“ta onta” berarti yang berada, “logos” berarti ilmu pengetahuan atau ajaran. Dengan demikian ontologi adalah ilmu pengetahuan atau ajaran tentang yang berada. Ontologi dapat diartikan juga ilmu yang mempelajari tentang hakikat sesuatu yang berwujud (yang ada) berdasarkan pada logika semata. Term ontologi pertama kali diperkenalkan oleh RUDOLF GOCLENIUS pada tahun 1636 M untuk menamai teori tentang hakikat yang bersifat metafisis. Dalam perkembangannya Christian wolff (1679- 1757) membagi metafisika menjadi dua yaitu metafisika umum dan metafisika khusus. Metafisika umum sering diistilahkan dengan ontologi. Hakikat ontologi ilmu
Objek ilmu atau keilmuan itu adalah dunia empirik,
dunia yang dapat dijangkau panca indra. Dengan kata lain objek ilmu merupakan pengalaman indrawi. Ontologi sebagai cabang filsafat yang membicarakan tentang hakikat benda untuk memberikan jawaban atas pertanyaan "apa". Ontologi merupakan salah satu kajian kefilsafatan yang paling kuno dan berasal dari Yunani. Studi tersebut membahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret. Tokoh Yunani yang memiliki pandangan yang bersifat ontologis dikenal seperti Thales, Plato, dan Aristoteles. Aspek ontologi dari ilmu pengetahuan tertentu hendaknya diuraikan antara lain secara:
a. Metodis, yaitu menggunakan cara ilmiah.
b. Sistematis, yaitu saling berkaitan satu sama lain secara teratur dalam suatu ketidaksesuaian. c. Koheren, yaitu unsur-unsurnya tidak boleh mengandung uraian yang bertentangan. d. Rasional, yaitu harus berdasar pada kaidah berpikir yang benar atau logis. e. Komprehensif,yaitu melihat objek tidak dari satu sisi atau sudut pandang, melainkan secara multidimensional atau secara keseluruhan (holistik). f. Radikal, yaitu diuraikan sampai akar persoalannya atau esensinya g. Universal, yaitu muatan kebenarannya sampai tingkat umum yang berlaku di mana saja. Batas-batas penjelajahan Ilmu
Secara ontologi, ilmu membatasi masalah yang
dikajinya hanya pada masalah yang terdapat pada ruang jangkauan pengalaman manusia. Paradigma Ontologi
Argumen ontologis Ini pertama kali dilontarkan oleh
plato dengan teori idealnya. Menurut Plato tiap-tiap yang ada di alam nyata Ini mesti ada ideanya. ide yang dimaksud oleh plato adalah definisi atau konsep universal dari tiap sesuatu. Argumen ontologis kedua diajukan oleh St. Augustine. Menurut Augustine manusia mengetahui dari pengalaman hidupnya, bahwa dalam alam ini ada kebenaran. Menurutnya akal manusia mengetahui bahwa di atasnya masih ada sesuatu kebenaran tetap (kebenaran yang tidak berubah-ubah),dan itulah yang menjadi sumber dan cahaya bagi akal dalam usahanya mengetahui apa yang benar. Kebenaran mutlak Inilah oleh Augustine disebut Tuhan.