Anda di halaman 1dari 11

Nama Kelompok 4

1. Dafa Laswar Ulhaq (0129)


2. Vira Nuraini (0155)
3. Wida Oktavia A (0153)
4. Ratna Puspitasari (0089)
Pengertian ontologi

Ontologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu


“ta onta” berarti yang berada, “logos” berarti ilmu
pengetahuan atau ajaran.
Dengan demikian ontologi adalah ilmu
pengetahuan atau ajaran tentang yang berada.
Ontologi dapat diartikan juga ilmu yang
mempelajari tentang hakikat sesuatu yang berwujud
(yang ada) berdasarkan pada logika semata.
Term ontologi pertama kali diperkenalkan oleh
RUDOLF GOCLENIUS pada tahun 1636 M untuk
menamai teori tentang hakikat yang bersifat
metafisis.
Dalam perkembangannya Christian wolff (1679-
1757) membagi metafisika menjadi dua yaitu
metafisika umum dan metafisika khusus. Metafisika
umum sering diistilahkan dengan ontologi.
Hakikat ontologi ilmu

Objek ilmu atau keilmuan itu adalah dunia empirik,


dunia yang dapat dijangkau panca indra. Dengan kata
lain objek ilmu merupakan pengalaman indrawi.
Ontologi sebagai cabang filsafat yang membicarakan
tentang hakikat benda untuk memberikan jawaban
atas pertanyaan "apa".
Ontologi merupakan salah satu kajian kefilsafatan
yang paling kuno dan berasal dari Yunani. Studi
tersebut membahas keberadaan sesuatu yang
bersifat konkret. Tokoh Yunani yang memiliki
pandangan yang bersifat ontologis dikenal seperti
Thales, Plato, dan Aristoteles.
Aspek ontologi dari ilmu pengetahuan
tertentu hendaknya diuraikan antara lain
secara:

a. Metodis, yaitu menggunakan cara ilmiah.


b. Sistematis, yaitu saling berkaitan satu sama lain
secara teratur dalam suatu ketidaksesuaian.
c. Koheren, yaitu unsur-unsurnya tidak boleh
mengandung uraian yang bertentangan.
d. Rasional, yaitu harus berdasar pada kaidah berpikir
yang benar atau logis.
e. Komprehensif,yaitu melihat objek tidak dari satu sisi
atau sudut pandang, melainkan secara
multidimensional atau secara keseluruhan (holistik).
f. Radikal, yaitu diuraikan sampai akar persoalannya
atau esensinya
g. Universal, yaitu muatan kebenarannya sampai
tingkat umum yang berlaku di mana saja.
Batas-batas penjelajahan Ilmu

Secara ontologi, ilmu membatasi masalah yang


dikajinya hanya pada masalah yang terdapat pada
ruang jangkauan pengalaman manusia.
Paradigma Ontologi

Argumen ontologis Ini pertama kali dilontarkan oleh


plato dengan teori idealnya. Menurut Plato tiap-tiap
yang ada di alam nyata Ini mesti ada ideanya. ide
yang dimaksud oleh plato adalah definisi atau konsep
universal dari tiap sesuatu.
Argumen ontologis kedua diajukan oleh St. Augustine.
Menurut Augustine manusia mengetahui dari
pengalaman hidupnya, bahwa dalam alam ini ada
kebenaran. Menurutnya akal manusia mengetahui
bahwa di atasnya masih ada sesuatu kebenaran tetap
(kebenaran yang tidak berubah-ubah),dan itulah yang
menjadi sumber dan cahaya bagi akal dalam usahanya
mengetahui apa yang benar. Kebenaran mutlak Inilah
oleh Augustine disebut Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai