Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK VIII

FITOHORMON DAN GERAK PADA


TUMBUHAN
 
PENGERTIAN FITOHORMON
 Hormon merupakan zat pengatur tumbuh, yaitu molekul
organik yang dihasilkan oleh satu bagian tumbuhan dan
ditransportasikan ke bagian lain yang dipengaruhinya. 
 Hormon pada tumbuhan (fitohormon) adalah sekumpulan
senyawa organik bukan hara (nutrien), baik yang terbentuk
secara alami maupun dibuat oleh manusia, yang dalam kadar
sangat kecil (di bawah satu milimol per liter, bahkan dapat
hanya satu mikromol per liter) mendorong, menghambat, atau
mengubah pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan
(taksis) tumbuhan.
 Hormon tumbuhan merupakan bagian dari sistem pengaturan
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
 Hormon tumbuhan sendiri dirangsang
pembentukannya melalui signal berupa aktivitas
senyawa-senyawa reseptor sebagai tanggapan
atas perubahan lingkungan yang terjadi di luar
sel.
 Dari sudut pandang evolusi, hormon tumbuhan
merupakan bagian dari proses adaptasi dan
pertahanan diri tumbuh-tumbuhan untuk
mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya.
 Hormon tumbuhan tidak dihasilkan oleh suatu
kelenjar sebagaimana pada hewan, melainkan
dibentuk oleh sel-sel yang terletak di titik-titik
tertentu pada tumbuhan, terutama titik tumbuh di
bagian pucuk tunas maupun ujung akar.
 hormon akan bekerja pada jaringan di sekitarnya
atau, lebih umum, ditranslokasi ke bagian tumbuhan
yang lain untuk aktif bekerja di sana.
 Pergerakan hormon dapat terjadi melalui pembuluh
tapis, pembuluh kayu, maupun ruang-ruang antarsel.
Terdapat 2 kelompok hormon yaitu :
 Hormon pemicu pertumbuhan (auksin, Giberelin
dan sitokinin)
 Hormon penghambat pertumbuhan (asam absisat,
gas etilen, hormon kalin dan asam traumalin.
MEKANISME KERJA
FITOHORMON PADA TUMBUHAN
 Pemberian Auksin eksogen (hormonik) akan meningkatkan permeabilitas dinding sel yang
akan mempertinggi penyerapan unsur , diantaranya unsur N, Mg, Fe, Cu untuk membentuk
chlorofil yang sangat diperlukan untuk mempertinggi fotosintesis.
 Dengan fotosintesis yang semakin meningkat akan dihasilkan hasil fotosintesis yang
meningkat dan bersama dengan auksin akan bergerak ke akar untuk memacu pembentukan
giberelin dan Sitokinin di akar yang akan membantu pembentukan dan perkembangan akar .
 Penambahan kandungan auksin eksogen di akar akan meningkatkan tekanan turgor akar
sehingga giberelin dan sitokinin endogen di akar akan diangkut ke atas/ bagian tajuk
tanaman.
 Adanya penambahan sitokinin dan giberelin eksogen maka terjadi peningkatan kandungan
sitokinin dan giberelin ditanaman (tajuk) dan akan meningkatkan jumlah sel (oleh hormon
sitokinin) dan ukuran sel (oleh hormon giberelin) yang bersama-sama dengan hasil fotosintat
yang meningkat di awal penanaman akan mempercepat proses pertumbuhan vegetatif
tanaman (termasuk pembentukan tunas-tunas baru) selain juga mengatasi kekerdilan
tanaman.

 
 Seiring dengan pertumbuhan vegetatif tanaman, hasil fotosentesis akan meningkat terus dan
ditambah kandungan giberelin dan sitokinin eksogen akan meningkatkan perbandingan C/N yang
menyebabkan peralihan dari masa vegetatif ke generatif dengan terbentuknya kuncup bunga/buah
atau umbi.
 Pada saat terbentuk bunga atau buah, jika kandungan auksin rendah maka sel-sel antara tangkai
bunga/buah dengan ranting/cabang akan berubah menjadi jaringan mati yaitu jaringan gabus
sehingga bunga/buah mudah rontok.
 Dengan penambahan auxin eksogen akan menghambat perubahan sel-sel tersebut menjadi jaringan
gabus sehingga kerontokkan dapat dicegah/dikurangi.  
 Pada fase generatif ini penambahan hormon sitokinin dan giberelin eksogen akan meningkatkan
kapasitas jaringan penyimpanan hasil fotosintesa yang dipanen (umbi, buah dll) yaitu sitokinin akan
memperbanyak sel jaringan penyimpanan dan giberelin akan memperbesar sel jaringan
penyimpanan sehingga mampu menerima hasil-hasil fotosintesa lebih banyak yang berakibat ukuran
jaringan penyimpanan (buah) lebih besar (semangka, kentang, dll) atau bertunas (padi, jagung dll).
 Hormon bekerja melalui pengikatan dengan reseptor spesifik/pengikatan dari hormon ke reseptor ini
pada umumnya memicu suatu perubahan penyesuaian pada reseptor sedemikian rupa sehingga
menyampaikan informasi kepada unsur spesifik lain dari sel, reseptor ini terletak pada permukaan
sel atau intraseluler.
PERANAN DAN FUNGSI
FITOHORMON
 Dengan berkembangnya pengetahuan biokimia dan dengan
majunya industrikimia maka ditemukan banyak senyawa-
senyawa yang mempunyai pengaruh fisiologisyang serupa
dengan hormon tanaman. Senyawa-senyawa sintetik ini pada
umumnyadikenal dengan nama zat pengatur tumbuh tanaman
(ZPT = Plant Growth Regulator).Beberapa ahli berkeberatan
dengan istilah inikarena fungsi beberapa hormon tertentu
tumbuhan (hormon endogen, dihasilkan sendiri oleh individu
yang bersangkutan) dapat diganti dengan pemberian zat-zat
tertentu dari luar, misalnya dengan penyemprotan (hormon
eksogen, diberikan dari luar sistem individu).
Tempat
ZPT Fungsi Utama
Dihasilkan dan
lokasinya pada
tumbuhan
Mempengaruhi pertambahan panjang batang, Meristem apikal tunas
Auksin
pertumbuhan, diferensiasi dan percabangan ujung, daun
akar; perkembangan buah; dominansi apikal; muda, embrio dalam
fototropisme dan geotropisme biji.
Mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi Pada akar, embrio
Sitokinin
akar; mendorong pembelahan sel dan dan buah, berpindah dari akar ke organ
pertumbuhan secara umum, mendorong lain.
perkecambahan; dan menunda penuaan.
Mendorong perkembangan biji, Meristem apikal tunas
Giberelin
perkembangan ujung dan akar;
kuncup, pemanjangan batang dan daun muda; embrio.
pertumbuhan
daun; mendorong pembungaan dan
perkembangan buah; mempengaruhi
pertumbuhan dan diferensiasi akar.
Menghambat pertumbuhan; merangsang Daun; batang, akar,
Asam absisat
penutupan stomata pada waktu kekurangan air, buah berwarna
memper-tahankan dormansi. hijau.
Mendorong pematangan; memberikan pengaruh Buah yang matang,
Etilen
yang berlawanan dengan beberapa pengaruh buku pada batang,
auksin; mendorong atau menghambat daun yang sudah
pertumbuhan dan? perkembangan akar, daun, menua.
batang dan bunga.
PERANAN ZAT PENGATUR
TUMBUH
 Auksin
 Istilah auksin diberikan pada sekelompok senyawa kimia yang memiliki fungsi utama
mendorong pemanjangan kuncup yang sedang berkembang. Beberapa
auksindihasikan secara alami oleh tumbuhan, misalnya IAA (indoleacetic acid), PAA
(Phenylacetic acid), 4-chloroIAA (4-chloroindole acetic acid) dan IBA (indolebutyric
acid) dan beberapa lainnya merupakan auksin sintetik. Nama auksin digunakan
khususnya terhadap IAA. Walaupun auksin merupakan hormon tumbuhan pertama
yang ditemukan, namun masih banyak yang harus dipelajaritentang transduksi sinyal
auksin dan tentang regulasi biosintesis auksin. Kenyataansekarang mengemukakan
bahwa auksin diproduksi dari asam amino triptopan di dalamujung tajuk tumbuhan.
Auksin Di Dalam Perpanjangan Sel
 Meristem tunas apikal adalah tempat utama sintesis auksin.
 Pada saat auksinbergerak dari ujung tunas ke bawah ke daerah perpanjangan sel, maka
hormon auksinmengstimulasi pertumbuhan sel, mungkin dengan mengikat reseptor
yang dibangun didalam membran plasma.
 SITOKININ
 Pengaturan Pembelahan Sel dan Diferensiasi Sel
 Sitokinin, diproduksi dalam jaringan yang sedang tumbuh aktif, khususnya padaakar,
embrio, dan buah. Sitokinin yang diproduksi di dalam akar, akan sampai kejaringan yang
dituju, dengan bergerak ke bagian atas tumbuhan di dalam cairan xylem.Bekerja bersama-
sama dengan auksin; sitokinin menstimulasi pembelahan seldan mempengaruhi lintasan
diferensiasi. Efek sitokinin terhadap pertumbuhan sel didalam kultur jaringan, memberikan
petunjuk tentang bagaimana jenis hormon iniberfungsi di dalam tumbuhan yang lengkap.
 FungsiSitokinin, antara lain :
 Memacupembelahansel
 Mempercepatpelebarandaun
 Mempercepattumbuhnyaakar
 Memacupertunasan lateral pada pucukbatang
 Menundapenggugurandaun, Bungan, dan buah.
  
GIBERELLIN

Perpanjangan Batang

Akar dan daun muda, adalah tempat utama yang memproduksi giberellin.
Giberellin menstimulasi pertumbuhan pada daun maupun pada batang; tetapi
Efeknya dalam pertumbuhan akar sedikit.

Di dalam batang,
gibberellinmenstimulasiperpanjangan sel dan pembelahan sel.Seperti halnya
auksin, gibberellin menyebabkan pula pengendoran dinding sel,tetapi tidak
mengasamkan dinding sel.
Satu hipotesis menyatakan bahwa; giberellinmenstimulasi enzim yang mengendorkan dinding sel, yang
memfasilitasi penetrasiprotein ekspansin ke dalam dinding sel.Di dalam batang yang sedang tumbuh,
auksin, mengasamkan dinding sel danmengaktifkan ekspansin; sedangkan gibberellin memfasilitasi
penetrasi ekspansin kedalam dinding sel untuk bekerja sama dalam meningkatkan perpanjangan sel.

 
Fungsi giberelin :

Memacu pertumbuhan buah tanpa biji (partenokarpi)


Menyebabkan tanaman mengalami pertumbuhan raksasa
Meyebabkan tanaman berbunga sebelum waktunya (tidak pada musimnya)
Memacupembentukan cambium pada tanamandikotil
Mematahkan dormansi buah dan biji
Dormansi biji, mempunyai nilai kelangsungan hidup yang besar; karena dia
menjamin bahwa biji akan berkecambah; hanya apabila ada kondisi yang optimal daricahaya,
temperatur, dan kelembaban. Level ABA akan bertambah 100 kali lipat selama
pematanganbiji. Level ABA yang tinggi dalam pematangan biji ini, akan menghambat
perkecambahan, dan menginduksi produksi protein khusus, yang membantu biji
untukmenahan dehidrasi yang ekstrim yang mengiringi pematangan.Banyak tipe biji yang
dorman, akan berkecambah ketika ABA pada bijitersebut dihilangkan, atau
dinonaktifkan, dengan beberapa cara Biji beberapatumbuhan gurun, akan pecah
dormansinya, apabila terjadi hujan yang lebat yang akanmencuci ABA dari biji.
ETHYLENE

Ethylene Sebagai Hormon Pematangan


 Ethylene sebagi hormon akan mempercepat terjadinya klimakterik. Biale
(1960)telah membuktikan bahwa pada buah adpokat yang disimpan di udara
biasa akanmatang setelah 11 hari, tetapi apabila disimpan dalam udara dengan
kandungan ethylene10 ppm selama 24 jam buah adpokat tersebut akan
matang dalam waktu 6 hari.Aplikasi C2H2 (Ethylene) pada buah-buahan
klimakterik, makin besarkonsentrasi C2H2 sampai tingkat kritis makin cepat
stimulasi respirasinya. Ethylenetersebut bekerja paling efektif pada waktu
tahap klimakerik, sedangkan penggunaanC2H2 pada tahap post klimakerik
tidak merubah laju respirasi.
 
 

Anda mungkin juga menyukai