Anda di halaman 1dari 14

Masalah Pemberian Minum

A. Bayi Yang Semula Minum Baik Menjadi Tidak


Mau Minum
1. Bayi Bingung Puting
Bingung puting (nipple confusion) adalah suatu keadaan yang
terjadi karena bayi mendapat susu formula dalam botol berganti-
ganti dengan menyusu pada ibu.Ini karena mekanisme menyusu
pada ibu berbeda dengan mekanisme menyusu pada botol.

 Tanda-tanda bayi bingung putting :


1. Bayi menghisap puting seperti menghisap dot
2. Menghisap secara terputus-putus dan sebentar-sebentar
3. Bayi menolak menyusui
Bagaimana Menghindari Bayi Bingung Putting,,???

1. Jangan mudah mengganti ASI dengan susu Formula tanpa indikasi (medis) yang
kuat

2.Kalau terpaksa harus memberikan susu formula berikan sendok atau pipet dan
bahkan cangkir,jangan sekali-sekali menggunakan botol dan dot atau bahkan memberi
kempeng (Suradi,2004)
B. Bayi Malas Minum Sejak Lahir
Berikut adalah sejumlah hal yang membuat bayi menolak menyusu :
1. Mulut bayi tidak menempel dengan baik pada payudara/ putting susu
kurang masuk kemulutnya.
2. Ketika bayi menderita pilek dan hidungnya tersumbat,maka akan
membuatnya sulit bernapas ketika menyusu
3. Apabila bayi merasakan sakit seperti sariawan,gusi merasa gatal
karena gigi mau tumbuh,atau infeksi pada telinga
4. Bayi sedang tumbuh gigi yang biasanya diiringi dengan rasa tidak
nyaman
5. Perhatian bayi mudah teralihkan karena suara bising atau faktor-
faktor lainnya ketika ia sedang menyusu
6. Ketika bayi hanya menyusu pada jam-jam tertentu dan tidak
menyesuaikan dengan keinginan bayi,makamia akan frustasi dan
akan menolak menyusu
7. Aliran ASI yang terlalu deras bisa membuat bayi tersedak.Jika terjadi
secara berulang,akibatnya bayi akan menolak menyusu.
“ Masalah Dalam Pemberian ASI “

1. Puting Susu Nyeri

2. Putting Susu Lecet

3. Payudara Bengkak
C. Berat Bayi Tidak Naik
 Penanganan
1. Periksa penyebab berat tidak naik sebelumnya
2. Bila tidak ditemukan penyebab pasti,lakukan tindakan meningkatkan
jumlah ASI yang di terima bayi
3. Bila kenaikan berat masih < 20 gr tiap hari :
 Sesudah menyusu,ibu memerah ASI dan diberikan kepada bayi
 Bila tidak dapat memerah,beri bayi 10 ml pengganti ASI,gunakan gelas
atau sendok.
 PASI tidak harus diberikan kecuali jika yakin,tersedia selama,mudah
diperoleh,dapat digunakan secara aman,serta dapat dipersiapkan sesuai
petunjuk.
4. Pemberian PASI dilanjutkan hingga kenaikan berat bayi minimal 20 gr / hari
selama 3 hari berturut-turut,kemudian kurangkan PASI sampai 5 ml setiap
kali minum selama 2 hari.
5. Setelah PASI diberikan,monitor kenaikan berat badan bayi selama 3 hari
berikutnya.
D. Memberi Minum Bayi Kecil ( BBLR )
 Penanganan

1. Terangkan bahwa ASI adalah minuman terbaik


2. Yakinkan ibu bahwa menyusui dengan ASI akan lebih mudah bila bayi
sudah lebih besar
3. Hendaknya ibu mengikuti prinsip umum menyusui ASI
4. Bila bayi tidak menghisap dengan baik untuk menerima sejumlah ASI
yang cukup,anjurkan ibu untuk memberikan ASI peras dengan
menggunakan alternatif cara pemberian minum dengan cangkir,sendok,
atau pipa lambung.
5. Bila suplai ASI cukup ( bayi minum 6x atau lebih dalam 24 jam) tetapi
berat bayi tidak naik dengan adekuat ( kurang dari 60 gr selama 3
hari ),ibu hendaknya memeras ASI dalam 2 cangkir yang berbeda.
Hendaknya ibu memberikan pertama kali pada bayinya ASI peras dalam
cangkir ke dua yang mengandung lebih kaya lemak,kemudian baru ASI
yang ada di dallam cangkir pertama bila bayi masih memerlukan.
E. Memberi Minum Bayi Kembar
 Penanganan

1. Yakinkan ASI nya cukup untuk kedua bayinya


2. Bila bayinya kecil,terangkan kepada ibu bahwa akan memerlukan
waktu cukup lamauntuk memulai menyusui ASI dengan mantap
3. Hendaknya ibu mengikuti prinsip umum menyusui,sebagai tambahan
ibu harus :
 Mulai menyusui salah satu bayinya pada saat payudara sudah siap
untuk dua bayi
 Yakin bahwa bayi yang lebih lemah mendapat ASI cukup
 Beri ASI peras dengan menggunakan salah satu cara alternatif
pemberian minum,sesudah selesai menyusu bila diperlukan
 Secara bergantian menggilir payudara setiap kali menyusui
F. Memberi Minum Bayi Sumbing
 Cara menyusui yang dianjurkan :
1. Posisi bayi duduk
2. Putting dan areola di pegang selagi menyusui,hal ini
sangat membantu bayi untuk mendapatkan cukup ASI
3. Ibu jari ibu dapat di pakai sebagai penyumbat celah pada
bibir bayi
4. Bila bayi mempunyai sumbing pada bibir dan langit-langit
( Labiopalatokizis ),ASI dikeluarkan dengan cara manual
atau pompa,kemudian diberikan dengan sendok /
pipet,atau botol dengan dot yang panjang sehingga ASI
dapat masuk dengan sempurna.Dengan cara ini bayi dapat
belajar menghisap dan menelan ASI,menyesuaikan
dengan irama pernafasannya ( Suradi,2004 )
G. Bayi Sakit Dan Memerlukan Perawatan
Bayi yang mencret memerlukan cairan yang cukup untuk rehidrasi dan
mungkin memerlukan tatalaksana khusus sesuai dengan keadaan
anak.Telah terbukti bahwa ASI dapat diterima dengan baik oleh anak
yang muntah dan mencret .ASI mempunyai manfaat untuk anak dengan
diare karena :

 ASI dapat digunakan untuk mengganti cairan yang hilang


 ASI mengandung zat-zat gizi yang berguna untuk memenuhi
kecukupan zat gizi selama diare yang dengan sendirinya diperlukan
untuk pertumbuhan
 ASI mengandung zat kekebalan terhadap kuman penyebab diare
 ASI mengandung zat yang bermanfaat untuk pertumbuhan sel,selaput
lendir usus yang biasannya rusak akibat diare
H. Kebutuhan Cairan / ASI
Pada Bayi

 Usia 3 hari: Kebutuhan ASI untuk bayi usia 3 hari mulai


bertambah menjadi 22-27 ml ASI sekali minum atau setara dengan
satu gelas air dalam satu hari. Ukuran lambungnya pun bertambah
menjadi seukuran buah anggur sedang.
 Usia 3 hari: Kebutuhan ASI untuk bayi usia 3 hari mulai
bertambah menjadi 22-27 ml ASI sekali minum atau setara dengan
satu gelas air dalam satu hari. Ukuran lambungnya pun bertambah
menjadi seukuran buah anggur sedang.
 Usia 1 minggu: Memasuki usia seminggu, bayi bisa minum ASI
sebanyak 45-60 ml dalam satu kali menyusu. Jika ditotal, ia bisa
menghabiskan hingga 400-600 ml ASI atau sekitar satu setengah
hingga dua setengah gelas air sehari. Hal ini disebabkan bayi
mengalami lonjakan pertumbuhan yang pertama.
Lanjutan
Usia 1 bulan: Saat bayi berusia 1 bulan, ia bisa minum sebanyak
80- 150 ml dalam sekali menyusu. Sesi menyusu pun menjadi
bertambah antara 8 hingga 12 kali sehari. Bisa juga dihitung
berdasarkan waktu, yaitu setiap 1,5 jam sampai 3 jam setiap
sesinya. Bayi juga sudah dapat menyusu dengan baik sehingga
membuatnya dan sang ibu lebih nyaman. Di usia ini ibu bekerja
sudah mulai bisa berlatih untuk memerah ASI.

Usia 6 bulan: Bayi di usia 6 bulan sudah mulai bisa diberikan


makanan pendamping ASI. Namun, teksturnya harus yang lembut
seperti pisang yang dihaluskan. MPASI sendiri diberikan setelah bayi
menyusu. Kebutuhan ASI buat Si Kecil pun bertambah menjadi 720-
840 ml per hari.

Usia 7-9 bulan: Dalam usia menuju 12 bulan, kebutuhan ASI bayi


terus meningkat. Pemberian ASI pun dilakukan 4-6 kali sehari
dengan takaran ASI sebanyak 900-960 ml.
 Usia 10-12 bulan: Saat memasuki usia 1 tahun, kebutuhan ASI
bayi justru menurun menjadi sekitar 550 ml per hari. Hal ini
disebabkan bayi yang sudah bisa mengonsumsi makanan padat
seperti yang dimakan anggota keluarga lainnya. Semakin
bervariasi bahan makanan yang Anda berikan, maka kebutuhan
gizinya akan semakin terpenuhi.

 Usia 12-24 bulan: Semakin besar, bayi tidak lagi membutuhkan


ASI terlalu banyak. Paling tidak hanya sekitar 100-150 ml dalam
satu hari. Penyebabnya tentu karena makanan yang diberikan
sudah berbentuk lebih padat dibandingkan satu tahun
sebelumnya. Pemberiannya pun bisa dilakukan antara 3-5 kali sesi
menyusu.
Kelompok 4

Amelia Papia
Augrecya.R.Tohis
Aureola Wurangian
Christin Asumbak
Dian Adi Mula
Dorkim.S.Salobe
Elpira.M.Pianseet
Sheren.C.Budikase

Anda mungkin juga menyukai