PREVALENSI INFERTILITAS
Faktor emosi
Tingkat stress tinggi
Depresi
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WANITA
Faktor yang dapat mengganggu ovulasi : Pertambahan usia, Kondisi
medis kronik dan atau berhubungan dengan pengobatan,
Ketidakseimbangan hormon, ditandai dengan : menstruasi tidak
teratur, menorraghia (perdarahan memanjang dan banyak),
hirsutisme, jerawat, Kista ovarium
Faktor yang dapat mengganggu transport gamet : Prosedur bedah
atau tindakan invasive yg melibatkan servix atau uterus, misal :
myomectomy, Dilatasi & kuretase, Paparan DES
(Diethylstilbestrol) pada uterus, Berbagai tindakan bedah yg secara
langsung melibatkan tuba falopi, Berbagai bedah pelvic,
Endometriosis, Kehamilan ektopik, Riwayat STIs atau PID
Faktor yang dapat menggangggu implantasi : Lebih dari sekali
induced aborsi, Ketidakseimbangan hormon
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI LAKI-LAKI
Faktor yang dapat mempengaruhi viabilitas sperma: Peresepan obat
ulcer atau psoriasis, Paparan genital terhadap suhu panas : bak mandi
panas, ruang steam/uap, celana ketat, Cryptochidism, Prostatitis, Infeksi
saluran genital , Varicocele, Mumps/gondong seletah pubertas
Faktor yang dapat mempengaruhi pengeluaran sperma : Disfungsi
ereksi, Ejakulasi retrograde, Riwayat hernia repair, Hipospadia,
Vasectomy
EVALUASI AWAL PADA INFERTILITAS
Pola menstruasi pasangan wanita
Jumlah kehamilan dgn pasangan saat ini atau pasangan
sebelumnya, serta hasil akhir kehamilan (lahir hidup/ keguguran)
Identifikasi disfungsi seksual pada kedua pasangan
Riwayat STIs atau pembedahan/trauma saluran genital pd kedua
partner
Masalah gaya hidup : konsumsi alcohol, merokok, penyalahgunaan
obat, pekerjaan, serta pola aktivitas fisik kedua pasangan
Kondisi medis kronis dan pengobatannya pd kedua pasangan
Poa hubungan seksual pasangan terkait siklus ovulasi pasangan
wanita
Lamanya pasangan berhubungan tanpa KB
Tehnik natural/ home test yg telah digunakan pasangan
EVALUASI KOMPREHENSIF &
TES DIAGNOSTIK
Pria : analisis semen, analisis hormon endokrin, usg transrectal atau
scrotal, biopsi testikuler
Wanita : postcoital test, analisis kadar hormon dlm darah,
hysterosalpingogram,hysteroscopy, dan laparoscopy
MANAJEMEN INFERLITITAS
Terapi Faktor-faktor Servical
Terapi faktor-faktor Endometrium dan Tuba
Terapi faktor-faktor Ovarium
Terapi faktor-faktor pada Pria
Assisted/Advanced Reproductive Therapies
Surrogate Parenting
TERAPI FAKTOR-FAKTOR
SERVICAL
Terapi abnormalitas serviks paling mudah dan paling
banyak berhasil adalah inseminasi intrauterine.
Dalam prosedur ini, dokter memasukkan sperma
langsung ke dalam uterus pada waktu menjelang
ovulasi.
Wanita posisi lithotomi dokter pasang speculum ke
dalam vagina membersihkan serviks sampel
sperma dalam spuit 1 mL yang disambung kateter
fleksibel yg tipis kateter tsb dimasukkan ke dalam
serviks sampai mencapai permukaan uterus
specimen semen disuntikkan ke uterus dgn hati-hati
melepaskan kateter wanita posisi supine minimal
TERAPI FAKTOR
ENDOMETRIUM DAN TUBA
Kebanyakan infertilitas yang disebabkan faktor pada endometrium dan
tuba memerlukan tindakan pembedahan.
Pilihannya : hysteroscopy, laparoscopy, atau laparotomi, yang diikuti
hysterosalpingogram untuk mengevaluasi keefektifan tindakan
TERAPI FAKTOR-FAKTOR
OVARIUM
Biasanya diberikan medikasi untuk menstimulasi ovulasi, obat
penyubur.
Kehamilan multiple biasanya terjadi pada terapi ini.
Clomiphene citrate (Clomid, Serophene), human menopause
gonadotropin (Pergonal, Humegon, Repronex), GnRH sintesis, dan FSH
murni merupakan contoh obat-obatan penyubur yang sering digunakan
untuk mengobati disfungsi ovarium (Garcia & Nelson, 2006).
TERAPI FAKTOR-FAKTOR PADA
PRIA
Jika varicocele merupakan penyebab rendahya produksi sperma, maka
diperlukan pembedahan.
Jika penyebab rendahnya jumlah sperma tidak diketahui dan kadar FSH,
LH, dan testosterone normal, dokter biasanya meresepkan Clomid untuk
meningkatkan produksi sperma.
Alternatif tindakan lain adalah inseminasi intrauterine pada wanita
ADVANCED REPRODUCTIVE
THERAPIES
Kelahiran Louise Brown pada tahun 1978 merupakan hasil advanced
reproductive therapy (ART) pertama yg berhasil pada manusia,
fertilisasi in vitro.
Lima macam ART antara lain :
in vitro fertilization (IVF)
gamete intrafallopian transfer (GIFT)
zygote intrafallopian transfer (ZIFT)
tubal embryo transfer (TET)
intracytoplasmic sperm injection (ICSI)
SURROGATE PARENTING
Surrogate parenting merupakan suatu proses dimana seorang wanita
mengandung sampai usia aterm dari pasangan infertile.
Seorang gestational surrogate atau surrogate mother, hanya
mendonasikan penggunaan uterusnya, atau dapat juga mendonasikan
ovumnya dan setuju untuk dilakukan inseminasi dengan sperma dari
pasangan pria.
Surrogate parenting banyak menuai persoalan legal etik sehingga
perlu dilakukan konseling pada pasangan infertile, surrogate dan
pasangan/suaminya, serta keluarga.
ASPEK PSIKOSOSIAL PADA
INFERTILITAS
Konsekuensi psikososial terkait infertilitas meliputi syok, rasa bersalah,
isolasi, depresi, dan stress. Partner yang teridentifikasi masalah
merupakan yang paling berisiko memiliki rasa bersalah. Sangat penting
untuk menghindari penggunaan kalimat yang mengimplikasikan
“menyalahkan” saat berdiskusi masalah infertilitas.
Infertilitas memberikan tekanan pada hubungan pasangan.
Sharing informasi yang lengkap dan seimbang tentang adopsi serta
mendukung perasaan dan keputusan pasangan penting untuk dilakukan.
TINDAKAN KEPERAWATAN
Focus utama tindakan keperawatan terkait infertilitas meliputi
pemberian support pada pasangan sejak menjalani diagnosis dan
mereka memilih terapi.
Keterampilan komuniasi terapeutik sangat diperlukan.
Setelah dokter memberi tahu pasangan tentang diagnosis mereka dan
pilihan terapi yang dapat dilakukan, peran utama perawat adalah
memberikan informasi tambahan, membantu mereka membuat
keputusan berdasarkan pengetahuan.