Anda di halaman 1dari 102

Pelatihan Bagi Pelatih

Kader Kesehatan

INISIASI MENYUSU DINI


(IMD)
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

PEMUTARAN VIDEO IMD


Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

Inisiasi Menyusu Dini (IMD)


IMD adalah proses menyusu dimulai secepatnya
segera setelah lahir. Dilakukan dengan cara
kontak kulit ke kulit antara bayi dengan ibunya
segera setelah lahir dan berlangsung minimal
satu jam atau proses menyusu pertama
selesai (apabila menyusu pertama terjadi lebih
dari satu jam)
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

BAGI 4 KELOMPOK UNTUK MANFAAT IMD


Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

INFORMASI TENTANG IMD


Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

MANFAAT KONTAK KULIT


•  Menurunkan risiko kematian bayi sampai 22%
( penelitian Edmond KM (2006)
•  Menghangatkan bayi,
•  Menenangkan dan merelaksasi Ibu dan Bayi,
•  Memperkuat kontraksi rahim !
mempercepat
•  pengeluaran plasenta dan mengurangi
perdarahan setelah melahirkan.
• 
•  Mempercepat pengeluaran kolostrum
•  Membuat perasaan ibu lebih bahagia
Memperkuat ikatan ibu dengan bayinya
Memberikan perlindungan alamiah bagi bayi
www.company.com
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

MANFAAT IMD BAGI BAYI

•  Mencegah risiko hipotermia dan menghangatkan bayi


•  isapan bayi merangsang pengeluaran hormon oksitosin
yg dapat membuat ibu dan bayi lebih tenang dan
bahagia
•  Membangun kekebalan tubuh bayi terhadap berbagai
penyakit,
•  Meningkatkan ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi
•  Terhindar dari risiko alergi
•  ASI menjadi lancar dan banyak sehingga dapat
berlangsung sampai anak berusia 2 tahun.

www.company.com
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

MANFAAT IMD BAGI IBU


•  Membantu kontraksi rahim, pengeluaran plasenta dan
mengurangi perdarahan paska persalinan.
•  Me rangsang pengeluaran hormon oksitosin (cuddle hormon/
love hormon), yang dapat membuat ibu merasa tenang, rileks,
me ncintai bayinya dan bahagia. Hormon oksitosin membuat
refl eks pengeluaran ASI dan kontraksi rahim sehingga dapat
me ngurangi perdarahan paska persalinan.

MANFAAT IMD BAGI KELUARGA


•  Me mbuat keluarga bahagia. Ayah berkesempatan membisikkan
Asma Allah / doa-doa yang baik ditelinga bayi. Ayah dan ibu
akan bersama menyambut kelahiran bayi dan berkesempatan
melihat proses IMD. Proses ini merupakan pengalaman batin
yang sangat indah bagi ayah, ibu dan bayi.

www.company.com
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

KENALI 9 TAHAPAN PERILAKU SELAMA IMD

www.company.com
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

www.company.com
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

www.company.com
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

www.company.com
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

Praktek –praktek pemberian makan


bayi dan anak yang direkomendasikan.

BAGI 6 KELOMPOK !
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

Faktor-faktor yang harus diperhatikan


dalam penyiapan makanan
1. Usia
2. Frekuensi
3. Jumlah
4. Tekstur
5. Variasi
6.Responsif aktif
7.Kebersihan
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

INFORMASI TENTANG PRAKTEK


PEMBERIAN MAKAN BAYI DAN ANAK
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

Hanya ASI saja

Mulai mendapat MP-ASI


Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

Secara Bertahap Bertambah Jumlah dan kekentalan


Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

PENTING BERIKAN MAKANAN DAN MINUMAN SECARA


BERTAHAP SATU PERSATU
Pelatihan Bagi Pelatih
Kader Kesehatan

ASI EKSKLUSIF

DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT


DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT KEMENKES RI

PELATIHAN PELATIH KADER KESEHATAN


SEMARANG
11-17 NOVEMBER 2018
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

ASI EKSKLUSIF
Adalah: ASI yang diberikan kepada Bayi sejak dilahirkan
selama 6 (enam) bulan, tanpa menambahkan dan/ atau
mengganti dengan makanan minuman lain.

www.company.com
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

MENGAPA HARUS ASI DIBERIKAN PADA BAYI


Komponen ASI Susu Sapi Susu Formula
Protein Jumlah tepat Terlalu banyak Jumlah dikurangi
Mudah dicerna Sulit dicerna Kualitas sprt sapi
Lemak Ada asam lemak esensial Tidak ada asam lemak esensial Ditambahkan asam lemak esensial
Lipase untuk mencerna Tidak ada lipase Tidak ada lipase

Karbohidrat Banyak laktosa Sedikit laktosa Laktosa+sukrosa


Oligosakarida (anti-infeksi) Oligos tidak cocok Kurang oligos

Vitamin dan mineral Adekuat jika ibu cukup Zat besi, Vit A dan C rendah, Ditambahkan vit/mineral, cukup

Faktor anti infeksi IgA, laktoferin, lysozim, sel- Tidak ada Tidak ada
sel
Faktor pertumbuhan ada Tidak ada Tidak ada

BFC 1/8
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

POSISI dalam menyusui

Posisi menyusui yang baik akan membantu anak


me nghisap dengan baik dan membantu Ibu dapat mproduksi
me banyak ASI. Posisi dan pelekatan tidak tepat
dapat menimbulkan masalah dalam menyusui.
Empat hal utama tentang posisi bayi adalah:
1. Kepala dan badan bayi dalam garis lurus
2. Bayi dipeluk dekat ke badan Ibu
3. Ibumenopang seluruh badan bayi, dan bukan hanya
kepala atau bahu bayi.
4. Wajah bayi menghadap payudara dengan hidung
menghadap puting.

www.company.com
G PERLU DILAKUKAN IBU DENGAN BAYI USIA 0-6

Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

HAL-HAL YANG PERLU DILAKUKAN


IBU DENGAN BAYI USIA 0-6 BULAN
• Berikan ASI yang pertama kali keluar dan
berwarna kekuningan (Kolostrum)
• Jangan beri makanan atau
minuman selain ASI
• Susui Bayi sesering mungkin
• Susui setiap bayi menginginkan paling
sedikit 8 kali sehari
• Jika bayi tidur lebih dari 3 jam,
bangunkan lalu susui
• ASI saja cukup, karena ASI mengandung
zat gizi yang terbaik sesuai kebutuhan
bayi.
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

HAL PENTING DALAM MENYUSUI


"  Hisapan yg efektif ! meningkatkan produksi ASI.
"  Biarkan bayi melepas sendiri payudara ibu, baru berikan
payudara lainnya, !ASI akhir yang mengandung lebih banyak
lemak! mengenyangkan. ASI awal mengandung lebih
banyak air !memuaskan dahaga.
"  Hisapan bayi akan meningkatkan produksi ASI
"  Memerah ASI perlu untuk meningkatkan produksi ASI.
"  Bila bayi tidak menyusu, maka ASI yang diproduksi dalam
payudara akan lebih sedikit karena ASI dalam payudara
menghambat produksi ASI.
"  Mengalirnya ASI dapat dipengaruhi oleh emosi ibu,
ketakutan, kecemasan, rasa sakit, rasa rikuh dan malu.
"  Montgomery Glands mengeluarkan cairan seperti minyak
yang berfungsi membersihkan dan melumasi putting
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
IBU

TERLAMBATNYA
Promosi
KONTAK DINI
Susu Formula

REGULASI (-) LINGKUNGAN


MENDUKUNG ASI EKSKLUSIF

NAKES ??? SARANA, PRASARANA,


TENAGA (-) MEMADAI
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

ALASAN KLASIK MENGAPA BAYI SUDAH DIPERKENALKAN


DENGAN SUSU FORMULA PADA SAAT LAHIR
1.  ASI belum keluar pada awal-awal persalinan!
ASI tidak cukup
2.  Ibu dianggap capek habis bersalin jadi kadang
dianggap perlu istirahat
3.  Intervensi dari lingkungan keluarga, berdasarkan
pengalaman sebelumnya
4.  Bayi menangis (sering diidentikan bayi lapar)
5.  Pengaruh promosi susu formula, sudah
terbentuk di pikiran ibu sehingga menurunkan
PD: perlu informasi 4 standar emas diberikan
pada saat ANC.
www.company.com
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

POSISI saat menyusui


Ada beberapa cara untuk memposisikan bayi Ibu:

1. Posisi normal menyangga bayi (yang paling umum


dilakukan).
2. Posisi di bawah lengan menyilang (baik untuk bayi kecil).
3. Posisi berbaring menyamping (baik untuk beristirahat
sambil menyusui di malam hari).
4. Posisi di bawah lengan/ketiak (digunakan setelah operasi
Caesar, jika puting susu Ibu sakit atau jika Ibu menyusui
bayi kembar

www.company.com
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

CONTOH POSISI SAAT


MENYUSUI
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

TANDA PELEKATAN BAIK


Empat tanda-tanda pelekatan yang baik
(AMUBIDAPI)
1. Ada lebih banyak aerola di atas mulut bayi dari pada di
bawahnya.
2. Mulut bayi terbuka lebar
3. Bibir bawah bayi memutar keluar.
4. Dagu bayi menyentuh payudara ibu.
5. Pipi membulat
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

MANFAAT PELEKATAN BAIK


Pelekatan yang baik bisa menjamin:
•  Bayi akan menyusu dengan baik dan membantu
Ibu untuk memproduksi lebih banyak ASI.
•  Mencegah terjadinya puting retak dan timbulnya
rasa sakit.
•  Menyusu menjadi nyaman tidak akan terasa sakit.

•  Mintalah bantuan untuk memperbaiki pelekatan


jika Ibu kesakitan waktu menyusui.

www.company.com
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

TANDA HISAPAN BAYI EFEKTIF


1. Bayi menghisap dalam-dalam dan perlahan,
kadang-kadang berhenti.
2. Ibu mungkin akan bisa mendengar bayi menelan setelah
satu atau dua hisapan.
3. Hisapan itu terlihat nyaman dan ibu tidak akan
merasa kesakitan.
4. Saat bayi selesai menyusu, ia akan melepaskan puting
dan terlihat puas dan rileks.
5. Payudara Ibu terasa lembut setelah menyusui.
Pelatihan Bagi Pelatih
Kader Kesehatan

MAKANAN PENDAMPING ASI


(MP-ASI)

DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT


DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT KEMENKES RI

PELATIHAN PELATIH KADER KESEHATAN


SEMARANG
11-17 NOVEMBER 2018
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

GIZI UNTUK BAYI DAN BADUTA

SIMULASI MP-ASI (PRAKTEK PEMBERIAN


MAKANAN PENDAMPING ASI)
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

INFORMASI PEMBERIAN MP-ASI


Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

STANDAR EMAS PEMBERIAN MAKAN


BAYI DAN ANAK
(Rekomendasi WHO/Unicef 2002)
a.

b.

c.

d.

Sumber: Global Strategy on Infant and Young Chlid Feeding, WHO/UNICEF35


2002
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

SEJAK USIA 6 BULAN BERIKAN BAYI ANDA


MP-ASI, mengapa ??:

Usia 0-6 bulan ASI


memberikan
seluruh kebutuhan
energi bayi / 100%

Semakin bertambah
Usia 12 – 24 Usia 6 – 12 bulan
bulan ASI terus usia anak, semakin
ASI terus
memberikan memberikan
banyak MP-ASI yang
sekitar 1/3 sekitar ½ dari harus diberikan
kebutuhan anak kebutuhan bayi kepada bayi/anak
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

Mengapa sejak usia 6


bulan bayi mulai
diberikan mp-asi
• Usia 6-9 bulan, ASI hanya memenuhi 75% kebutuhan energi untuk bayi, sehingga
kekurangannya dipenuhi oleh ASI
• Usia 9-12 bulan, ASI hanya memenuhi 50% kebutuhan energi untuk bayi, sehingga
kekurangannya dipenuhi oleh ASI
• Usia 12-24 bulan, ASI hanya memenuhi 25% kebutuhan energi untuk bayi, sehingga
kekurangannya dipenuhi oleh ASI
• Semakin bertambah usia anak, semakin banyak MP-ASI yang harus diberikan kepada
bayi/ anak
Pelatihan Bagi Pelatih
Kader Kesehatan

PEMANTAUAN
PERTUMBUHAN

DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT


DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT KEMENKES RI

PELATIHAN PELATIH KADER KESEHATAN


SEMARANG
11-17 NOVEMBER 2018
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

PENGERTIAN PERTUMBUHAN

 PERTUMBUHAN:
 Bertambahnya ukuran fisik dari waktu ke waktu
Contoh: anak bertambah berat badan dan panjang
atau tinggi badan
 PERKEMBANGAN:
 Berkembangnya fungsi tubuh (psikomotor, mental dan
sosial)
Contoh: anak dari berbaring mampu duduk, berdiri,
berjalan, berbicara, bermain dan bersosialisasi
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

TUMBUH KEMBANG ANAK

a n
g a k
n
b a an
e m
U k u rf ai sni k

rk n
P e
h a
n a k
b u A
m
rtu
P e
A n a k y a n g s e h a t a k a n tu m b u h
d a n b e r k e m b a n g d e n g a n b a ik

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5

U m u r A n a k ( b u la n ) 40
Sumber: materi pelatihan pemantauan pertumbuhan, Dit. Bina Gizi Masyarakat
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

PEMANTAUAN PERTUMBUHAN ANAK


MENGGUNAKAN KMS
 Untuk dapat menilai pertumbuhan, perlu
dilakukan pengukuran Berat Badan (BB)
setiap bulan secara teratur.
 Penilaian pertumbuhan dilakukan dengan
membuat garis yang menghubungkan paling
sedikit antara dua titik hasil penimbangan
secara berturut-turut.
 Pertumbuhan disebut baik: apabila grafik BB
mengikuti garis pertumbuhan (naik).
 Pertumbuhan disebut tidak baik: apabila
grafik BB mendatar atau menurun memotong
garis pertumbuhan dibawahnya (tidak naik).
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

Pemantauan Pertumbuhan Menggunakan


KMS (lanjutan …)

Kenaikan Berat badan Minimal (KBM)


Bayi laki-laki dan perempuan
- Usia 1 bulan : 800 gram
- Usia 2 bulan : 900 gram
- Usia 3 bulan : 800 gram
- Usia 4 bulan : 600 gram
- Usia 5 bulan : 500 gram
- Usia 6 bulan : 400 gram

Laki-Laki Perempuan
- Usia 7 bulan : 400 gram - Usia 7 – 10 bulan : 300 gram
- Usia 8 – 11 : 300 gram - Usia 11 – 60 bulan : 200 gram
42
- Usia 12 – 60 : 200 gram
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

Menentukan Status Pertumbuhan Anak Berdasarkan KMS


Balita
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

Contoh disamping menggambarkan status


pertumbuhan berdasarkan grafik
pertumbuhan anak dalam KMS:
a.TIDAK NAIK (T); grafik berat badan
memotong garis pertumbuhan dibawahnya;
kenaikan berat badan < KBM (<800 g)
b.NAIK (N), grafik berat badan memotong
garis pertumbuhan diatasnya; kenaikan berat
badan > KBM (>900 g)
c.NAIK (N), grafik berat badan mengikuti
garis pertumbuhannya; kenaikan berat badan
> KBM (>500 g)
d.TIDAK NAIK (T), grafik berat badan
mendatar; kenaikan berat badan < KBM (<400
g)
e.TIDAK NAIK (T), grafik berat badan
menurun; grafik berat badan < KBM (<300 g)
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

