Anda di halaman 1dari 15

PERAN

GURU
DALAM
BIMBINGAN
DAN KONSELING

OLEH KELOMPOK 4
Intermezzo
Tugas guru bukanlah hanya untuk
menyampaikan segudang materi dengan
teori-teori konsep yang begitu rumit, tetapi
seorang guru juga memiliki tugas dan
tanggung jawab untuk memberikan
bimbingan serta konseling kepada para
peserta didiknya untuk menyelesaikan
persoalan yang dihadapi oleh para murid
sehingga pembelajaran yang diberikan
tidak hanya terpancang pada materi
pelajaran yang diberikan tetapi kini
ditambah dengan bimbingan yang akan
semakin membantu siswa dalam
mengatasi persoalan baik dalam masalah
pembelajaran materi maupun di luar
A. Sejarah Bimbingan dan Konseling di Indonesia

 Kehadiran guru bimbingan dan konseling (guru BK)


di Indonesia masih relatif baru. Pada awal 1970-an,
profesi ini baru diperkenalkan di negeri ini.
 Pada awalnya dikenal dengan sebutan guru BP
(bimbingan penyuluhan). Karena dalam konteks
tugas istilah “konseling” lebih sesuai dari pada
“penyuluhan”, pada tahap selanjutnya sebutan guru
BP berubah menjadi guru BK (bimbingan konseling).
 BK baru diresmikan di sekolah di
Indonesia sejak diberlakukan
kurikulum 1975.
 Pada kurikulum 1984 semula disebut
Bimbingan dan Penyuluhan (BP).
 kemudian pada Kurikulum 1994
berganti nama menjadi Bimbingan
dan Konseling (BK) sampai dengan
sekarang.
 Perkembangan BK semakin mantap
pada tahun 2001 dan sampai saat ini
terus berkembang.
 B. Pengertian Bimbingan

 Secara etimologis kata bimbingan


merupakan terjemahan dari kata
“Guidance” berasal dari kata kerja “To
Guide” yang mempunyai arti
“menunjukan, membimbing, menuntun,
ataupun membantu”.
 Sesuai dengan istilahnya, maka secara
umum bimbingan dapat diartikan sebagai
suatu bantuan atau tuntunan.
• Dalam mendefinisikan istilah bimbingan, para ahli bidang
bimbingan dan konseling memberikan pengertian yang
berbeda-beda.
• Meskipun demikian, pengertian yang mereka sajikan memiliki
satu kesamaan arti bahwa bimbingan merupakan suatu proses
pemberian bantuan.
• Bantuan dimaksud adalah bantuan yang bersifat psikologis,
tercapainya penyesuaian diri, perkembangan optimal dan
kemandirian merupakan tujuan yang ingin dicapai dari
bimbingan.
 C. Pengertian Konseling

Secara etimologis, istilah konseling berasal dari


bahasa latin, yaitu “Consilium” yang berarti
“dengan“ atau “bersama“ yang di rangkai dengan
“menerima” atau ”memahami”.
Konseling merupakan proses pemberian bantuan
yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh
seorang ahli (konselor) kepada individu yang
sedang mengalami suatu masalah (klien) yang
bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi
klien.
D. Pengertian Bimbingan
dan Konseling
Bimbingan dan Konseling adalah proses pemberian bantuan yang
dilakukan melalui wawancara konseling (face to face) oleh seorang
ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami
sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya
masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai
potensi yang dimiliki dan sarana yang ada, sehingga individu atau
kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri untuk
mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat
merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai
kesejahteraan hidup.
E. Tujuan Bimbingan
dan Konseling

Agar siswa dapat :

Menemukan pribadi,
1

Mengenal lingkungan
2

3 Merencanakan masa depan


F. Asas Bimbingan
dan Konseling

1 Asas Kerahasiaan (confidential)

2 Asas Kesukarelaan

Asas Keterbukaan
3

Asas Kegiatan
4

Asas Kemandirian
5
Asas Kekinian
6

Asas Kedinamisan
7

Asas Keterpaduan
8
Asas Kenormatifan
9

Asas Keahlian
10

Asas Ahli Tangan Kasus


11

Asas Tut Wuri Handayani


12
G. Jenis Bimbingan
dan Konseling
1. Bimbingan Pendidikan
(Educational Guidance)

2. Bimbingan Pekerjaan

3. Bimbingan Pribadi
H. Tugas Guru Bimbingan
dan Konseling

 Pengembangan
kehidupan pribadi.
 Pengembangan
kehidupan sosial.
 Pengembangan
kemampuan belajar.
 Pengembangan karir
I. Fungsi Bimbingan dan Konseling di
Sekolah

Fungsi Penyaluran
1

Fungsi Penesuaian
2

Fungsi Adaptasi
3
J. Peran Guru Kelas dalam Kegiatan Bimbingan dan Konseling di Sekolah

1. Informator
2. Organisator
3. Motivator
4. Director
5. Inisiator
6. Transmitter
7. Fasilitator
8. Mediator
9. Evaluator

Anda mungkin juga menyukai