Anda di halaman 1dari 89

MATERI GENETIK

Slide Title
I. Kromosom

• Istilah kromosom pertama kali dikemukakan oleh


W.Waldeyer pada tahun 1888. Di dalam inti sel,
terdapat kompleks DNA dan protein yang membentuk
struktur benang-benang halus dan mudah diwarnai
dengan warna tertentu yang disebut kromatin, benang
benang kromatin tersebut memendek dan menebal
membentuk struktur padat yang disebut kromosom.
Kromosom berdasarkan fungsi
a. Kromosom tubuh (autosom = A)
Kromosom yang mengendalikan sifat-sifat tubuh, seperti
warna mata, warna kulit, tinggi badan, dan lain-lain.
Jumlah autosom sebagian besar organisme adalah sama.
b. Kromosom seks (gonosom)
Kromosom yang menentukan jenis kelamin. Contohnya
X dan Y, kromosom X berbentuk lurus, sedangkan
kromosom Y berbentuk bengkok pada ujungnya
Kariotipe kromosom pada manusia: autosom (nomor 1-22) gonosom (XX atau XY)
Kariotipe
• Kromosom dalam suatu spesies memiliki pola
tampilan tertentu yang disebut kariotipe. Kariotipe
kromosom suatu spesies berbeda dengan spesies
lainnya.

• Kromosom didalam sel tubuh suatu individu


berpasang-pasangan.
Kromosom Homolog
• Kromosom yang membentuk pasangan mempunyai
panjang, posisi sentromer, dan pola pewarnaan yang
sama, disebut kromosom homolog.
• Namun, pasangan kromosom homolog satu dan
lainnya memiliki bentuk, ukuran, dan komposisi yang
berbeda - beda
Jumlah Kromosom Sel Pada Manusia

Laki-Laki
22 autosom Perempuan
ditambah gonosom
X dan Y 22+ XX.
(22 AA + XY)

Jadi jumlah kromosom sel pada setiap sel


tubuh manusia berjumlah 46
• Pada sel tubuh Mammalia betina, terdapat gonosom
XX. Namun pada saat perkembangan embrionik salah
satu kromosom X hampir tidak aktif sama sekali dan
mengalami pemadatan yang disebut Barr Body.
• Akibatnya adalah sel Mammalia betina dan jantan
memiliki dosis gen efektif yang sama dengan lokus
yang terletak pada kromosom X. Pada sel kelamin,
inti selnya mengandung kromosom yang tidak
berpasangan (haploid = n).
Ovum manusia Spermatozoid mempunyai
mempunyai 22 22 autosom ditambah
autosom ditambah gonosom X atau Y (22 A +
gonosom X (22A + X) X atau 22 A + Y)

Jadi jumlah kromosom pada setiap sel kelamin manusia


hanya 23 atau separuh dari jumlah kromosom sel tubuh
A. Struktur Kromosom
Untuk memudahkan pengamatan struktur
kromosom, biasanya digunakan kromosom yang
berasal dari kelenjar air ludah lalat buah.
Kromosom tersebut digunakan karena berukuran
jauh lebih besar dari kromosom sel organisme
lainnya sehingga disebut kromosom raksasa.
Dengan proses pewarnaan, kromosom menunjukkan dua
bagian yang berbeda, yaitu sebagai berikut :
• Sentromer, berupa bulatan kecil yang berwarna terang
karena daya serap terhadap zat warna rendah.
• Kromatid, berupa lengan yang berwarna lebih gelap
karena lebih banyak menyerap zar warna.
Sentromer

• Sentromer merupakan bagian kromosom yang


berkontriksi (mengecil) menyerupai bulatan kecil
ditengah-tengah kromosom
• Kinetokor yang merupakan tempat melekatya
benang-benang spindel saat terjadi pembelahan sel.
Kromatid

