Dosen : Wilhemina Maryetha Yulia Jaeng S. Akun. M.Si
Organisasi zakat merupakan Suatu kelompok yang anggotanya beragama islam dalam satu wadah tertentu dimana suatu kelompok tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu meningkatkan kesejahteraan dengan pengelolaan zakat Organisasi zakat adalah salah satu jenis organisasi nirlaba. Cukup banyak organisasi zakat yang bermunculan di Indonesia. Persoalan yang cukup mendasar adalah bagaimana agar organisasi zakat dapat di audit dengan benar. Sehingga akuntabilitas dan transparasinya terjamin. Apalagi sampai saat ini belum ada standar akuntansi zakat yang sah dan diakui Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), sebagai pihak yang mempunyai keabsahan untuk mengaudit. Agar pencatatan dan pelaporan keuangan bisa dilakukan dengan baik dan memudahkan pengauditan, Forum Zakat (FOZ) merancang draf pedoman akuntansi bagi organisasi pengelola zakat. Penyusunan ini dilakukan karena semakin besarnya tuntutan masyarakat akan akuntanbilitas organisasi pengelola zakat. Draft pedoman akuntansi zakat masih dalam rangka sosialisasi untuk mendapatkan tanggapan dan masukan. Telah ada berbagai masukan seperti Dewan Syariah Nasional (DSN) maupun Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), baik dari aspek-aspek syariah maupun teknik akuntansi baik berupa nama-nama akun maupun format penyajiannya. Masukan tersebut akan diselaraskan dengan susunan draf yagn telah ada. Selanjutnya, sebelum draf ini menjadi pedoman akuntansi zakat yang berlaku umum maka akan ada dua review yang ditempuh pihaknya, baik melalui DSN maupun IAI. Pedoman akuntansi zakat mengacu pada standar yang ditetapkan oleh IAI yang tertuang dalam Standar Akuntansi Keuangan. Untuk menyiasati persoalan di atas, organisasi dapat menggunakan standar akuntansi untuk nirlaba, yakni Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba. Berdasarkan PSAK 45 yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2000, maka organisasi zakat harus membuat Laporan Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas, Laporan Arus Kas, dan Pernyataan atas Laporan Keuangan. Teten Kustiawan dari Institut Manajemen Zakat (IMZ) menambahkan satu laporan yaitu Laporan Dana Termanfaatkan. Tambahan ini diperlukan, karena dalam lampiran PSAK 45 disebutkan bahwa dana yang digunakan organisasi zakat untuk hal yang tidak habis, misalnya untuk komputer, maka tidak perlu dimasukan sebagai pengeluaran. Kelompok II 1. Yohanes Oktodius Nong Frengki : 061170053 2. Gestiana Dona : 061170068 3. Oktavia Fidante Niken Ristanti : 061170 4. Maria Safani Nona Yani : 061170098 5. Yustina Elvina : 061170099 6. Letisia Nirma Fortis : 061170104 7. Fransiska Firmawati Tali : 061170105 8. Minceana Nona Neta : 061170108