Anda di halaman 1dari 17

MEMAHAMI ETIKA MORAL DAN

AKHLAK

Kelompok 4

Muhammad Farhan Syam 13020190005


Muhammad Fahmi 13020190019
Ali Munawar 13020190014
Suallis 13020190009
La Ode Abdul Jihar 13020190023
Pengertian Etika, Moral, dan
Ahlak

✢ Etika adalah sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu sistem


tata nilai suatu masyarakat tertentu, Etika lebih banyak
dikaitkan dengan ilmu atau filsafat, karena itu yang menjadi
standar baik dan buruk itu adalah akal manusia. Jika
dibandingkan dengan moral, maka etika lebih bersifat teoritis
sedangkan moral bersifat praktis. Moral bersifat lokal atau
khusus dan etika bersifat umum.

✢ Moral berasal dari bahasa Latin mores yang berarti adat


kebiasaan. Moral selalu dikaitkan dengan ajaran baik buruk
yang diterima umum atau masyarakat. Karena itu adat istiadat
masyarakat menjadi standar dalam menentukan baik dan 2
Akhlak pada dasarnya adalah sikap yang melekat pada diri
seseorang secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau
perbuatan. Apabila perbuatan spontan itu baik menurut akal
dan agama, maka tindakan itu disebut akhlak yang baik
atau akhlakul karimah (akhlak mahmudah). Misalnya jujur, adil,
rendah hati, pemurah, santun dan sebagainya. Sebaliknya
apabila buruk disebut akhlak yang buruk atau akhlakul
mazmumah. Misalnya kikir, zalim, dengki, iri hati, dusta dan
sebagainya.
B.Konsep Etika,
Moral, dan Akhlak
✢ Etika adalah suatu ajaran yang berbicara tentang baik dan
buruknya yang menjadi ukuran baik buruknya atau dengan istilah
lain ajaran tenatang kebaikan dan keburukan, yang menyangkut
peri kehidupan manusia dalam hubungannya dengan Tuhan,
sesama manusia, dan alam
Sebagai cabang pemikiran filsafat, etika bisa dibedakan manjadi dua:
obyektivisme dan subyektivisme.
Obyektivisme
Berpandangan bahwa nilai kebaikan suatu tindakan bersifat obyektif,
terletak pada substansi tindakan itu sendiri. Faham ini melahirkan
apa yang disebut faham rasionalisme dalam etika. Suatu tindakan
disebut baik, kata faham ini, bukan karena kita senang
melakukannya, atau karena sejalan dengan kehendak masyarakat,
melainkan semata keputusan rasionalisme universal yang mendesak
kita untuk berbuat begitu.
Subyektivisme
Berpandangan bahwa suatu tindakan disebut baik manakala sejalan
dengan kehendak atau pertimbangan subyek tertentu. Subyek disini
bisa saja berupa subyektifisme kolektif, yaitu masyarakat, atau bisa
saja subyek Tuhan.
Macam-Macam Etika
✢ Etika deskriptif
Etika yang berbicara mengenai suatu fakta yaitu tentang nilai
dan pola perilaku manusia terkait dengan situasi dan realitas
yang membudaya dalam kehidupan masyarakat.
✢ Etika Normatif
Etika yang memberikan penilaian serta himbauan kepada manusia
tentang bagaimana harus bertindak sesuai norma yang berlaku.
Mengenai norma norma yang menuntun tingkah laku manusia
dalam kehidupan sehari hari.

7
Adapun arti moral dari segi bahasa berasal dari bahasa latin,
mores yaitu jamak dari kata mos yang berarti adat kebiasaan. Di
dalam kamus umum bahasa Indonesia dikatan bahwa moral
adalah pennetuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan.

 
Selanjutnya moral dalam arti istilah adalah suatu istilah yang
digunakan untuk menentukan batas-batas dari sifat, perangai,
kehendak, pendapat atau perbuatan yang secara layak dapat
dikatakan benar, salah, baik atau buruk.

