Anda di halaman 1dari 4

PENGELOLAAN LIMBAH

PERTAMBANGAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
JURUSAN TENIK SIPIL
POLIBAN
Pendahuluan
• Kegiatan pertambangan untuk mengambil bahan galian berharga dari lapisan bumi
telah berlangsung sejak lama. Selama kurun waktu 50 tahun, konsep dasar pengolahan
relatif tidak berubah, yang berubah adalah skala kegiatannya.
• Mekanisasi peralatan pertambangan telah menyebabkan skala pertambangan semakin
membesar. Perkembangan teknologi pengolahan menyebabkan ekstraksi bijih kadar
rendah menjadi lebih ekonomis, sehingga semakin luas dan dalam lapisan bumi yang
harus di gali.
• Hal ini menyebabkan kegiatan tambang menimbulkan dampak lingkungan yang
sangat besar dan bersifat penting. US-EPA (1995) telah melakukan studi tentang
pengaruh kegiatan pertambangan terhadap kerusakan lingkungan dan kesehatan
manusia pada 66 kegiatan pertambangan.
• Hasil studi disarikan pada tabel 1 dan terlihat bahwa pencemaran air permukaan
dan air tanah merupakan dampak lingkungan yang sering terjadi akibat kegiatan
tersebut.
Table .1.1
Frekuensi terjadinya dampak lingkungan dari 66 kegiatan
pertambangan
• Dalam PP 18 tahun 1999 j.o. PP 85 tahun 1999 disebutkan
bahwa penghasil limbah B3 wajib mengelola limbah B3 yang
dihasilkan, baik dengan memberikannya pada pengelola atau
melakukan pengelolaan secara mandiri.
• Olehnya itu Usaha pencegahan dan penanganan seyogyanya
direncanakan secara matang sejak awal pertambangan
(pembuatan dokumen kelayakan) hingga penutupan
tambang berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai