Anda di halaman 1dari 20

ANTIMIKROBA–ANALGETIK

UNTUK INFEKSI ODONTOGENIK


Departemen Ilmu Kesehatan Gigi dan Mulut
FKUP/RSUP Dr. Hasan Sadikin
Indikasi Pemberian Antimikroba di Bidang
Kedokteran Gigi
• Terdapat tanda-tanda infeksi
• Oral hygiene buruk
• Pasien usia lanjut
• Malnutrisi
• Luka tindakan luas
• Pasca tindakan odontektomi atau insisi
• Sterilitas alat dan ruang tindakan diragukan
• Immunocompromised (HIV ,TB)
• Pasien penderita underlying diseases seperti DM,
Endokaditis,Leukemia.
• Fokus infeksi
Prinsip Pemilihan Antimikroba
• Identifikasi bakteri penyebab
• Determinasi sensitivitas individu terhadap antibiotik
• Spesifik (spektrum sempit), sediaaan, dosis yang adekuat,
interval dan lama pemberian yang tepat (minimal 5 hari)
• Toksisitas minimal
• Utamakan penggunaan antibiotik bakterisidal
• Tidak ada riwayat alergi & toksisitas
• Gunakan antibiotik yang terbukti efektif (drug of choice)
• Harga sesuai kemampuan pasien
• Kepatuhan pasien
• Keadaan umum pasien ( sedang hamil atau minum obat
lain)
• Hindari terapi kombinasi
Mekanisme Kerja Antimikroba
Klasifikasi Antimikroba
Bakteriostatik Bakteriosidal
Karakteristik 1. Menghambat sintesis 1. Menghambat
protein  mengganggu pembentukan diding sel
pertumbuhan bakteri  membunuh bakteri
2. Untuk eradikasi bakteri secara langsung
membutuhkan sistem 2. Untuk eradikasi bakteri
imun tidak membutuhkan
sistem imun
3. Membutuhkan dosis <<<
4. Onset cepat, durasi lama
5. Resisten <<
6. Toksik <<

Contoh 1. Tetrasiklin 1. Penicilin : amoxicilin,


2. Eritromisin ampicilin
3. Klaritomisin 2. Sefalosporin
4. Klindamisin 3. Aminoglycoside
5. Azitromisin 4. Metronidazole
5. Ciprofloxasin
Panduan Pemilihan Antimikroba
Panduan Pemilihan Antimikroba
Penggunaan Amoksisilin Eritromisin Klindamisin Metronidazol Sefalosporin

Pilihan utama  x x x X

Alergi x   x x
amoksisilin

Aerob    x 

Anaerob  x   

Kehamilan    x 

Gastritis  x  x x

Metabolisme di
hati
x    x

Metabolisme di  x x x 
ginjal
Antibiotik Sediaan Dosis Dewasa Dosis Anak Lama kerja (j)
Amoksisilin 250 mg Kapsul 1-2 gr 25-50 mg 1.7
500 mg Kapsul (3 x 1) /kgBB/hari
125 mg/5ml
250 mg/5ml
Ampisilin 250 mg Kapsul 4x1 100 mg 1.3
500 mg Kapsul /kgBB/hari
125 mg/5ml
250 mg/5ml

Vankomisin 250 mg Kapsul 4x1 40 - 50 mg 5.6


500 mg Kapsul /kgBB/hari IV

Metronidazol 500 mg Kapsul 3x1 30-40 mg 8.5


125 mg/5ml /kgBB/hari

Ciprofloksasin 500 mg Kapsul 2x1 KI 4.1


750 mg Kapsul

Cefadroxil 500 mg Kapsul 25 - 50 mg 1.5


125 mg/5ml 2x1 /kgBB/hari
250 mg/5ml

Cefalexin 500 mg Kapsul 4x1 25 - 50 mg 0.7


125 mg/5ml sampai 100 mg
250 mg/5ml /kgBB/hari
Antibiotik Sediaan Dosis Dewasa Dosis Anak Lama kerja
obat
T1/2(j)
Tetrasiklin 500 mg Kapsul 4x1 6 – 12 mg 1.1
250 mg Kapsul /kgBB/hari
KI (< 12thn)

Doxycycline 100 mg Kapsul 2x1 5 mg 1.85


/kgBB/hari
KI (< 12thn)

