Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PERMINYAKAN DI INDONESIA DAN PERANANNYA

Minyak dan gas bumi adalah sumber daya alam yang sangat
utama bagi kehidupan manusia di dunia, karena disamping digunakan
sebagai bahan bakar kendaraan bermotor, serta digunakan sebagai
bahan bakar diesel untuk pembangkit tenaga listrik. Bagi industri
minyak dan gas bumi sangat komplek dan memerlukan teknologi tinggi
serta biaya yang sangat besar untuk mencari dan memperoleh adanya
sumber minyak dan gas bumi dibawah permukaan bumi, sehingga
industri minyak dan gas bumi dapat dikategorikan industri yang padat
teknologi dan padat modal.
Menurut Prof. Katili dalam bukunya yang berjudul “Sumber
Alam” (1978) luas wilayah Indonesia yang diduga mengandung
harapan dengan tutupan sedimen adalah 5.1 juta km2, dimana 1.7 juta
km2 (35.2%) adalah daratan, sedangkan 3.4 juta km2 (54.8%) adalah
lautan. Dari sejarah tersebut di atas masih sekitar 29.4% daerah lepas
pantai (lautan dalam) dan 24.8% daerah daratan masih menunggu
penanganan untuk di eksploitasi.
PENYEBARAN CADANGAN
GAS BUMI DI INDONESIA

ARUN NATUNA

KALTIM

> 20 TSCF 10-20 TSCF 2-10 TSCF < 2 TSCF


CIRI-CIRI PENGUSAHAAN INDUSTRI MIGAS

PENGGUNAAN TEKNOLOGI CANGGIH

MEMBUTUHKAN DANA YANG BESAR

RISIKO YANG TINGGI

PROFESIONALISME YANG TINGGI


Berdasarkan informasi diatas memberikan gambaran kepada kita
bahwa tugas yang dihadapi oleh kegiatan eksplorasi masih cukup luas dan
penuh tantangan. Hal ini disebabkan karena daerah yang masih harus
ditangani tersebut merupakan medan yang lebih sulit dan penuh resiko
yang lebih besar. Tugas lain yang juga menghadang kegiatan eksplorasi
adalah mengusahakan bagaimana meningkatkan tingkat pendapatan
(recovery factor) dari lapangan-lapangan yang pada saat ini sebagian telah
mendekati kondisi deplesinya. Untuk menjawab tantangan ini secara
lambat atau lambat harus menerapkan apa yang disebut tekhnologi EOR
(enhanced oil recovery). Di Indonesia teknologi ini belum banyak
diterapkan dimana teknologi ini juga memerlukan pengetahuan yang lebih
advance disamping memerlukan biaya besar serta resiko yang besar pula.
Semua tantangan tersebut harus dihadapi dan ditangani apabila sektor
minyak dan gas bumi masih diharapkan sebagai tumpuan utama dalam
pembangunan nasional.
Secara umum, kegiatan pengusahaan industri minyak dan gas bumi
dapat dibagi menjadi tiga kegiatan pokok, yaitu :
 Kegiatan Up-stream: yaitu kegiatan eksplorasi produksi (EP) yang
meliputi :
- geodesi
- geofisika
- geologi Eksplorasi
- pemboran
- reservoir
- produksi
- EOR Produksi
- transportasi.
 Kegiatan Down-stream: yaitu kegiatan proses dan pemasaran (PA)
yang meliputi :
- pengolahan/pemurnian
- pemasaran
- petrokimia
- penyimpanan
- transportasi.
 Kegiatan penunjang: yaitu kegiatan yang bersifat menunjang kegiatan
utama baik teknis maupun non teknis yang meliputi :
- keselamatan kerja
- mesin
- listrik Penunjang teknis
- instrumen
- elektronika, telekomunikasi
- personalia
- keuangan
- kesehatan Penunjang non teknis
- keamanan/security
- administrasi
- pendidikan/latihan
- dan lain sebagainya.
KEGIATAN INDUSTRI MIGAS

Wellheads
Oil Treatment Plant

Storage
Pipeline
Tanker Loading
TAHAPAN KEGIATAN EKSPLORASI - PRODUKSI

CITRA SATELIT/
SEISMIK

PENGILANGAN

PERSIAPAN LOKASI

PRODUKSI
PEMBORAN

LOGGING SUMUR TESTING SUMUR COMPLETION

Anda mungkin juga menyukai