Homeostasis 2010
Homeostasis 2010
1
Permasalahan
yg dihadapi hewan
2
Udara panas
Manusia
memelihara kesetimbangan
cairan tubuhnya
Minum
3
Udara dingin
Air plasma
berlebih Kelenjar adrenal
Manusia
memelihara kesetimbangan Osmolaritas
cairan tubuhnya konstan
4
Lingkungan Perairan
• Perubahan kondisi fisika dan kimia perairan
yang terjadi secara terus menerus merupakan
ancaman bagi kehidupan organisme yang
hidup didalam lingkungan tersebut.
6
Homeostasis
Waktu
Perubahan variabel fisika-kimia selama waktu tertentu.
10
Homeostasis
• Homeostasis merupakan konsep terpenting dalam sejarah
perkembangan biologi. Hal itu memberikan kerangka
konseptual guna menginterpretasikan berbagai data
fisiologis dalam tubuh hewan.
• Evolusi homeostasis dan sistem fisiologis yang memelihara
homeostasis tersebut merupakan faktor penting agar
hewan dapat hidup baik dalam lingkungan yang sesuai
guna mendukung proses fisiologis, maupun dalam
lingkungan yang kurang sesuai bagi proses kehidupan.
11
Homeostasis
12
Homeostasis
• Pemeliharaan lingkungan internal tubuh hewan
meliputi mekanisme fisiologi berbagai organ dan
mencakup proses fisiologi pada level sel.
• Organisme uniseluler yang hidup di habitat
perairan juga menunjukkan homeostasis.
• Protozoa dapat hidup dalam lingkungan air
tawar dan lingkungan lain yang lebih buruk
karena konsentrasi garam, gula, asam amino
dan bahan terlarut lainnya diregulasi oleh
permeabilitas selaput sel, pengangkutan aktif
dan mekanisme lainnya.
13
Homeostasis
14
Homeostasis
Umpan balik
• Didalam proses umpan balik, informasi indrawi
tentang variabel suhu atau pH misalnya,
digunakan untuk mengendalikan proses dalam
sel dan jaringan serta organ yang berpengaruh
terhadap level variabel tersebut.
• Homeostasis diregulasi dengan umpan balik
negatif.
15
Homeostasis
Umpan balik negatif
• Sebagai gambaran tentang umpan balik negatif
adalah dengan mengamati bekerjanya
thermostat yang dipasang dalam akuarium untuk
menjaga agar suhu air dalam akuarium tersebut
berada pada suhu yang diinginkan.
• Bilamana suhu air medium lebih rendah dari
suhu yang diinginkan, sensor memberikan
informasi agar pemanas memanaskan medium.
16
Homeostasis
• Jadi pengaturan suhu tubuh membutuhkan
“thermostat” yang informasinya harus diberikan
pada sistem pengendali suhu.
• Jika informasi yang sampai pada sistem
pengendali suhu adalah bahwa suhu tubuh lebih
rendah dari yang semestinya, maka sistem
pengendali akan meningkatkan suhu tubuh
sampai kondisi semestinya dan pemanasan
berhenti sampai terjadinya penurunan suhu
lebih rendah dari yang semestinya.
17
Homeostasis
• Pada mamalia yang senantiasa
mempertahankan suhu tubuh konstan,
meningkatnya suhu tubuh menghasilkan respon
yang mengembalikan suhu tubuh sebagaimana
kondisi yang semestinya.
• Jadi, umpan balik negatif mengarahkan pada
stabilitas sistem fisiologis. Hal ini merupakan
kebalikan dari sistem umpan balik positif dimana
perubahan awal suatu variable menghasilkan
perubahan lebih lanjut.
18
Homeostasis
Umpan balik positif
• Peran umpan balik positif dalam pemeliharaan
homeostasis sangat kecil.
• Contoh umpan balik positif adalah proses
pembekuan darah.
• Mekanisme umpan balik positif berperan dalam
memelihara volume darah yang beredar dalam
tubuh agar senantiasa konstan.
19
Homeostasis
20
Homeostasis
• Contoh lain umpan balik positif adalah pada
fungsi saraf.
• Jika terdapat rangsang pada sel syaraf akan
menyebabkan perubahan permeabilitas selaput
yang memungkinkan adanya aliran ion sodium
(Na+) masuk kedalam neuron. Aliran masuk ion
Na+ pada fase awal terjadinya potensial aksi
menghasilkan respon depolarisasi yang
menyebabkan aliran masuk ion Na+ lebih lanjut.
21
Homeostasis
• Sistem umpan balik terdiri atas reseptor, pusat integrasi
dan efektor.
• Reseptor mendeteksi perubahan lingkungan, baik
lingkungan eksternal dimana hewan itu hidup (misalnya
perubahan suhu lingkungan) atau lingkungan internalnya
(misalnya pH intraseluler).
• Reseptor banyak jumlahnya dan masing-masing hanya
dapat memantau aspek lingkungan tertentu.
• Fungsi reseptor adalah mengkonversi perubahan
lingkungan yang terdeteksi menjadi potensial aksi yang
dikirim melalui sistem saraf ke pusat integrasi. 22
Feedback system Rangsang
Receptor
Neuron afferent
Pusat
integrasi
Neuron efferent
Effector
Response 23
Homeostasis
• Pusat integrasi terletak di otak atau sumsum tulang
belakang - berperan “membandingkan” informasi tentang
suatu variabel yang diterima oleh reseptor dengan tingkat
variabel yang semestinya.
• Hipotalamus merupakan pusat integrasi pengendalian
temperatur tubuh mamalia. Berdasarkan informasi yang
diterima oleh reseptor untuk perubahan suhu
(termoreseptor), hipotalamus memutuskan respon yang
tepat yang harus dimulai untuk mengembalikan suhu tubuh
pada level yang semestinya.
24
Homeostasis
25
Feedfroward
26
Feedforward
• Masuknya pakan kedalam meningkatkan
osmolaritas isi saluran pencernaan yang dapat
menyebabkan hilangnya air dari cairan tubuh
(melalui osmosis), mengakibatkan dehidrasi dan
kesetimbangan osmotik terganggu.
• Segera setelah makan atau sambil, umumnya
hewan minum air untuk mengurangi gangguan
homeostasis cairan tubuh.
• Perilaku menghindari makanan yang
menyebabkan muntah membantu hewan untuk
memelihara homeostasis.
27
Homeostasis
Conformer dan Regulator
• Jika hewan air dipaparkan dalam lingkungan
yang mengalami perubahan (misalnya
perubahan salinitas medium, perubahan
kandungan oksigen terlarut, perubahan suhu
medium, dll.), maka hewan tersebut dapat
memberikan respon konformitas atau regulasi.
• Perubahan lingkungan eksternal dapat
menginduksi perubahan internal tubuh hewan
sesuai dengan kondisi eksternal
28
Conformer
32
lingkungan internal (a) Konformer (b) Regulator
Nilai variabel
Zona stabilitas
dimana
Garis konformitas homeostasis
dipertahankan
36
Osmoregulator
• Hewan yang bersifat osmoregulator
memiliki konsentrasi cairan internal tubuh
lebih tinggi dari konsentrasi mediumnya
ketika berada dalam perairan dengan
salinitas rendah, sebaliknya konsentrasi
carian tubuhnya lebih rendah dari
konsentrasi mediumnya ketika berada
dalam salinitas tinggi.
37
Oxyregulator
• Oksiregulator yang meliputi hampir semua
vertebrata senantiasa mempertahankan level
konsumsi oksigen walaupun kandungan oksigen
terlarut dalam mediumnya mengalami
penurunan.
• Jika kandungan oksigen terlarut di mediumnya
menurun terus sampai batas minimumnya,
hewan air dapat teraklimasi menjadi conformer.
Setelah teraklimasi, maka konsumsi oksigennya
menurun manakala kandungan oksigen terlarut
di lingkungan eksternalnya rendah.
38