• Kromatid (lengan) merupakan badan kromosom


yang mengandung filamen tipis kromomena
• Kromomena terdiri atas bagian-bagian yang
bergranula besar dan kecil. Granula- granula tersebut
terlihat seperti manik-manik yang merupakan
akumulasi dari materi kromatin
• Granula besar disebut kromomer sedangkan yang
kecil disebut kromiol. Kromomer disebut juga lokus
• Lokus menyimpan materi genetik berupa protein
histon dan DNA
• Pada bagian ujung kromosom, terdapat telomer yang
berfungsi untuk menghalangi agar tidak terjadi
pelekatan antarkromosom dan menjaga agar DNA di
dalamnya tidak mudah terurai.
• DNA di dalam kromomer berbentuk untaian pita heliks
ganda yang berpilin ke kanan. DNA berfungsi sebagai
penentu sifat sifat genetik suatu organisme. Untaian
DNA membentuk pintalan pada protein histon menjadi
nukleosom yang merupakan unit dasar kromosom.
Nukleosom tersusun padat dan terpilin membentuk
lipatan solenoid.
B. Bentuk dan Ukuran Kromosom
Panjang kromosom kurang lebih 0,5 µm dengan diameter
0,2-20 µm. Pada umumnya kromosom tumbuhan lebih
besar dibandingkan hewan. Kromosom mempunyai
jumlah sentromer yang bervariasi. Berdasarkan jumlah
sentromernya, bentuk kromosom bisa dibedakan menjadi
4 macam, yaitu :
1. Asentrik : kromosom yang tidak memiliki sentromer
2. Monosentrik : kromosom yang memiliki 1 sentromer
3. Disentrik : kromosom yang memiliki 2 sentromer
4. Polisentrik : kromosom yang memiliki banyak
sentromer
Berdasarkan letak sentromernya, bentuk kromosom
dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :
1. Metasentrik : memiliki sentromer ditengah-tengah
kromatid
2. Submetasentrik : sentromer tidak terletak tepat
ditengah-tengah kromatid
3. Akrosentrik : sentromer terletak dibagian ujung dan
tengah kromatid
4. Telosentrik : sentromer terletak di bagian ujung
kromatid
C. Jumlah Kromosom

• Jumlah kromosom antar organisme berbeda-beda dan


tidak dipengaruhi oleh derajat tingkatan
kesempurnaan suatu organisme ataupun ukuran
tubuhnya.
Nama
Jumlah Nama Organisme Jumlah
Organisme

Manusia 46 Kapas 52

Simpanse 48 Tembakau 48

Kuda 64 Tomat 24

Sapi 60 Kacang Kapri 14

Kucing 38 Kentang 48

Anjing 78 Gandum 42

Kelinci 44 Nanas 150

Ayam 78 Lobak 18

Katak 26 Jagung 20

Ikan Mas 94 Beras 24

Hydar 32 Kol 12
GEN
• Menurut W. Johansen, gen merupakan unit terkecil
dari materi genetik yang mengendalikan sifat
hereditas suatu organisme.
• Gen terdiri dari protein dan asam nukleat (DNA dan
RNA), berukuran antara 4 – 8 mikron.
• Sel tubuh manusia mengandung 26.000 – 40.000 gen
yang tersimpan dalam 46 kromosom.
• Kromosom mengandung informasi genetik yang
menentukan sifat individu.
• Substansi tersebut terdiri atas terdiri atas DNA dan RNA.
• DNA dan RNA membawa informasi genetik yang berupa
basa-basa nitrogen.
• Segmen DNA tertentu akan mengkode sifat-sifat tertentu,
yang disebut gen.
• Gen berfungsi mengatur proses metabolisme dan
menyampaikan informasi genetik dari satu generasi ke
generasi berikutnya.
• Secara kimiawi, gen merupakan sepenggal DNA yang memiliki urutan
basa tertentu dan berfungsi mengkode pembuatan satu macam
polipeptida.