Berdasarkan kutipan tersebut diatas, dapat dipahami bahwa


moral adalah istilah yang digunakan untuk memberikan batasan
terhadap aktifitas manusia dengan nilai (ketentuan) baik atau
buruk, benar atau salah.
Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mendefinisikan akhlak,
yaitu pendekatan linguistic (kebahasaan), dan pendekatan
terminologik (peristilahan).

Dari sudut kebahasaan, akhlak berasal dari bahasa arab, yaitu isim
mashdar (bentuk infinitive) dari kata al-akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, sesuai
timbangan (wazan) tsulasi majid af'ala, yuf'ilu if'alan yang berarti al-
sajiyah (perangai), at-thobi'ah (kelakuan, tabiat, watak dasar), al-
adat (kebiasaan, kelaziman), al-maru'ah (peradaban yang baik) dan al-
din (agama).

Untuk menjelaskan pengertian akhlak dari segi istilah, kita dapat merujuk
kepada berbagai pendapat para pakar di bidang ini.Ibnu Miskawaih (w. 421
H/1030 M) yang selanjutnya dikenal sebagai pakar bidang akhlak
terkemuka dan terdahulu misalnya secara singkat mengatakan bahwa akhlak
adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk
melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
✢ Perbedaan Antara Etika dan Moral
Etika dan moral sama artinya tetapi
dalam pemakaian sehari-hari ada
sedikit perbedaan. Moral atau
moralitas dipakai untuk perbuatan
yang sedang dinilai, sedangkan etika
dipakai untuk pengkajian system
nilai yang ada.
Indikator Manusia
Berahlak
Indikator manusia berakhlak (husn al-khuluq)
kata al-Ghazali, adalah tertanamnya iman dalam
hati dan teraplikasikannya takwa dalam perilaku.
Sebaliknya, manusia yang tidak berakhlak (su’al-
khulug) adalah manusia yang ada nifaq
(kemunafikan) di dalam hatinya. Nifak adalah
sikap mendua terhadap Allah. Tidak ada
kesesuaian antara hati dan perbuatan.

Taat akan perintah Allah dan tidak mengikuti


keinginan hawa nafsu dapat menyilaukan hati.
Sebaliknya, melakukan dosa dan maksiat dapat
menghitamkan hati. Barang siapa melakukan
dosa kemudian menghapusnya dengan kebaikan
tidak akan gelap hatinya, hanya saja cahaya itu
Ahli tasawuf mengemukakan bahwa indikator manusia berakhlak,
antara lain adalah memiliki budaya malu dalam interaksi dengan
sesamanya, tidak menyakiti orang lain, banyak kebaikannya,
benar dan jujur dalam ucapannya, tidak banyak bicara tapi banyak
berbuat, penyabar, tenang hatinya selalu bersama Allah, bijaksana,
hati-hati dalam bertindak, disenangi teman dan lawan, tidak
pendendam, tidak suka mengadu domba, sedikit makan dan tidur,
tidak pelit dan hasad, cinta karena Allah dan benci karena Allah
Ahlak dan Aktualisasinya Dalam
Kehidupan
Akhlak kepada Allah
1.Beribadah kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah untuk menyembahNya
sesuai dengan perintah-Nya.
2.Berzikir kepada Allah, yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi dan kondisi,baik
diucapkan dengan mulut maupun dalam hati. Berzikir kepada Allah melahirkan
ketenangan dan ketentraman hati.
3.Berdo’a kepada Allah, yaitu memohon apa saja kepada Allah. Do’a merupakan inti
ibadah, karena ia merupakan pengakuan akan keterbatasan dan ketidakmampuan
manusia, sekaligus pengakuan akan kemahakuasaan Allah terhadap segala sesuatu
4.Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan menunggu
hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatu keadaan.
5.Tawaduk kepada Allah, yaitu rendah hati di hadapan Allah. Mengakui bahwa dirinya
rendah dan hina di hadapan Allah Yang Maha Kuasa.
Akhlak Kepada Rasululullah Saw