Pemantauan Pertumbuhan
Data pemantauan pertumbuhan didapatkan dari hasil
penimbangan dan catatan di KMS dan atau Buku KIA

Periksa Umur Anak


• Dihitung berdasarkan bulan
penuh
• 1 bulan = genap 30 hari
• Didapat dengan menghitung
selisih tanggal lahir dengan
tanggal kunjungan
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

PENYEBAB GANGGUAN PERTUMBUHAN


(lanjutan …)

 Penyakit yang dapat menyebabkan gangguan


pertumbuhan pada anak: (Gizi Kurang)
Akut:
Demam/ batuk pilek Kronis:
ISPA/ pneumonia Tuberkulosis
Diare akut
Diare kronik
Malaria
HIV/AIDS
Cacat Bawaan/ kelainan
 Penyebab Lain:
kongenital
BBLR
Tumor/
Tidak mendapat ASI yang cukup sesuai umurkeganasan
MP-ASI tidak berkualitas
Ibu bekerja
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

DETEKSI DINI GIZI BURUK MELALUI


PEMANTAUAN PERTUMBUHAN

 Bila kecenderungan grafik “N”


 pertumbuhan tidak bermasalah
 Bila kecenderungan grafik “T”
 pertumbuhan bermasalah
 GIZI BURUK
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

DETEKSI DINI GIZI BURUK MELALUI


PEMANTAUAN PERTUMBUHAN (lanjutan…)

KESALAHAN MENILAI STATUS


PERTUMBUHAN
Berat Berat
Badan Badan
Bulan Lalu Bulan ini
DIBANDINGK
AN
PENILAIAN KADER/
TENAGA
KESEHATAN

ASAL NAIK
48
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

PERAN POSYANDU SEBAGAI SISTEM KEWASPADAAN DINI GIZI BURUK

2. PENIMBANGAN BALITA

1. PENDAFTARAN

ALUR KEGIATAN POSYANDU

3. PENGISIAN KMS

5. PELAYANAN OLEH
4. PENYULUHAN
PETUGAS
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

PERAN POSYANDU ……(lanjutan ….)

 RUJUKAN KASUS:
BB berada di Bawah Garis Merah (BGM)
2T
Balita sakit

 LAPORAN KASUS:

Formulir W1 (Puskesmas/RS)
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (W2) &
Provinsi
Kejadian Luar Biasa/KLB gizi buruk
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

LATIHAN SOAL PEMANTAUAN


PERTUMBUHAN DAN INTERPRETASI KMS
Pelatihan Bagi Pelatih
Kader Kesehatan

PENENTUAN STATUS GIZI

DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT


DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT KEMENKES RI

PELATIHAN PELATIH KADER KESEHATAN


SEMARANG
11-17 NOVEMBER 2018
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

PENENTUAN STATUS
GIZI

a. Cara penentuan status gizi


b. Cara menghitung umur
c. Cara menimbang berat badan
d. Cara mengukur Panjang/ Tinggi Badan
e. Cara menggunakan Grafik Pertumbuhan
Anak (GPA) dan tabel standar
antropometri
f. Cara menentukan status gizi dengan
indeks antropometri
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

CARA MENENTUKAN STATUS GIZI

 KLINIS:
Rambut, kulit, otot, keadaan iga, jar. lemak, mata, lidah, bibir.
Gizi buruk: sangat kurus & atau edema, otot atrofi, jaringan lemak
subkutan berkurang, pucat, bercak Bitot pada mata, dermatitis, dll

 ANTROPOMETRI:
BB/U, PB/U atau TB/U, BB/PB atau BB/TB
IMT/U
LiLA, Tebal lemak

 LABORATORIUM:
Biokimia darah, urine

 ANALISA DIET/MAKANAN:
food recall 24 hours, food record, dan food weighing
food frequency questionaire (FFQ)
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

CARA MENENTUKAN STATUS GIZI


MENGGUNAKAN INDEKS ANTROPOMETRI
 BB/U:
Berat Badan menurut Umur, tidak dapat
menggambarkan ada atau tidak adanya kurang gizi
(akut/ kronis)
 PB/U atau TB/U:
Panjang atau Tinggi Badan menurut Umur,
menggambarkan ada atau tidak adanya kurang gizi
kronik  “stunted” atau pendek
 BB/PB atau BB/TB:
Berat Badan menurut Tinggi Badan, menggambarkan
ada atau tidak adanya kurang gizi akut “wasted”
atau kurus
 IMT/U:
Indeks massa tubuh menurut umur, merupakan indeks
yang paling baik untuk menilai ada tidaknya kelebihan
gizi
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

Tabel Indikator Pertumbuhan Menurut Z-Score


Indikator Pertumbuhan
Z-score
PB/U atau
BB/U BB/PB atau BB/TB IMT/U
TB/U
Sangat gemuk Sangat gemuk
Di atas 3 Lihat Catatan 1
(Obes) (Obes)

Di atas 2 Gemuk (Overweight) Gemuk (Overweight)


Lihat Catatan 2
Risiko Risiko
Di atas 1 Gemuk Gemuk (Lihat
(Lihat Catatan3) Catatan 3)

0 (Angka Median)

Di bawah -1

Kurus
Pendek (Stunted) (Lihat BB Kurang (Underweight) Kurus
Di bawah -2 (Wasted)
Catatan 4) (Lihat Catatan 6) (Wasted)
(Lihat Catatan 6,7)
BB Sangat Kurang
Sangat Pendek (Severe Sangat Kurus (Severe Wasted) Sangat Kurus (Severe
Di bawah -3 (Severe Underweight)
Stunted) (Lihat Catatan 4) (Lihat Catatan 5,6,7) Wasted)
(Lihat Catatan 6)
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

Catatan:
1.Seorang anak pada kategori ini termasuk sangat tinggi dan biasanya tidak menjadi masalah kecuali anak yang
sangat tinggi mungkin mengalami gangguan endokrin seperti adanya tumor yang memproduksi hormon
pertumbuhan. Rujuklah anak tersebut jika diduga mengalami gangguan endokrin (misalnya anak yang tinggi sekali
menurut umurnya, sedangkan tinggi orang tua normal).
2.Seorang anak berdasarkan BB/U pada katagori ini, kemungkinan mempunyai masalah pertumbuhan, tetapi akan
lebih baik bila anak ini dinilai berdasarkan indikator PB/U atau TB/U, BB/PB atau BB/TB atau IMT/U.
3.Hasil ploting di atas 1 menunjukkan kemungkinan risiko. Bila kecenderungannya menuju garis z-score 2 berarti
risiko lebih pasti.
4.Anak yang pendek atau sangat pendek, kemungkinan akan menjadi gemuk bila mendapatkan intervensi gizi yang
salah.
5.Anak yang dinilai berdasarkan indeks BB/PB atau TB sebagai “sangat kurus” dan terlihat tanda-tanda klinis
marasmus, maka disebut marasmus.
6.Anak yang dinilai berdasarkan indeks BB/U atau indeks lainnya bila ditemukan edema pada kedua punggung kaki
dan tidak ditemukan penyebab lain (penyakit ginjal, jantung, dan hati, maka disebut kwashiorkor atau marasmic-
kwashiorkor.
7.Anak yang dinilai berdasarkan indeks BB/PB atau TB sebagai “kurus” disebut juga Gizi Kurang, dan “sangat kurus”
disebut juga Gizi Buruk.

(Sumber: Modul B dan C, Pelatihan Penilaian Pertumbuhan Anak, WHO-2005)


Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

Menggunakan GPA

 Buku GPA terdiri dari 8 macam grafik yang dibedakan


berdasarkan jenis kelamin untuk anak umur 0-2 tahun dan
umur 2-5 tahun.
Untuk tiap kelompok umur terdiri dari 4 macam grafik yaitu
PB/U atau TB/U, BB/U, BB/PB atau BB/TB, IMT/U

 Hasil pengukuran akan diplot pada garis grafik untuk setiap


indikator pertumbuhan.
Pada saat memplot di grafik, umur anak diplot pada bulan
penuh. Sedangkan untuk angka panjang/tinggi badan
dibulatkan menjadi angka tanpa desimal yang terdekat,
misalnya 0,1 s.d 0,4 dibulatkan ke bawah, sedangkan ≥0,5
dibulatkan ke atas.
Kemudian tentukan status gizi berdasarkan tabel Indikator
Pertumbuhan
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

Menggunakan Tabel Antropometri


Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

Antrophometri
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

Intepretasi kencederungan
kurva pertumbuhan
Menyeberang/memotong garis z-score:
• Indikasi possible risk
• Bergeser menuju median perubahan yang baik
• Bergeser menjauhi median masalah / berisiko terjadi masalah
pertumbuhan
• Tetap dekat dengan median, kadang memotong ke atas atau ke
bawah tidak masalah
• Garis pertumbuhan meningkat atau menurun, memotong garis z-
score overweight atau underweight
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

Intepretasi kencederungan
kurva pertumbuhan
Peningkatan dan penurunan tajam pada garis pertumbuhan:

• Indikasi possible risk


• Bergeser menuju median perubahan yang baik
• Bergeser menjauhi median masalah / berisiko terjadi masalah
pertumbuhan
• Tetap dekat dengan median, kadang memotong ke atas atau ke
bawah tidak masalah
• Garis pertumbuhan meningkat atau menurun, memotong garis z-
score overweight atau underweight
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

Intepretasi kencederungan
kurva pertumbuhan
Garis pertumbuhan datar (flat growth line/stagnation):
• Indikasi possible risk
• Bergeser menuju median perubahan yang baik
• Bergeser menjauhi median masalah / berisiko terjadi masalah
pertumbuhan
• Tetap dekat dengan median, kadang memotong ke atas atau ke
bawah tidak masalah
• Garis pertumbuhan meningkat atau menurun, memotong garis z-
score overweight atau underweight
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