• Gen terdiri atas DNA yang terpintal oleh protein Histon. Pada
kromosom, dan tersimpan dalam lokus – lokus (kromomer ) pada
kromonema.

• Setiap gen menempati lokus tertentu pada kromosom nomor tertentu


sehingga dapat dilakukan suatu pemetaan untuk mengetahui letak gen-
gen dengan sifat tertentu yang dikehendaki.
• Sepasang kromosom homolog memiliki lokus dan gen yang
bersesuaian ( co : lokus sama – sama berisi gen warna kulit )
Ilustrasi pemetaan gen pada kromosom
• Fungsi Gen
– Menyampaikan informasi genetik kepada generasi
berikutnya
– Sebagai penentu sifat yang diturunkan
– Mengatur perkembangan dan metabolisme
• Sifat-sifat Gen
– Mengandung informasi genetik
– Tiap gen mengandung tugas dan fungsi berbeda
– Pada waktu pembelahan mitosis dan meiosis, dapat
mengadakan duplikasi
– Ditentukan oleh susunan kombinasi basa nitrogen
ALEL
• Alel adalah pasangan gen yang terletak pada
kromosom homolog yang menunjukkan sifat
alternatif sesamanya. Istilah alel dikenalkan oleh W.
Bateson dan E.R. Saunders (1902).
• Alel dapat didefinisikan sebagai versi alternatif gen
yang menunjukan adanya suatu variasi.
• Gen yang se-alel (mewakili satu jenis sifat yang
sama) pada pasangan kromosom homolog, akan
ditulis dengan dua huruf yang sama.
• Pasangan gen / alel dari kromosom homolog dapat
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu homozigot
dominan, heterozigot, dan homozigot resesif.
• Pasangan gen dalam kromosom homolog suatu
individu disebut Genotipe
• Jika karakter kedua alel tersebut berbeda, keadaan
tersebut diberi nama heterozigot (alel yang berbeda
untuk sebuah gen).
• Gen dominan dilambangkan huruf kapital ( A, B, C )
• Gen resesif dilambangkan dengan huruf kecil ( a, b,
c)
• Ekspresi gen dominan akan mempengaruhi fenotipe
dan menutupi ekspresi gen resesif
• Fenotipe adalah penampakan sifat – sifat
ALEL
GEN AKTIF dan GEN PASIF
• Setiap sel tubuh suatu individu mengandung gen-gen
yang sama karena berasal dari satu zigot . Misal gen
yang terdapat pada kulit sama dengan gen yang
terdapat pada usus.
• Namun, gen tersebut aktif di suatu organ tubuh dan
pasif di organ tubuh lainnya.
• Ex : gen penumbuh rambut aktif di sel-sel kulit
namun pasif di sel dan organ lain.
• Keaktifan gen dipengaruhi : 1. Keberadaan Gen
2. Jenis Kelamin
3. Umur
A. DNA (Deoxyribonucleic acid)
• Ditemukan pertama kali oleh Friedrich Miescher
(1869) saat menyelidiki susunan kimiawi nukleus.
• Berdasarkan penelitian Oswald Avery, Colin
MacLeod, Macyln McCarty menunjukkan bahwa
DNA membawa informasi genetik.
• DNA merupakan penyusun gen pada kromosom
didalam inti sel.
Struktur DNA
•  Francis Crick dan James Watson mengemukakan
DNA berbentuk untai panjang haliks ganda berpilin
ke arah kanan. DNA merupakan polimer yang terdiri
atas nukleotida – nukleotida. Setiap nukleotida terdiri
atas :
• 1.  Gula 5 karbon (2-deoksiribosa)
• 2.  Gugus fosfat ( PO4 - )
• 3. Basa nitrogen, terdiri atas :
• Golongan Purin ( Guanin dan Adenin )
• Golongan Pirimidin (Timin dan SItosin )
Gula Deoksiribosa
Gugus Fosfat
Basa Nitrogen
• Namun, ada nukleotida yang tidak memiliki gugus
fosfat. Nukleotida ini disebut dioksiribonukleosida
(nukleosida).
• Fosfat pada suatu nukleotida akan membentuk ikatan
fosfodiester dengan gula di nukleotida berikutnya.
• Ikatan inilah yang disebut ibu tangga atau tulang
belakang gula fosfat.
• Basa nitrogen purin membentuk ikatan hidrogen atau
anak tangga dengan basa nitrogen pirimidin dari
nukleotida lainnya.
• Erwin Chargaff mengemukakan basa nitrogen DNA
pada sejumlah organisme memiliki rasio yang
berbeda. Namun, ada suatu keteraturan :
• Jumlah Timin = Jumlah Adenin
