“ANTIPSIKOSIS”
Kelompok 1 :
Dwiki muhamad nuron
Pungki rindiawati
Siti holilah
Renny purwati
Siti patir muluk
Resti fitriani
ANTI
PSIKOSIS DEFINISI ANTIPSIKOSIS
Obat antipsikosis juga dikenal sebagai `neuroleptik` dan secara salah diartikan
sebagai trankuiliser mayor. Obat antipsikosis pada umumnya membuat tenang
tanpa mempengaruhi kesadaran dan tanpa menyebabkan efek kegembiraan
paradoksikal (paradoxical excitement) namun tidak dapat dianggap hanya sebagai
trankuiliser saja. Untuk kondisi seperti skizofrenia, efek penenangnya merupakan
hal penting nomor dua.
ANTI
PSIKOSIS JENIS-JENIS OBAT DAN CARA PEMAKAIAN
Terdapat dua jenis golongan antipsikosis, yaitu :
1) Antipsikotik Tipikal :
a. Sulpiride
b. Tifluoperazine
c. Fluphenazine
d. Haloperidol
e. Chlorpromazine
1) Antipsikotik Atipikal :
a. Quetiapine
b. Aripiprazole
c. Clozapine
d. Olanzapine
e. Risperidone
ANTI
PSIKOSIS MEKANISME KERJA OBAT
Obat golongan antipsikotik bekerja dengan memengaruhi zat-zat kimia atau
neurotransmitter di dalam otak, terutama dopamin. Kadar dopamin yang terlalu
tinggi bisa mengganggu fungsi otak hingga dapat menyebabkan perubahan
perilaku, emosi, dan perasaan, serta memengaruhi pengendalian pergerakan otot.
Antipsikotik mampu menghambat efek dan mengurangi kadar dopamin di otak.
Hal tersebut juga dapat berpengaruh pada kadar neurotransmitter lainnya, yaitu
serotonin, noradrenalin, dan asetilkolin, sehingga membuat kadar masing-masing
zat kimia di dalam otak kembali seimbang.
ANTI
PSIKOSIS INDIKASI
Umumnya, dokter meresepkan obat antipsikotik untuk menangani gejala psikosis
pada kondisi:
1. Skizofrenia
2. Episode Mania
3. Gangguan Bipolar
4. Gangguan Skizoafektif
5. Depresi Berat