Anda di halaman 1dari 30

PENYIDIKAN

LINGKUNGAN
Banjarbaru, 9 September 2016
BIODATA

NAMA : H. Tomy Sujarwadi, S.Sos. MS


TTL : Jakarta, 30 Mei 1973
A g a m a : Islam
Jabatan : - PPNS BBTKLPP Banjarbaru
- Ka. Instalasi Media dan Infokes
Instansi : BBTKLPP Banjarbaru
Alamat : Desa Kait-Kait RT.06 RW.02
Kec. Bati-Bati Kab. Tanah Laut
HP: 08125126798
WA : 081907098488
PENYELIDIKAN

Perbedaan
PENYIDIKAN
Perlukah dilakukan penyelidikan?
DEFINISI / PENGERTIAN
Serangkaian tindakan penyidik untuk
mencari serta mengumpulkan bukti yang
PENYIDIKAN → dengan bukti itu membuat terang tentang
tindak pidana yang terjadi dan guna
menemukan tersangka. (Pasal 1 butir 2
KUHAP)

Serangkaian tindakan penyelidik untuk


mencari dan menemukan suatu peristiwa
PENYELIDIKAN → yang diduga sebagai tindak pidana guna
menentukan dapat atau tidaknya
dilakukan penyidikan menurut cara yang
diatur dalam Undang-Undang. (Pasal 1
butir 5 KUHAP).
Pejabat politik negara
Republik Indonesia atau
PENYIDIK → Pejabat PNS tertentu yang
diberi wewenang khusus
oleh UU untuk melakukan
penyelidikan. (Pasal 109
butir 1 KUHAP)
RUANG LINGKUP TINDAK PIDANA
LINGKUNGAN
UU No. 23/1997 → pengelolaan lingkungan hidup
mengatur ttng tindak pidana. (psl 41-48).
Undang-Undang yg lain al:
 UU pokok agraria No. 5/1960
 UU No.11/1962 → Hygiene untuk Usaha-usaha bagi

umum
 UU No.5/1983→Zona Ekonomi Esklusif Indonesia (ZEEI)
 UU No.5/1984 →perindustrian

 UU No.9/1985 →perikanan

 UU No.5/1990→konservasi hayati

 UU No.5/1992→ benda cagar budaya


 UU No.21/1992 → pelayaran
ASAS-ASAS UMUM
DALAM HUKUM PIDANA
LINGKUNGAN HIDUP
 Legalitas (principle of legality)
 Pembangunan berkelanjutan (sustainable

development)
 Pencegahan (the precautionary principle)
 Pengendalian (principle of restraint)
1. Asas legalitas
(principle of legality)

Di dalam asas legalitas terdapat asas kepastian


hukum, kejelasan dan ketajaman dalam
merumuskan suatu peraturan hukum pidana,
khususnya sepanjang berkaitan dengan definisi
dari kejahatan lingkungan dan sanksi yang perlu
dijatuhkan agar si pelaku mentaati normanya.
Dalam hal ini terkait akurasi proses kriminalisasi
dengan segala persyaratannya. Yaitu adanya
korban dan kerugian yang jelas dalam rumusan
norma hukumnya.
2. Asas Pembangunan
Berkelanjutan
(Sustainable development)

 Di dalam asas ini terdapat penegasan tentang


pembangunan ekonomi jangan sampai
mengorbankan hak generasi yang akan
datang untuk menikmati lingkungan hidup
yang sehat dan baik.
3. Asas Pencegahan
(the precautionary principle)

 Asas ini menegaskan bahwa apabila terjadi


bahaya atau ancaman terjadinya kerusakan
yang serius maka kekurangan sempurnaan
kepastian ilmiah jangan dijadikan alasan
untuk menunda / mencegah terjadinya
degradasi lingkungan hidup.
4. Asas pengendalian
(principle of restraint)

 Asas ini merupakan salah satu syarat


kriminalisasi yang menyatakan bahwa sanksi
pidana hendaknya baru dimanfaatkan apabila
sanksi-sanksi perdata dan sanksi-sanksi
adminitrasi dan sarana lain ternyata tidak
tepat dan tidak efektif untuk menangani
tindak pidana tertentu.
KABUT ASAP

Jelaskan proses
penyelidikan dan
penyidikan yang
akan anda lakukan
mengenai kasus
kabut asap yang saat
ini masih terjadi…..
Kewenangan PPNS LH
 Melakukan pemeriksaan atas kebenaran
laporan atau keterangan berkenaan dengan
tindak pidana di bidang Lingkungan Hidup
 Melakukan pemeriksaan terhadap orang atau

badan hukum yang diduga melakukan tindak


pidana di bidang lingkungan hidup.
 Meminta keterangan dan bahan bukti dari

orang atau badan hukum sehubungan


dengan peristiwa tindak pidana di bidang
lingkungan hidup.
 Melakukan pemeriksaan atas pembukuan, catatan
dan dokumen lain berkenaan dengan tindak
pidana di bidang lingkungan hidup
 Melakukan pemeriksaan di tempat tertentu yang
diduga terdapat bahan bukti, pembukuan, catatan
dan dokumen lain serta melakukan penyitaan
terhadap bahan dan barang hasil pelanggaran
yang dapat dijadikan bukti dalam perkara tindak
pidana di bidang lingkungan hidup.
 Meminta bantuan ahli dalam rangka pelaksanaan
tugas tindak pidana di bidang lingkungan hidup.
Istirahat Sejenak
Contoh Kop Surat

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
JL. H.Mistar Cokrokusumo No.1A Banjarbaru 70714
Telp : 0511-477367-4780516-4781619

“Pro Justice”
definsi
 Laporan adalah pemberitahuan yang
disampaikanoleh sesorang karena hak atau
kewajiban berdasarkan Undang-undang kepada
pejabat berweang tentangtelah atau sedang atau
diduga akan terjadinya peristiwa pidana.
 Laporan Kejadian adalah laporan tertulis yang dibuat

oleh petugas tentang adanya suatu peristiwa yang


diduga sebagai tindak pidana, baik yang ditemukan
sendiri maupun melalui pemberitahuan yang
disampaikan oleh seseorang karena hak atau
kewajiban berdasarkan undang-undang. (Perka Polri
No.2010 ttng manajemen penyidikan oleh PPNS)
Yang Perlu diperhatikan
 Untuk Menentukan pasal yang akan digunakan suatu kasus. Maka
harus memenuhi unsur-unsur yang disangkakan.
Contoh : Undang-Undang No.23/1997 ttng pengelolaan Lingkungan
hidup
Pasal 41
(1) Barang siapa yang secara melawan hukum dengan sengaja
melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan/atau
perusakan lingkungan hidup, diancam dengan pidana penjara
paling lama sepuluh tahun dan denda paling banyak Rp.
500.000.000 (lima ratus juta rupiah)
(2) Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mengakibatkan orang mati atau luka berat, pelaku tindak pidana
diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun dan
denda paling banyak 750.000.000 (tujuh ratus lima puluh juta
rupiah)
Pasal 42
(1) Barang siapa yang karena kealpaannya
melakukan perbuatan yang mengakibatkan
pencemaran dan/atau perusakan lingkungan
hidup, diancam dengan pidana penjara paling
lama tiga tahun dan denda paling banyak Rp.
100.000.000 (seratus juta rupiah).
(2) Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) mengakibatkan orang mati atau luka
berat, pelaku tindak pidana diancam dengan
pidana penjara paling lama 5 tahun dan denda
paling banyak Rp. 150.000.000 (seratus lima
puluh juta rupiah)
Tindakan Pidana dalam LH
Dianggap sebagai suatu tindak pidana
lingkungan hidup adalah :
• Pencemaran lingkungan hidup
• Perbuatan Perusakan LH
• Perbuatan lain yang melanggarketentuan

perundang-undangan yang berlaku


Unsur-unsur menentukan tindak
pidana
 Pencemaran LH (Psl 1angka 12 UUPLH)
a. Masuknya atau dimasukkannya mahluk
hidup, zat, energi, dan atau komponen
lainnya ke dalam lingkungan hidup.
b. Dilakukan oleh kegiatan manusia
c. Menimbulkan penurunan kualitas
lingkungan sampai pada tingkat tertentu
yang menyebabkan lingkungan hidup tidak
dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukkannya
 Pencemaran Perusakan LH ( Psl 1 angka 14
UUPLH)
a. Adanya tindakan
b. Menimbulkan perubahan langsung atau
tidak terhadap fisik dan/atau hayati
lingkungan
c. Mengakibatkan LH tdk berfungsi lagi dlm
menunjang pembangunan yg berkelanjutan

* Perbuatan lain yg melanggar ketentuan


perundang-undangan yang berlaku :
MEKANISME
PENANGANAN PERKARA PIDANA
PP
LAPORAN
LAPORAN EE P
RR II
II D L APOR
OLAH
OLAH D APOR
PENGADUAN SS L
LKK LIDIK
LIDIK L
LHH PP
TKP
TKP A
A ATASAN
ATASAN
TT N
N
II A
A
W
KAP
KAP TANGAN
TANGAN
A

SPRINDIK
SPRINDIK SPDP
SPDP KORWAS
KORWAS JPU
JPU PN
PN VONIS
VONIS

PENINDAKAN
PENINDAKAN PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN SAIRAHKARA
SAIRAHKARA
PROSES
PENYIDIKAN PERKARA PIDANA

