Anda di halaman 1dari 34

PENGETAHUAN IBU DALAM MERAWAT BALITA DENGAN

DIARE DI PUSKESMAS SELINDUNG TAHUN 2018

OLEH :
RIMA APRIANTI
NIM 1610052P
BAB I
Latar Belakang
Diare membunuh dua juta anak di dunia setiap tahun (WHO, 2015).
Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
tahun 2012, diare merupakan penyebab kematian kedua terbesar pada
anak di Indonesia.
Penderita diare di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dari tahun 2015
sebanyak 291.072 orang, tahun 2016 sebanyak 367.241 orang, sedangkan
pada tahun 2017 sebanyak 291.072 orang (Profil Kesehatan Babel, 2018)
Penderita diare di kota Pangkalpinang tahun 2015 sebanyak 3.231 kasus
diare, tahun 2016 sebanyak 3.415 kasus diare dan tahun 2017 sebanyak
3.309 kasus diare.
Cakupan diare di kota Pangkalpinang pada tahun 2017, Puskesmas
Selindung menduduki urutan tertinggi dengan jumlah penderita diare
sebanyak 680 penderita.
Hasil studi awal terhadap dua orang ibu yang
mempunyai balita penderita diare dengan usia masing-
masing 3 tahun menunjukkan bahwa para orang tua
mempunyai kendala dalam merawat balita dengan diare
antara lain kurangnya pengetahuan dan informasi
tentang diare, merasa cemas dengan kondisi fisik dan
psikis balitanya, kesulitan finansial dan kurangnya
inisiatif untuk datang ke pelayanan kesehatan.
Rumusan Masalah
Bagaimana pengetahuan ibu dalam merawat balita
dengan diare di wilayah kerja Puskesmas Selindung di
Kota Pangkalpinang Tahun 2018 ?
Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi yang
mendalam tentang pengetahun ibu dalam merawat balita dengan diare
di wilayah kerja Puskesmas Selindung kota Pangkalpinang Tahun 2018?
2. Tujuan Khusus
a. Identifikasi pengetahuan ibu tentang diare.
b. Identifikasi pengetahuan ibu tentang pengobatan diare.
c. Identifikasi pengetahuan ibu tentang perawatan diare.
d.Identifikasi pengetahuan ibu tentang pencegahan diare.
e. Identifikasi hambatan selama perawatan balita dengan diare.
f. Identifikasi dukungan informasi selama perawatan balita dengan
diare.
Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Puskesmas Selindung
3. Bagi STIKES Citra Delima Bangka Belitung
BAB II
Tinjauan Pustaka
A. Konsep diare
 Penyakit diare adalah penyakit yang ditandai dengan
perubahan bentuk konsistensi tinja melembek sampai
mencair dan bertambahnya frekuensi BAB lebih dari
biasanya lazimnya tiga kali atau lebih dalam sehari
(Kemenkes RI, 2013).
 Patofisiologi diare disebabkan karena gangguan pada
mekanisme transport air dan elektrolit disusus halus.
Dalam keadaan normal absorpsi dan sekresi air dan
elektrolit tinja terjadi disepanjang usus.
Penatalaksanaan
Menurut Kemenkes RI (2011), prinsip tatalaksana diare
pada balita adalah Lima Langkah Tuntaskan Diare
(LINTAS DIARE), yaitu
1. Rehidrasi menggunakan oralit osmolalitas rendah
2. Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut
3. Teruskan pemberian ASI dan makanan
4. Antibiotik selektif
5. Nasihat kepada orang tua
Pencegahan
Pada dasarnya ada tiga tingkatan pencegahan penyakit
secara umum yakni :
1. Pencegahan primer
2. Pencegahan sekunder
3. Pencegahan tersier

Perawatan
1. Di rumah
2. Di rumah sakit
B. Pengetahuan
Menurut Budiman & Riyanto (2013), faktor yang
mempengaruhi pengetahuan meliputi :
1. Pendidikan
2. Informasi atau media massa
3. Sosial, budaya dan ekonomi
4. Lingkungan
5. Pengalaman
6. Usia
C. Balita
Balita merupakan individu yang berumur 0-5 tahun,
dengan tingkat plastisitas otak yang masih sangat tinggi
sehingga akan lebih terbuka untuk proses pembelajaran
dan pengayaan. Balita merupakan anak yang usianya 
berumur antara satu hingga lima tahun.
D. Teori Model Health Promotion Model
Model ini menggabungkan 2 teori yaitu teori nilai harapan
(expectancy value) dan teori kognitif social (social
cognitive theory) yang  konsisten dengan semua teori yang
memandang pentingnya promosi kesehatan dan
pencegahan penyakit adalah suatu yang hal logis dan
ekonomis .
E. Kerangka teori
BAB III
KERANGKA KONSEP, DEFINISI ISTILAH DAN
PERTANYAAN PENELITIAN
A. Kerangka konsep
B. Definisi istilah
No Variabel Definisi
1 Diare Penyakit yang ditandai dengan BAB lebih dari 3x
sehari dengan bentuk tinja yang cair
2 Perawatan dirumah
Usaha untuk menyembuhkan penyakit di rumah
3 Pengetahuan Informasi atau segala apa yang kita ketahui
4 Status kesehatan Kondisi seseorang dalam keadaan sehat atau sakit
 
