Anda di halaman 1dari 11

HUKUM KEKAYAAN

INTELEKTUAL

Dr. NAHROWI S.H.,M.H


~PATEN~
PENGERTIAN PATEN
Paten adalah bagian dari Hak Kekayaan Intelektual, yang
dalam kerangka ini termasuk dalam kategori hak kekayaan
perindustrian (Industrial Property Right). Mengenai pengertian
dari paten menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2016, ialah
: “Paten ialah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada
Inventor atas hasil Invensinya di bidang teknologi, yang untuk
selama waktu tertentu melaksanakan sendiri Invensinya tersebut
atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk
melaksanakannya”.
REFORMASI UU PATEN DI
INDONESIA

UU No.6 Tahun UU No.13 Tahun


1989 1997

UU No.13 tahun UU No.14 Tahun


2014 2001

UU No. 13
Tahun 2016
JENIS-JENIS PATEN
Terdapat 2 jenis paten yaitu paten biasa dan paten sederhana.
• Paten Biasa adalah paten yang melalui penelitian atau pengembangan yang
mendalam dengan lebih dari satu klaim.
• Paten Sederhana adalah paten yang tidak membutuhkan penelitian atau
pengembangan yang mendalam dan hanya memuat satu klaim.

Namun masih ada jenis-jenis paten yang lain saat ini, antara lain :
• Paten yang Berdiri Sendiri (Independent Patent)
• Paten yang Terkait dengan Paten Lainnya (Dependent Patent)
• Paten Tambahan (Patent of Addition) atau Paten Perbaikan (Patent of
Improvement)
• Paten Impor (Patent of Importation), Paten Konfirmasi atau Paten
Revalidasi (Patent of Revalidation)
SUBJEK DAN OBJEK PATEN
Subjek paten yaitu : “Inventor adalah seorang yang secara sendiri atau
beberapa orang yang secara bersama-sama melaksanakan ide yang
dituangkan ke dalam kegiatan yang menghasilkan Invensi”
Mengenai subjek paten, menyebutkan :
• Yang berhak memperoleh paten adalah inventor atau yang menerima
lebih lanjut hak inventor yang bersangkutan
• Jika suatu invensi dihasilkan oleh beberapa orang secara bersamasama,
hak atas invensi tersebut dimiliki secara bersama-sama oleh para inventor
yang bersangkutan
Paten mempunyai objek terhadap temuaan atau invensi (uitvinding)
atau juga disebut dengan invention dalam bidang teknologi yang secara
praktis dapat digunakan dalam bidang perindustrian. Objek paten diatur
dalam Strasbuorg tanggal 24 Maret 1971 (Strasbourg Agreement)
HAK-HAK YANG DITERIMA
Mengenai Hak pemegang paten disebutkan dalam Pasal 19 Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 2016 Pemegang paten memiliki hak khusus
untuk melaksanakan secara perusahaan atas patennya baik secara sendiri
maupun dengan memberikan persetujuan kepada orang lain, Pemegang
paten memiliki hak ekslusif untuk melaksanakan paten yang dimilikinya
dan melarang pihak lain yang tanpa persetujuannya untuk :
 Paten produk : membuat, menggunakan, memjual, mengimpor produk
yang diberi paten.
 Paten proses : menggunakan proses produksiyang diberi paten untuk
membuat barang dan tindakan lainnya.
Untuk pengelolaan kelangsungan berlakunya paten dan pencatatan
lisensi, pemegang paten atau penerima lisensi suatu paten wajib membayar
biaya tahunan.
KEWAJIBAN PEMEGANG PATEN
Mengenai kewajiban pemegang paten disebutkan dalam Pasal
20 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2016, pemegang paten
wajib membuat produk atau menggunakan proses yang diberi
paten di Indonesia. Dengan kewajiban ini, berarti setiap
pemegang paten diharuskan untuk melaksanakan patennya yang
diberi di Indonesia melalui pembuatan produk atau menggunakan
proses yang dipatenkan tersebut, dengan harapan dapat
menunjang adanya alih teknologi, penyerapan investasi, dan
penyediaan lapangan kerja
TATA CARA PENDAFTARAN PATEN
 Paten diberikan berdasarkan atas permohonan dan setiap
permohonannya dapat diajukan untuk invensi atau beberapa invensi
yang merupakan satu kesatuan invensi.
 Permohonan paten dapat diajukan oleh pemohon secara tertulis pada
direktorat jendral HKI departemen hukum dan HAM RI dalam bahasa
indonesia.
 Permohonan yang diterima di direktorat jendral HKI harus memenuhi
syarat minimum, prmohonan tersebut harus dilampiri folmulir
pendaftaran yang telah di isi, deskripsi berbahasa indonesia ataupun
bahasa inggris dan bukti pembayaran biaya permohonan paten.
 Permohonan yang telah memenuhi persyaratan minimum tersebut
diterima oleh direktorat jendral HKI dan pada saat yang sama
ditetapkan sebagai tanggal penerimaan.
 Permohonan yang telah memperoleh tanggal penerimaan
selanjutnya diperiksa secara administrasi dan permohonan
paten harus memuat :
Folmulir yang telah di isi dengan jelas
Surat kuasa khusus jika diwakilkan
Surat pengalihan hak jika diajukan oleh pihak lain bukan inventor
Deskripsi permohonan paten
Bukti pembayaran biaya permohonan paten sederhana (Rp.575.000)
Bukti pembayaran biaya permohonan paten sederhana (Rp.125.000) dan
permohonan substantif paten sederhana (Rp.350.000)
Tambahan biaya klaim
 Seluruh pernyataan administrasi paten tersebut harus sudah
terpenuhi selama 3 bulan terhitung sejak tanggal penerimaan.
 Pengumuman paten dilakukan untuk permohonan yang telah
memenuhi persyaratan administrasi paten setelah 18 bulan
sejak tanggal penerimaan.
BERAKHIRNYA PATEN
Suatu paten dapat berakhir apabila :
1. Selama tiga tahun berturut-turut pemegang paten tidak membayar
tahunan, maka paten dinyatakan batal demi hukum terhitung sejak
tanggal yang menjadi akhir batas waktu kewajiban pembayaran untuk
tahun yang ketiga tersebut.
2. Tidak dipenuhinya kewajiban pembayaran biaya tahunan untuk tahun
ke delapan belas dan tahun-tahun berikutnya, maka paten dianggap
berakhir pada akhir batas waktu kewajiban pembayaran biaya tahunan
untuk tahun yang ke delapan belas tersebut.
Nabila Chusna F. Nabilla
11170480000025 11170480000027
Aulia Munadiah
11170480000048

Marfuah Sulaeman
11170480000003

Anis Fadilla A. Noneng Rahayu


11170480000009 11170480000035

KELOMPOK 3
PRODI ILMU HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA –
HUKUM BISNIS 7A

Anda mungkin juga menyukai