Akhlak terhadap Rasulullah adalah cara kita berinteraksi secara tidak langsung
kepada Rasulullah SAW yang meliputi tata cara bersikap kepada beliau dan
tata cara berinteraksi dengan segala sesuatu yang di bawahnya.
Contoh akhlak terhadap Rasulullah antara lain :
1.Mencintai dan memuliakannya.
2.Menghormati dan memuliakan Rasulullah
3.Mengikuti dan menaati segala yang di ajarkan kepada kita. .
4.Mengucapkan sholawat dan salam untuk Rasulullah.
Akhlak Terhadap diri sendiri
 ►Sikap sabar
✢ Sabar adalah menahan amarah dan nafsu yang pada dasarnya bersifat negative. Kemudian manusia
harus sabar dalam menghadapi segala cobaan.
✢ ►Sikap Syukur.
✢ Dalam keseharian, kadang atau bahkan sering kali kita lupa untuk ber-Syukur, atau men-Syukuri segala
Nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita. ada 3 (tiga) Cara yang mudah untuk men-Syukuri
Nikmat Allah yaitu bersyukur dengan hati yang tulus, mensyukuri dengan lisan yang dilakukan dengan
memuji Allah melalui ucapan Alhamdulillah, dan bersyukur dengan perbuatan yang dilakukan dengan
menggunakan Nikmat dan Rahmat Allah pada jalan dan perbuatan yang diridhoi-Nya
✢ ► Sikap Tawadlhu’
✢ Tawadlhu’ atau Rendah hati merupakan salah satu bagian dari akhlak mulia jadi sudah selayaknya kita
sebagai umat muslim bersikap tawadhu, karena tawadhu merupakan salah satu akhlak terpuji yang
wajib dimiliki oleh setiap umat islam. Orang yang tawadhu’ adalah orang menyadari bahwa semua
kenikmatan yang didapatnya bersumber dari Allah SWT
✢ ► Bertaubat.
✢ Apabila melakukan kesalahan, maka segera bertaubat dan tidak mengulanginya lagi. Apabila ada dari
kita yang merasa telah terlalu banyak berbuat dosa dan maksiat sebaiknya kita jangan berputus asa dari
rahmat ampunan Allah, karena Allah SWT selalu memberikan kesempatan pada kita untuk bertobat
15
1.Merajut Ukhuwah atau
Persaudaraan
2.Ta’awun atau saling tolong
menolong
3.Suka memaafkan kesalahan orang
lain
4.Menepati Janji

Akhlak Terhadap sesama Makhluk


1.Tafakur (Berfikir)
Salah satu ciri khas manusia yang membedakanya dari makhluk yang lain, bahwa
manusia adalah makhluk yang berpikir. Dengan kemampuan itulah manusia bisa
meraih berbagai kemajuan, kemanfaatan, dan kebaikan.
2.Memanfaatkan Alam
Kedudukan manusia di bumi ini bukanlah sebagai penguasa yang sewenang-wenang,
tetapi sebagai khalifah yang mengemban amanat Allah. Karena itu, segala pemanfaatan
manusia atas bumi ini harus dengan penuh tanggung jawab dan tidak menimbulkan
kerusakan. Sebab, Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan
،‫ َو َمنْ أَ َرادَااْل آخ َِر َة َف َعلَ ْي ِه ِب ْالع ِْل ِم‬،‫َمنْ أَ َرا دَال ُّد ْن َيا َف َعلَ ْي ِه ِبا ْلع ِْل ِم‬
‫َو َمنْ أَ َرادَ ُه َما َف َعلَ ْي ِه بِ ْالع ِْل ِم‬
Artinya : ”Barang siapa yang
menghendaki kehidupan dunia maka

‫ش ْك ًرا‬
ُ wajib baginya memiliki ilmu, dan barang
siapa yang menghendaki kehidupan
Akherat, maka wajib baginya memiliki
ilmu, dan barang siapa menghendaki
keduanya maka wajib baginya memiliki
Terima Kasih ilmu”. (HR. Turmudzi)

Anda mungkin juga menyukai