ANALISA PENYEBAB PENERAPAN METODE FULL

OUTFITTING BLOCK SYSTEM (FOBS)KURANG OP

TIMAL PADA TAHAP ON BLOCK

RIZALHIDAYATULLAH
NRP.0217030026
DOSEN
PEMBIMBING:
BACHTIAR, ST., MT.
 LATAR BELAKANG
Metode Full Outfitting Block System (FOBS) adalah salah satu
01 metode pembangunan kapal yang mengacu pada “outfitting
Advance”

Banyak faktor penghambat yang menyebabkan penerapan metode

02 Full Outfitting Block System (FOBS) menjadi kurang optimal

Dibutuhkan perhitungan persentase penyebab pada tiap blok

untuk evaluasi pada penerapan metode Full Outfitting Block
03 System (FOBS)

Melakukan penelitian tentang penyebab penerapan metode Full

04 Outfitting Block System (FOBS) kurang optimal pada tahap on
block
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana cara mengetahui persentase
optimalisasi penerapan metode Full Outfitting
01 Block System (FOBS) ?

Berapa persentase penyebab metode Full

Outfitting Block System (FOBS) kurang
02 optimal pada blok double bottom ?
TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui penerapan metode Full

01 Outfitting Block System (FOBS) yang optimal

Untuk mengetahui persentase penyebab kurang

optimalnya penerapan metode Full Outfitting Block
02 System (FOBS) pada setiap blok
 BATASAN MASALAH
DATA OUTFITTING YANG TIDAK MEMPERHITUNGKAN

1 4
DIGUNAKAN ADALAH. FAKTOR CUACA
OUTFITTING BLOK DOUBLE
BOTTOM

KAPAL YANG DITELITI ADALAH FAKTOR PENYEBAB YANG

2 5
KAPAL YANG SEDANG DITELITI ADALAH
DIBANGUN DISALAH SATU KETERLAMBATAN MATERIAL
GALANGAN DI SURABAYA DAN REVISI GAMBAR

TIDAK MENGHITUNG

3 6
MENGENAI ANGGARAN BIAYA METODE PEMBANGUNAN
KAPAL YANG DITELITI
MENGGUNAKAN METODE FULL
OUTFITTING BLOCK SYSTEM
(FOBS)
 DASAR TEORI
GALANGAN KAPAL
Galangan kapal adalah tempat diperairan yang fungsinya sebagai tempat pembangunan kapal baru
(new building) dan perbaikan kapal (Ship Repair) dan juga pemeliharaan (Maintenance).(Hasbullah,
2016)
PENGERTIAN
KAPAL
Kapal adalah kendaraan besar pengangkut penumpang dan barang dilaut, sungai, dan sebagainya.
Meskipun sama-sama kendaraan air, kapal berbeda dengan perahu ( boat). Kapal juga merupakan alat
transportasi paling efektif dan efisien karena kapasitasnya dari pada kendaran darat dan udara
(Saputra, Mulyanto, & Amirudin, 2017)

METODE
Dalam pembangunan kapal
PEMBANGUNAN ada metode pembangunan yang sedang dikembangkan dari dulu
KAPAL
hingga sekarang untuk mempermudah proses pembangunan kapal yaitu, metode konvensional,
metode HBCM, metode FOBS, dan metode IHOP. (Arief, 2017)
 DASAR TEORI
METODE FOBS
Metode Zone Outfitting Methode (ZOFM) atau Full Outfitting Block System (FOBS) yaitu pembagian
pekerjaan menjadi on unit, on block, dan on board yang secara sistematik berusaha meminimalkan
pekerjaan outfittting on board. (Supomo, 1995)

FAKTOR PENGHAMBAT
METODE
Adapun FOBSyang mempengaruhi bahkan menjadi penghambat penerapan metode FOBS yaitu
faktor-faktor
Keterlambatan material, revisi gambar, dan kualitas sumber daya manusia (Jatmiko & Chrismanto, 2008)