SPRIN SIDIK SPDP


SPDP KORWAS JPU

PENINDAKAN PEMERIKSAAN SAIRAHKARA


PEMANGGILAN SAKSI MINDIK
PENANGKAPAN A
AHH LL II SELESAI PERKARA
PENAHANAN TERSANGKA
TERSANGKA SERAH PERKARA
PENGGELEDAHAN
PENGGELEDAHAN BANTUAN
BANTUAN HUKUM
HUKUM LIMPAH
LIMPAH PERKARA
PERKARA
PENYITAAN HENTI PERKARA
PERKARA
GELAR PERKARA

GELAR BIASA

 GELAR PADA TAHAP AWAL PENYIDIKAN BERTUJUAN UNTUK :


 Menentukan status perkara pidana atau bukan
 Merumuskan rencana penyidikan
 Menentukan unsur-unsur pasal yang dipersangkakan
 Menentukan saksi, tersangka, dan barang bukti
 Menentukan target waktu
 Penerapan teknik dan taktik Penyidikan

 GELAR PADA TAHAP TENGAH PENYIDIKAN BERTUJUAN UNTUK :


 Evaluasi dan pemecahan masalah yang dihadapi dalam Penyidikan
 Mengetahui kemajuan penyidikan yang dicapai dan upaya
percepatan penyelesaian penyidikan
 Menentukan rencana penindakan lebih lanjut
 Memastikan terpenuhinya unsur pasal yang dipersangkakan
 Memastikan kesesuaian antara saksi, tersangka, dan barang bukti
dengan pasal yang dipersangkakan
 Memastikan pelaksanaan Penyidikan telah sesuai dengan target
yang ditetapkan
 Mengembangkan rencana dan sasaran Penyidikan

 GELAR PADA TAHAP AKHIR PENYIDIKAN BERTUJUAN UNTUK :


 Evaluasi proses penyidikan yang telah dilaksanakan
 Pemecahan masalah atau hambatan penyidikan
 Memastikan kesesuaian antara saksi, tersangka, dan bukti
 Penyempurnaan berkas perkara
 Menentukan layak tidaknya berkas perkara dilimpahkan kepada
penuntut umum atau dihentikan
 Pemenuhan petunjuk JPU
GELAR KHUSUS

 GELAR KHUSUS DILAKSANAKAN BERTUJUAN UNTUK :


 Merespons laporan/pengaduan atau komplain dari pihak yang
berperkara atau penasihat hukumnya setelah ada perintah dari
Atasan PPNS selaku Penyidik
 Membuka kembali penyidikan yang telah dihentikan setelah
didapatkan bukti baru
 Menentukan tindakan secara khusus
 Membuka kembali Penyidikan berdasarkan putusan praperadilan
yang berkekuatan hukum tetap

 GELAR KHUSUS DILAKSANAKAN TERHADAP KASUS-KASUS TERTENTU


DENGAN PERTIMBANGAN :
 Memerlukan persetujuan tertulis Presiden/Mendagri/Gubernur
 Menjadi perhatian publik secara luas
 Atas permintaan penyidik
 Perkara terjadi di lintas negara atau lintas wilayah dalam negeri
 Berdampak massal atau kontinjensi
 Kriteria perkaranya sangat sulit
 Permintaan pencekalan dan pengajuan DPO ke NCB Interpol /
Divhubinter Polri
 Pembukaan blokir rekening
TAHAPAN PENYELENGGARAAN GELAR PERKARA

 TAHAP PERSIAPAN :
 Penyiapan bahan paparan gelar perkara oleh tim penyidik
 Penyiapan sarana dan prasarana gelar perkara
 Pengiriman surat undangan gelar perkara
 TAHAP PELAKSANAAN :
 Pembukaan gelar perkara oleh pimpinan gelar perkara
 Paparan tim penyidik tentang pokok perkara, pelaksanaan
penyidikan, dan hasil penyidikan yang telah dilaksanakan
 Tanggapan para peserta gelar perkara
 Diskusi permasalahan yang terkait dalam penyidikan perkara
 Kesimpulan gelar perkara
 TAHAP KELANJUTAN HASIL GELAR PERKARA :
 Pembuatan laporan hasil gelar perkara
 Penyampaian laporan kepada pejabat yang berwenang
 Arahan dan disposisi pejabat yang berwenang
 Tindak lanjut hasil gelar perkara oleh PPNS dan melaporkan
perkembangannya kepada Atasan PPNS
 Pengecekan pelaksanaan hasil gelar perkara oleh pengawas
penyidikan

Anda mungkin juga menyukai