Cara menghitung umur anak


Tanggal Kunjungan 05 04 2008
(5+30) (4-1)+12 (2008-1)
Tanggal Lahir 19 09 2007
ra I
Ca _______________________ _
16 6 0
jadi, umur anak tersebut 6 bulan
Tanggal Kunjungan 05 04 2008
Tanggal Lahir 19 09 2007
_______________________ _

a II -14 -5 1 (-1 bln)


Car (-5 bln) (12 bln)
jadi, umur anak tersebut 6 bulan
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

CARA MENIMBANG BERAT BADAN

 Untuk menimbang anak, gunakan timbangan dengan ciri-ciri


berikut:
• Kuat dan tahan lama
• Mempunyai presisi sampai 0,1 kg (100 gram)
• Sudah dikalibrasi
• Tidak menggunakan timbangan pegas untuk anak berumur
lebih dari 6 bulan
• Dapat menimbang sampai 150 kg
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

PRAKTEK PEMANTAUAN PERTUMBUHAN


DIAWALI DENGAN PENYUSUNAN PUZZLE
PEMASANGAN DACIN
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

 Menggunakan Timbangan Bayi


(“Baby Scale”):
Letakkan timbangan ditempat yang rata dan
datar
Pastikan jarum timbangan menunjukkan angka
nol

Timbang bayi dengan pakaian minim/telanjang


Baca dan catat berat badan anak sesuai dengan
angka yang ditunjuk oleh jarum timbang
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

CARA MENIMBANG DENGAN DACIN YANG


SALAH
Batang dacin tidak
datar (seimbang)

Bandul penyeimbang
tidak dipasang

Sarung timbang Anak langsung ditimbang


sudah dipasang  berat badan anak lebih
berat dari sebenarnya

MEMASANG DACIN YANG SALAH


69
Sumber: Standar Pemantauan Pertumbuhan Balita, Depkes RI, 2006
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

CARA MENGUKUR
TINGGI/PANJANG BADAN

Kunci pengait berada di samping papan pengukur


Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

CARA MENGUKUR TINGGI/PANJANG BADAN (lanjutan…)


Posisi tangan asisten pengukur
(memegang telinga) dan posisi kepala
Posisi balita dan pengukur

Posisi pengukur yang benar (mata Posisi kaki yang benar, telapak kaki
tegak lurus ke jendela baca alat menempel tegak lurus pada papan
pengukur) penggeser
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

CARA MENGUKUR TINGGI….(lanjutan…..)

Posisi microtoise setelah ditarik


Posisi microtoise di lantai
sampai menunjukkan angka
nol

Posisi microtoise yang siap pakai


Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

CARA MENGUKUR
TINGGI BADAN PADA ANAK (lanjutan…)
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

Cara Mengukur Lila

A. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalan


pengukuran LILA
1.Pengukuran dilakukan dibagian tengah antara
bahu dan siku lengan kiri. 
2.Lengan harus dalam posisi bebas. 
3.Lengan baju dan otot lengan dalam keadaan
tidak tegang atau kencang. 
4.Alat pengukur dalam keadaan baik dalam arti
tidak kusut atau sudah dilipat-lipat sehingga
permukaannya tidak rata .

B. Cara Mengukur LILA 


5. Tetapkan posisi bahu dan siku 
6.    Letakkan pita antara bahu dan siku. 
7.    Tentukan titik tengah lengan. 
8.    Lingkaran pita LILA pada tengah lengan. 
9.   Pita jangan telalu ketat.
10.    Pita jangan terlalu longgar. 
Pemeriksaan Klinis, BB/PB, LiLA
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan Di Pustu/Polindes/Puskesmas

Anak dengan satu atau lebih •Bila LILA ≥ 11,5 cm s.d


Anak dengan satu atau lebih tanda berikut: Anak dengan satu atau < 12,5 cm (untuk anak
tanda berikut: •Terlihat sangat kurus lebih tanda berikut: usia 6-59 bulan)
•Terlihat Sangat kurus
•Edema minimal, pada •(BB/TB < -2 SD s.d
•Edema pada seluruh tubuh •Terlihat sangat kurus
kedua punggung tangan / -3SD)
•BB/PB atau BB/TB < -3 SD •BB/PB atau BB/TB •tidak ada edema
kaki
•LiLA < 11,5 cm (untuk anak usia •BB/PB atau BB/TB <-3SD < - 3SD dan
6-59 bulan) dan •LILA <11,5 cm (untuk anak •LILA <11,5 cm (untuk •nafsu makan baik
salah satu atau lebih dari tanda- usia 6-59 bulan anak usia 6-59 bulan •Keadaan umum anak
tanda komplikasi medis berikut: dan dan baik
•anoreksia
•Nafsu makan baik •Nafsu makan baik
•pneumonia berat •Tanpa komplikasi medis •Tanpa komplikasi medis
•anemia berat
•dehidrasi berat
•demam sangat tinggi
•penurunan kesadaran

