Anda di halaman 1dari 12

Keperawatan Bencana pada Masa

Rekontruksi

KELOMPOK 4
Pengertian bencana

menurut BNPB, 2008


 Bencana ialah peristiwa yang mengancam nyawa dan

menganggu kehidupan masyarakat disebabkan oleh


faktor alam atau faktor non alam. Manusia juga salah
satu penyeab faktor terjadinya bencana hingga banyak
yang menjadi korban jiwa, adapun selain manusia
kerusakan lingkungan juga termasuk hingga kerugian
harta benda, dan dampak psikologis Penyelanggaraan
bencana terdapat serangkaian penetapan kebijakan yang
berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan
bencana, tanggap darurat, pemulihan darurat,
rehabilitasi, danrekonstruksi.
 Rekonstruksi menurut BNBP, 2010 ialah Serangkaian kegiatan
untuk mengembalikan situasi seperti sebelum terjadinya bencana,
termasuk pembangunan infrastruktur, menghidupkan akses sumber-
sumber ekonomi, perbaikan lingkungan, pemberdayaan masyarakat;
Berorientasi pada pembangunan – tujuan : mengurangi dampak
bencana, dan di lain sisi memberikan manfaat secara ekonomis pada
masyarakat
 Rencana Rekonstruksi adalah dokumen yang akan digunakan
sebagai acuan bagi penyelenggaraan program rekonstruksi pasca-
bencana, yang memuat informasi gambaran umum daerah pasca
bencana meliputi antara lain informasi kependudukan, sosial,
budaya,ekonomi, sarana dan prasarana sebelum terjadi bencana,
gambaran kejadian dan dampak bencana beserta semua informasi
tentang kerusakan yang diakibatkannya, informasi mengenai sumber
daya, kebijakan dan strategi rekonstruksi, program dan kegiatan,
jadwal implementasi, rencana anggaran, mekanisme/prosedur
kelembagaan pelaksanaan.
kebijakan rekontruksi

Adapun beberapa kebijakan yang mendasari


Penyelenggaraan Rekonstruksi BNPB, 2008
sebagaiberikut:
 Penanggulangan bencana merupakan tanggungjawab
bersama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah
danMasyarakat.
 Pemeritah berkewajiban untuk menyiapan program
dan alokasi anggaran untuk rekonstruksi pascabencana.
 Pemerintah memberikan fasilitasi dan pendampingan
bantuan dana yang dimanfaatkan berdasarkan kearifan
lokal.
Srategi Rekonstruksi

Adapun beberapa strategi rekonstruksi menurut


BNPB, 2008 :
 Melibatkan partisipasi masyarakat sebesar mungkin, baik
masyarakat yang terkena bencana maupun masyarakat secara
umum, melalui proses memberdayakan masyarakat dalam
berbagai kegiatan penyelenggaraan rekonstruksi dan dengan
menciptakan situasi kondusif bagi peran serta masyarakat yang
sebesar-besarnya dalam kegiatan rekonstruksi, melalui
mekanisme pelibatan yangsederhana.
 Memanfaatkan kearifan lokal berdasarkan pada kondisi aktual
di lapangan, melalui program yang mengacu kepada kebijakan
pemerintah dengan memperhatikan kondisi sosial dan budaya
masyarakat.
Sasaran Rekonstruksi

Menurut BNPB, 2008 bahwa sasaran yang ingin dicapai ialah tercapainya
pemulihan semua aspek kehidupan masyarakat, sehingga segala kegiatan
perekonomian, sosial dan budaya masyarakat dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik, hukum dan ketertiban dapat ditegakkan
kembali, dan peran masyarakat sipil dalam segala aspek kehidupan
bermasyarakat dapat berfungsi dengan baik, melalui pemenuhan semua
kebutuhan masyarakat dalam berbagai segi, mulai dari prasarana, sarana,
sistem kelembagaan dan semua layanan publik yang diperlukan untuk
menjalankan roda kehidupan dengan aman dan nyaman.
Sasaran penyelenggaraan rekonstruksi adalah:
1. Tumbuh berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan
ketertiban, dan bangkitnya peran dan partisipasi masyarakat sipil dalam segala aspek kehidupan
bermasyarakat di wilayah pascabencana.
2. Tercapainya kehidupan masyarakat pasca-bencana yang lebih baik dan lebih aman dari sebelum
terjadinya bencana, yang mampu menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan kondisi dan situasi
baru pasca-bencana.
Fase – Fase Bencana

Menurut Dodon, 2013 ada beberapa macam pra


bencana ialah fase heroic merupakan fase awal
terjadinya bencana, banyak korban bencana tinggal di
pengungsian-pengungsian karena kehilangan tempat
tinggal ataupun tempat tinggalnya termasuk daerah
rawan bencana sehingga tidak dapat ditinggali dalam
waktu tertentu.
fase disillusionment yang dicirikan dengan banyak
masalah terjadi karena para korban mulai
ditinggalkan dan dikurangi perhatiannya oleh
berbagai pihak pemberi bantuan
Fase pasca Bencana

Pengertian dan batasan yang digunakan dalam pedoman ini


adalah pengertian dan batasan sebagaimana yang tertuang
dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana dan Peraturan Pemerintah
Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana pasca bencana.
Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua
aspekpelayanan publik atau masyarakat sampai tingkat yang
memadai pada wilayah pasca bencana dengan sasaran
utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar
semua aspekpemerintahan dan kehidupan masyarakat pada
wilayah pascabencana.
Peran Perawat terhadap bencana

Pelayanan keperawatan tidak hanya terbatas diberikan pada


instansi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit saja. Tetapi,
pelayanan keperawatan tersebut juga sangat dibutuhkan dalm
situasi bencana. Perawat tidak hanya dituntut memiliki
pengetahuan dan kemampuan dasar. Praktek keperawatan saja,
Lebih dari itu, kemampuan tanggap bencana juga sangat di
butuhkan saat keadaan darurat. ada beberapa tindakan penting
yang bisa dilakukan oleh perawat dalam situasi tanggap bencana
1. Pengobatan dan pemulihan kesehatan fidik
2. Pemberian Bantuan
3. Pemulihan kesehatan Mental
4. Pemberdayaan Masyarakat
Adapun peran perawat dalam managemen siaga bencana
adalah sebagai berikut:
1. Peran perawat dalam fase pre-impect
• Perawat mengikuti pendidikan dan pelatihan bagi tenaga
kesehatan dalam penanggulangan ancaman bencana
• Perawat ikut terlibat dalam berbagai dinas pemerintahan, organisasi
lingkungan, palang merah nasional, maupun lembaga-lembaga
pemasyarakatan dalam memberikan penyuluhan dan simulasi
persiapan menghadapi ancamanbencan.
2. Peran perawat dalam fase impact
 Bertindakcepat
 Don’t promise. Perawat seharusnya tidak menjanjikan apapun
dengan pasti dengan maksud memberikan harapan yang besar pada
korban yangselamat.
 Berkonsentrasi penuh pada apa yangdilakukan

 Kordinasi dan menciptakankepemimpinan


3. Peran perawat dalam fase postimpact
• Bencana tentu memberikan bekas khusus bagi
keadaan fisik, fisikologi korban
• Tim kesehatan bersama masyarakat dan profesi lain
yang terkait bekerja sama dengan unsure lintas
sektor menangani masalah kesehatan masyarakat
paska gawat darurat serta mempercepat fase
pemulihan ( recovery) menuju keadaan sehat
danaman.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai