Anda di halaman 1dari 24

ENDOKRIN: DIABETES

MELITUS 1
Elvina 302017044
Muhamad Ramlan 302017046
Putri Nur Habibah 302017056
Rani Sopiah Septianilova 302017059
Salma Salsabila 302017068
Sophie Amalia 302017069
Teguh Tresna Nuralam 302017074
Virna Damayanthy Ekasari 302017078
Utari Suci Anjani 302017076
Widya Astuti 302017081
DIABETES MELITUS
Diabetes melitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang
ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia.
Diabetes melitus tipe I adalah ditandai oleh penghancuran sel sel
beta prankeas. Kombinasi faktor genetik, imunologi dan mungkin pula
lingkungan, diabetes melitus tipe I ini diturunkan oleh faktor yang
memiliki cendrung genetik.
ETIOLOGI

GENETIK USIA LINGKUNGAN


PENATALAKSANAAN

1. TERAPI
2. TERAPI
NONFARMAKOLOGI
FARMAKOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
Pasien dengan diabetes tipe 1 sering memperlihatkan
gejala yang eksplosif dengan polidipsia, poliuria, turunnya
berat badan,polifagia, lemah, samnolen yang terjadi selama
beberapa hari atau beberapa minggu. Pasien dapat menjadi
sakit berat dan timbul ketoasidosis, serta dapat meninggal jika
tidak mendapat pengobatan segera. Tetapi insulin biasanya
diperlukan untuk mengontrol metabolisme dan pada
umumnya penderita peka terhadap insulin.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Prosedur dan persiapan Interpretasi
Gula darah puasa (GDP) : 70-110 mg/dL Puasa mulai tengah malam Kriteria diagnostic untuk diabetes millitus
plasma vena >140mg/dL palni sedikit dalam 2x
pemeriksaan atau >140 mg/dL disertai
gejala klasik hiperglikemia atau CGT : 115 :
140mg/Dl

Gula darah 2 jam postprandial < 140 Gula darah diukur 2 jam setelah makan Digunakan untuk skrining atau evaluasi
mg/dL berat atau 2 jam setelah mendapatkan pengobatan, bukan diagnostic.
100 gr gula

Gulah darah sewaktu : 140mg/dL   Digunakan untuk skrining bukan


diagnostik
Tes intoleransi glukosa oral (TTGO). Puasa mulai tengah malam, GDP diambil diberi Kriteria diagnostic untuk diabetes mellitas GDP:
GD<115mg/dL 75 mg glukosa, sampel darah (dan urine) 140mg/dL. Tapi gula darah 2 jam dan
ditampung pada ½ 1, dan 2 jam kadang-kadang pemeriksaan lainnya >200mg/dL dalam 2 kali
pada 2,4 dan 5 jam berikut. pemeriksaan untuk 165 GDP<140mg/dL 2 jam
antara 140-200 mg/dL dan pemeriksaan untuk
IGT : GDP< 140mg/dL. TTGO dilakukan hanya
pada pasien yang bebas diit dan aktivitas fisik 3
hari sebelum tes, tidak dianjurkan pada (1)
hiperglikemia yang sedang puasa (2) orang yang
mendapatkan thiazide, Dilantin propranolol,
Lasix, tiroid, estrogen, pil KB, steroid (3) pasien
yang dirawat.

Tes toleransi glukosa intra vena (TTGI) Sama untuk TTGO Dilakukan jika TTGO merupakan kontra indikasi
kelainan gastrointestinal yang mempengaruhi
glukosa.
KASUS
An. AS berusia 6 tahun berat badan saat ini 22 kg dibawa ke rumah sakit oleh
orang tuanya. Pada saat dikaji kesadaran anak apatis, menangis lemah, turgor
lambat kembali, akral teraba dingin dan lembab, frekuensi nadi 128x/m,
frekuensi napas 30x/menit, nafas bau gula. Riwayat masuk rumah sakit; dibawa
ke RS karena penurunan kesadaran, sebelumnya pasien sering buang air kecil
dan sering minta minum ke orang tuanya, nafsu makan sebelum sakit baik,
berat badan sebelum sakit 24Kg, dan tidak ada riwayat sakit berat sebelumnya.
Gula darah puasa 300 mg/dl, Gula darah post pandrial: 573 mg/dl. Orang tua
pasien juga merasa sangat terpukul, bingung harus bagaimana, dan khawatir
dengan kondisi anaknya karena kata dokter penyakitnya disebabkan karena
gangguan fungsi pankreas dan membutuhkan pengobatan jangka panjang.
Pengkajian

Nama : An. AS
No. Registrasi/Medrec : 000034578
Umur : 6 tahun
Suku/bangsa :Indonesia
Status perkawinan : Belum kawin Identitas klien
Agama : Islam
Pendidikan: SD
Alamat : Kp. Tarigu
Tanggal masuk Rumah Sakit : 21 April 2018
Identitas Penanggung jawaab

Nama : Marcelo
Alamat : Kp. Tarigu
Hubungan dengan Klien: Ayah
No tlpn : 084545xxxx
Riwayat Kesehatan Klien

Keluhan Utama
Penurunan kesadaran
Riwayat Kesehatan Sekarang
Sebelumnya pasien sering buang air kecil dan sering
minta minum ke orang tuanya.
Riwayat Kesehatan dahulu
Tidak ada riwayat penyakit berat sebelumnya
Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak terkaji
Pemeriksaan Fisik

b. Pemeriksaan Antropometri
BB (berat badan) : 22 kg
a. Tanda-tanda Vital TB (tinggi Badan) :120 cm
BMI (Body Mask Index) : (15, 2
TD (tekanan darah) :100/70 mmHg
/kesan Normal)
N (Nadi) : 128x/m LLA (Lingkat Lengan Atas) : -
R (Respirasi/Pernafasan) : 30x/m
S (Suhu) :37 ◦C
o System Pernafasan
Respirasi 30x/menit
o System kardiovaskuler
128x/menit
Pengkajian Persistem
o System pencernaan
Nafas bau gula
o System integument
Turgor kulit lambat kembali
o System perkemihan
Yang harus dikaji: Jumlah urine,
warna urine, jenis urine.
oSistem persarafan

Kesadaran dan orientasi : Apatis


Nilai GCS : 12
Memori :- oSistem Endokrin
Gangguan pada fungsi pankreas.
Tes fungsi syaraf otak oSistem Muskuloskeletal
Nervus I (Olfactorius) Akral teraba dingin dan lembab
Nervus II (Optikus)
Nervus III, IV dan VI (Okulomotorius, Troclearis dan
Abdusen)
Nervus V (Trigeminus)
Nervus VII (Fasialis)
Nervus VII (Akustikus)
Nervus IX dan X (Glosofaringeus dan Vagus)
Nervus XI (Aksesorius)
Nervus XII (Hipoglosus)
•Data Psikologis
tidak terkaji
•Data Sosial
tidak terkaji
•Data Spritual
tidak terkaji

•Terapi
Klien tidak mendapatkan terapi obat
No Aktivitas Sebelum Sakit Sesudah Sakit
1 Nutrisi
a. Makan
Frekuensi
3x sehari
Nasi & lauk
2x sehari
Bubur Riwayat
Jenis Tidak ada Tidak ada
Keluhan
b. Minum
5-6 gelas per hari
-
Sering
-
ADL
Frekuensi - -
Jenis
Keluhan

2 Eliminasi
a. BAB 1x per hari 1x per hari
Frekuensi Kuning Kuning
Warna - -
Keluhan 3x per hari Sering
b. BAK Kuning Jernih
Frekuensi - -
Warna
Keluhan
Lanjutan

3 Mobilisasi Normal Mobilisasi


terhambat
4 Istitahat tidur 9 jam sehari 9 jam sehari
a. Tidur siang
b. Tidur malam
c. Keluhan
5 Personal hygiene
a. Mandi 2x/hari Tidak mandi
b. Keramas 2x/hari Tidak keramas
c. Gosok gigi 2x/hari Tidak gosok gigi
Pemeriksaan Labolatorium

Hasil Pemeriksaan Labolatorium


:

Pemeriksaan Lain
Jenis Hasil Rujukan Interpretasi
Pemeriksaa Foto Torax
n tidak ada
USG
Gula darah 300 70 -110 Tinggi
tidak ada
puasa mg/dl mg/dL

Gula darah 573 120 – Tinggi


post pandial mg/dl 140
mg/dL
No Data Etiologi Masalah

1. DS: Sebelumnya pasien Kadar gula darah Kekurangan Volume


sering buang kecil dan meningkat Cairan
sering meminta minum
pada orang tua nya.
DO: Turgor lambat
Masuk ke dalam
ginjal
Analisa Data
kembali
Glukosa menarik air
atau hidrofilik

Osmotik diuretik

Poliuria

Kekurangan volume
cairan
2. DS : - Kerusakan Pankreas Keletihan
DO: kesadaran anak apatis,
menangis lemah Insulin ↓

Metabolisme protein dan


lemak terganggu

↓Simpanan kalori

↓BB, Polifagia, kelemahan dan


kelelahan

Keletihan
Kekurangan volume cairan berhubungan
dengan kehilangan cairan aktif

Keletihan berhubungan dengan


kelusuhan fisiologis (penyakit)

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Rencana Asuhan Keperawatan (Nursing Care Plan)
No Dx Tujuan Intervensi Rasional
1 Kekurangan volume cairan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor status hidrasi (membran 1. Merupakan indikator
b.d kehilangan cairan aktif keperawatan 3 x 24 jam mukosa, turgor kulit, dan respon dari tingkat dehidrasi
kebutuhan cairan terpenuhi haus) atau volume sirkulasi
dengan kriteria hasil: 2. Catat asupan dan pengeluaran yang adekuat
- Turgor kulit lembab cairan 2. Memperkirakan
- Intake dan output cairan 3. Kolaborasi pemberian terapi kebutuhan akan cairan
seimbang cairan IV pengganti fungsi ginjal
4. Dukung pasien dan keluarga dan keefektifan dari
untuk membantu dalam terapi yang diberikan
pemberian makan dan minum 3. Tipe dan jumlah dari
yang baik cairan tergantung pada
derajat kekurangan
cairan dan respon pasien
secara individu
4. Peranan pasien dan
keluarga sangat
membantu dalam proses
kesembuhan yang cepat
LANJUTAN

2 Keletihan b.d kelusuhan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor asupan nutrisi untuk 1. Mengetahui asupan
fisiologis (penyakit) keperawatan 3 x 24 jam mengetahui sumber yang nutrisi pasien yang
keletihan teratasi dengan adekuat tepat agar menjadi
kriteria hasil: 2. Kolaborasi mengenai cara sumber energi yang
- Tingkat kelelahan meningkatkan asupan energi cukup bagi pasien
berkurang dari makanan 2. Untuk mengetahui
- Peningkatan energi 3. Ajarkan pasien atau keluarga makanan yang dapat
membaik untuk menghubungi tenaga meningkatkan asupan
kesehatan jika tanda dan energi
gejala kelelahan tidak 3. Agar segera ditangani
berkurang oleh tenaga kesehatan
jika tanda dan gejala
tidak berkurang

Anda mungkin juga menyukai