• Jumlah Sitosin = Jumlah Guanin
• Polinukleotida yang terbentuk memiliki arah, yang
sebenarnya dikenal dengan polaritas, yaitu dari 5 ke 3
atau dari atas ke bawah. Nukleutida-nukleutida
penyusun polinukleutida yang berurutan satu sama
lain dihubungkan oleh ikatan fosfodiester.
• Ikatan fosfodiester menghubungkan atom C nomor 3′
dengan atom C nomor 5′ pada gula deoksiribosa.
• Atom C nomor 3′ di salah satu ujung untai polinukleutida
tidak lagi memiliki ikatan fosfodiester, tetapi mengikat
gugus OH sehingga ujung 3′ disebut ujung OH. sedangakn
di ujung lainnya, yaitu atom C nomor 5′ akan mengikat
gugus fosfat, sehingga ujung 5′ disebut ujung P.
• arah antiparalel kedua ujung dilihat dari arah ujung 3′ dan
ujung 5′. Jika untai yang satu memiliki arah dari ujung 5′ ke
3′, maka untai yang lain (untai komplementernya) memiliki
arah dari ujung 3′ ke 5′.
B. REPLIKASI DNA
• Replikasi DNA adalah proses penggandaan DNA
untuk memperbanyak diri yang terjadi pada fase
sintesis saat interfase menjelang sel akan membelah.
• Tujuan replikasi agar sel anakan memiliki DNA yang
identik dengan sel induk.
• Kesalahan dalam proses replikasi dapat
mengakibatkan perubahan sifat pada sel anakan.
1. Model Replikasi DNA
a. Model konservatif
Kedua polinukleotida lama menjadi cetakan untuk heliks ganda
DNA baru. Sehingga DNA baru tidak memiliki polinukleotida lama.
b. Model semikonservatif
Kedua polinukleotida berpisah, masing – masing membentuk
untaian ganda DNA baru. DNA baru mengandung 1 polinukleotida
lama.
c. Model dispersif
Kedua polinukleotida tersebar menjadi cetakan untuk polinukleotida
baru. Hal ini menyebabkan masing – masing polinukleotida
mempunyai polinukleotida lama dan baru.
Percobaan Meselson-Stahl
• Meselson dan Stahl menggunakan bakteri Escherichia
coli dalam medium yang mengandung isotop nitrogen
berat 15N, kemudian memindahkan ke medium isotop
nitrogen ringan 14N. Hasil ekstraksi DNA bakteri adalah
DNA hibrid (15N - 14N). Hal ini mematahkan teori
konservatif. Lalu DNA disentrifugasi untuk kedua
kalinya, didapatkan DNA ringan dan DNA hibrid. Hal
ini mematahkan teori dispersif.
• Teori yang diyakini : Teori semikonservatif
2. Mekanisme Replikase DNA
• Replikasi DNA terjadi di nukleus.
• Sumber energi dari nukleosida trifosfat.
• Enzim yang mengkatalis replikasi DNA :
1. Helikase : Memutuskan ikatan hidrogen
2. RNA primase : Menggabungkan nukleotida – nukleotida RNA
agar dapat membentuk primer ( kelas lain asam nukleat)
3. DNA Polimerase : Menggabungkan nukleotida menjadi polimer
DNA yang panjang.
4. DNA Ligase : menyambungkan fragmen – fragmen DNA yang
baru terbentuk sehingga menjadi untaian DNA yang lengkap
Mekanisme Replikasi DNA
1. Helikase : Membuka heliks ganda induk
2. Protein pengikat untai tunggal : Menstabilkan DNA induk
yang terbuka
3. Untai utama disintesis secara terus menerus pada arah 5’-
>3’ oleh DNA polimerase. Pembentukan untai utama
dimulai dari satu primer RNA yang disintesis oleh enzim
primase. Primer RNA bukanlah DNA. Tapi potongan
pendek RNA. DNA polimerase menggantikan nukleotida
primer RNA dengan DNA
4. Untuk memanjangkan untai baru DNA yang lain,
DNA polimerase harus bekerja di sepanjang cetakan
yang jauh dari cabang replikasi. Untai DNA yang
disintesis pada arah ini disebut lagging strand ( untai
lamban ). Lagging strand disintesis secara tidak
kontinu. Enzim primase menyintesis primer – primer
RNA pendek kemudian diperpanjang oleh DNA
polimerase membentuk fragmen Okazaki.
5. Setelah primer RNA diganti menjadi DNA oleh DNA
polimerase yang lainnya, DNA ligase menggabungkan
fragmen Okazaki ke untai yang sedang tumbuh.
IV. RNA

RNA (ribonucleic acid) adalah makromolekul


polinukleotida yang berbentuk untai tunggal. RNA
berperan dalam sintesis protein. RNA memiliki untai
polimer yang lebih pendek dari pada DNA karena
dibentuk melalui transkripsi fragmen-fragmen DNA.
Keberadaan RNA di dalam sel tidak tetap karena RNA
mudah terurai dan harus diproduksi kembali.
• Komponen penyusun RNA, yaitu sebagai berikut.

a. Gula ribosa berkarbon 5


b. Gugus fosfat
c. Bisa nitrogen, terdiri atas dua jenis:
1.purin, ada dua macam : guarin (G) dan adenin
(A)
2.pirimidin, ada dua macam : urasil (U) dan
sitosin (S atau C = cytosine)
A. Jenis RNA
RNA dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu mRNA
(messenger RNA), rRNA (ribosomal RNA), dan tRNA
(transfer RNA).
1. mRNA (messenger RNA atau RNAd (RNA duta)
mRNA merupakan untai tunggal yang terdiri atas
ratusan nukleotida. mRNA dibentuk oleh DNA Melalui
proses transkirpsi didalam inti sel. mRNA memiliki urutan
basa nitrogen sesuai dengan pasangan komplementer salah
satu untai DNA (untai sense). mRNA berfungsi membawa
kode genetik (kodon) dari kromosom di dalam inti sel ke
ribosom di dalam sitoplasma sel. Kodon berfungsi
menetukan jenis asam amino yang akan terbentuk.
• Setiap tiga urutan basa nitrogen(triplet) pada mRNA
merupakan satu kodon dan menentukan satu jenis
asam amino. mRNA berumur sangat pendek, hanya
beberapa menit hingga beberapa hari, setelah itu akan
segera terurai. mRNA pada sel eukariotik berumur
lebih panjangdaripada sel prokariotik.
2. tRNA (transfer RNA)
Molekul tRNA ditranskripsi dari cetakan DNA di dalam
nukleus, kemudian diangkat ke sitoplasma. tRNA berfungsi
menerjemahkan kodon menjadi asam amino, dan
membawa asam amino ke ribosom. Untai tunggal ini
melipat membentuk struktur tiga dimensi. tRNA memiliki
ujung tempatperlekatan asam amino dan ujung lain yang
mengandung antikodon. Antikodon adalah triplit basa
nitrogen yang terikat dengan kodon mRNA secara spesifik.
tRNA mempunyai antikodon yang mampu mengenali dua
atau lebih kodon yangberbeda.
3. rRNA (ribosomal RNA)
rRNA terdapat di ribosom. Jumlah rRNA didalam
ribosom sebanyak 60% dari berat total ribosom. Satu sel
mengandung ribuan ribosom sehingga di dalam sel, jumlah
rRNA adalah yang paling banyak dibandingkan dengan
mRNA mauun tRNA. Molekul rRNA ditranskripsi oleh
DNA. rRNA berfungsi sebagai penyelaras (adaptor) yang
bergerak ke satu arah sepanjang mRNA dalam proses
sintesis protein, dan membantu proses sintesis protein.
V. Perbedaan DNA dan RNA
Faktor Pembeda DNA RNA
Fungsi Penentu sifat Sintesis protein
Letak DNA Plastida, Mitokondria, Inti Sitoplasma, Inti sel
sel
Struktur Double helix, panjang, Single helix, pendek
terpilin
Jenis Gula Deoksiribosa Ribosa
Basa Nitrogen Primidin : Timin, sitosin Pirimidin : Urasil, sitosin
Kadar Jumlah Tetap, tidak dipengaruhi Tidak tetap, dipengaruhi
sintesis protein sintesis protein
Keberadaan Permanen Periode pendek karena
mudah terurai
VI. Sintesis Protein dan Pembentukan Sifat

• Sintesis protein adalah proses pembentukan partikel protein


yang melibatkan sintesis RNA dan dipengaruhi oleh DNA
berlangsung didalam inti sel dan ribosom dengan bahan
baku asam amino.
• Jenis asam amino dalam sintesis protein ditentukan oleh
DNA, perbedaan jenis, jumlah, dan susunan asam amino
menentukan jenis protein yang disintesis
• Fenotipe suatu organisme ditentukan oleh aktivitas
fungsional dari suatu enzim.
• Jadi, sintesis protein adalah dasar untuk mempelajari
bagaimana informasi genetik didalam DNA diekspresikan
dalam suatu mahkluk hidup serta menjelaskan bahwa
protein adalah jembatan yang menghubungkan antara
genotipe (faktor pembawa sifat) dengan fenotipe ( sifat yang
tampak)
A.Mekanisme Sintetis Protein
Terdiri dari 2 tahap yaitu transkripsi dan tranlasi.
1. Transkripsi
• Sintetis RNA pada suatu cetakan DNA dengan enzim
RNA polimerase
• Rentangan DNA yang ditranskipsikan menjadi molekul
RNA disebut unit transkripsi.
• Berfungsi untuk menyintesis mRNA , tRNA , dan
rRNA.
• Tetapi hanya urutan basa nitrogen pada mRNA yang
menentukan jenis asam amino penyusun protein yang
disintetis.
Transkripsi terdiri dari tiga tahap, yaitu inisiasi trakskripsi,
elongasi untai RNA, dan terminasi transkripsi.
a. Inisiasi (permulaan) transkripsi
• RNA polimerase menempel pada DNA.
• Promoter menentukan salah satu untai DNA yang
menjadi cetakan
• RNA polimerase mulai membentuk RNA pada titik
awal promoter
b. Elongasi (pemanjangan) untai RNA
• RNA polimerase bergerak di sepanjang DNA cetakan
sehingga heliks ganda DNA terbuka secara berurutan
• RNA mulai terbentuk dan RNA polimerase
menambahkan nukleotida ke ujung 3’ pada RNA yang
sedang tumbuh
• Perakitan nukleotida RNA selalu dari arah 5’ ke 3’
• Basa nitrogen pada RNA yang terbentuk merupakan
komplementer terhadap basa nitrogen untai DNA sense
yang terbuka, kecuali A pada DNA untuk cetakan U pada
RNA
• Basa nitrogen T pada DNA untuk cetakan A pada RNA ,
G pada DNA untuk cetakan C pada RNA, dan C pada
DNA untuk cetakan G pada RNA.
c. Terminasi (pengakhiran) transkripsi
• Proses transkripsi akan berhenti pada saat RNA
polimerase mentranskripsi suatu urutan DNA terminator
• Setelah pembentukan RNA selesai, heliks ganda DNA
menutup kembali dan RNA terlepas dari enzim RNA
polimerase
• Transkripsi terjadi kira-kira 60 nukleotida perdetik dan
menghasilkan pra-mRNA.
• Pra-mRNA disambung dan dimodifikasi menjadi
m-RNA
• m-RNA yang terbentuk kemudian keluar dari inti
sel melalui pori-pori membran inti dan menempel
