Anda di halaman 1dari 14

HIRSCHPRUNG

KELOMPOK 1
PENGERTIAN
Etiologi
1. Genetik
2. Lingkungan
Klasifikasi
1. Penyakit hirschprung segmen pendek
2. Penyakit hirschprung segmen panjang
Manifestasi klinis
1. Masa neonatal : 2. Masa bayi dan anak – anak :
a.Gagal mengeluarkan mekonium dalam a.Konstipasi
48 jam setelah lahir b.Diare berulang
b.Muntah berisi empedu c.Tinja seperti pita dan berbau busuk
c.Enggan minum d.Distenssi abdomen
d.Distensi abdomen e.Adanya masa difecal dapat dipalpasi
f.Gagal tumbuh
g.Biasanya tampak kurang nutrisi dan anemi
Patofisiologi
Segmen aganglionic hampir selalu ada dalam rectum dan bagian proksimal pada usus besar.
Ketidakadaan ini menimbulkan keabnormalan atau tidak adanya gerakan tenaga pendorong ( peristaltik ) dan
tidak adanya evakuasi usus spontan serta spinkter rectum tidak dapat berelaksasi sehingga mencegah
keluarnya feses secara normal yang menyebabkan adanya akumulasi pada usus dan distensi pada saluran
cerna. Peristaltik usus abnormal menyebabkan konstipasi dan akumulasi sisa pencernaan di kolon yang
berakibat timbulnya dilatasi usus sehingga terjadi megakolon dan pasien mengalami distensi abdomen.
Aganglionosis mempengaruhi dilatasi sfingter ani interna menjadi tidak berfungsi lagi, mengakibatkan
pengeluaran feses, gas dan cairan terhambat. Penumpukan sisa pencernaan yang semakin banyak merupakan
media utama berkembangnya bakteri.
Pemeriksaan penunjang
1. Radiologi :
a. Foto polos abdomen
b. Foto barium enema
c. Laboratorium
d. Patologi anatomis (biopsi)
Komplikasi
Menurut corwin (2011:534) apabila Komplikasi yang muncul pasca
distensi tidak diatasi : bedah :
1.Peneumatosis usus 1.Gawat pernafasan (akut)
2.Enterokolitis nekrotiokans 2.Entrokolitis (akut)
3.Abses perikolon 3.Stenosis striktura ani
4.Perforasi
5.Septikemia
Penatalaksanaan
Perawatan :
Medis :
1.Temporari ostomy
1.Membantu orang tua untuk mengetahui adanya kelainan
2.Pembedahan koreksi kongenital pada anak secara dini
2.Membantu perkembangan ikatan antara orang tua dan
anak
3.Mempersiapkan orang tua akan adanya intervensi medis
(pembedahan)
4.Mendampingi orang tua pada perawatan colostomy
setelah rencana pulang ( FKUI, 2009 : 1135 )
ASUHAN
KEPERAWATAN
Pengkajian
1. Anamnesa
2. Pola kebiasaan
3. Pemeriksaan Fisik
Diagnosa
Diagnosa Pre operasi : Diagnosa Post Operasi :

1.Konstipasi berhubungan dengan penurunan mortilitas 1.Kekurangan volume cairan berhubungan dengan
traktus gastrointestinal. asupan cairan kurang

2.Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan 2.Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis
tubuh berhubungan dengan asupan diet kurang.
3.Risiko infeksi
3.Gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan 4.Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang
ketidakadekuatan asupan nutrisi informasi

5.Ansietas berhubungan dengan kekhawatiran tentang


perubahan
No Dx keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional
 

1 Konstipasi berhubungan Setelah di lakukan asuhan 1. Observasi bising usus dan periksa 1. Untuk menyusun rencana
dengan penurunan mortilitas keperawatan selama ... x24 jam adanya distensi abdomen pasien, pantau penanganan yang efektif dalam
traktus gastrointestinal di harapkan masalah konstipasi dan catat frekuensi dan karateristik feses. mencegah konstipasi dan impaksi
dapat teratasi dengan kriteria fekal
hasil : 2. Dorong pasien untuk mengkomsumsi
a.Pasien sudah bisa BAB cairan 2,5L setiap hari, bila tidak ada 2. Untuk meningkatkan terapi
b.Peristaltik usus dalam batas kontraindikasi. pengganti cairan dan hidrasi.
normal 5-15x/menit
3. Berikan laksatif enema atau supositorial
sesuai kondisi pasien 3. Untuk meningkatkan eliminasi feses
  padat atau gas dari saluran
pencernaan dan pantau efektifitasnya
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai