Anda di halaman 1dari 3

PJK - HIPERTENSI

Variabel Serangan Jantung Sig. OR 95 % CI


Tidak Ya Lower Upper
Count Row N % Count Row N %

Hipertensi Tidak 376 97,2% 11 2,8% 0,088 2,621 0,868 7,917

  Ya 91 91,9% 2 8,1 %

Dari tabel diketahui bahwa, diperoleh nilai sig < 0,05 yaitu 0,088 yang menyatakan
bahwa H0 di tolak. Hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan
antara PJK dengan hipertensi. Responden yang memiliki riwayat hipertensi,
memiliki 2,621 kali lipat lebih beresiko terkena penyaki jantung coroner
dibandingkan dengan responden yang tidak memiliki riwayat hipertensi. Hal ini
sejalan dengan penelitian (Amisi, Nelwan, & Kolibu, 2016) yang menunjukkan
adanya hubungan antara hipertensi dengan kejadian PJK dimana responden yang
menderita hipertensi lebih berisiko 2,6 kali menderita PJK dari pada yang tidak
menderita hipertensi. Sehingga hipertensi merupakan faktor resiko penyakit
jantung coroner.
PJK – AKTIVITAS BERAT
Variabel Serangan Jantung Sig. OR 95 % CI
  Tidak Ya Lower Upper
Count Row N % Count Row N %

Frekuensi 0-4 364 96% 15 4,0% 0,532 1,333 0,541 3,283


Aktivias Berat
5-9 87 97,2% 2 2,2%
10-14 16 88,9% 2 11,1%

Dari tabel dapat diketahui bahwa hasil sig > 0,05 yaitu 0,532. Hal ini menunjukkan bahwa
H0 diterima yaitu tidak ada hubungan antara serangan jantung dengan frekuensi aktifitas
berat. Sehingga OR tidak dapat didefinisikan. Namun penelitian ini tidak selaras dengan
penelitian (Setyaji, Prabandari, & Gunawan, 2018) yang menyatakan bahwa aktifitas fisik
memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian PJK di Indonesia (p=0,00). Penelitian
terserbut menyatakan pada kelompok orang yang tidak melakukan aktivitas fisik berat atau
melakukan aktivitas fisik berat tetapi kurang dari 80 menit disetiap minggunya memiliki
resiko terkena penyaki jantung coroner dibandingkan mereka yang jauh lebih aktif dalam
beraktivitas. Dari penelitian ini, tidak ada hubungan antara frekuensi aktivitas berat dengan
penyakit PJK. Namun, aktivitas berat menjadi faktor protektif terhadap PJK.
Daftar Pustaka
• Amisi, W. G., Nelwan, J. E., & Kolibu, F. K. (2016).
HUBUNGAN ANTARA HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN
PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PASIEN YANG
BEROBAT DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Prof. Dr. R.D.
KANDOU MANADO. Jurnal Kesehatan Masyarakat.
• Setyaji, D. Y., Prabandari, Y. S., & Gunawan, I. M. (2018).
Aktivitas fisik dengan Penyakit Jantung Koroner di
Indonesia. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 115-121.

Anda mungkin juga menyukai