Latihan 1- hal 13

1 Dalam hal penyelenggaraan pemerintahan , sering kita mendengar istilah kata

responsibilitas dan akuntabilitas. Kedua kata tersebut mempunyai arti dan makna
yang berbeda . Apa yang mebedakan antara keduanya ditinjau dari
pengertiannya? Dan berikan pendapat anda yang terkait konsep responsibilitas
dan akuntabilitas tersebut
Pengertian Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab
atas diri sendiri dan memiliki arti lain sebagai adanya kewajiban moral
dalam menyelesaikan tugas yang dipercayakan kepada seseorang.
Misalnya seorang guru yang menjalankan tupoksinya yaitu merencanakan
pembelajaran, melaksanakan KBM, mengevaluasi dan melakukan
bimbingan.

Akuntabilitas adalah “penanggung gugat” atau yang bertanggung jawab

atas diri sendiri dan orang lain baik institusi maupun kelompok yang telah
diamanahkan kepadanya. Misalnya kepala puskesmas yang harus
bertanggung jawab atas tugasnya dan memastikan puskesmas tersebut
berjalan dengan sesuai prosedur.
2. Akuntabilitas publik terdiri dari 2 macam yaitu akuntabilitas
vertikal dan akuntabilitas horizontal
Ada studi kasus bahwa pertanggung jawaban unit-unit kerja
( dinas ) kepada pemerintah daerah, kemudian pemerintah
daerah kepada pemerintah pusat dan pemerintah pusat kepada
MPR.
Termasuk akuntabilitas vertikal karna pertanggung jawabannya
kepada otoritas yang lebih tinggi dari unit kerja (dinas) kepada
PEMDA kemudian PEMDA ke PEMERINTAH PUSAT. Dan
PEMERINTAH PUSAT ke DPR
3. Dalam hal pelayanan publik, masih sering dijumpai keluhan masyarakat
terhadap kinerja pelayan publik. Masyarakat merasakan kinerja yang lambat ,
berbelit-belit, maupun tidak efisien ketika berhadapan dengan pelayan publik
ataupun birokrasi . Pada hal sejatinya sebagai abdi negara , birokrasi publik
harus memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
Menurut anda seberapa penting nilai-nilai akuntabilitas publik jika dikaitakan
fenomena tersebut ? Jelaskan !

Nilai – nilai akuntabilitas publik sangat penting dalam hal pelayanan public
karena akuntabilitas public merupakan salah satu bentuk kewajiban yang harus
dilakukan oleh pelayanan publik atau birokrasi public sebagai bentuk
pertanggung jawaban terhadap masyarakat. Sehingga dengan menjalankan
kewajiban dengan baik akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
kinerja pelayanan publik. Sebagai dasar dalam UU No. 5 tahun 2014 tentang
ASN sebagai pelaksana kebijakan publik pelayanan publik dan perekat
pemersatu bangsa.