Anda di halaman 1dari 10

PERSONAL HYGIENE LANSIA

Pengertian
• Personal hygiene bahasa Yunani yaitu personal =
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan
seseorang adalah suatu tindakan untuk memelihara
kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikis (Tarwoto, 2004).
• Kebersihan diri adalah upaya individu dalam
memelihara kebersihan diri yang meliputi kebersihan
rambut, gigi dan mulut, mata, telinga, kuku, kulit,
dan kebersihan dalam berpakaian dalam
meningkatkan kesehatan yang optimal (Effendy,
1997).
Perawatan Personal Hygiene lansia
1. Lansia Aktif
a. Mandi
• Mandi agar dibatasi  kulit mengering. karena
kelenjar kulit yg mengeluarkan lemak mulai kurang
bekerja. Kulit diolesi baby oil terutama di lengan, siku,
ketiak, paha.
b. Kebersihan mulut
•      Menyikat gigi, kebersihan Gigi palsu , Untuk
menghilangkan bau gigi palsu direndam dalam air
hangat yg telah dibubuhi obat pembersih mulut
beberapa tetes selama 5 – 10 menit, setelah itu bilas
sampai bersih.
c. Perawatan rambut  mencuci rambut /
menyisir.
d. Perawatan kuku  Menggunting kuku jangan
terlalu pendek
e. Pakaian  Dasar pakainan harus lunak, harus
mudah dikenakan dan dibersihkan.
 f. Mata  Perawatan kebersihan mata dan periksa
apakah ada gangguan.
g.  Lingkungan  Jagalah kelembapan ruang
tidur, hindari Perubahan temperature secara tiba –
tiba.
2. Lansia Pasif
lansia yg membutuhkan bantuan orang lain dalam perawatan
personal hygienenya.
•Bagi lansia yg di tempat tidur, kebersihan tempat tidur perlu
diperhatikan :
1.  Diusahakan bantal tidak terlalu keras atau lembek
2.  Latihan bangun dan tidur dengan usaha sendiri agar otot aktif
dan menghindarkan atrofi otot
3.  Letak tidur diatur :
•Letak guling dibawah lutut
•Berikan bantal angin yang berbentuk cincin untuk mencegah lecet
pada tumit dan bokong
•Letak tidur dimiringkan bergantian
•Pada letak atau posisi setengah duduk, di bagian kepala tempat
tidur diberi sandaran
Faktor yang mempengaruhi personal hygiene pada
lansia
1. Faktor Pengetahuan
2. Kondisi Fisik Lansia dan Psikis Lansia
3.  Faktor Ekonomi
4. Faktor Budaya
5.  Faktor Lingkungan
6. Faktor Citra Tubuh
7.  Faktor Peran Keluarga
Diagnosa Keperawatan
1. Kurang perawatan diri, makan 
2. Pastikan dari klien atau anggota keluarga makanan apa yang disukai atau
tidak disukai klien.
3. Ciptakan lingkungan nyaman untuk makan yang tidak memgganggu
4. Pertahankan suhu makanan yang konstan ( makanan panas, dingin)
5. Berikan teknik pengurangan nyeri, sejak nyeri mempengaruhi nafsu makan
dan kemampuan untuk makan sendiri
6. Berikan kebersihan oral sebelum dan sesudah makan
7. Dorong klien untuk menggunakan gigi palsu dan kacamata
8. Tempatkan klien dalam posisi paling normal yang sesuai dengan
ketidakmampuan fisiknya (terbaik dalam posisi duduk di kursi dengan meja)
9. Berikan kontak sosial selama makan
2. Kurang perawatan diri, mandi 
•Intervensi
•Pertahankan kehangatan suhu kamar mandi, pastikan suhu air
yang disukai klien
•Berikan privasi selama mandi rutin
•Berikan seluruh perlengkapan mandi dalam batas yang mudah
dicapai
•Berikan keamanan dalam kamar mandi (lantai tidak licin, batang
pegangan)
•Jika klien secara fisik mampu, dorong penggunaan bak mandi atau
pancuran, tergantung pada fasilitas yang ada dirumah (klien harus
latihan di RS dalam persiapan pulang ke rumah)
3. Kurang perawatan diri berpakaian atau berdandan.
Intervensi :
•Tingkatkan kemandirian dalam mengenakan pakaian melalui latihan terus
menerus dan tidak dibantu.
•Pilih pakaian yang tidak sempit, dengan lengan baju besar dan celana pendek
serta buka bagian depan.
•Sediakan waktu yang cukup untuk mengenakan pakaian dan melepaskan
pakaian.
•Rencanakan individu untuk belajar dan mendemonsrtasikan cara berpakaian
•Susun pakaian dalam urutan dimana mereka menggunakannya
•Berikan bantuan dalam mengenakan pakaian jika di perlukan
•Dorong individu atau klien untuk menggunakan pakaian
•Berikan privasi selama menggunakan pakaian rutin

Anda mungkin juga menyukai