pada ribosom
2. Translasi
• Translasi adalah sintetis polipeptida dengan
menggunakan informasi genetik yang dikode pada suatu
molekul mRNA
• Dilakukan oleh ribosom dan tRNA
• Translasi membutuhkan energi dari GTP (guanosina 5-
trifosfat)
Translasi terdiri dari 3 tahap, yaitu inisiasi translasi, elongasi
translasi,terminasi translasi
a. Inisiasi Translasi
• Subunit kecil ribosom berikatan dengan molekul mRNA
di ujung 5’
• Translasi selalu dimulai dari kodon inisiasi AUG pada
mRNA yang berfungsi sebagai sinyal “star”
• tRNA insiator yang memiliki antikodon UAC membawa
asam amino metionin (met) dan melekat pada kodon
inisiasi AUG.
b. Elongasi Translasi
• Asam-asam amino ditambahkan satu persatu pada asam
amino pertama
• Siklus ini berlangsung sekitar 1/10 detik dan terus
berulang hingga terbentuk rantai polipeptida yang
lengkap
Elongasi translasi meliputi tiga tahap, yaitu pengenalan
kodon,pembentukan ikatan hidrogen, dan translokasi.
a. Pengenalan kodon
• Kodon mRNA (di tempat A dari ribosom) membentuk
ikatan hidrogen dengan antikodon tRNA yang baru
masuk membawa asam amino
b. Pembentukan ikatan peptida
• Molekul rRNA dari subunit besar berfungsi sebagai
enzim yang mengatalisis pembentukan peptida dengan
menggabungkan polipeptida (dari tempat P) ke asam
amino yang baru datang (di tempat A)
c. Translokasi
• tRNA (di tempat A) yang sudah terikat pada polipeptida
yang sedang tumbuh ditranslokasikan ke tempat P.
• Saat tRNA berpindah tempat,antikodonnya tetap
berikatan dengan hidrogen pada kodon mRNA
• mRNA ikut bergerak dan membawa kodon berikutnya
untuk ditranslasi (di tempat A)
• tRNA kosong yang tadinya berada di tempat P bergerak
ke tempat E, lalu keluar dari ribosom
d. Terminasi translasi
• Elongasi berakhir setelah kodon stop mencapai tempat A
di ribosom.
• Triplet basa nitrogen kodon stop, yaitu UAA, UAG, dan
UGA yang berfungsi sebagai sinyal menghentikan
translasi dan tidak mengkode asam amino.
• Protein faktor pelepas langsung mengikatkan diri pada
kodon stop dan menghidrolisis ikatan antara tRNA
dengan asam amino terakhir pada rantai polipeptida
• Selanjutnya, polipeptida dilepaskan dari ribosom
• Kedua subunit ribosom dan komponen lainnya
terdisosiasi (terpisah-pisah)
Cara membaca kodon
• selalu dimulai dari basa nitrogen ke-1 (ujung 5’), basa
nitrogen ke-2, dan diakhriri basa nitrogen ke-3 (ujung 3’).
Slide Title
Slide Title

Product A Product B
• Feature 1 • Feature 1
• Feature 2 • Feature 2
• Feature 3 • Feature 3

Anda mungkin juga menyukai