Gizi buruk Gizi buruk Gizi


Dengan Tanpa Komplikasi kurang
Komplikasi

Rawat Inap di RS/Pusk Rawat Jalan PMT


RI/TFC Pemulihan
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

Pengumpulan Data melalui Plot BB di KMS


Pemantauan Pertumbuhan Balita
Ditimbang
Ke posyandu

Tumbuh Naik
baik
Bagaimana BB
Lakukan Tidak
anak ?
tindakan naik
Dinilai perkembangan
Lakukan BGM
BB-nya
Konfirmasi
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan
Pencegahan dan Penanggulangan Gizi Buruk
melalui Pemanfaatan SKDN
K %%
K/S
K/S Pengelolaan
S Pengelolaan
program
program
%%
D/S
D/S
D %
Pemantauan
Pemantauan
pertumbuhan
pertumbuhan
N/D balita
balitadidisuatu
suatu
N wilayah
wilayah

Data hasil penimbangan


INTERVENSI
INTERVENSI
bulanan
TINGKAT
TINGKAT
Sumber: Soekirman, 2006 WILAYAH
WILAYAH
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

ASI EKSKLUSIF
Adalah: ASI yang diberikan kepada Bayi sejak dilahirkan
selama 6 (enam) bulan, tanpa menambahkan dan/ atau
mengganti dengan makanan minuman lain.

www.company.com
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

DEMONSTRASI ASI SAJA CUKUP


WHO/CDR/93.6 1/1

KEUNTUNGAN MENYUSUI
ASI MENYUSUI
• Zat-zat gizi yang yang lengkap • Membantu bonding dan perkembangan

• Mudah dicerna, diserap secara • Membantu menunda kehamilan baru


efesien

• Melindungi kesehatan ibu


• Melindungi terhadap infeksi

• Biaya lebih rendah dibanding


asupan buatan

DIT. BINA GIZI KEMENKES RI


1/12

Keuntungan Psikologi menyusui


Ikatan Emosi:
1. Kedekatan hubungan kasih sayang antara ibu dan anak
2. Ibu lebih puas secara emosional
3. Bayi jarang menangis
4. Ibu berperilaku lebih menyayangi
5. Meniadakan keinginan untuk menyiksa atau menelantarkan bayinya

Perkembangan:
Bayi ASI lebih baik perkembangan kecerdasannya (berdasarkan tes kecerdasan pada
masa kanak-kanak)

DIT. BINA GIZI KEMENKES RI


Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

MENGAPA HARUS ASI DIBERIKAN PADA BAYI


Komponen ASI Susu Sapi Susu Formula
Protein Jumlah tepat Terlalu banyak Jumlah dikurangi
Mudah dicerna Sulit dicerna Kualitas sprt sapi
Lemak Ada asam lemak esensial Tidak ada asam lemak esensial Ditambahkan asam lemak esensial
Lipase untuk mencerna Tidak ada lipase Tidak ada lipase

Karbohidrat Banyak laktosa Sedikit laktosa Laktosa+sukrosa


Oligosakarida (anti-infeksi) Oligos tidak cocok Kurang oligos

Vitamin dan mineral Adekuat jika ibu cukup Zat besi, Vit A dan C rendah, Ditambahkan vit/mineral, cukup

Faktor anti infeksi IgA, laktoferin, lysozim, sel- Tidak ada Tidak ada
sel
Faktor pertumbuhan ada Tidak ada Tidak ada

BFC 1/8
1/16
BAHAYA PEMBERIAN SUSU FORMULA
 Menggangu Bonding

 Lebih mudah diare dan infeksi


 Lebih mudah alergi dan tidak cocok
saluran pernafasan
(intoleransi)
 Diare menetap (kronis)
 Meningkatkan risiko beberapa
penyakit kronis
 Kurang Gizi
Kekurangan vitamin A
 Kelebihan berat badan
 Meningkatkan risiko kematian
 Nilai tes kecerdasan lebih rendah

IBU:
 Kemungkinan cepat hamil kembali
 Meningkatkan risiko Anemia, kanker ovarium, dan kanker
payudara.

DIT. BINA GIZI KEMENKES RI


Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

DEMONSTRASI PELEKATAN
3/1
Oksitosin Menyebabkan
sel-sel ini berkontraksi
Sel-sel otot

Sel sel yang Prolaktin menyebabkan


Memproduksi susu Sel-sel memproduksi ASI

Saluran / Ductus
ASI
di tampung
Saluran / Ductus di sini

BFC 1/10
Puting

Areola (Kalang Payudara)

Kelenjar Montgomery

Alvioli
Jaringan Penunjang
Dan lemak

DIT. BINA GIZI KEMENKES RI


3/2

DIT. BINA GIZI KEMENKES RI


3/3

DIT. BINA GIZI KEMENKES RI


3/4

DIT. BINA GIZI KEMENKES RI


Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

TANDA PELEKATAN BAIK


Empat tanda-tanda pelekatan yang baik
(AMUBIDAPI)
1. Ada lebih banyak aerola di atas mulut bayi dari pada di
bawahnya.
2. Mulut bayi terbuka lebar
3. Bibir bawah bayi memutar keluar.
4. Dagu bayi menyentuh payudara ibu.
5. Pipi membulat
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

pelekatan menyusu yang baik

Pelekatan menyusui kurang baik

www.company.com
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

MANFAAT PELEKATAN BAIK


Pelekatan yang baik bisa menjamin:
•  Bayi akan menyusu dengan baik dan membantu
Ibu untuk memproduksi lebih banyak ASI.
•  Mencegah terjadinya puting retak dan timbulnya
rasa sakit.
•  Menyusu menjadi nyaman tidak akan terasa sakit.

•  Mintalah bantuan untuk memperbaiki pelekatan


jika Ibu kesakitan waktu menyusui.

www.company.com
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

TANDA HISAPAN BAYI EFEKTIF


1. Bayi menghisap dalam-dalam dan perlahan,
kadang-kadang berhenti.
2. Ibu mungkin akan bisa mendengar bayi menelan setelah
satu atau dua hisapan.
3. Hisapan itu terlihat nyaman dan ibu tidak akan
merasa kesakitan.
4. Saat bayi selesai menyusu, ia akan melepaskan puting
dan terlihat puas dan rileks.
5. Payudara Ibu terasa lembut setelah menyusui.
3/10
AKIBAT DARI PELEKATAN YANG TIDAK BAIK

Sakit dan luka pada puting Nyeri, puting susu luka, lecet

ASI tidak dikeluarkan dengan efektif Pembendungan

Bayi tidak puas, seperti ingin


menyusu lebih banyak dan lebih lama
Persediaan ASI kurang
bayi jadi Frustasi lalu menolak
menyusu.
Payudara kurang memproduksi ASI
Berat Badan Bayi tidak naik.

DIT. BINA GIZI KEMENKES RI


MENOPANG PAYUDARA

DIT. BINA GIZI KEMENKES RI


Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

POSISI dalam menyusui

Posisi menyusui yang baik akan membantu anak


me nghisap dengan baik dan membantu Ibu dapat mproduksi
me banyak ASI. Posisi dan pelekatan tidak tepat
dapat menimbulkan masalah dalam menyusui.
Empat hal utama tentang posisi bayi adalah:
1. Kepala dan badan bayi dalam garis lurus
2. Bayi dipeluk dekat ke badan Ibu
3. Ibumenopang seluruh badan bayi, dan bukan hanya
kepala atau bahu bayi.
4. Wajah bayi menghadap payudara dengan hidung
menghadap puting.

www.company.com
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

POSISI saat menyusui


Ada beberapa cara untuk memposisikan bayi Ibu:

1. Posisi normal menyangga bayi (yang paling umum


dilakukan).
2. Posisi di bawah lengan menyilang (baik untuk bayi kecil).
3. Posisi berbaring menyamping (baik untuk beristirahat
sambil menyusui di malam hari).
4. Posisi di bawah lengan/ketiak (digunakan setelah operasi
Caesar, jika puting susu Ibu sakit atau jika Ibu menyusui
bayi kembar

www.company.com
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

CONTOH POSISI SAAT


MENYUSUI
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

HAL PENTING DALAM MENYUSUI


"  Hisapan yg efektif ! meningkatkan produksi ASI.
"  Biarkan bayi melepas sendiri payudara ibu, baru berikan
payudara lainnya, !ASI akhir yang mengandung lebih banyak
lemak! mengenyangkan. ASI awal mengandung lebih
banyak air !memuaskan dahaga.
"  Hisapan bayi akan meningkatkan produksi ASI
"  Memerah ASI perlu untuk meningkatkan produksi ASI.
"  Bila bayi tidak menyusu, maka ASI yang diproduksi dalam
payudara akan lebih sedikit karena ASI dalam payudara
menghambat produksi ASI.
"  Mengalirnya ASI dapat dipengaruhi oleh emosi ibu,
ketakutan, kecemasan, rasa sakit, rasa rikuh dan malu.
"  Montgomery Glands mengeluarkan cairan seperti minyak
yang berfungsi membersihkan dan melumasi putting
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
IBU

TERLAMBATNYA
Promosi
KONTAK DINI
Susu Formula

REGULASI (-) LINGKUNGAN


MENDUKUNG ASI EKSKLUSIF

NAKES ??? SARANA, PRASARANA,


TENAGA (-) MEMADAI
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

ALASAN KLASIK MENGAPA BAYI SUDAH DIPERKENALKAN


DENGAN SUSU FORMULA PADA SAAT LAHIR
1.  ASI belum keluar pada awal-awal persalinan!
ASI tidak cukup
2.  Ibu dianggap capek habis bersalin jadi kadang
dianggap perlu istirahat
3.  Intervensi dari lingkungan keluarga, berdasarkan
pengalaman sebelumnya
4.  Bayi menangis (sering diidentikan bayi lapar)
5.  Pengaruh promosi susu formula, sudah
terbentuk di pikiran ibu sehingga menurunkan
PD: perlu informasi 4 standar emas diberikan
pada saat ANC.
www.company.com
Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan

Kesimpulan
• Pelaksanaan kegiatan intervensi stunting menjadi tugas
bersama & dilaksanakan secara berkesinambungan oleh
stakeholder terkait dibidang kesehatan maupun lintas
sektor
• Pendekatan intervensi stunting perlu dilaksanakan
secara holistic integrative dan dimonitor secara berkala
• 1000 HPK menjadi kesempatan terbaik untuk mencegah
stunting
HARI DEPAN MEREKA DITANGAN ANDA

TERIMA
102 KASIH

Anda mungkin juga menyukai