Anda di halaman 1dari 10

Pelaksanaan Pidana –

Sistem Pemasyarakatan

Tim Dosen :
Dr. Elfina L. Sahetapy, S.H., LL.M.
Dr. Suhartati, S.H., M.Hum.
Pelaksanaan Pidana

Pelaksanaan Pidana bagi sanksi Pidana Penjara

Bukan bersifat “balas dendam”melainkan diperlakukan secara baik


dan manusiawi

Suatu sistem pembinaan yang terpadu

SISTEM PEMASYARAKATAN
Sistem Pemasyarakatan

Sistem Pemasyarakatan adalah rangkaian penegakan hukum yang


bertujuan agar Warga Binaan Pemasyarakatan menyadari
kesalahannya, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak
pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan
masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan, dan dapat
hidup secara wajar sebagai warga negara yang baik dan
bertanggung jawab.

Sistem kepenjaraan dalam berbagai Ordonnantie – tidak sesuai


dengan Sistem Pemasyarakatan sesuai Pancasila dan UUD RI
1945.

Perlu dibentuk UU 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan


Pemasyarakatan

 Pemasyarakatan adalah kegiatan untuk melakukan pembinaan


Warga Binaan Pemasyarakatan berdasarkan sistem,
kelembagaan, dan cara pembinaan yang merupakan bagian
akhir dari sistem pemidanaan dalam tata peradilan pidana
(Pasal 1 angka 1 UU 12/1995)
 Sistem Pemasyarakatan adalah suatu tatanan mengenai
arah dan batas serta cara pembinaan Warga Binaan
Pemasyarakatan berdasarkan Pancasila yang dilaksanakan
secara terpadu antara pembina, yang dibina, dan masyarakat
untuk meningkatkan kualitas Warga Binaan Pemasyarakatan
agar menyadari kesalahannya, memperbaiki diri, dan tidak
mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh
lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam
pembangunan, dan dapat hidup secara wajar sebagai warga
negara yang baik dan bertanggung jawab. (Pasal 1 angka 2 UU
12/1995)
Warga Binaan Pemasyarakatan

.
Narapidana

Warga Binaan Pemasyarakatan

Klien
Anak Didik Pemasyarakatan
Pemasyarakatan
Asas Sistem Pembinaan Pemasyarakatan

 Pengayoman;
 Persamaan perlakuan dan pelayanan;
 Pendidikan;
 Pembimbingan;
 Penghormatan harkat dan martabat manusia;
 Kehilangan kemerdekaan merupakan satu-satunya penderitaan;
dan
 Terjaminnya hak untuk tetap berhubungan dengan keluarga dan
orang-orang tertentu.
(Pasal 5 UU 12/1995)
Lembaga Yang Berwenang

Sistem Pemasyarakatan bagi orang dewasa dan bagi anak tidak


dijadikan satu (dipisahkan)

Pembinaan -------- Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS)

Pembimbingan ---- Balai Pemasyarakatan (BAPAS)


Hak-hak Narapidana (1)

Narapidana ---- Subyek ----- tetap memperoleh hak-hak :


a. Melakukan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya;
b. Mendapat perawatan, baik perawatan rohani maupun jasmani;
c. Mendapatkan pendidikan dan pengajaran;
d. Mendapatkan pelayanan kesehatan dan makanan yang layak;
e. Menyampaikan keluhan;
f. Mendapatkan bahan bacaan dan mengikuti siaran media
massa lainnya yang tidak dilarang;
g. Mendapatkan upah atau premi atas pekerjaan yang dilakukan;
h. Menerima kunjungan keluarga, penasihat hukum, atau orang
tertentu lainnya;
Hak-hak Narapidana (2)

i. Mendapatkan pengurangan masa pidana (remisi);


j. Mendapatkan kesempatan berasimilasi termasuk cuti
mengunjungi keluarga;
k. Mendapatkan pembebasan bersyarat;
l. Mendapatkan cuti menjelang bebas; dan
m. Mendapatkan hak-hak lain sesuai dengan peraturan
perundang-
undangan yang berlaku.

PP 99/2012 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga


Binaan Pemasyarakatan
Fungsi Pemidanaan dan Pemasyarakatan

Fungsi Pemidanaan – tidak lagi sekedar penjeraan

merupakan suatu usaha rehabilitasi dan reintegrasi sosial


Warga Binaan Pemasyarakatan

Sistem Pembinaan dan Pembimbingan melalui Pemasyarakatan

Anda mungkin juga menyukai