Anda di halaman 1dari 38

ASUHAN KEPERAWATAN

KLIEN PERUBAHAN PROSES


PIKIR: WAHAM

Ruthy Ng.
Pengertian Perubahan Proses Pikir
(PPP).

Keadaan dimana individu mengalami kerusakan/


kelainan/ kekacauan dalam pengoperasian
kognitif dan aktifitas.
Karakteristik PPP
 Perbedaan kognitif
 Defisit memori
 Interpretasi lingkungan tidak akurat
 Kelainan rentang perhatian
 Waham
 Tdk mampu berkonsentrasi
 Disorientasi (waktu/ tempat/ orang
 Tdk mampu membuat keputusan
 Menurunnya kemampuan mendapat ide
 Bingung
Pengertian WAHAM

Kepercayaan yg salah thd obyek & tdk konsisten


dg latar belakang intelektual & budaya (Rawlin, 1993)
.

Suatu sistem kepercayaan yg tdk dapat divalidasi /


dipertemukan dg realitas (Haber, 92).
Keyakinan yg salah/ ide yg tidak dpt diubah dg alasan
logis/ kejadian nyata (Cook & Fontaine, 1987)

Keyakinan yang salah yang secara kokoh


dipertahankan walaupun tdk diyakini oleh orang lain
dan bertentangan dg reaolita normal (Stuart &
Sundeen, 1998)

Keyakinan klien yg tdk sesuai dg kenyataan tetapi


dipertahankan & tdk dpt dirubah secara logis oleh orang
lain. (DepKes RI, 1994)
Proses Terjadinya Waham
 Adanya perasaan diancam oleh lingkungan, cemas & merasa
sesuatu yg tdk menyenangkan terjadi
 Individu mencoba mengingkari ancaman dr persepsi diri atau
obyek realitas dg menyalah
artikan kesan thd kejadian
 Individual memproyeksikan pikiran & perasaan internal pd
lingkungan shg perasaan, pikiran & keinginan negatif/ tidak
bisa diterima menjadi bag eksternal.
 Individu mencoba memberi pembenaran / rasional/ alasan
interpretasi personal ttg realita pd diri sendiri atau orang lain
Fase Waham
Fase lack of human need
 Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhan-
kebutuhan klien baik secara fisik maupun psikis.
 Secara fisik klien dengan waham dapat terjadi pada
orang-orang dengan status sosisal dan ekonomi sangat
terbatas.
 Biasanya klien sangat miskin dan menderita.
 Keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
mendorong untuk melakukan kompensasi yang salah.
Fase lack of self esteem
 Tidak adanya pengakuan dari lingkungan dan
tinggnya kesenjangan anatara self ideal dengan self
reality (kenyataan dan harapan) serta dorongan
kebutuhan yang tidak terpenuhi sedangkan standar
lingkungan sudah melampaui kemampuan nya.

 Padahal self-realitinya sangat jauh. Dari aspek


pendidikan klien, materi, pengalaman, support system
semuanya sangat rendah.
Fase kontrol internal dan eksternal
 Klien mencoba berpikir rasional bahwa apa yang ia
yakini atau apa yng ia katakan adalah kebohongan,
menutupi kekurungan, an tidak sesuai dengan kenyataan.
Tetapi menghadapi kenyataan tsb bagi klien adalah
sesuatu yang sangat berat karena kebutuhannya untuk
diakui, untuk dianggap penting dan diterima lingkungan
menjadi prioritas dalam hidupnya karena kebutuhan
tersebut belum terpenuhi sejak kecil secara optimal.
 Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi
bahwa sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar,
tetapi hal ini tidak dilakukan secara adekut karena
besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan.
 Lingkungan hanya menjadi pendengar pasif tetapi tidak
mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan
pengakuan klien tidak merugikan orang lain.
Fase environment support
 Adanya beberapa orang yang mempercayai klien
dalam lingkungan menyebabkan klien merasa di
dukung, lama kelamaan klien meganggpa sesuatu
yang dilakatan tersubut sebagai sesuatu kebenaran
karean seringnya diulang-ulang.

 Dari sinilah mulai terjadi kerusakan kontrol diri dan


tidak berfungsinya norma (super ego) yang ditandai
dengan tidak ada lagi perasaandosa saat berbohong.
Fase Comporting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan
dan kebohongannya serta menganggap
bahwa semua orang sama.
Keyakianan ini sering disertai halusinansi
dan klien suka menyendiri.
Fase Improving
 
Tidak adanya konfrontasi dan upaya-
upaya koreksi, setiap waktu keyakinan yang
salah pada klien akan meningkat.
Waham yang muncul sering berkaitan
dengan trauma masa lalu atau kebutuhan-
kebutuhan yang tidak terpenuhi.
Jenis Waham
1. Waham Agama
Keyakinan klien thd suatu agama secara
berlebihan, diucapkan berulang kali tp tidak sesuai
kenyataan.
Contoh:
“Tuhan telah menunjuk saya menjadi wali, saya
harus terus menerus memakai pakaian putih setiap
hari agar masuk surga”
2. Waham Kebesaran
Klien yakin scr berlebihan bhw ia memiliki
kebesaran atau kekuasaan khusus,
diucapkan berulang kali tapi
tidak sesuai kenyataan.

Contoh:
“ Saya ini titisan BungKarno, punya banyak
perusahaan, punya rumah diberbagai negara dan bisa
menyembuhkan berbagai macam penyakit”
3. Waham Somatik
Klien yakin bahwa tubuh & bagian
tubuhnya terganggu atau terserang penyakit,
diucapkan berulang kali tp tidak sesuai
kenyataan.

Contoh:
“Sumsum tulang saya kosong, saya pasti
terserang kanker, dalam tubuh saya banyak
kotoran, tubuh saya telah membusuk,
tubuh saya menghilang”
4. Waham Curiga

Klien yakin bahwa ada seseorang atau kelompok


yg berusaha merugikan atau menciderai dirinya,
diucapkan berulang kali tp tdk sesuai kenyataan.

Contoh:
“Banyak polisi mengintai saya, tetangga saya
ingin menghancurkan saya, suster akan meracuni
makanan saya”
5. Waham Nihilistik

Klien yakin bhw dirinya sdh


tdk ada didunia / meninggal,
diucapkan berulang kali tp tdk sesuai
kenyataan.

Contoh:
“Saya sudah menghilang dari dunia ini, semua
yang ada disini adalah roh-roh, sebenarnya saya
sudah tidak ada didunia”
6. Waham Dosa

Keyakinan bahwa ia telah berbuat dosa atau


kesalahan yang besar, yang tidak dapat diampuni
atau bahwa ia bertanggung jawab atas suatu
kejadian yang tidak baik, misalnya kecelakaan
keluarga, karena pikirannya yang tidak baik.
7. Waham Kejar

Klien mempunyai keyakinan ada orang atau


komplotan yang sedang mengganggunya atau
mengatakan bahwa ia sedang ditipu, dimata-matai
atau kejelekannya sedang dibicarakan.
8. Waham Bizar
a. Siar Pikir / Broadcasting.
Keyakinan Klien bhw orang lain tahu apa yg sedang ia
pikir meskipun ia tidak pernah secara nyata
mengatakan pada orang tsb.
b.Sisip pikir
Keyakinan Klien bahwa ada ide / pikiran or lain yang
disisipkan dalam pikirannya
c.Kontrol Pikir
Keyakinan Klien bahwa pikiran, emosi dan
perbuatannya selalu dikontrol oleh kekuatan dari luar.
Prinsip Tindakan Kep. Pd Pasien
Waham
a. Tetapkan hub. Saling percaya
b. Identifikasi isi dan jenis waham
c. Kaji pengertian waham
d. Kaji intensitas, frekwensi dan lamanya waham
e. Identifikasi stressor waham
f. Tempatkan waham dalam suatu kerangka waktu
g. Identifikasi stres terbesar yg dialami baru-baru ini
h. Hubungkan onzet waham dengan onzet stres
i. Jika klien bertanya apakah anda percaya waham
tersebut : Katakan bahwa itu pengalaman klien.
j. Jangan membantah & mendu
kung waham klien:
“ Saya menerima keyakinan
anda bahwa -------”
“ Tetapi sulit bagi saya untuk
mempercayai bahwa ----,
karena ------”
Penghambat Keberhasilan Tindakan
Kep. Pd Klien Waham

a. Cemas dan menghindari klien


b. Menguatkan waham
c. Berusaha membuktikan bhwa klien salah
d. membuat tujuan yg tdk relaistis
e. masuk kedalam situasi waham
f. gagal mengklarifkasi seputar waham
g. Tidak konsisten dalam intervensi
h. Melihat terlebih dulu penyakit baru klien
Waham (SDKI)
Definisi Penyebab
- Faktor biologi: kelainan
genetic/ keturunan, kelainan
Keyakinan yang keliru neurologis (missal gangguan
tentan isi pikiran yang system limbic, gangguan
dipertahankan secara ganglia basals, tumor otak)
kuat atau terus menerus - Faktor psikodinamik (misl
namun tidak sesuai isolasi social, hipersensitif)
dengan kenyataan - Maladaptif
- Stress berlebihan
Gejala dan Tanda Mayor
Subyektif Obyektif

- Mengungapkan isi - Menunjukkan perilaku


waham sesuai isi waham
- Isi piker tidakk sesuai
realitas
- Isi pembicaraan sulit
dimengerti
Gejal dan Tanda Minor
Subyektif Obyektif
- Curiga berlebihan
- Merasa sulit - Waspada berlebihan
berkosentrasi - Bicara berlebihan
- Merasa khawatir - Sikap menentang atau bermusuhan
- Wajah ttegang
- Pola tidur beruubah
- Tida mampu mengambil
Kondisi Klinis Terkait: keputusan
-Schizofrenia - Flight of idea
-Gannguan sistim limbic
-Gangguan ganglia basalis
- Produktifitas menurun
-Tumor otak - Tidak mampu merawat diri
-Depresi - Menarik diri
Pohon Masalah & Diagnosa Kep.

KKV

PPP: Waham ---- CP

HDR

D/ KEP tunggal dan ganda ?


Perencanaan Keperawatan
D.Keperawatan Ganda
KKV b.d WAHAM -----
TUM : Klien dpt melakukan komunikasi
verbal.
TUK:
1. Bina hubungan saling percaya
2. Identifikasi kemampuan yang dimiliki
3. Mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi
4. Berhubungan dengan realistis
5. Dukungan keluarga untuk atasi waham
 Menggunakan obat dengan benar
TUK :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya.

1.1. BHSP
1.2. Jangan membantah & men
dukung waham
1.3. Yakinkan klien berada dlm
keadaan aman & terlindng
1.4. Observasi apakh waham
klien mengganggu aktifitas
sehari-hari dan perawatan diri.
2. Klien dpt mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki.

2.1. Beri pujian pd penampilan


& kemampuan klien yg realistis
2.2. Diskusikan dg klien kemampuan yang dimiliki pada
waktu lalu dan saat ini yang realistis
2.3. tanyakan apa yg biasa dilakkan (kaitkan dengan
aktifitas sehari-hari kmd anjurkan u/ lakukan saat ini
2.4. Jika klien selalu bicara tentang wahamnya,
dengarkan sampai kebtuhan waham tidak ada. Perawat
perlu memperlihatkan bahwa klien penting.
3. Klien dpt mengidentifikasi kebutuhan yang tidak
terpenuhi.

3.1. Observasi kebutuhan klien


sehari-hari
3.2. Diskusikan kebutuhan klien
yg tdk terpenuhi baik sela
ma di rumah maupun di RS
( Rasa takut, ansietas, marah ).
3.3. Hubungkan kebutuhan yang tidak terpenuhi
dg munculnya waham.
3.4. Tingkatkan aktifitas yang dapat memenuhi
kebutuhan klien (buat jadual)
3.5. Atur sesuai jadual agar pasien
tidak punya waktu untuk gunakan wahamnya.
4. Klien dapat berhubungan dengan realistis.

4.1. Berbicara dengan klien dlm konteks realistis


(diri,orang lain, tempat, waktu)
4.2. Sertakan klien dalam TAK: OR.
4.3. Berikan pujian pada tiap kegiatan tambah
yang dilakukan klien.
5. Klien dapat dukungan keluarga
untuk mengatasi wahamnya.

5.1. Diskusikan dengan keluarga tentang:


gejala waham, cara merawat, lingkungan
keluarga, follow up dan obat.
5.2. Anjurkan keluarga untuk laksa
nakan no 5.1 dngan bantuan perawat
6. Klien dapat gunakan obat dengan benar

6.1. Diskusikan dengan klien


tentang obat, dosis, frekwensi, manfaat,
efek samping, akibat penghentian obat.
6.2. Diskusikan perasaan klien
setelah minum obat
6.3. Berikan obat dengan prinsip yg benar
Perencanaan Keperawatan D.
Keperawatan Tunggal  susun
berdasrkan SP Waham

Anda mungkin juga menyukai