EFEKTIVITAS
Efektivitas adalah hubungan antara output dengan tujuan, semakin besar output yang
mencapai target maka akan semakin efektif organisasi, progres atau kegiatan maupun
proses (Mahmudi, 2005)
 FLOWCHART PENEL
ITIAN
Mulai

Identifikasi Masalah
Studi literature :
Buku
Studi Lapanagan :
Pengambilan Data Jurnal
Wawancara
Tugas Akhir
Internet
Pengolahan Data
Sesuai/Tidak

Analisa

Kesimpulan

SELESAI
KAPAL RUMAH SAKIT
PRINCIPAL PARTICULARS
LENGTH OF ALL (LOA) : 124.00 M
LENGTH BETWEEN PERPENDICULAR (LPP) : 107.45 M
BREADTH : 21.80 M
DEPTH (B.L. TO MAINDECK) : 6.70 M
DRAFT : 5.00 M
SPEED (MAX) : 18.00 Knot
(CRUISING) : 14.00 Knot
OPERATING RANGE : 10.00 nm
MAIN ENGINE AT MCR : 2 x 5400 kW
 BLOCK DIVISION
NAMA
NO KETERANAGN
BLOCK
1 AP After Peak
2 APU After Peak Upper
3 ASF After Stern Frame
4 AS After Shell
5 ASA After Shell (Level) A
6 ATR After Troop
7 ADB After Double Bottom
8 BO Boat Deck Level
9 BR Bridge
10 BU Bulwark
11 DB Double Bottom
12 DH Deck House
13 FMT Fore Mast
14 FBB Fore Bulbous Bow
15 FP Fore Peak
16 FU Funnel
17 NV Navigation
18 RD Rudder Blade
19 RMD Ramp Door
20 SF Stern Frame
NO ZONE TOTAL BLOCK 21 SK Skeg (Fix Rudder)
1 ZONE 1 23 BLOCKS 22 SS Side Shell
2 ZONE 2 28 BLOCKS 23 TR Troop
3 ZONE 3 14 BLOCKS
4 ZONE 4 21 BLOCKS
5 ZONE 5 22 BLOCKS
6 ZONE 6 15 BLOCKS
TOTAL 123 BLOCKS
 ON BOARD DAN ON BLOK
BLOCK DB 1 (P/S) BLOCK DB 2 (P/S)
N ON ON N ON ON
EQUIPMENT EQUIPMENT
O BLOCK BOARD O BLOCK BOARD
1 MANHOLE 8   1 MANHOLE 6  
2 VERTICAL LADDER 8   2 VERTICAL LADDER 8  
3 BOTTOM PLUG 4   3 BOTTOM PLUG 4  
4 TANK MARKING 6   4 TANK MARKING 4  
5 TANDA BATAS TANGKI 6   5 TANDA BATAS TANGKI 10  

6 FO TRANSFER AND OVERFLOW PIPING SYSTEM   16 6 SEAT SEWAGE TREATMENT   2

7 BILGE LINE PIPING SYSTEM   10 7 SOUNDING PIPE SYSTEM   5

8 BILGE LINE PIPING SYSTEM   82
8 WATER BALLAST PIPING SYSTEM 18 6
9 WATER BALLAST PIPING SYSTEM 21  
9 FUEL OIL SERVICE PIPING SYSTEM   2
10 SEAWATER SANITARY PIPING SYSTEM   5
10 SOUNDING PIPE SYSTEM   8
11 PNEUMATIC REMOTE CONTROL VALVE (TGS)   2
11 AIR PIPING SYSTEM   1
12 LEVEL TRANSMITER (TGS)   2
12 LEVEL TRANSMITER (TGS)   2
JUMLAH 53 98
JUMLAH 50 45
PERSENTASE 35.10 64.90
PERSENTASE 52.63 47.37
EFEKTIFITAS 0.585
EFEKTIVITAS 0.88
DEVIASI 0.415
DEVIASI 0.12
 ON BOARD DAN ON BLOK
BLOCK DB 3 BLOCK DB 4
ON ON N ON ON
NO EQUIPMENT EQUIPMENT
BLOCK BOARD O BLOCK BOARD