Eritromisin 250 mg Kapsul 4x1 30-50 mg 1.6


500 mg Kapsul /kgBB/hari
200mg/5ml

Klaritromisin 250 mg Kapsul 2x1 7.5 - 15 mg 3-4


500 mg Kapsul /kgBB/hari
125 mg/5ml

Klindamisin 150 mg Kapsul 4x1 10 – 20 mg 2.4


300 mg Kapsul /kgBB/hari
600 mg Kapsul
75 mg/5mL

Azitromisin 250 mg Kapsul 1x1 5 – 10 mg 68


500 mg Kapsul /kgBB/hari
200 mg/5ml
Pemilihan Antimikroba
Masa Kehamilan dan Menyusui
• Kategori A: Studi pada wanita menunjukkan tidak adanya risiko
terhadap janin di trimester pertama kehamilan.
• Kategori B: Studi pada hewan percobaan sedang reproduksi tidak
menunjukkan adanya gangguan pada fetus dalam trimester
pertama tidak ada studi pada wanita hamil.
• Kategori C: Studi pada hewan percobaan menunjukkan gangguan
teratogenik/embrio tetap pada wanita hamil tidak ada penelitian.
Hanya digunakan bila benefit-risk ratio menguntungkan.
• Kategori D: Jelas ada gangguan pada janin manusia. Hanya
dapat digunakan pada keadaan untuk menyelamatkan nyawa
penderita.
• Kategori X: Studi pada hewan percobaan maupun manusia
menunjukkan adanya gangguan pada janin. Obat ini merupakan
kontra-indikasi untuk dipakai pada kehamilan.
Kegagalan Kerja Antimikroba
• Adanya infeksi sekunder
• Timbul resistensi
• Adanya interaksi obat
• Dosis tidak adekuat
• Salah identifikasi penyebab
• Tidak dilakukan drainase
• Kepatuhan pasien kurang
• Adanya jaringan nekrotik
Indikasi Kultur
 Perkembangan infeksi cepat
 Luka infeksi pasca pembedahan
 Pasca terapi antibiotik 3 hari tanpa perbaikan
 Infeksi rekuren
 Infeksi pada pasien immunocompromise
 Osteomielitis
 Suspek aktinomikosis
Penyebab Resistensi Antimikroba

• Mutasi kuman
• Berganti-ganti antimikroba tanpa resep dokter
• Kepatuhan pasien kurang
• Dosis tidak tepat / kurang dan waktu pemberian
terlalu singkat
• Penggunaan antimikroba jangka panjang tanpa kultur
Pemakaian Analgetik
Jenis Analgetik
Analgetik Sediaan Dosis Dewasa Dosis Anak Untuk
Kehamilan
Aspirin 500 mg 3x1 250 - 500 mg C-D (Trim.3)
Tablet (3 x 1)
Ibuprofen 200 – 400 mg 4x1 4-10 mg C-D (Trim.3)
Tablet/ kapsul /kgBB/kali
Susp 100mg/5ml
Asam 250 - 500 3-4x1 KI , 14 tahun C-D (Trim.3)
Mefenamat Tablet/kapsul 250 mg
25 – 50 mg 6 tahun
Diklofenak Tablet salut 2-3 x 1 2-3 C-D (Trim.3)
mg/kgBB/kali

Parasetamol Tablet 500 mg 3-4 x 1 10 – 15 B


Sir 120/5ml mg/KgBB/kali
125 / 250mg/5ml

500 mg
Metampiron Tablet/kapsul 4x1 KaIi D
Perhitungan Dosis Antibiotika untuk Anak
JENIS ANTIBIOTIKA: AMOXILLIN
 
BB pasien anak =10 kg ; dosis amoxillin 25-50 mg/KgBB
Dosis yang dibutuhkan per hari :
10 x (25-50) = 250 – 500 mg/hari dalam 3 x pemberian
= 80 – 165 mg/x pemberian ( dibulatkan)
Sediaan: 125mg/5ml 1 cth = 5ml
untuk 5 hari  3 x 5ml( 1 cth) x 5 hari =75 ml
1 flacon = 60 ml
 R/ Amoxicillin syr 125mg/5ml flc 60ml No. II
S 3 dd 1cth po pc (dihabiskan)
___________________________________
Perhitungan Dosis Analgetik untuk Anak

JENIS ANALGETIK: PARASETAMOL


 
BB pasien anak =10 kg ,dosis Parasetamol : 10-15
mg/kg BB/kali pemberian
Dosis yang dibutuhan perkali minum : 10 x(10-15) =100-
150 mg
Sediaan: 120 mg,125mg,250 mg/5ml 1 cth
=5ml
 R/ Parasetamol syr 125 mg/5ml flc 60ml No I
S 3 dd 1 cth po prn (bila sakit / bila panas > 37oC)
Penulisan Resep
Penulisan resep harus lengkap :
• Inscriptio : nama dokter, alamat, SIP, kota, tanggal, R/
• Prescriptio : nama obat, bentuk obat, jumlah obat, cara
pembuatan (jika berupa racikan), dll
• Signatura : cara pemakaian, jumlah obat, waktu minum
• Pro : nama pasien, umur, BB (terutama anak2), alamat
(kalau obat mengandung narkotika)
• Subscriptio : paraf atau tanda tangan dokter
• Tulisan harus jelas atau mudah di baca
Daftar Pustaka
• Caviglia I, techera A, Garcia G, Antimicrobial therapies for
odontogenic infections in children and adolescents.
Literature review and clinical recomendations: J Oral Res
2014, 3(1):50-56
• Bascones Martinez A et Al, Consensus statement on
antimicrobial treatment of odontogenic bacterial infection.
Avances En Odontoestomatologia Vol 21:2005
• MIMS drug information system, www.mims.com/indonesia
• Topzian, Goldberg, Hupp : Oral and Maxillofacial Infection,
4th Ed, 2002.

Anda mungkin juga menyukai