana Alam
• Gempa Bumi :
• Gempa Tektonik
• Gempa Vulkanik
• Gempa Runtuhan
Gempa Bumi
• Berdasarkan kedalamannya :
• Dangkal : hiposentrum < 33 km di bawah permukaan bumi
• Sedang : hiposentrum 33-300 km di bawah permukaan bumi
• Dalam : 300-700 km dibawah permukaan bumi

• Hiposentrum : pusat titik gempa yang ada di bawah permukaan bumi


• Episentrum : gempa yang terjadi di permukaan bumi.
• Episentrum dapat dikatakan sebagai gelombang hasil dari rambatan dari hip
osentrum. Saat hiposentrum menghasilkan satu titik gempa, gempa itu me
miliki gelombang yang membentuk melingkar.

• Berdasarkan episentrumnya :
• Gelombang primer : gelombang yang merambat, dan berasal dari pusat ge
mpa. Gelombang ini cepat, dan dapat merusak.
• Gelombang sekunder : gelombang yang merambat akan tetapi memiliki kec
epatan yang lebih pelan. Gelombang ini ada setelah gelombang primer. Kek
uatan gelombang sekunder lebih lemah dari gelombang primer.
Gempa Bumi
• Berdasarkan lokasinya :
• Lautan : episentrumnya di laut
• Daratan : episentrumnya di darat

• Seismograf/Seismometer : alat yang dipakai untuk mengukur ge


mpa bumi.
• alat ini mampu mendeteksi hiposentrum dan episentrum.
• Hasil dari seismometer adalah seismogram.
• Seismogram adalah hasil dari seismometer yang berbentuk gam
bar getaran.
• Seismogram dapat menentukan kekuatan gempa, lokasi hiposen
trum, kekuatan episentrum, serta merekam dengan akurat bera
pa kali gempa terjadi.
Gunung Berapi
• Gunung api di Indonesia terbentuk akibat adanya pertemuan l
empeng tektonik.
• Pertemuan lempeng ini menyebabkan jalur gunung api aktif se
panjang 700 km dari Aceh sampai Sulawesi Utara
• Jalur punggungan tengah samudera dapat menimbulkan gunu
ng api
• Titik-titik panas bumi
• Gunung berapi meletus apabila tekanan dibawah lempeng bu
mi bertambah karena aktivitas magma sehingga magma naik d
an keluar melalui celah.
• Setiap gunung api memiliki bentuk yang berbeda-beda bergan
tung pada jenis magma, volume lava, jenis letusan , dan kedala
man dapur magma
Tipe Letusan Gunung Berapi
Gunung api perisai
Gunung api Maar
Gunung api Strato
Tsunami
• Tsu : pelabuhan
• Nami : gelombang
• Peristiwa datangnya gelombang laut yang besar dan tinggi di daerah
pesisir setelah terjadi gempa bumi, runtuham dan benda angkasa jat
uh.
• Besar kecilnya kerusakan bergantung pada besarnya gelombang yan
g mencapai daratan.
• Kecepatan tsunami dapat mencapai 100-500km/jam
• Gelombang tsunami biasanya berlapis dan setiap lapisan membutuh
kan periode 10 detik.
• Tsunami Aceh 2004 gempa dengan kekuatan 9,1 SR yang diikuti oleh
gelombang tsunami setinggi 30 meter
• Gelombang tsb menghantam Indonesia , Malayasia, Thailand, India,
Srilanka, Maldives, bahkan Timur Afrika
Banjir
• Bisa karena faktor Alam dan Manusia
• Penyebab lainnya curah hujan yang tinggi, tidak adanya daerah
resapan air, tersumbatnya aliran sungai , sedimentasi sungai
• Banjir yang disertai material lumpur setelah hujan lebat disebu
t banjir bandang. Dan datang secara tiba-tiba
• Banjir bandang disebut juga flash flood ada pula yang menyeb
ut debris flow (aliran bahan rombakan)
Kekeringan
• Dampak dari El Nino dan La Nina
• Ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan air, baik untuk
kegiatan sehari-hari ,ekonomi, sosial, dan lainnya
• Datangnya secara perlahan-lahan dan cenderung di abaikan
• Terdapat lahan pertanian menjadi kering , menurunnya kualita
s pertanian dll.
Badai Angin
• Aliran udara yang bergerak karena perbedaan tekanan udara
• Angin putting beliung,siklon,topan,tornado, angin ribut,dll ang
in tsb bersifat merusak
• Angin puting beliung : tekanan udara besar yang terjadi di seki
tar awan cumulonimbus (CB)
• Angin tornado sama seperti putting beliung hanyan saja ukura
nnya lebih besar
• Angin siklon tropis ukurannya lebih besar terjadi di lautan den
gan kekuatan yang sangat besar. Angin ini biasanya terbentuk
pada permukaan laut yang memiliki suhu hangat .
Kebakaran Hutan
• Aktivitas manusia maupun alam
• Terjadi karena alam : sambaran petir, lelehan lava, gesekan ant
ar pohon. Sering terjadi di Amerika
Dampak kebakaran hutan
• Kerusakan fasilitas umum
• Rusaknya hutan
• Biaya pemulihan mahal
• Menyebabkan gangguan kesehatan saluran pernapasan
Mitigasi Bencana Alam

Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007:

Serangkaian upaya untuk mengurangi risiko


bencana, baik melalui pembangunan
Mitigasi fisik maupun penyadaran dan peningkatan
kemampuan menghadapi ancaman
bencana.
Tujuan Mitigasi

Beberapa tujuan utama mitigasi bencana alam yaitu:

1.Mengurangi resiko bencana bagi penduduk dalam bentuk


korban jiwa,kerugian ekonomi dan kerusakan sumber
daya alam.

2.Menjadi landasan perencanaan pembangunan

3. Meningkatkan kepedulian masyarakat untuk menghadapi sertameng


urangi dampak dan resiko bencana sehingga masyarakat dapat
hidup aman
Kegiatan Mitigasi
• Menerbitkan peta wilayah rawan bencana
• Memasang rambu-rambu peringatan bahaya
dan larangan di wilayah rawan bencana
• Mengembangkan SDA satuan pelaksana
• Mengadakan pelatihan pengembangan bencana
• Mengadakan penyuluhan atas upaya peningkatan ke-waspadaan masyarak
at di wilayah rawan bencana
• Menyiapkan tempat penampungan sementara di jalur evakuasi jika benca
na terjadi
Lembaga Penanggulangan Bencana Alam

1. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)


Tugas BNPB :
adalah membantu presiden dalam mengkoordinasikan perencanaan
dan pelaksanaan kegiatan penanganan bencana serta melaksanakan
penanganan tersebut mulai dari sebelum bencana, pada saat terjadi
bencana, dan setelah terjadi bencana
Lembaga Penanggulangan Bencana Alam

2. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)

PVMBG merupakan salah satu unit kerja Badan Geologi. Badan


geologi sendiri merupakan salah satu unit di lingkungan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). PVMPG
berkantor pusat di Bandung dan mempunyai tugas melaksanakan
penelitian, penyelidikan, perekayasaan dan pelayanan di bidang
vulkanologi dan mitigasi bencana geologi.
Lembaga Penanggulangan Bencana Alam
• Depsos (Departemen sosial)
• PMI
• BMKG
• LAPAN
• LIPI
Prinsip Penanggulangan Benca
na Alam
• Cepat dan tepat
• Prioritas
• Koordinasi dan Keterpaduan
• Berdaya guna dan berhasil guna
• Transparan dan akuntabilitas
• Kemitraan
• Pemberdayaan
• Nondiskriminatis
• Nonproletisi ; dilarang menyebarkan agama/keyakinan tertent
u
Tahapan penanggulangan
• Pencegahan
• Tanggap darurat
• Rehabilitasi
• Rekonstruksi
Penanggulangan bencana

• Melalui :
• Pendidikan
• Kearifan Lokal
• Teknologi
Picture and picture

Anda mungkin juga menyukai