1 MANHOLE 3   1 MANHOLE 1 1
2 VERTICAL LADDER 2  
2 VERTICAL LADDER 3  
3 BOTTOM PLUG 1  
3 BOTTOM PLUG 1  
4 TANK MARKING 1  
4 TANK MARKING 1  
5 TANDA BATAS TANGKI 3  
5 TANDA BATAS TANGKI 3  
6 SOUNDING PIPE SYSTEM   2
6 SOUNDING PIPE SYSTEM   5
7 BILGE LINE PIPING SYSTEM   4
7 BILGE LINE PIPING SYSTEM   27
8 FIRE MAIN AND WASH PIPING SYSTEM   1
8 WATER BALLAST PIPING SYSTEM 14  
9 COMPRESSED AIR PIPING SYSTEM   1
9 SEAWATER SANITARY PIPING SYSTEM   8 10 SEAWATER SANITARY PIPING SYSTEM   1
JUMLAH 25 40 JUMLAH 8 10
PERSENTASE 38.46 61.54 PERSENTASE 44.44 55.56
EFEKTIFITAS 0.641 EFEKTIFITAS 0.741
DEVIASI 0.359 DEVIASI 0.259
 BLOCK DB 1 (P/S)
BLOCK DB 1 (P/S)
N TEPAT Rumus :
O
EQUIPMENT TERLAMBAT
WAKTU
 
Persentase akibat keterlambatan material =
1 MANHOLE   8 Dimana :
x1= persentase keterlambatan material
2 VERTICAL LADDER   8
x2= persentase revisi gambar kerja
3 BOTTOM PLUG   4 y = Persentase outfitting di install tahap On board
4 TANK MARKING   6
5 TANDA BATAS TANGKI   6 Persentase akibat keterlambatan material =
6 FO TRANSFER AND OVERFLOW PIPING SYSTEM 16  
7 BILGE LINE PIPING SYSTEM 10   = x 47,37 %
8 WATER BALLAST PIPING SYSTEM 24  
= 35,53 %
9 FUEL OIL SERVICE PIPING SYSTEM 2  
10 SOUNDING PIPE SYSTEM 8  
11 AIR PIPING SYSTEM 1  
12 LEVEL TRANSMITER (TGS) 2  
JUMLAH 63 32
PERSENTASE 66.32 33.68
 BLOCK DB 1 (P/S)
BLOCK DB 1 (P/S)
Rumus :
N
EQUIPMENT REVISI
TANPA  
Persentase akibat Revisi gambar =
O REVISI
Dimana :
1 MANHOLE 8   x1= persentase keterlambatan material
2 VERTICAL LADDER   8 x2= persentase revisi gambar kerja
3 BOTTOM PLUG   4 y = Persentase outfitting di install tahap On board
4 TANK MARKING   6
5 TANDA BATAS TANGKI   6 Persentase akibat revisi gambar =
6 FO TRANSFER AND OVERFLOW PIPING SYSTEM   16
= x 47,37 %
7 BILGE LINE PIPING SYSTEM   10
8 WATER BALLAST PIPING SYSTEM   24 = 11,84 %
9 FUEL OIL SERVICE PIPING SYSTEM 2  
10 SOUNDING PIPE SYSTEM 8  
11 AIR PIPING SYSTEM 1  
12 LEVEL TRANSMITER (TGS) 2  
JUMLAH 21 74
PERSENTASE 22.11 77.89
 BLOCK DB 2 (P/S)
BLOCK DB 2 (P/S)
Rumus :
N TEPAT  
Persentase akibat keterlambatan material =
EQUIPMENT TERLAMBAT
O WAKTU Dimana :
1 MANHOLE   6
x1= persentase keterlambatan material
x2= persentase revisi gambar kerja
2 VERTICAL LADDER   8 y = Persentase outfitting di install tahap On board
3 BOTTOM PLUG   4
4 TANK MARKING   4
Persentase akibat keterlambatan material =
5 TANDA BATAS TANGKI   10
6 SEAT SEWAGE TREATMENT 2   = x 64,90 %
7 SOUNDING PIPE SYSTEM 5  
= 54,39 %
8 BILGE LINE PIPING SYSTEM 82  
9 WATER BALLAST PIPING SYSTEM 21  
10 SEAWATER SANITARY PIPING SYSTEM 5  
11 PNEUMATIC REMOTE CONTROL VALVE (TGS) 2  
12 LEVEL TRANSMITER (TGS) 2  
JUMLAH 119 32
PERSENTASE 78.81 21.19
 BLOCK DB 2 (P/S)
BLOCK DB 2 (P/S) Rumus :
N TANPA
 
Persentase akibat revisi gambar =
EQUIPMENT REVISI Dimana :
O REVISI
x1= persentase keterlambatan material
1 MANHOLE 6   x2= persentase revisi gambar kerja
2 VERTICAL LADDER   8 y = Persentase outfitting di install tahap On board
3 BOTTOM PLUG   4
4 TANK MARKING   4 Persentase akibat revisi gambar =
5 TANDA BATAS TANGKI   10
= x 64,90 %
6 SEAT SEWAGE TREATMENT   2
7 SOUNDING PIPE SYSTEM 5   = 10,51 %
8 BILGE LINE PIPING SYSTEM 1 81
9 WATER BALLAST PIPING SYSTEM 2 19
10 SEAWATER SANITARY PIPING SYSTEM 5  
11 PNEUMATIC REMOTE CONTROL VALVE (TGS) 2  
12 LEVEL TRANSMITER (TGS) 2  
JUMLAH 23 128
PERSENTASE 15.23 84.77
 BLOCK DB 3 (C)
BLOCK DB 3 Rumus :
N TEPAT
 
Persentase akibat keterlambatan material =
EQUIPMENT TERLAMBAT Dimana :
O WAKTU
x1= persentase keterlambatan material
1 MANHOLE   3 x2= persentase revisi gambar kerja
2 VERTICAL LADDER   3 y = Persentase outfitting di install tahap On board

3 BOTTOM PLUG   1
Persentase akibat keterlambatan material =
4 TANK MARKING   1
5 TANDA BATAS TANGKI   3 = x 61,54 %
6 SOUNDING PIPE SYSTEM 5  
= 47,47 %
7 BILGE LINE PIPING SYSTEM 27  
8 WATER BALLAST PIPING SYSTEM 14  
9 SEAWATER SANITARY PIPING SYSTEM 8  
JUMLAH 54 11
PERSENTASE 83.08 16.92
 BLOCK DB 3 (C)
Rumus :
BLOCK DB 3  
Persentase akibat revisi gambar =
N TANPA Dimana :
EQUIPMENT REVISI x1= persentase keterlambatan material
O REVISI
x2= persentase revisi gambar kerja
1 MANHOLE 3   y = Persentase outfitting di install tahap On board
2 VERTICAL LADDER   3
3 BOTTOM PLUG   1 Persentase akibat revisi gambar =
4 TANK MARKING   1
= x 61,54 %
5 TANDA BATAS TANGKI   3
=14,07 %
6 SOUNDING PIPE SYSTEM 5  
7 BILGE LINE PIPING SYSTEM   27
8 WATER BALLAST PIPING SYSTEM   14
9 SEAWATER SANITARY PIPING SYSTEM 8  
JUMLAH 16 49
PERSENTASE 24.62 75.38
 BLOCK DB 4 (C)
Rumus :
BLOCK DB 4
 
Persentase akibat keterlambatan material =
N TEPAT
EQUIPMENT TERLAMBAT Dimana :
O WAKTU x1= persentase keterlambatan material
1 MANHOLE   2 x2= persentase revisi gambar kerja
y = Persentase outfitting di install tahap On board
2 VERTICAL LADDER   2
3 BOTTOM PLUG   1
Persentase akibat keterlambatan material =
4 TANK MARKING   1
= x 55,56 %
5 TANDA BATAS TANGKI   3
6 SOUNDING PIPE SYSTEM 2   = 31,25 %
7 BILGE LINE PIPING SYSTEM 4  
8 FIRE MAIN AND WASH PIPING SYSTEM 1  
9 COMPRESSED AIR PIPING SYSTEM 1  
10 SEAWATER SANITARY PIPING SYSTEM 1  
JUMLAH 9 9
PERSENTASE 50.00 50.00
 BLOCK DB 4 (C)
BLOCK DB 4 Rumus :
 
Persentase akibat revisi gambar =
N TANPA
EQUIPMENT REVISI Dimana :
O REVISI x1= persentase keterlambatan material
1 MANHOLE 2   x2= persentase revisi gambar kerja
y = Persentase outfitting di install tahap On board
2 VERTICAL LADDER   2
3 BOTTOM PLUG   1
Persentase akibat revisi gambar =
4 TANK MARKING   1
5 TANDA BATAS TANGKI   3 = x 55,56 %

6 SOUNDING PIPE SYSTEM 2   = 24,31 %

7 BILGE LINE PIPING SYSTEM   4
8 FIRE MAIN AND WASH PIPING SYSTEM 1  
9 COMPRESSED AIR PIPING SYSTEM 1  
10 SEAWATER SANITARY PIPING S`YSTEM 1  
JUMLAH 7 11
PERSENTASE 38.89 61.11
 HASIL RATA-RATA TIAP PENYEBAB
KETERLAMBATAN MATERIAL REVISI GAMBAR
NAMA
KURANGOPTIMAL
BLOK KURANG EFEKTIF KURANG OPTIMAL KURANG EFEKTIF

DB 1 35.53 10.06 11.84 1.94

DB 2 54.39 34.78 10.51 6.72
DB 3 47.47 30.09 14.07 5.09
DB 4 31.25 21.71 24.31 4.19
RATA-RATA 42.16 24.16 15.18 4.49
PENGARUH PENYEBAB TERHADAP OUTFITTING YANG DI INSTALL PADA T
AHAP ON BOARD
35.00

30.00

25.00

Keterlambatan Material
% on board
20.00
(%)
15.00 Linear (Keterlambatan
Material (%))
Revisi Gambar (%)
10.00
Linear (Revisi Gambar
(%))
5.00

0.00
0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00
% Penyebab
PENGARUH EFEKTIVITAS DAN OPTIMALISASI TERHADAP OUTFITTING YAN
G DI INSTALL PADA TAHAP ON BLOCK
0.60
0.50
0.40

% On Block
0.30 Efektivitas
0.20 Linear (Efektivitas )
0.10 Optimalisasi
Linear (Optimalisasi )
0.00
0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1
Optimal & Efektif
 KESIMPULAN
Penerapan metode Full Outfitting Block System (FOBS) pada
1 bagian double bottom kurang efektif dengan rata-rata install outfitting
on block
sebesar 42,65% dan menghasilkan nilai efektivitas penerapan metode
ini sebesar
0,71 <DB
Block 1 yang berarti
1 (P/S) kurang
: akibat efektif. material 35,53 %, Revisi
keterlambatan
gambar 11,84%
2 Block DB 2 (P/S) : akibat keterlambatan material 54,39 %, Revisi
gambar 10,51%
Block DB 3 (C) : akibat keterlambatan material 47,47%, Revisi gambar
14,07%
Block DB 4 (C) : akibat keterlambatan material 31,25%, Revisi gambar
24,31%
 SARAN

1 KETERLAMBATAN MATERIAL
a . Mempertimbangkan waktu pemesanan material dengan waktu instalasi material
b . Memperkirakan anggaran dana untuk pembelian outfitting di awal proses pembangunan
c . Memperkirakan waktu pembuatan material dengan waktu kedatangan dan instalasi

2 REVISI DESAIN
a .Meningkatkan mutu desain dengan teknologi yang lebih canggih
b .meningkatkan sumber daya bagian desain mengenai kondisi lapangan
c .memperkirakan kondisi lapangan sebelum melakukan desain
d .meningkatkan komunikasi atau transfer informasi pada pihak klass, pemilik
kapal, maupun pekerja bengkel
TERIMA KA
SIH