C. Pertanyaan penelitian
1. Bagaimana pengetahuan ibu tentang diare di wilayah kerja Puskesmas
Selindung kota Pangkapinang tahun 2018?
2. Bagaimana pengetahuan ibu tentang pengobatan diare dalam merawat
balita dengan diare di wilayah kerja Puskesmas Selindung kota
Pangkalpinang tahun 2018?
3. Bagaimana pengetahuan ibu tentang perawatan diare dalam merawat
balita dengan diare di wilayah kerja Puskesmas Selindung kota
Pangkalpinang tahun 2018?
4. Bagaimana pengetahuan ibu tentang pencegahan diare dalam merawat
balita dengan diare di wilayah kerja Puskesmas Selindung kota
Pangkalpinang tahun 2018?
5. Bagaimana hambatan ibu dalam merawat balita dengan diare di wilayah
kerja Puskesmas Selindung kota Pangkalpinang tahun 2018?
6. Bagaimana dukungan informasi ibu dalam merawat balita dengan diare di
wilayah kerja uskesmas Selindung kota Pangkalpinang tahun 2018?
BAB IV
Metodologi Penelitian
A. Desain
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kualitatif dengan pendekatan phenomenology

B. Informan
1. Informan kunci (key informan) yaitu 3 ibu yang
mempunyai balita yang menderita diare
2. Informan tambahan yaitu 1 orang kepala Puskesmas dan 1
orang pemegang program diare

C. Tempat dan waktu penelitian


Penelitian dilakukan di Puskesmas Selindung di Kota
Pangkalpinang pada bulan Mei 2018
D. Pengumpulan data
1. Mengajukan surat penelitian kepada Puskesmas
Selindung kota Pangkalpinang
2. Menggunakan indepth interview, observasi dan
triangulasi
3. Pengumpulan data yang dilakukan peneliti
menggunakan instrument voice recorder, kamera, pena
dan buku
E. Analisa Data
Langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam menganalisa data, sebagai
berikut:
1. Pengumpulan data di lokasi penelitian dengan melakukan indepth interview,
observasi dan triangulasi.
2. Mendengarkan hasil wawancara yang telah direkam peneliti kemudian
membuat transkrip.
3. Membaca transkrip secara berulang dan melakukan reduksi dari transkrip
yang telah dibuat.
4. Melakukan kategori lalu dikonsultasikan kepada pembimbing untuk
mendapatkan saran dan komentar.
5. Menuliskan tema yang muncul dan menggambarkan sesuai dengan
pernyataan informan.
6. Selanjutnya adalah mendisplay atau menyajikan data dalam bentuk table
atau gambar.
7. Langkah terakhir pada analisa data yang dilakukan adalah penarikan
kesimpulan/verifikasi.
F. Keabsahan data
4 kriteria dalam membangun trustworthiness data
penelitian kualitatif antara lain : credibility, dependability,
confirmability, dan transferability

G. Etika penelitian
1. Lembar Persetujuan (Informed Concent)
2. Kerahasiaan (Confidentiallity)
3. Tanpa nama (Anonimity)
Pembahasan
1. Karakteristik Informan :
Karakteristik informan utama berdasarkan usia, pendidikan
terakhir, pekerjaan, suku bangsa, jumlah anak, keluarga yang
tinggal serumah, data anak dan pertemuan dengan informan
2. Analsis Hasil Penelitian
Hasil analisa penelitian pada informan utama ditemukan 5
tema yaitu pengetahuan ibu tentang diare, pengetahuan ibu
tentang pemberian oralit, pengetahuan ibu tentang pemberian
zinc, pengetahuan ibu tentang pemberian ASI, dan dukungan
nasehat kepada orang tua selama merawat balita dengan diare.
Pengetahuan ibu tentang diare
berdasarkan informasi yang disampaikan informan
utama didapatkan 2 sub tema yaitu definisi diare,
tanda dan gejala diare .
Kata kunci Kategori Sub tema Tema

BAB cair
Konsistensi feses
Mencret
Definisi diare
BAB sering Frekuensi

Pengetahuan ibu
tentang diare
BAB >3x

BAB cair
Tanda dan gejala
Lemas
diare
Lecet anus

Panas, pilek batuk


Pengetahuan ibu tentang pemberian oralit
. Pengetahuan ibu tentang pemberian oralit terdiri dari 3 sub
tema yaitu pengertian oralit, manfaat oralit, dan aturan
minum.
Kata kunci Kategori Sub tema Tema

Cairan-cairan
Garam cairan Pengertian oralit
Gula sama garam

Cairan tubuh Pengganti cairan


Netralisir racun Menetralisir racun Pengetahuan ibu tentang
Manfaat oralit
Tidak lemas Mencegah lemas pemberian oralit

Obat diare Menyembuhkan

3x1
2x1 Dosis pemberian
1x1
Aturan minum
Dilarutkan air garam
Cara pemberian
Dilarutkan air hangat
Pengetahuan ibu tentang pemberian zinc
. Pengetahuan ibu tentang pemberian zinc terdiri dari 3 sub tema
yaitu definisi zinc, manfaat zinc dan pemberian zinc.

Kata kunci Kategori Sub tema Tema

Anti biotik
Vitamin
Definisi zinc
Zat besi
Obat mencret

BAB >3x
Manfaat zinc Pengetahuan ibu
BAB cair
tentang pemberian
2x1 zinc
Dosis pemberian zinc
1x1 Tanda dan gejala
diare
Diminum sampai
Cara pemberian zinc
habis selama 10 hari
Pengetahuan ibu tentang pemberian ASI
Pengetahuan ibu tentang pemberian ASI terdiri dari
manfaat
Kata kunci Kategori Sub tema Tema

Imun anak, anti bodi,


Daya tahan tubuh
kekebalan tubuh

Pengetahuan ibu
Hemat Finansial Manfaat ASI
tentang pemberian ASI

Gizi Nutrisi
Dukungan nasehat kepada orang tua
selama merawat balita dengan diare.
Kata kunci Kategori Sub tema Tema

Kasih oralit Pemberian oralit

Obat-obat berak Pemberian zinc

Dukungan nasehat kepada orang tua


Cuci tangan PHBS selama merawat balita dengan diare

Banyak minum Nutrisi

Asi selama 6 bulan ASI eksklusif


Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Pengetahuan Ibu
Dalam Merawat Balita Dengan Diare Di Puskesmas
Selindung, dapat diambil kesimpulan :
1. Definsi Diare
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil
wawancara mendalam mengenai pengertian diare,
semua informan sudah dapat mengetahui pengertian
dari penyakit diare itu sendiri. Sedangkan untuk tanda
dan gejala dari penyakit diare tersebut, key informan
sudah mengetahui meskipun ada yang belum tepat
menyebutkan tanda dan gejala diare.
2. Penatalaksanaan Diare
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara mendalam
mengenai penatalaksanaan diare, sebagian besar informan sudah
mengetahui tentang oralit meskipun masih ada informan yang kurang
mengetahui tentang oralit. Penatalaksanaan diare dengan cara
pemberian zinc, diperoleh informasi bahwa tidak semua key informan
mengetahui tentang pemberian zinc yang baik. Penatalaksanaan diare
dengan pemberian asi dan makanan, diperoleh informasi bahwa semua
key informan mengetahui tentang manfaat ASI. Meskpun dalam
pelaksanaannya balita pada saat penelitian sudah diberikan makanan
tambahan yaitu susu formula. Sedangkan penatalaksanaan diare dengan
cara nasihat kepada orang tua, diperoleh informasi bahwa semua key
informan sudah mendapat kan penyuluhan tentang diare di fasilitas
kesehatan seperti posyandu.
3. Pencegahan Diare
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil
wawancara mendalam mengenai pencegahan diare,
sebagian besar key informan mengetahui cara
pencegahan diare seperti melakukan cuci tangan
dahulu sebelum memberikan mkananan ke balita.
4. Hambatan dalam Penanganan Diare
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil
wawancara mendalam mengenai hambatan dalam
penanganan diare, hanya sebagian key informan yang
dapat menginterpretasikan informasi yang
disampaikan petugas kesehatan dan penerapan yang
kurang optimal terhadap informasi yang diperoleh
dalam kasus penyakit diare ini.
Saran
1. Bagi Puskesmas Selindung
Diharapkan dapat meningkatkan lagi kompetensi
perawat dalam usaha peningkatan kesahatan dengan
cara preventif dan promotif sehingga permasalahan
kesehatan yang terjadi dimasyarakat dapat dikurangi.
Selain itu, perlu adanya kerja sama yang
berkesinambungan antara stakeholder, petugas
kesehatan, tokoh masyarakat dan masyarakat itu sendiri
dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dimasyarakat
2. Bagi Peneliti Lain
Diharapkan dapat melakukan penelitian
berkelanjutan tidak hanya untuk mengetahui
permasalahan kesehatan yang terjadi di masyarakat
tetapi dapat membuat inovasi – inovasi dalam
mengatasi permasalahn kesehatan tersebut. Sehingga
inovasi tersebut akan bermanfaat bagi peningkatan
kesehatan masyarakat khususnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai