Anda di halaman 1dari 167

LAPORAN ON THE JOB TRAINING

PT. PAL INDONESIA (PERSERO)


Komplek Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut V
Jalan Ujung, Ujung, Semampir 60155
Surabaya, Jawa Timur

EMA VIA ANGGITA (0216030004)


TUBUH PIEREHANTO (0216030022)
RIZAL HIDAYATULLAH (0216030026)

PROGRAM STUDI TEKNIK BANGUNAN KAPAL


JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
SURABAYA
2020
LAPORAN ON THE JOB TRAINING

PT. PAL INDONESIA (PERSERO)

Komplek Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut V

Jalan Ujung, Ujung, Semampir

Surabaya, Jawa Timur

EMA VIA ANGGITA (0216030004)

TUBUH PIEREHANTO (0216030022)

RIZAL HIDAYATULLAH (0216030026)

PROGRAM STUDI TEKNIK BANGUNAN KAPAL

JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

SURABAYA

2020

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Kegiatan On The Job Training Mahasiswa


Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya di
PT PAL INDONESIA (Persero) Surabaya

Dengan ini menyatakan, mahasiswa dengan nama :

1. Awallia Wahyu Syahputri (0216030007)


2. Agus Supriyadi (0216030015)
3. Ahmad Fahruddin (0216030016)

Program Studi D3 Teknik Bangunan Kapal, Jurusan Teknik Bangunan Kapal


telah melaksanakan On the Job Training di PT. PAL INDONESIA ( Persero)
Surabaya selama 3 bulan, mulai tanggal 18 Februari 2019 sampai dengan 24 Mei
2019 dengan alokasi waktu 480 jam.

Surabaya, 24Mei 2019

Mengetahui,

Divisi HCM& Command Media Pembimbing OJT


KadepHuman Capital Development

Drs. POENDJOEL KARJONO EDDY PURWANTO


NIP :105923422 NIP. 103872464

iii
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Kegiatan On The Job Training Mahasiswa


Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya di
PT PAL INDONESIA (Persero) Surabaya

Dengan ini menyatakan, mahasiswa dengan nama :

1. Awallia Wahyu Syahputri (0216030007)


2. Agus Supriyadi (0216030015)
3. Ahmad Fahruddin (0216030016)

Program Studi D3 Teknik Bangunan Kapal, Jurusan Teknik Bangunan Kapal


telah melaksanakan On the Job Training di PT. PAL INDONESIA ( Persero)
Surabaya selama 3 bulan, mulai tanggal 18 Februari 2019 sampai dengan 24 Mei
2019 dengan alokasi waktu 480 jam.

Surabaya, 24 Mei 2019

Mengetahui,

Ketua Program Studi, Koordinator OJT,


Teknik Bangunan Kapal Teknik Bangunan Kapal

Ir. HARIYANTO SOEROSO ,MT Ir. IRMA RUSTINI AJU, MT.


NIP : 195709201987011001 NIP. 197010141995122001

Ketua Jurusan Teknik Bangunan Kapal

RUDDIANTO, ST., MT.


NIP : 196910151995011001

iv
KATA PENGANTAR

Puji Syukur selalu dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan On The Job
Training serta dapat menyusun laporan kegiatan tepat waktu dan tanpa adanya
halangan yang berarti. Laporan On The Job Training ini disusun berdasarkan apa
yang telah kami lakukan pada saat kami On The Job Training di Divisi Harkan PT.
PAL Indonesia (Persero)yang beralamat di Komplek Pangkalan Utama TNI
Angkatan Laut V, Jalan Ujung, Ujung, Semampir, Surabaya, Jawa Timur yang
dilaksanakan mulai tanggal 18 Februari 2019 sampai dengan 24 Mei 2019.
Laporan On The Job Training ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
memenuhi kelulusan Program Studi D3 Teknik Bangunan Kapal, jurusan Teknik
Bangunan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya. Melalui On The Job
Training ternyata memberikan manfaat kepada penulis baik dari segi akademik
maupun untuk pengalaman yang tidak dapat penulis temukan saat berada di bangku
perkuliahan.
Tentunya dalam laporan ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan
maupun kesalahan yang perlu dibenahi. Penulis dengan senang hati menerima saran
dan kritik dari segenap pembaca demi pembenahan dan penyempurnaan Laporan
OnThe Job Training ini. Akhir kata semoga tulisan ini berguna bagi kita semua
khususnya dalamdunia ilmu pengetahuan, perusahaan serta pembaca pada umumnya.

Surabaya, 24Mei 2019

Penyusun

v
UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan nikmat serta hidayah-NYA penyusun dapat menyelesaikan Kerja
Praktek Industri di PT. PAL Indonesia ( Persero) Surabaya selama satu bulan dan
menyusun laporan Kerja Praktek Industri ini sebagai salah satu syarat untuk
menempuh mata kuliah Kerja Praktek Industri untuk menempuh Ujian Akhir pada
Program Studi Teknologi Perancangan dan Kontruksi Kapal Departemen Teknologi
Industri Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro Semarang.
Kami sangat berterima kasih kepada pihak - pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian laporan ini. Rasa terimakasih saya sampaikan dengan hormat
kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kekuatan, kemudahan,
keselamatan, dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan dan
laporan On the Job Training ini.
2. Ibu, bapak dan keluarga yang telah memberikan semangat, dukungan materil
maupun moril, serta doa agar dapat menyelesaikan On the Job Training beserta
laporan kegiatan ini.
3. Kepala Departemen Perencanaan dan Pengendalian bapak Teguh Supriyantoro
yang telah mengizinkan kami melaksanakan On the Job Training di
departemennya.
4. Bapak Eddy Purwanto selaku Pembimbing On the Job Training dari kepala Biro
Engineering di Divisi Harkan Departemen Perencanaan dan Pengendalian atas
semua pengarahannya dalam menjalankan kegiatan ini.
5. Seluruh staff dan pegawai Divisi Harkan yang selalu memberikan segala
ilmunya kepada kami.
6. Segenap rekan-rekan karyawan PT PAL INDONESIA (Persero) yang telah
membantu dan memberi pengarahan terhadap kegiatan On the Job Training.
7. Bapak Ir. Eko Julianto, MSc., MRINA., FRINA., selaku Direktur Politeknik
Perkapalan Negeri Surabaya.
8. Bapak Ruddianto, ST., MT., MRINA., selaku Ketua Jurusan Teknik Bangunan
Kapal Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.

vi
9. Ibu Ir. Irma Rustini Aju, MT, selaku Koordinator On the Job Training.
10. Teman-teman On the Job Training dari prodi D3 Teknik Bangunan Kapal,
selaku rekan kerjasama dalam pelaksanaan kegiatan On the Job Training.
11. Serta semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan laporan On The
Job Training (OJT) ini yang tidak bisa kami sebutkan namanya satu persatu.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak terdapat kekurangan,
saran dan kritik yang membangun selalu penulis nantikan demi perbaikan laporan
ini. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan petunjuk-Nya kepada manusia
yang ikhlas mempelajari sebagian kecil dari ilmunya. Semoga Allah SWT selalu
memberikan hidayah kepada kita agar kita senantiasa diberi petunjuk mana hal yang
baik mana yang buruk.

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................III

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................IV

KATA PENGANTAR................................................................................................V

UCAPAN TERIMAKASIH.....................................................................................VI

DAFTAR ISI..........................................................................................................VIII

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG............................................................................................1


1.2 TUJUAN.............................................................................................................3
1.3 RUMUSAN MASALAH........................................................................................4
1.4 BATASAN MASALAH.........................................................................................4
1.5 SISTEMATIKA LAPORAN....................................................................................5
1.6 WAKTU DAN PELAKSANAAN ON THE JOB TRAINING.......................................6

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN......................................................7

2.1 PROFIL PERUSAHAAN........................................................................................7


2.2 TUGAS POKOK PT PAL INDONESIA (PERSERO)............................................8
2.3 PRODUK DAN PEMASARAN................................................................................9
2.3.1 Produk Kapal Niaga..................................................................................9
2.3.2 Produk Kapal Cepat dan Kapal Khusus..................................................10
2.3.3 Produk Jasa Harkan................................................................................10
2.3.4 Rekayasa Umum.....................................................................................11
2.4 VISI DAN MISI PERUSAHAAAN........................................................................11
2.5 STRUKTUR ORGANISASI..................................................................................14
2.5.1 Divisi Perencanaan Strategis Perusahaan...............................................15
2.5.2 Divisi Desain (Div. Des.)........................................................................15
2.5.3 Divisi Kapal Niaga (Div. Kania)............................................................16
2.5.4 Divisi Kapal Perang (Div. Kaprang).......................................................17
2.5.5 Divisi Kapal Selam (Div. Kasel)............................................................17

viii
2.4.6 Divisi Bisinis & Pemasaran....................................................................18
2.5.7 Divisi Rekayasa Umum (Div. Rekum.)..................................................18
2.5.8 Divisi Pemeliharaan dan Perbaikan (Div. Harkan).................................19
2.5.9 Divisi Penjualan Rekumhar....................................................................19
2.5.10 Divisi Jaminan Kualitas...........................................................................20
2.5.11 Divisi Supply Chain.................................................................................20
2.5.12 Divisi Perbendaharaan.............................................................................20
2.5.13 Divisi Akuntansi......................................................................................21
2.5.14 Divisi Teknologi Informasi (Div. Tek.)...................................................21
2.5.15 Divisi Human Capital Management and Command Media.....................22
2.5.16 Divisi Kawasan........................................................................................22
2.6 KEBIJAKAN PERUSAHAAN TENTANG SAFETY DAN LINGKUNGAN..................22
2.6.1 Kebijakan Perusahaan.............................................................................22
2.6.2 Ketentuan Umum....................................................................................23
2.6.3 Persyaratan Penggunaan APD................................................................24
2.6.4 Jenis Pekerjaan Yang Mewajibkan Pemakaian APD.............................25
2.6.5 Kebersihan Lingkungan (House Keeping).............................................25

BAB III LAPORAN AKTIVITAS HARIAN.........................................................27

3.1 MINGGU KE 1..................................................................................................27


3.1.1 Tanggal 18 Februari 2019.......................................................................27
3.1.2 Tanggal 19 Februari 2019.......................................................................33
3.1.3 Tanggal 20 Februari 2019.......................................................................35
3.1.4 Tanggal 21 Februari 2019.......................................................................39
3.1.5 Tanggal 22 Februari 2019.......................................................................42
3.2 MINGGU KE 2..................................................................................................46
3.2.1 Tanggal 25 Februari 2019.......................................................................46
3.2.2 Tanggal 26 Februari 2019.......................................................................49
3.2.3 Tanggal 27 Februari 2019.......................................................................51
3.2.4 Tanggal 28 Februari 2019.......................................................................53
3.3.5 Tanggal 1 Maret 2019.............................................................................55
3.3 MINGGU KE 3..................................................................................................59
3.3.1 Tanggal 4 Maret 2019.............................................................................59

ix
3.3.2 Tanggal 5 Maret 2019.............................................................................61
3.3.3 Tanggal 6 Maret 2019.............................................................................63
3.3.4 Tanggal 8 Maret 2019.............................................................................65
3.4 MINGGU KE 4..................................................................................................66
3.4.1 Tanggal 11 Maret 2019...........................................................................66
3.4.2 Tanggal 12 Maret 2019...........................................................................68
3.4.3 Tanggal 13 Maret 2019...........................................................................69
3.4.4 Tanggal 14 Maret 2019...........................................................................71
3.4.5 Tanggal 15 Maret 2019...........................................................................72
3.5 MINGGU KE 5..................................................................................................73
3.5.1 Tanggal 18 Maret 2019...........................................................................73
3.5.2 Tanggal 19 Maret 2019...........................................................................76
3.5.3 Tanggal 20 Maret 2019...........................................................................77
3.5.4 Tanggal 21 Maret 2019...........................................................................79
3.5.5 Tanggal 22 Maret 2019...........................................................................81
3.6 MINGGU KE 6..................................................................................................82
3.6.1 Tanggal 25 Maret 2019...........................................................................82
3.6.2 Tanggal 26 Maret 2019...........................................................................83
3.6.3 Tanggal 27 Maret 2019...........................................................................85
3.6.4 Tanggal 28 Maret 2019...........................................................................87
3.6.5 Tanggal 29 Maret 2019...........................................................................88
3.7 MINGGU KE 7..................................................................................................89
3.7.1 Tanggal 1 April 2019..............................................................................89
3.7.2 Tanggal 2 April 2019..............................................................................90
3.7.3 Tanggal 4 April 2019..............................................................................91
3.7.4 Tanggal 5 April 2019..............................................................................92
3.8 MINGGU KE 8..................................................................................................93
3.8.1 Tanggal 8 April 2019..............................................................................93
3.8.2 Tanggal 9 April 2019..............................................................................94
3.8.3 Tanggal 10 April 2019............................................................................95
3.8.4 Tanggal 11 April 2019............................................................................97
3.8.5 Tanggal 12 April 2019..........................................................................100

x
3.9 MINGGU KE 9................................................................................................101
3.9.1 Tanggal 15 April 2019..........................................................................101
3.9.2 Tanggal 16 April 2019..........................................................................103
3.10 MINGGU KE 10..........................................................................................104
3.10.1 Tanggal 22 April 2019......................................................................104
3.10.2 Tanggal 23 April 2019......................................................................105
3.10.3 Tanggal 24 April 2019......................................................................106
3.10.4 Tanggal 25 April 2019......................................................................108
3.10.5 Tanggal 26 April 2019......................................................................109
3.11 MINGGU KE 11..........................................................................................111
3.11.1 Tanggal 29 April 2019......................................................................111
3.11.2 Tanggal 30 April 2019......................................................................112
3.11.3 Tanggal 2 Mei 2019..........................................................................114
3.11.4 Tanggal 3 Mei 2019..........................................................................115
3.12 MINGGU KE 12..........................................................................................116
3.12.1 Tanggal 6 Mei 2019..........................................................................116
3.12.2 Tanggal 7 Mei 2019..........................................................................117
3.12.3 Tanggal 8 Mei 2019..........................................................................119
3.12.4 Tanggal 9 Mei 2019..........................................................................120
3.12.5 Tanggal 10 Mei 2019........................................................................121
3.13 MINGGU KE 13..........................................................................................122
3.13.1 Tanggal 13 Mei 2019........................................................................122
3.13.2 Tanggal 14 Mei 2019........................................................................123
3.13.3 Tanggal 15 Mei 2019........................................................................124
3.13.4 Tanggal 16 Mei 2019........................................................................125
3.13.5 Tanggal 17 Mei 2019........................................................................126
3.14 MINGGU KE 14..........................................................................................128
3.14.1 Tanggal 20 Mei 2019........................................................................128
3.14.2 Tanggal 21 Mei 2019........................................................................130
3.14.3 Tanggal 22 Mei 2019........................................................................132

BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI........................................................133

4.1 DOCKING PLAN..............................................................................................133

xi
4.2 DOKING KAPAL..............................................................................................133
4.2.1 Graving Dock (Dok Gali atau Dok Kolam)..........................................133
4.2.2 Floating dock (Dok Apung)..................................................................135
4.2.3 Dok Tarik (Slip Way)...........................................................................137
4.2.4 Dok Angkat (Syncrolift Dry Dock)......................................................137
4.3 DOCKING KRI BIMA SUCI.............................................................................138
4.4 KAPAL MERATUS BORNEO...........................................................................139
4.5 PENGECEKAN LAMBUNG KAPAL DI BAWAH GARIS AIR (BGA).....................139
4.5.1 Mengukur Ketebalan Pelat....................................................................140
4.5.2 Kriteria Pelat Layak Ganti....................................................................141
4.6 PROSES PEMASANGAN INSULASI PEREDAM SUARA PADA RUANG AKOMODASI
KAPAL....................................................................................................................142

4.7 SANDBLASTING DAN PAINTING KAPAL..........................................................146


4.7.1 Alat........................................................................................................147
4.7.2 Bahan....................................................................................................148
4.7.3 Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam coating.................................151
4.8 UNDOCKING KAPAL......................................................................................151

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................152

5.1 KESIMPULAN.................................................................................................152
5.2 SARAN...........................................................................................................153

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................154

xii
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Industri di Indonesia dewasa ini mengalami perkembangan yang cukup
pesat seiring dengan kebutuhan akan tenaga kerja yang siap pakai, terampil
dalam mengoperasikan alat - alat industri, mempunyai keahlian yang sesuai
dengan spesifikasinya, serta memiliki kemampuan adaptasi yang cukup tinggi
terhadap penggunaan teknologi yang sering digunakan dibidang industri dimana
penggunaan yang dimaksud didalamnya meliputi proses dan maintenance.
Sehubungan dengan hal itu, perguruan tinggi sebagai tempat untuk
menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, berkepribadian mandiri,
dan memiliki kemampuan intelektual yang baik merasa terpanggil untuk
semakin meningkatkan mutu mahasiswa lulusannya.
Sejalan dengan pemikiran tersebut Politeknik Perkapalan Negeri
Surabaya (PPNS) sebagai sebuah institusi perguruan tinggi di Indonesia
berupaya untuk mengembangkan sumber daya manusia dan IPTEK guna
menunjang pembangunan industri, serta sebagai research university. Output dari
PPNS diharapkan siap untuk dikembangkan kedalam bidang yang sesuai dengan
spesifikasinya.
Guna menunjang terwujudnya komitmen dari perguruan tinggi untuk
menghasilkan lulusan yang memiliki kualitas unggul dan sesuai dengan standar
kompetensi dunia kerja, maka wawasan mahasiswa tentang dunia kerja yang
berkaitan dengan industrialisasi sangat diperlukan, mengingat kondisi Indonesia
yang merupakan negara berkembang, dimana teknologi masuk dan diaplikasikan
oleh industri terlebih dahulu.
Sebagai mahasiswa D-3 Teknik Bangunan Kapal, kami dituntut untuk mampu
mencermati perkembangan dan penerapan teknologi pembangunan kapal mulai
dari desain sampai proses pembangunannya di perusahaaan, sehingga kami bisa
menganalisis kelebihan - kelebihan yang dimiliki dan kekurangan - kekurangan
yang masih perlu dibenahi dan ditingkatkan bila sebuah perusahaan ingin

1
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

berkerja secara efektif dan efisien sehingga perusahaan bisa mendapatkan


keuntungan sebesar - besarnya dan dapat melindungi tenaga kerja dan
masyarakat yang berada di suatu tempat kerja agar selamat dan sehat serta
melindungi sumber produksi (alat, bahan, dsb) agar aman dan dapat digunakan
dengan efisien. Hal ini dilakukan sebagai langkah aplikatif dari pemberian teori
yang kami terima di bangku perkuliahan.
Oleh karena itu kerja sama dengan bidang industri perlu lebih
ditingkatkan agar terdapat keseimbangan dalam penyampaian ilmu kepada
mahasiswa, yaitu antara teori yang disampaikan melalui pemberian materi, yang
dilakukan secara rutin di kelas sebagai salah satu metode kegiatan perkuliahan,
dengan praktek di perusahaan sebagai upaya untuk mengaplikasikan teori yang
telah didapat secara langsung di dunia kerja. Upaya tersebut dapat dilakukan
melalui kegiatan studi ekskursi, magang, joint research, On The Job
Training(OJT) dan lain sebagainya.
PPNS menetapkan On The Job Training (OJT) sebagai salah satu
kurikulum wajib yang harus ditempuh oleh mahasiswa Jurusan D-3 Teknik
Bangunan kapal Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS). Melalui
kegiatan On The Job Training (OJT) di berbagai bidang industri yang sesuai
dengan spesifikasi yang diambil oleh masing - masing mahasiswa diharapkan
bahwa mahasiswa sebagai calon output dari perguruan tinggi dapat lebih
mengenal suasana kerja sebenarnya dalam industri, dimana hal tersebut akan
sangat membantu mahasiswa dalam mengatasi kecanggungan ketika nantinya
terjun langsung sebagai pekerja di sebuah perusahaan.
Selain itu kegiatan ini secara khusus bagi mahasiswa D-3 Teknik
Bangunan Kapal, diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan Inspeksi dalam pembangunan maupun reparasi kapal .,
diharapkan dapat menunjang pengetahuan secara teoritis yang didapat dari
materi perkuliahan, sehingga mahasiswa dapat menjadi salah satu sumber daya
manusia yang siap menghadapi tantangan era globalisasi.
Dengan syarat kelulusan yang ditetapkan, mata kuliah On The Job
Training (OJT) telah menjadi salah satu pendorong utama bagi tiap-tiap

2
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

mahasiswa untuk mengenal tentang Inspeksi dalam pembangunan maupun


reparasi yang ada di dunia industry galangan dan untuk melihat keselarasan
antara ilmu pengetahuan yang diperoleh dibangku kuliah dengan aplikasi praktis
di dunia kerja.
Pemerintah mendukung terwujudnya kerjasama antara industri dan
perguruan tinggi melalui kebijakan link and match yang telah ditetapkan oleh
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan merupakan upaya dari pihak
pemerintah. Hal tersebut dilakukan untuk menjembatani kesenjangan antara
perguruan tinggi sebagai salah satu wadah untuk menghasilkan tenaga kerja
dengan industri sebagai pihak pemakai tenaga kerja dalam rangka memberikan
sumbangan yang lebih besar dan sesuai untuk menjadi Partner in Progress bagi
pembangunan bangsa dan negara.

1.2 Tujuan
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), berusaha agar
lulusannya bisa dan siap menghadapi tantangan yang ada di dunia kerja,
sehingga mahasiswa dapat mengetahui permasalahan - permasalahan yang sering
terjadi di dunia kerja.
Dalam melaksanakan On The Job Training (OJT) ini, kami bertujuan :
1. Untuk memenuhi beban Satuan Kredit Semester (SKS) yang harus ditempuh
sebagai persyaratan akademis di Jurusan D-3 Teknik Bngunan Kapal PPNS.

2. Mengenal secara khusus bidang yang menjadi minat peserta yakni tentang
Inspeksi pada proses pembangunan maupun reparasi kapal di PT. PAL
Indonesia (Persero).

3. Memperdalam dan memperjelas pelaksanaan teori dan praktek yang


diperoleh selama kuliah ke dalam dunia kerja sesungguhnya.

4. Memantapkan kemampuan praktik dalam penguasaan peralatan industri.

5. Berlatih untuk membiasakan diri terhadap situasi kerja sebenarnya terutama


yang berkenaan dengan sikap disiplin kerja dan sikap profesional.

3
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

6. Memperluas pengetahuan tentang wawasan kerja.

7. Mematuhi persyaratan wajib mata kuliah On The Job Training (OJT).

8. Membuka dan menambah wawasan mahasiswa agar dapat mematuhi dan


memahami aplikasi ilmunya di dunia industri.

9. Mampu menyerap dan berasosiasi dengan dunia kerja secara utuh, sekaligus
dapat mengetahui dan memahami sistem kerja di dunia industri.

10. Untuk mengaplikasikan sekaligus melakukan koreksi dalam kajian


keilmuannya dan tanggap terhadap kemajuan teknologi.

11. Mewujudkan sosok praktisi yang terampil, kreatif, inovatif, dan jujur serta
mampu dan bertanggung jawab terhadap pribadi, masyarakat, bangsa, dan
negara.

1.3 Rumusan Masalah


Dalam pelaksanaan on the job training adapun permasalahan yang
diambil adalah sebagi berikut :
1. Bagaimana cara melakukan docking kapal di graving dock (dok kolam) ?
2. Bagaimana cara kerja graving dock (dok kolam) ?
3. Bagaimana cara kerja floating dock (dok apung) ?
4. Bagaimana cara kerja syncrolift dry dock (dok angkat) ?
5. Bagaimana proses pengecekan area bawah garis air (BGA) ?
6. Bagaimana proses pengecekan ketebalan plat ?
7. Bagaimana proses pemasangan insulasi di ruangan kapal ?

1.4 Batasan Masalah


Adapun batasan yang diambil untuk permasalahan tersebut adalah :
a. Proses Docking Undocking kapal
b. Proses inspeksi dan perbaikan di PT PAL INDONESIA (Persero).

4
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

1.5 Sistematika Laporan


Dalam penyusunan laporan On the Job Training ini, Sistematika
penulisan dalam penulisan dan pembahasan yang digunakan yaitu sebagai
berikut :
 BAB IPENDAHULUAN
Dalam bab I ini akan diulas mengenai latar belakang on the job
training, tujuan on the job training, permasalahan yang diambil, batasan
masalah, sistematika laporan, dan waktu serta tempat pelaksanaan on the job
training.
 BAB IIGAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Dalam bab II ini akan diulas mengenai gambaran umum perusahaan,
meliputi sejarah dan struktur organisasi PT PAL INDONESIA (Persero) dan
macam-macam divisi.
 BAB IIILAPORAN AKTIVITAS HARIAN
Dalam bab III ini berisi menjelaskan detail aktivitas harian
mahasiswa pada saat melaksanakan on the job training.
 BAB IVANALISIS DAN INTERPRETASI
Dalam bab IV ini berisi deskripsi mengenai pemahaman/wawasan
yang diperoleh dari setiap kegiatan beserta analisis dan interpretasi dari
seluruh kegiatan dibandingkan dengan teori yang diperoleh selama
perkuliahan.
 BAB V
Dalam bab ini mengakomodasi penugasan yang diberikan perusahaan.
 BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab VI ini berisi kesimpulan dari seluruh pembahasan yang
telah dijabarkan pada bab sebelumnya. Serta saran yang membangun bagi
perusahaan, harapannya saran ini dapat berguna bagi perusahaan tempat on
the job training penulis.

5
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

1.6 Waktu dan Pelaksanaan On the Job Training


Kegiatan On the Job Training ini dilaksanakan pada :
Tanggal : 18 Februari 2019 - 24 Mei 2019
Waktu : 07.30 - 16.30 WIB
Tempat : PT PAL INDONESIA (Persero)

6
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Profil Perusahaan

Gambar 2.1PT. PAL Indonesia (Persero)

PT. PAL INDONESIA (Persero) terletak di JL. Ujung Perak Surabaya


Jawa Timur. Daerah ini berada dikawasan tanjung perak sehingga memudahkan
pemindahan kapal dari industri ke laut.
Untuk memenuhi kebutuhan pembangunan di sektor industri maritim
maka dalam hal ini pemerintah membuka perusahaan galangan kapal yaitu
PT.PAL INDONESIA (Persero). Perusahaan ini disamping tugas utamanya
membangun kapal baru juga ikut serta membangun dan memajukan Teknologi
dan Industri kemaritiman yang ada di Indonesia.
Terbentuknya perusahaan PT. PAL INDONESIA (Persero) merupakan
kelanjutan dari Marine Establishment (ME) yang didirikan oleh pemerintah
Hindia Belanda. ME diresmikan dengan lembar nomer 22/1939 pada tahun 1939
yang mempunyai tugas dan fungsi untuk melakukan perawatan dan perbaikan
kapal-kapal laut yang digunakan sebagai armada Angkatan Laut Belanda yang
menjaga kepentingan-kepentingan daerah kolonialnya. Pada dasarnya ME
sendiri merupakan kelanjutan dari “PAL” artinya Penataran Angkatan Laut yang
didirikan oleh Hindia Belanda pada tahun 1848.
Pada masa perang dunia kedua, pemerintah Hindia Belanda di Indonesia
menyerahkan kepada pemerintah Jepang sehingga pada masa penduduk Jepang
ME diganti menjadi Haigun SB 21/24 Butai yang mempunyai tugas dan fungsi

7
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

yang sama dengan pada masa pemerintahan Belanda. Setelah Jepang menyerah
pada sekutu, maka pemerintahan Hindia Belanda menguasai kembali selama dua
bulan sehingga tahun 1945 namanya diganti seperti semula menjadi Marine
Establishment yang fungsinya sama.
Pada masa perang kemerdekaan setelah Republik Indonesia
diproklamasikan namanya dirubah menjadi PAL (Penataran Angkatan Laut),
hanya saja penyerahan ME pada pemerintah Hindia Belanda berkesan setengah
hati dan sering terjadi sabotase.
Dengan berdasarkan keputusan Presiden RI nomor 370/61 tahun 1961,
Penataran Angkatan Laut dilebur kedalam Departemen Angkatan Laut dan
namanya dirubah menjadi Komando Angkatan Laut (Konatal). Sejak tahun 1961
Konatal tidak lagi berstatus sebagai Perusahaan Negara dan bertugas untuk
memelihara, memperbaiki, membangun kapal-kapal Angkatan Laut.
Perkembangan selanjutnya adalah perubahan status Konatal menjadi
Perusahaan Umum Negara berdasarkan Peraturan Pemerintah nomer 4 tahun
1978. Perusahaan Negara ini dikenal dengan nama Perusahaan Umum Dok dan
Galangan Kapal (Perumpal). Akhirnya dengan lembaran Negara RI nomer 8
tahun 1980 dan akte pendirian nomer 12 tahun 1980 tanggal 15 April 1980
Perumpal diubah statusnya menjadi Perseroan dengan nama PT. PAL
INDONESIA (Persero) dan sampai dengan saat ini telah diadakan perubahan
yang terakhir dengan akte pendirian nomer 1 tanggal 4 November 2002.

2.2 Tugas Pokok PT PAL INDONESIA (Persero)


Ada beberapa tugas dan fungsi yang diemban oleh PT. PAL Indonesia
(Persero) saat ini, antara lain adalah:
1. Melaksanakan rancangan bangunan kapal / non kapal.
2. Memproduksi beberapa kapal jenis kapal niaga maupun jenis kapal perang.
3. Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan kapal maupun non kapal.
4. Melaksanakan penelitian dan pengembangan produk-produk yang merupakan
peluang usaha.

8
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

2.3 Produk dan Pemasaran


PT PAL INDONESIA (Persero) berlokasi di Ujung, Surabaya. Dengan
kegiatan bisnis utamanya meliputi :
1. Memproduksi kapal perang dan kapal niaga
2. Memberikan jasa perbaikan dan pemeliharaan kapal
3. Rekayasa umum dengan spesifikasi tertentu berdasarkan kebutuhan klien.
Saat ini kemampuan dan kualitas rancang bangun dari PT PAL
INDONESIA (Persero) telah diakui pasar internasional. Kapal-kapal produksi
PT PAL INDONESIA (Persero) telah melayari perairan internasional di seluruh
dunia.
Sebagai perusahaan galangan kapal dengan pengalaman lebih dari tiga
dasawarsa, PT PAL INDONESIA (persero) bersama karyawan sejumlah 1.300
personil, telah menguasai pembangunan beragam produk-produk berkualitas
sebagai berikut :
2.3.1 Produk Kapal Niaga
Pengembangan produk kapal niaga yang diarahkan pada pasar di
dalam negeri maupun luar negeri. Saat ini, fokus pengembangan adalah
untuk mendukung model-model industri pelayaran nasional dan pelayaran
perintis bagi penumpang dan barang (cargo), serta mengembangkan
kemampuan untuk pembangunan kapal LPG/LNG Carrier.
Kapasitas produksi saat ini mencapai 1.600 ton/ bulan atau setara 3
unit kapal/ tahun, 2 kapal tanker 30.000 DWT dan 1 kapal Tanker 17.500
DWT. Saat ini, PT PAL INDONESIA ( PERSERO) telah menguasai
teknologi produksi yang canggih hingga mampu dan berpengalaman
memproduksi kapal bulk carrier (Bulker) sampai dengan bobot 50.000
DWT, kapal kontainer sampai dengan 1.600 TEUS, kapal tanker sampai
dengan 30.000 WDT, kapal AHTS sampai dengan 5.400 BHP, Kapal Ikan
Tuna Long Line 60 GT, kapal penumpang sampai dengan 500 PAX.
Sementara itu produk yang telah dikembangkan antara lain kapal
kontainer sampai dengan 2.600 TEUS, serta kapal chemical Tanker smapai

9
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

dengan 24.000 LTDW. Selain itu juga kapal pesanan Filiphina sebanyak 2
kapal yaitu SSV( Sealift Season Vessel).

2.3.2 Produk Kapal Cepat dan Kapal Khusus


Saat ini PT. PAL Indonesia ( PERSERO) tengah mengembangkan
produk-produk yang akan dipasarkan dalam negeri maupun luar negeri,
terutama untuk memenuhi kebutuhan kapal perang dan kapal negara sesuai
pesanan antara lain dari kementrian pertahanan, Kepolisian RI,
Kementrian Kelautan & perikanan, Kementrian ESDM, Kementrian
Keuangan/ Direktorat Jenderal Bea & Cukai serta Otonomi Daerah
maupun swasta, serta pesanan luar negeri. Produk yang telah dikuasai
antara lain :
1. Kapal Landing Platform Dock 125 meter
2. Kapal Cepat Rudal klas 60 meter
3. Kapal Patroli Cepat Lambung Baja klas 57 meter
4. Kapal Peneliti 1200 GT
5. Kapal Patroli Cepat/ Kapal Khusus Lambung aluminium klas sampai
dengan 38 meter
6. Kapal Tugboat dan Anchor Handling Tug/ Supply sampai dengan kelas
6.000 BHP
7. Kapal Ikan sampai dengan 60 GRT
8. Kapal Ferry dan Penumpang sampai dengan 500 pax.

2.3.3 Produk Jasa Harkan


Produk jasa harkan kapal maupun non kapal meliputi jasa
pemeliharaan dan perbaikan kapal sampai tingkat depo dengan kapasitas
docking 894.000 DWT per tahun. Selain itu saja yang disediakan oleh
anual/ spesial survei dan overhaul bagi kapal niaga dan kapal perang,
pemeliharaan dan perbaikan elektronika dan senjata, serta overhaul kapal
selam. Peluang pasar jasa perbaikan dan pemeliharaan antara lain berasal
dari TNI-AL, swasta, pemerintah, serta kapal-kapal lainnya yang singgah

10
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

dan berlabuh di Surabaya dengan jumlah yang mencapai 894.000 DWT


per tahun, yang terdiri dari Produk Harkan KRI, Harkan NON KRI dan
Non Kapal.

2.3.4 Rekayasa Umum


Pada saat ini PT. PAL INDONESIA (Persero) telah menguasai
teknologi produksi komponen pendukung industri pembangkit tenaga
listrik dan konstruksi lepas pantai. Kemampuan ini akan terus ditingkatkan
sampai pada taraf kemampuan modular dan EPCIC. Produk-produk yang
pernah dikerjakan, antara lain : Steam Turbine assembly sampai dengan
600 MW, Heat Exchangers, Circulating Water Pipe, CCCW, High
Pressure Heater, Barge Mounted Power Plant 30 MW, Top Pipe Stringer,
HCML dan produk perminyakan dan pertambangan mineral lainnya.

2.4 Visi dan Misi Perusahaaan


PAL INDONESIA mempunyai reputasi sebagai kekuatan utama untuk
pengembangan industri maritim nasional . Sebagai usaha untuk mendukung
pondasi bagi industri maritim, PAL INDONESIA berkeja keras untuk
menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan teknologi untuk masyarakat luas
industri maritim nasional. Usaha ini telah menjadi relevan sebagai pemegang
kunci untuk meningkatkan industri maritim nasional.
a. Visi Perusahaan
Menjadi Perusahaan Galangan Kapal dan Rekayasa Umum Berkelas
Dunia, Terpercaya, dan Bernilai Tambah bagi Para Pemangku Kepentingan.
b. Misi Perusahaan
1. Meningkatkan kepuasan pelanggan dengan mutu produk berstandar
Internasional dan penyerahan produk tepat waktu, serta meningkatkan
pengelolaan perusahaan yang akuntabel dan transparan.
2. Meningkatkan peran dalam mendukung program pertahanan dan
keamanan nasional melalui penguasaan teknologi dan ancang bangun.

11
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

3. Memberikan kemampu-labaan dan kesejahteraan secara


berkesinambungan bagi para pemegang saham, karyawan, pelanggan,
mitra usaha, dan pengembangan usaha kecil.
c. Budaya KerjaI R E S P E C T
1. Integritas (Integrity) Dengan berlandaskan semangat profesional dan
berkarya dengan menjunjung tinggi kepercayaan.
2. Keandalan (Reliability) Mampu melakukan penyesuaian secara cepat
terhadap perubahan iklim bisnis dengan aturan main serta penyelenggaraan
bisnis secara sehat dan beretika.
3. Antusias (Enthusiasme) Selalu berpikir dinamis dalam mencari
penyelesaian terbaik.
4. Motivasi diri (Self-motivated) Memiliki kemauan untuk selalu
berkompetisi dan mencari alternatif solusi.
5. Prestasi (Performance) Prinsip bekerja dengan selalu mengedepankan
pencapaian dan peningkatan kinerja dalam upaya memupuk keuntungan.
6. Dorongan (Encouragement) Secara aktif menerapkan kaidah-kaidah bisnis
dengan berpedoman pada Good Corporate Governance.
7. Komitmen (Commitment) Memenuhi aturan main dalam penyelenggaraan
bisnis secara etika profesional.
8. Kerjasama Tim (Team work) Prinsip bekerja dengan sikap saling
memahami, menghormati, dan berkomunikasi dengan baik serta bekerja
pada tujuan yang sama.
d. Prinsip 5R
1. Ringkas : Membuang barang yang tidak dibutuhkan, Menyimpan barang
yang dibutuhkan berada di dekat area kerja. Lokasi penyimpanan sudah
ditentukan serta mudah mendapatkan dan mengembalikan.
2. Rapi : Barang atau dokumen telah disimpan dan telah ditempatkan sesuai
klasifikasi. Tata letak tempat kerja telah diberi batas yang jelas serta telah
dipatuhi. Semua barang atau dokumen harus dibeli label. Penyimpanan
dokumen sudah ditentukan dan memudahkan setiap orang untuk
mendapatkannya.

12
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

3. Resik : Sarana atau alat kebersihan sudah tersedia dan penempatannya


sudah sesuai ketentuan. Tidak ada tempelan, tukisan dan coretan yang
tidak relevan dengan area kerja. Pembersihan area kerja sudah dilakukan
secara rutin dan terjadwal.
4. Rawat : Standarisasi ringkas, rapi, resik, rawat dan rajin sudah diterapkan.
Eliminasi sumber kotor dan penyederhanaan proses sudah dilaksanakan
dan dievaluasi. Penerapan visual control anti salah telah dilaksanakan di
semua area.
5. Rajin : Sikap kerja semua personal sudah menunjukkan kebiaaan positif.
Semua personal secara aktif dan kreatif memberikan saran perbaikan.

13
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

2.5 Struktur Organisasi


Berikut ini adalah struktur organisasi PT PAL INDONESIA (PERSERO)
dapat dilihat pada Gambar 2.2 :

Gambar 2.2Struktur Organisasi PT PAL INDONESIA

14
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

PT PAL INDONESIA Terdiri dari 16 Divisi yaitu :


2.5.1 Divisi Perencanaan Strategis Perusahaan
1. Melakukan perencanaan strategis perusahaan kedepan dan
pengembangannya yang dituangkan dalam Business Plan dan Road
Map Perusahaan.
2. Memberikan masukan dan ide perbaikan perusahan untuk jangka
panjang
3. Melakukan penyusunan RJPP dan RKAP perusahaan serta monitoring
pelaksanaannya melalui KPI ( Key Performance Indicator ).
4. Menerbitkan Instruksi Pelaksanaan Pekerjaan (IPP) terhadap
pembangunan kapal baru dan Rekum.
5. Merencanakan dan memonitor pelaksanaan Ship Building Line Chart
(SBLC) dan integrated schedule proyek pembangunan kapal.
6. Membuat kebijakan pembangunan (Construction policy) proyek-
proyek kapal baru.
7. Melakukan koordinasi dengan PMO (Project Management Office)
yang ada untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
proyek / program yang dilakukan, mulai dari awal hingga akhir
( Closed Project ).
8. Melaksanakan Improvement , norma-norma K3LH, dan penerapan 5
R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin)
9. Mengelola dan mengembangkan hubungan internal & eksternal
perusahaan sesuai dengan bidangnya.
10. Mengelola Manajemen Resiko di unit kerjanya
11. Merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi biaya-biaya yang
menjadi tanggung jawabnya
12. Memimpin dan membina bagian yang menjadi tanggung jawabnya.

2.5.2 Divisi Desain (Div. Des.)


1. Merancang strategi dan sistem beserta pelaksanaannya di bidang Rendal
Desain, Basic Desain, Desain Struktur dan Perlengkapan Permesinan,

15
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Desain Perlengkapan Listrik, Elektronika dan Senjata dengan segala


aspeknya, meliputi :
a. Pengendalian proses desain, biaya desain serta biaya overhead
Divisi Desain, sehingga diperoleh keyakinan sasaran atau target
RKAP dapat dicapai.
b. Evaluasi dan analisis hasil pelaksanaan proyek untuk peningkatan
kualitas kinerja Divisi.
c. Pengawasan dan pengendalian budget material proyek secara
kongkrit dengan output desain dan material list yang berorientasi
pada QCD (IPP & SBLC).
d. Peningkatan throughput dan kualitas desain secara
berkesinambungan dengan sumber daya yang tersedia.
e. Pemasaran dan penjualan desain dan engineering kepada pihak luar.
f. Pengkajian cost dan benefit terhadap penggunaan teknologi dalam
peningkatan kualitas desain.
g. Pengkajian Return On Invesment (ROI) terhadap biaya investasi
yang dikeluarkan.
2. Melaksanakan Improvement , norma-norma K3LH dan penerapan 5
R.
3. Mengelola manajemen resiko di Unit Kerjanya.
4. Merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi biaya-biaya yang
menjadi tanggung jawabnya.
5. Mengelola dan mengembangkan hubungan internal dan eksternal
perusahaan sesuai dengan bidangnya.
6. Memimpin dan membina bagian yang menjadi tanggung jawabnya.

2.5.3 Divisi Kapal Niaga (Div. Kania)


1. Melaksanakan perencanaan pembangunan kapal – kapal perang maupun
selain kapal perang sesuai dengan kebijakan Direktur Pembangunan
Kapal.

16
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

2. Melaksanakan pemasaran dan penjualan untuk produk dan jasa bagi


fasilitas idle capacity.
3. Merinci IPP (Instruksi Pelaksanaan Proyek) yang telah dibuat Direktur
Pembangunan Kapal menjadi jadwal pelaksaan proyek dan nilai biaya
proyek yang terperinci.
4. Melaksanakan pembangunan proyek – proyek kapal secara efektif dan
efisien sesuai aspek QCD.
5. Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan pembangunan proyek –
proyek agar mendapatkan hasil pekerjaan yang memenuhi standart
kualitas dengan menggunakan biaya, tenaga, material, peralatan,
keselamatan kerja dan waktu seefektif mungkin.

2.5.4 Divisi Kapal Perang (Div. Kaprang)


1. Melaksanakan perencanaan pembangunan kapal – kapal perang maupun
selain kapal perang sesuai dengan kebijakan Direktur Pembangunan
Kapal
2. Melaksanakan pemasaran dan penjualan untuk produk dan jasa bagi
fasilitas idle capacity
3. Merinci IPP (Instruksi Pelaksanaan Proyek) yang telah dibuat Direktur
Pembangunan Kapal menjadi jadwal pelaksaan proyek dan nilai biaya
proyek yang terperinci
4. Melaksanakan pembangunan proyek – proyek kapal secara efektif dan
efisien sesuai aspek QCD
5. Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan pembangunan proyek –
proyek agar mendapatkan hasil pekerjaan yang memenuhi standart
kualitas dengan menggunakan biaya, tenaga, material, peralatan,
keselamatan kerja dan waktu seefektif mungkin

2.5.5 Divisi Kapal Selam (Div. Kasel)

17
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

2.4.6 Divisi Bisinis & Pemasaran


1. Melakukan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan perusahaan di bidang
bisnis & pemasaran.
2. Merencanakan, mengkoordinir dan mengendalikan sumber daya untuk
melaksanakan tugas-tugas di Divisi Bisnis & Pemasaran.
3. Merencanakan, mengkoordinir, dan mengendalikan kegiatan dan
program kerja di bidang :
a. Perencanaan target perolehan order yang akan ditetapkan dalam
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
b. Penelitian dan analisa pasar dalam menetapkan segmentasi pasar
yang memiliki peluang bagi produk perusahaan.
c. Perencanaan dan pengembangan produk-produk perusahaan sesuai
dengan kebutuhan pasar.
d. Promosi dan kerja sama untuk mendapatkan order.
e. Penyiapan usulan HPP.
f. Penerbitan IPP untuk proyek dengan nilai kontrak sesuai peraturan
perusahaan.
g. Penyiapan dan penyampaian usulan budget proyek untuk
mendukung penerbitan IPP oleh Divisi Perencanaan Strategis
Perusahaan (PSP) dengan nilai kontrak sesuai peraturan perusahaan.
h. Penandatanganan kontrak penjualan sesuai peraturan perusahaan

2.5.7 Divisi Rekayasa Umum (Div. Rekum.)


1. Merancang strategi di bidang rekayasa umum (produk-produk
nonkapal) secara berdaya guna dan berhasil guna, sehingga
mendapatkan nilai tambah dan keuntungan yang optimal, yang
meliputi :
a. Pemasaran, penjualan dan pembangunan produk-produk nonkapal/
rekayasa umum.
b. Pengembangan desain rekayasa umum.
c. Pengendalian pekerjaan proyek non kapal/ rekayasa umum.

18
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

d. Peningkatan costumer satisfaction.


2. Membina dan mengendalikan pelaksanaan K3LH dan manajemen
resiko di Divisi Rekayasa Umum.
3. Merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi biaya-biaya yang
menjadi tanggung jawabnya.
4. Melaksanakan peningkatan kinerja unit kerjanya dengan budaya
improvement secara terintegrasi dan berkesinambungan.
5. Melaksanakan Improvement, norma-norma K3LH dan penerapan 5R.
6. Mengelola manajemen resiko di Unit Kerjanya.
7. Membina dan mengembangkan hubungan internal dan eksternal
perusahaan sesuai dengan bidangnya.
8. Memimpin dan membina bagian yang menjadi tanggung jawabnya

2.5.8 Divisi Pemeliharaan dan Perbaikan (Div. Harkan)


1. Melaksanakan perencanaan pemeliharaan dan perbaikan kapal maupun
non kapal sesuai dengan kebijakan Direktur Pemeliharaan dan
Rekayasa Umum .
2. Melaksanakan pemasaran dan penjualan untuk produk dan jasa bagi
fasilitas idle capacity.
3. Merinci IPP (Instruksi Pelaksanaan Proyek) yang telah dibuat Direktur
Pemeliharaan dan Rekayasa Umum menjadi jadwal pelaksaan proyek
dan nilai biaya proyek yang terperinci.
4. Melaksanakan pembangunan proyek – proyek kapal secara efektif dan
efisien sesuai aspek QCD.
5. Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan pembangunan proyek –
proyek agar mendapatkan hasil pekerjaan yang memenuhi standart
kualitas dengan menggunakan biaya, tenaga, material, peralatan,
keselamatan kerja dan waktu seefektif mungkin.

2.5.9 Divisi Penjualan Rekumhar

19
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

2.5.10Divisi Jaminan Kualitas


1. Melaksanakan perencaan pemeriksaan dan pengujian proyek – proyek
yang sedang diproduksi.
2. Melaksanakan pemeriksaan dan pengujian guna pengendalian dan
jaminan mutu seluruh hasil produksi perusahaan .
3. Mengkoordinir kegiatan purna jurnal hasil produksi perusahaan
selama masa garansi.
4. Menganalisa dan mengevaluasi hasil pencapaian mutu produksi
perusahaan.
5. Melaksanakan pengujian baik merusak maupun tidak merusak untuk
material dan hasil proses produksi

2.5.11Divisi Supply Chain

2.5.12Divisi Perbendaharaan
1. Merancang, melaksanakan dan mengembangkan strategi serta
melakukan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan perusahaan di bidang
optimalisasi keuangan, perusahaan beserta pelaksanaannya.
2. Merencanakan, mengkoordinir dan mengendalikan kegiatan dan
program kerja di bidang
a. Perencanaan kebutuhan pendanaan perusahaan beserta upaya-
upaya pemenuhannya.
b. Perencanaan dan pelaksanaan optimalisasi return kinerja keuangan
terhadap proyek dan penempatan dana.
c. Penyusunan, pengelolaan pinjaman & penghimpunan dana untuk
kebutuhan proyek dan operasional perusahaan.
d. Penyusunan konsep Perjanjian pinjaman, kontrak, kerjasama
finansial
e. Perencanaan dan pelaksanaan likuiditas perusahaan.
f. Pengendalian dan pengawasan terhadap transaksi pendanaan.
g. Pengelolaan cash flow perusahaan secara optimal.

20
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

h. Pengembangan networking dengan pihak perbankan atau lembaga


keuangan lainnya.
i. Analisa pasar keuangan (financial market) dalam rangka
meminimalkan resiko keuangan perusahaan.
j. Pengelolaan perpajakan.
k. Pengelolaan & penarikan piutang perusahaan (invoicing &
penagihan)
3. Pengelolaan asuransi.

2.5.13Divisi Akuntansi
1. Mempersiapkan dan melaksanakan kebijakan akuntansi perusahaan
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
2. Melaksanakan perencanaan dan pengendalian serta pengawasan atas
biaya – biaya perusahan dan investasi perusahaan.
3. Menyusun rencana kerja jangka pendek, menengah maupun jangka
panjang dalam bidang akuntansi dan keuangan yang mendukung
kelancaran pelaksanaan kegiatan perusahaan.
4. Melaksanakan evaluasi dan analisa terhadap pengelolahan asset
liabilities serta kinerja dari anak perusahaan dan usaha kerjasama
lainnya.
5. Melaksanakan implementasi dan pengembangan software aplikasi
bisnis perusahaan.

2.5.14Divisi Teknologi Informasi (Div. Tek.)


1. Melaksanakan perencanaan desain dan engineering untuk proyek –
proyek yang sedang diproduksi.
2. Melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang rancang
bangun dan proses produksi.
3. Merencanakan dan mengembangkan system informasi untuk
menunjangn kegiatan yang berhubungan dengan rancang bangun dan
penelitian.

21
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

4. Melaksanakan strategi dibidang teknologi, penelitian dan


pengembangan maupun bidang – bidang lainnya sesuai dengan
pengarahan dan ketentuan direksi.
5. Melaksanakan kegiatan integrated logistic support untuk kapal – kapal
yang diproduksi.

2.5.15Divisi Human Capital Management and Command Media

2.5.16Divisi Kawasan

2.6 Kebijakan Perusahaan tentang Safety dan Lingkungan


2.6.1 Kebijakan Perusahaan
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi perusahaan serta
memuaskan pelanggan dan pihak-pihak berkepentingan di dalam
perusahaan, maka PT PAL INDONESIA (PERSERO) dalam
menghasilkan produk/jasa menetapkan kebijakan perusahaan yaitu :
1. Penurunan tingkat kerugian jiwa dan property dengan menurunkan dan
mengendalikan resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan juga
mencegah pencemaran lingkungan serta menjamin keselamatan dan
kesehatan kerja.
2. Pemenuhan kepuasan pelanggan dengan menjamin produk yang
berkualitas kelas dunia dan ketetapan waktu penyelesaian.
3. Peningkatan efektifitas dan efisiensi secara berkesinambungan disegala
bidang.
4. Penerapan etika usaha dan etika kerja, baik untuk internal maupun
eksternal.
5. Pemenuhan terhadap pemenuhan perundang-undangan.

22
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

2.6.2 Ketentuan Umum


Karena pentingnya K3 dalam kegiatan kerja maka PT PAL
INDONESIA mengajukkan seseorang yang ada di kawasan industri
untuk :
1. Menaati prosedur dan peraturan umum K3.
2. Kondisi jasmani pekerja dalam keadaan sehat sebelum beraktifitas
3. Selalu waspada dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
4. Sebelum melaksanakan suatu pekerja, pikirkan cara aman yang akan
anda lakukan dan teletilah bahwa semua peralatan kerja ataupun APD
yang diperlukan sudah sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan.
5. Melakukan suatu evaluasi pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai.
6. Memusatkan perhatian saat melakukan pekerjaan.
7. Mengambil posisi kerja yang aman dan bener.
8. Memakai katelpak yang sesuai dengan model pakaian pekerja.
9. Merapikan rambut yang panjang.
10. Menyimpan perkakas kerja dalam kotak atau tas bukan dalam saku
baju/celana.
11. Bila mengangkat barang bawalah sebatas kemampuan pekerjaannya
dan tidak menghalangi pandangan.
12. Apabila menggunakan alat ungkit atau dongkrak usahakaan tempat
alat tersebut pada posisi yang kokoh dan yakin bahwa posisi pekerjaan
aman.
13. Memeriksa semua peralatan listruk serta sambungan kabelnya
sebelum memulai pekerjaan.
14. Memperhatikan instruksi dari atasan sebelum bekerja.
15. Membaca dengan seksama semua instruksi tentang cara pengoprasian
suatu alat atau tata caramelakukan pekerjaan. Dan tanyakan pada
pimpinan bila merasa belum mengetahui.
16. Menegur dan memperingati seseorang yang berperilaku
membahayakan.

23
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

17. Mematuhi batas kecepatan seial rambu lalin saat mengemudikan


kendaraan bermotor.
18. Tidak merokok kecuali ditempat-tempat yang telah ditentukan pada
jam istirahat.
19. Menampung setiap tetes minyak kedalam ember atau bak-bak
penampungan dan bersihkan tetesan minyak yang ada dilantai dengan
sabun/tipol/pembersihan minyak lainnya.
20. Menggunakan pelindung telinga bila berada atau bekerja didekat
sumber kebisingan.
21. Tidak minum minuman yang beralkohol selama jam kerja perusahaan.
22. Tidak boleh menggunakan Narkoba dan sejenisnya selama kerja atau
dalam perusahaan.
23. Tidak memindahkan rambu-rambu lalin, gambar-gambar/spanduk
keselamatan kerja, APD atau sejenisnya yang telah ditempatkan pada
lokasi-lokasi tertentu, tanpa mendapat arahan personil yang
berwenang terhadap masalah tersebut.
24. Memeriksa daerah kerja sebelum meninggalkannya.
25. Melaporkan pada inspector K3 setiap keadaan yang dapat
membahayakan ataupun yang dapat menimbulkan kecelakaan.
26. Mengetahui letak APAR yang terdekat dengan area kerja dan
ketahuilah cara menggunakannya dengan benar.
27. Tidak berkelahi dan bercanda dengan kasar.

2.6.3 Persyaratan Penggunaan APD


1. Setiap karyawan yang menangani pekerjaan langsung berhak memiliki
investasi APD, dan tidak boleh dipindah alihkan pada orang lain.
2. Setiap karyawan berkewajiban merawat dan memelihara APD yang
diterimanya agar selalu dalam keadaan baik, bersih dan layak pakai.
3. Agar menggunakan APD sebagaimana mestinya dalam melaksanakan
tugas sehingga terhindar dari luka atau sakit akibat kerja.

24
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

4. Bila APD rusak segera laporkan kepada pengawas pekerjaan


masingmasing untuk dimintakkan penggantian disertai investaris barang
yang telah rusak.
5. Setiap karyawan yang kehilangan APD yang menjadi tanggung
jawabnya harus mengganti sesuai dengan uang senilai barang yang
hilang.
6. Pengawas pekerjaan bertanggung jawab terhadap pemakaina APD
bawahannya.

2.6.4 Jenis Pekerjaan Yang Mewajibkan Pemakaian APD


1.APD wajib dipakai di tempat kerja, meliputi :
a) Helm pengaman
b) Kaca mata pengaman
c) Katelpak/pakaian kerja
d) Sabuk pengaman
e) Stiwel
f) Sepatu keselamatan
2.APD untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu :
a) Helm pengaman
b) Kacamata pengaman
c) Katelpak/pakaian kerja
d) Sabuk pengaman (bila ketinggian lebih dari 2 meter)
e) Stiwel
f) Sepatu pengaman
g) Sarung tangan katun/ kulit pendek

2.6.5 Kebersihan Lingkungan (House Keeping)


1. Jalan terusan, jalan masuk, gang, tangga, ruang pelayanan dan daerah
kerja agar dalam keadaan:
a) Bersih dan tidak ada yang menghalangi jalan
b) Bebas dari bahaya terpeleset

25
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

2. Material yang tidak diperlukan atau tidak terpakai harus segera


dipindahkan ketempat yang telah ditentukan.
3. Semua sampah dan material scrap harus dipindah dari wilayah kerja dan
dibuang ketempat yang telah disediakan
4. Tumpahan minyak harus dilaporkan dan dibersihkan dengan benar.
5. Material harus tertata rapi tidak boleh merintangi jalan.
6. Wilayah disekitar bangunan dan operasi harus dijaga kebersihannya dan
bebas dari material yang tidak diperlukan.
7. Cairan-cairan yang mudah dan cepat terbakar yang ada didalam
bangunan atau kawasan operasi diusahakan seminimum mungkin dan
disimpan dilokasi yang disediakan untuk itu.
8. Wadah-wadah atau tempat buangan sisa makanan harus dikosongkan
setiap hari dan dijaga bersih serta sehat.

26
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

BAB III
LAPORAN AKTIVITAS HARIAN

3.1 Minggu ke 1
3.1.1 Tanggal 18 Februari 2019
Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

1. PerkenalanPerkenalanDivisi Harkan
Divisi Pemeliharaan dan Perbaikan melaksanakan perencanaan
pemeliharaan dan perbaikan kapal maupun non kapal sesuai kebijakan
Direktur Pemeliharaan dan Rekayasa Umum. Divisi Harkan memiliki 3
Departemen (Departemen dukungan produksi, Departemen perencanaan
dan pengendalian, Departemen produksi) dan 2 Manajer Dok ( Manajer
Dok gali dan Manajer Dok Apung).

Gambar2.1.1.1Struktur organisasi Divisi Harkan

27
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

2. Penjelasan docking plan


Dockingplan adalah gambar yang menjadi acuan proses
pengedokan. Sumber dockingplan adalahgambar linesplan ,General
Arrangement, konstruksi dimana linesplan akan menunjukkan section dan
konstruksi akan mencari tinggi dari telling jig dengan mencari tinggi side
girder.Docking plan juga menjadi acuan penataan jig atau ganjel yang
akan menjadi tumpuan kapal pada saat pengedokan. Jig atau ganjel bagian
atas berupa kayu lunak dilanjutkan dengan kayu keras dan yang paling
bawah beton.

Gambar 3.1.1.2Docking plan

3. Pengertian repair list dan memo design


Repair list adalah acuan yang dibuat oleh owner setelah disetujui
class atau biro klasifikasi untuk melaksanakan reparasi kapal. Pekerjaan
yang akan dikerjakan oleh pegawai PT PAL maupun para sub kontraktor
mengacu pada repair list yang telah diajukan. Setelah itu, PT PAL juga
membuat docking plan dan memo design atau perhitungan luasan.

28
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Gambar 3.1.1.2Docking plan

3. Pengertian repair list dan memo design


Repair list adalah acuan yang dibuat oleh owner setelah disetujui
class atau biro klasifikasi untuk melaksanakan reparasi kapal. Pekerjaan
yang akan dikerjakan oleh pegawai PT PAL maupun para sub kontraktor
mengacu pada repair list yang telah diajukan. Setelah itu, PT PAL juga
membuat docking plan dan memo design atau perhitungan luasan.

29
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Gambar 3.1.1.3Repair list

Gambar 3.1.1.4Memo design

4. Pengertian Docking Kapal


Docking kapal adalah suatu peristiwa pemindahan kapal dari air
laut ke atas dock dengan bantuan fasilitas docking atau pengedokan. Untuk
melakukan pengedokan kapal ini harus dilakukan persiapan yang matang
dan berhati-hati mengingat spesifikasi kapal berbeda-beda. Adapun salah
satu macam Docking Kapal sebagai berikut :
Graving dock merupakan suatu fasilitas docking kapal berupa
kolam besar di pinggir laut, dimana konstruksinya terdiri dari dinding
beton dan lantai beton. Pada umumnya pintu atau gate terbuat dari elemen
baja dan berkontak langsung dengan laut atau samudera.

30
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Gambar 3.1.1.5Dock Irian PT. PAL

Gambar 3.1.1.6Penumpu jig Dock Irian

31
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Gambar 3.1.1.7Penyetingan jig pada kapal

32
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

3.1.2 Tanggal 19 Februari 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

1. Penjelasan KRI Bima Suci


KRI BimaSuci merupakan kapal layar latih bagi taruna atau kadet
pengganti kapal legendari KRI Dewa Ruci yang sudah beroperasi sejak
1953. Melalui peresmian tersebut KRI Bima Suci masuk kedalam jajaran
TNI Angkatan Laut sebagai kapal layar latih Akademi Angkatan Laut
(AAL).

Gambar 3.1.2.1Kapal KRI Bima Suci tampak samping

33
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Mengamati proses pengedokan pada kapal “Meratus Borneo”


dilakukan pada dock irian, proses menuju dock irian dimana kapal meratus
borneo ditarik dengan tugboat dan persiapan tali tambat pada bollard yang
ada pada dermaga setelah itu penempatan pendulum bagian haluan dan
buritan agar penempatan kapal tepat pada jig yang sudah dibuat. Setelah
kapal sudah memasuki dock irian pintu atau gate graving dock ditutup
kembali.

Gambar 3.1.2.2Kapal Meratus Borneo

34
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

3.1.3 Tanggal 20 Februari 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

1. Pengamatan Inspeksi Lambung Kapal


Inspeksi pada daerah lambung kapal terdapat kerusakan pada
platbilga dan beberapa plat lambung yang rusak. Kapal Meratus Borneo
banyak terjadi deformasi pada plat lambung bawah bagian belakang dan
juga beberapakatoda yang didaerahlambung yang rusak.Katoda maupun
zinc yang ada di daerah lambung merupakan anti karat.
Inspeksi,pengukuran ketebalan plat daerah bottomdan pengukuran
deformasi dilakukan oleh class NK.Plat lambung yang mengalami
kerusakan ditandai dengan steel marker untuk menandai bagian mana saja
yang harus di reparasi ataupun di ganti plat baru.

Gambar 3.1.3.1Kerusakan pada plat bilga

35
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Gambar 3.1.3.2Kerusakan pada plat lambung bagian bawah

Gambar 3.1.3.3Kerusakan pada katoda pada plat lambung

Gambar 3.1.3.4Pengecekan deformasi yang dilakukan oleh class

36
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Tanda mark sebagai tanda area tanki beserta nomornya persekat. Di area
tanki juga terdapat tank plug untuk mengeluarkan air dari dalam tanki.

Gambar 3.1.3.5Tank plug

Gambar 3.1.3.6Tank mark

37
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Penandaan setiap frame untuk acuan pemotongan plat. Penandaan pelat


menggunakansteel marker sedangkan untuk penentuan nomor frame
mengacu gambar bukaan kulit dan menggunakan palu untuk mengetuk
tempat frame dan dapat membedakan bunyinya.

Gambar 3.1.3.7Penandaan setiap frame

38
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

3.1.4 Tanggal 21 Februari 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

1. Pengamatan Pemasangan Glasswool


Pemasangan glasswool pada lining dan ceiling ditempelkan dengan
lem lalu dipasang kain. Lining yang menggunakan glasswool hanya untuk
daerah yang di luar pada Kapal “KRI Malahyati”. Pada dinding di dalam
ruang akomodasi tidak usah dipasang glasswool. Pemasangan glasswool
sebagai peredam suara dan panas. Pada ruang mesin ada beberapa alat
yang dilapisi dengan glasswool.

Gambar 3.1.4.1 Pipa-Pipa Boiler di Ruang mesin yang dilapisi glasswool

39
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Penataan ruang tidur abk kapal sudah ditata pada setiap deck. Didalam
ruang tidur terdapat dua sampai tiga tempat tidur yang bertumpuk, lemari,
meja laci atau tempat menyimpan brankas wastafel. Penataan ruang tidur
tersebeut sesuai tingakatan jabatan.

Gambar 3.1.4.2 Ruang tidur abk kapal)

Sebelum kapal melakukan pengedokan owner sudah memberikan repair


list pada pihak PT. PAL dengan kesepakatan dua pihak setelah itu repair
list yang akan menjadi acuan dimana saja titik yang akan di reparasi
Pada plat lambung yang sudah diinspeksi oleh class sebelumnya plat
tersebut dipotong dan ganti yang baru untuk memperbaiki plat lambung
yang rusak. Terdapat cukup banyak bagian plat lambung yang sudah rusak
khususnya pada lambung portside.

40
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Gambar 3.1.4.3Pemotongan lambung kapal

Pengamatan ruang akomodasi kapal Meratus Borneo yang dipandu


oleh mualim 3. Penjelasan tentang setiap tugas mualim antara lain :
Mualim 1 : bertugas untuk mengatur perawatn bangunan kapal maupun
mengatur muatan yang dibawa oleh kapal
Mualim 2 : bertugas untuk area navigasi
Mualim 3 : bertugas untuk memastikan atau mengecek alat alat
keselamatan antara lain lifeboat, sekoci dll.
Penjelasan tentang beberapa tombol pada navigasi yang dipandu
oleh mualim 3 dan izin berlayar seperti dokumen kapal yang harus
lengkap, muatannya, kondisi kapal maupun perairannya.

Gambar 3.1.4.4Ruang navigasi

41
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

3.1.5 Tanggal 22 Februari 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

1. Load STP
STP atau sewage treatment planadalah sistem pengelolahanlimbah
pada kapal. STP atau sewage treatment planditarik oleh crane untuk di
masukkan ke dalam ruang mesin yang akan dihubungkan dengan saluran
toilet.

Gambar 3.1.5.1Sewage treatment plan

2. Load Crane
Crane yang akan dipasang pada deck kapal KRI Malahayati
memiliki lebih dari 4 bracket yang dipasang masing – masing memiliki
selisih jarak 150 mm agar dapat masuk deck. Diameter bagian bawah pilar
crane dibuat lebih kecil dari ukuran asli agardapat memperluas akses jalan
dan kekuatannya tetap masuk standartnya.

42
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Pada bagian bawah pilar ditambahkan range atau penebalan untuk


memperkuat pilar crane. Setelah itu crane tersebut ditarikdengan crane
yang ada di dock untuk masuk di lubang pilar crane. Sisi-sisi lubang yang
tidak rata harus dicutting agar crane dapat masuk dan dilas dengan
sempurna.

Gambar 3.1.5.2Crane pada deck KRI Malahyati

Dengan perhitungan yang dilakukan oleh pihak engineer harkan


supaya posisi letak crane tepat pada pilar yang telah berada dalam kapal.

Gambar 3.1.5.3Pilar crane pada deck KRI Malahyati

43
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Gambar 3.1.5.4Lubang pilar crane pada deck KRI Malahyati

Gambar 3.1.5.5Pemasangan crane pada deck KRI Malahyati

Penambahan bracket pada pondasi crane bertujuan untuk


menguatkan posisi crane. Meskipun perhitungan pondasi telah memenuhi
persyaratan alangkah baiknya ditambahkan brakcet supaya lebih kuat
menahan beban crane.

44
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

3. Pengamatan Proses Pembersihan Lambung dan Pelepasan Rudder


Mengamati proses pembersihan pada bagian lambung kapan
sebelah kanan atau starboard side menggunakan water jet kapal Meratus
borneo dan juga mengamati pelepasan rudder dengan menggunakan crane
yang ada pada dock irian.

Gambar 3.1.5.6Pembersihan dengan water jet

Gambar 3.1.5.7Pelepasan rudder

45
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

3.2 Minggu ke 2
3.2.1 Tanggal 25 Februari 2019
Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

1. Proses reparasi daun propeller


Kerusakan propeller khususnya pada daun propeller sangat
berpengaruh terhadap performa dari kapal dimana daya yang
ditransferkan dari mesin tidak dapat diserap secara maksimal atau
dengan kata lain losses daya pada propeller. Pada daunpropeller Meratus
Borneo yang mengalami kelengkungan sehingga terjadi penambahan
beban pada propeller penanganannya dengan cara dipanaskan dan
dipukul-pukul dengan palu agar dapat kembali ke posisi semula.

Gambar 3.2.2.1Daun propeller yang melengkung

46
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Gambar 3.2.2.2Pemanasan Daun Propeller Yang Melengkung

Gambar 3.2.2.3Pemukulan Daun Propeller Yang Melengkung

3. Tata Cara penyambungan daun propeller


Selain daun propeller melengkung sisi lainnya daun propeller
patah maka harus dilakukan penyambungan pada daun propeller. Pada
penyambungan ujung propeller yang patah ada dua cara yaitu Yang
pertama dengan cara penyambungan ekor burung pada sisi patahan
propeller di beri dua lubang menyerupai ekor burung. Yang kedua dengan
kawat lasyang digunakan penyambungan pada propeller dari
germanymemiliki panjang 1 meter dengan komposisi kuningan dan
pengelasan TIG seperti dianyam sehingga kawat las dikaitkan dengan base
metal dan dicairkan.

47
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Gambar 3.2.2.4Daun Propeller Yang Patah

48
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

3.2.2 Tanggal 26 Februari 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

1. Proses BalansirDaun Kemudi


Pada proses balansir dicek 1 dengan 3 dan 2 dengan 4 sejajar
maupun atas bawah jika salah satu berat maka sisi lain dikasih timbel agar
dapat mengestimasikan penguraangan daun yang berat sebelah sehingga
dapat menyeimbangkan pengurangan tersebut dengan cara digerinda
sesuai berat timbel yang pas.

Gambar 3.2.3.1 Proses Balansir

49
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

2. Penjelasan pengikisan daun propeller


Pada daunpropellerakan selalu terjadi pengikisan dan yang lebih
banyak dan lebih cepat terjadi pengikisan di bagian sisi depan karena
putaran air sehingga bagia sisi depan daun propeller terkena gesekan air.

Gambar 3.2.3.2Pengikisan Daun Propeller

50
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

3.2.3 Tanggal 27 Februari 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

1. Pintu atau gate dock semarang


Pengetesan pintu atau gate pada dock semarang yang dilakukan
oleh penyelam dan disaksikan oleh class BKI dengan mengecek
konstruksi, kekedapan dan UT thickness.. penyelam merupakan pihak
ketiga. Semua fasilitasyang berdampak mengandung bahaya di dock
semarang diasuransikan. Dock semarang juga dilakukan pengecatan ulang.
Pada teskekedapan dengan diisi air saja dan untuk test kebocoran dengan
menggunakan pressure test 0,2 bar.

Gambar 3.2.4.1DockSemarang

51
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Gambar 3.2.4.2Pengetesan Dilakukan Oleh Penyelam

52
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

3.2.4 Tanggal 28 Februari 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

1. Penjelasan pompa pada dock surabaya


Penjelasan cara kerja pompa pada dock surabaya dengan cara
orifize atau memperlambat aliran fluida. Pada pipa inlet diperkecil
sehingga amperenya turun pada sisi inlet ditutup 60% dan akan keluar
100%. Ponton berjarak 3 sekat dihubungkan pipa dihisap keluar. Air yang
masuk ke pompa dikurangi dengan mengurangi diameter inletnya pakai
reducer dan juga reducer lebih smooth. Laju fluida yang dihambat pada
inlet tidak ada katubnya sehingga diameternya dikurangi. Sumber listrik
cadangan pada docking dan undocking memakai DG ( diesel generator)
ada 2 yaitu 1000volt dan 300 volt.

Gambar 3.2.4.1 Pompa Pada Dock Surabaya

53
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

2. Pengukuran Bracket
. Pengamatan pompa pada ruang mesin KRI Malahayati untuk
penggambaran bracket pada sisi pompanya.

Gambar 3.2.4.2Pompa pada ruang mesin KRI Malahayati

54
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

3.3.5 Tanggal 1 Maret 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

1. Penjelasanblasting
Blasting ada dua yaitudry blas dan vapor blas. Pada permukaan
terdapat rasting yang memiliki tiga tahap yaitu Light , medium, heavy.
Pada vapor blas hanya diperbolehkann sampai medium jika sudah
memasuki heavy maka harus diblasting ulang. Acuannya pada PSPC atau
NESS. Pspc terdapat power tool yang memiliki kategori yaitu :
a. SP1 tentang solvent cleaning biasanya pada area tanki
b. SP 2 yaitu hand tool pembersihan permukaan dengan memakai pahat
c. SP 3 yaitu max tool untuk menghilangkan spater slag atau cacat plat
SA pada blasting ada beberapa kategori yaitu 2, 2 ⅟2 , 3. Vapor
blasting biasanya untuk kapal repair. Dry blas dan wet blas memakai
material abrasive.
Pada dry blas : tidak disarankan memakai silika karena bisa
meninggalkan sisa kapur jika memakai silika maka harus dicuci dengan
water jet min 250 bar dan kalua memakai material vulkanik cukup diblow
memkai angin saja.
Pada wet blas material yang bagus adalah garnet namun dari segi
ekonomis kurang menguntungkan karena harga yang mahal jadi
mengguakan silika namun garnet bisa dipakai lagi. Alat ukur kelembaban
yaitu steel temperature. Roughness alat ukur kerekaratan cat satuannya
micron.

55
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Kompreator skek untuk menghitung standart SA dan alat ukur kedalamn


profil
Cara kerja pull off test :
a. Specimen dicat dan ditunggu hingga kering.
b. DollyDikasih lem dan di tempelkan ke spesimen selanjutnya didiamkan
selama 1 hari.
c. Ditarik menggunakan alat pull of test
d. Holidaytest alat untuk mengecek lubang dipermukaan
Alat ukur udara atau air temperature untuk mencari RH atau
relative humidity dan DU point cara kerjanya dengan memberika n setetes
air pada lubang diatas lalu diputar searah lalu ada keterangan DFT dan
WFT dan dapat melihat tabel RH dan DU point. Aplikasi painting yang
diperbolehkan jika RH dibawah 85. Jangka pengaplikasian cat primer
dangan cat selanjutnya adalah 4 jam. Pada ukuraan mesh abrasif yang
kecil lebih tajam sehingga tingkat kekasaran lebih kasar
Salt test PH 0,0. Salt test untuk kapal baru, roughness dan
ketebalan cat.Coating karena cacat pengelasan direpair pspc lebih dari
10% luasan pada daerah tank coating dan wbt. Jucehakap alat untuk
membaca kekentalan cat dengan ukuran 50.
Pada proses painting setelah blasting biasanya dilakukan pada jam
6-9 selain itu steel temperatur tidak masuk (outdoor). Dehumdifier alat
untuk menyesuaikan suhu dalam dan luar. Yang dipengaruhi untuk proses
painting:
a. DFT
b. WFT
c. DU point dan temperatur selisih 3 derajat
d. Temperature
e. RH ( relative humidity )
f. Kecepatan angin

56
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Jenis epoxy :Epoxy, alkyd, poliretan


a. Epoxy : anti karat dengan 3 tipe yaitu air tawar, air laut, permukaan.
Ada proses kimiawinya
b. Alkyd : cat rumah yang biasanya untuk pengecatan interior dalam
ruangan.
c. Poliuretan : biasanya digunakan pada banguna atas deck atau
superstr.ucture sebagai finishing dan ada full glassnya 100%.

Gambar 3.2.1.1Penggambaran Aplikasi Mengukur Ketebalan Cat

Gambar 3.2.1.2Alat Pengukur WFT

57
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

2. Penggambaran bracket untuk pompa yang diruang mesin KRI Malahayati

Gambar 3.2.1.3Penggambaran Bracket

58
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

3.3 Minggu ke 3
3.3.1 Tanggal 4 Maret 2019
Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

1. Pengamatan Balansir
Daun propeller yang sudah selesai harus diuji keseimbangannya
antara propeller yang sejajar maupun atas bawah dengan cara
menambahkan beban pada sisi yang dianggap ringan. Dimana sisi yang
ringan akan selalu terangkat jika disejajarkan. Agar kedua daun propeller
sejajar antar beratnya. Salah satu sisi daun yang tidak diberi beban harus
dikurangi dengan cara digerinda sebesar berat bandul yang sesuai.

Gambar 3.3.2.1Balansir Daun Propeller

59
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

2. Pengamatan Kapal Bukit Siguntang


Pada kapal bukit siguntang dilakukan pengecekan clearent atau
kelonggaran antara shaft dan bantalannya. Toleransi yang diperbolehkan
adalah 1 mm atau tidak sampai 2 mm. Jika terjadi kelonggaran 2 mm atau
lebih maka harus dibongkar. Alat yang digunakan adalah seal wear down
gauge.

Gambar 3.3.2.2Pengecekan Clearent

60
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

3.3.2 Tanggal 5 Maret 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

1. Pengecekan rantai jangkar


Pada kapal mentari persada dilakukan pengecekan rantai jangkar
dimana untuk mencari rantai jangkar yang harus diganti menggunakan
perhitungan panjang dibagi 6 dan lebar dibagi 3.6. menurut class diambil
12% maka hasil dari perhitungan dikurangi dengan 12% hasil perhitungan
sehingga rantai jangkar yang diameternya dibawah hasil tersebut harus
diganti.

Gambar 3.3.3.1Pengecekan Rantai Jangkar

2. Pengamatan crane graving dock


Crane pada dock irian sering terjadi aus pada daerah bawah atau
pada girnya. Maka sering kali terjadi reparasi pada crane graving dock
tersebut. Jika reparasi crane graving dock maka harus ada plat
dibawahnya agar ketika dilakukan reparasi bisa duduk.

61
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Gambar 3.3.3.2Bagian Bawah Crane

62
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

3.3.3 Tanggal 6 Maret 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

1. Pengamatan shiplift
Cradel merupakan alat untuk menaikkan atau memindahkan kapal
KRI, Non KRI maupun Non Kapal (SPM). Shiplift menggunakan hidrolik
dimana tergantung panjang kapal jika 100 m maka trim kapal maksimal 1
m. Jika lebih dari 1 meter maka harus mengurangi ballast.

Gambar 3.3.4.1Cradel

2. Pengamatan Vapor Blasting


Vapor blasting lebih sering digunakan pada akhir-akhir ini karena
ramah lingkungan sehingga mengurangi debu yang menyengat seperti
yang dihasilkan oleh dry blasting. Penggunaan vapor blasting
menggunaan material abrasif berupa pasir silika yang dicampurkan
dengan air pada kompresor.

63
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Gambar 3.3.4.2Vapor Blasting

64
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

3.3.4 Tanggal 8 Maret 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

1. Penjelasan pompa
Motor penggerak impeler terdapat dua yaitu in dan out. Impeler
akan membuat arc connect sehingga ada bearing yang diluruskan dengan
mechanical seal supaya impeler goyang bisa tetap kedap. Coller adalah
pendinginan air laut. Depan ada kromliner sealnya diam kromliner yang
berputar tersebut agar tidak mengenai arc.
2. Penggambaran ulang pada autocad pompa KRI Malahayati
Perancangan pondasi pada pompa KRI Malahayati dilakukan setelah
mengukur keadaan sesuai kondisi pompa. Sehingga dapat direncanakan
pondasi pompa yang diperlukan.
3. Memo laporan kebutuhan material kapal KRI Malahayati
Setiap selesai dilakukan pekerjaan maka semua diarsipkan pada memo
yang mana sebagai laporan kebutuhan apa saja yang sudah dikeluarkan
dalam proses reparasi kapal KRI Malahayati.

65
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

3.4 Minggu ke 4
3.4.1 Tanggal 11 Maret 2019
Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

1. Penjelasan blasting dan painting


Vapor blast memiliki rasting atau tingkat karat yang diperbolehkan
yaitu light sampai medium. Jika sudah memasuki rasting heavy maka
tidak diperbolehkan. Namun pada dry abrasif jika permukaan sudah
menguning maka tidak diperbolehkan melakukan pengecatan.

Gambar 3.4.1.1Kegiatan Vapor Blasting

66
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

2. Alat Salt Test


Material yang melebihi batas maksimal pengecatan harus dikasari
lagi dengan hand tool maupun max toll. Sebelum dilakukan coating juga
harus dicek kadar garam dengan menggunakan salt test.

Gambar 3.4.1.2Alat Salt Test

67
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

3.4.2 Tanggal 12 Maret 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

1. Penjelasan dari Pak Dian (Divisi Jaminan Mutu) tentang :


a. Kendala pelaksanaan vapor blasting
Ada beberapa kendala saat akan melakukan kegiatan vapor
blasting antara lain, kecepatan angin, kebersihan noozle, cuaca hujan
atau tidak, jarak penembakan, vibration, dsb.
b. Standart keberterimaan
Syarat keberterimaan blasting minimal 2,8 Mpa ada juga yang 3
Mpa dengan ketebalan pelat 200 mikrometer dengan dua campuran
epoxy. Dengan RH harus dibawah 85% serta surface temperature
selisih dengan dew point sebesar 3o.

68
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

3.4.3 Tanggal 13 Maret 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

1. Penjelasan tentang birokrasi Divisi Harkan

Gambar 3.4.3.1Kegiatan Pemaran Materi Alur Birokrasi Bisnis Di Divisi Harkan

Secara struktural Divisi Harkan memiliki sistem manajemen


sendiri yang berbeda dengan divisi lainnya. Secara garis organisasi Divisi
Harkan, di bawah Divisi terdapat beberapa Departemen diantaranya
Departemen Dukungan Produksi, Departemen Perencanaan dan
Pengendalian, Departemen Produksi, manajer dock gali, dan manajer dock
apung. Setelah itu dibawah departemen terdapat dari beberapa biro yang
ada di dalam manajemen Divisi Harkan. Adapun beberapa alur birokrasi
di Divisi Harkan.

69
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Jika ada penambahan bengkel harus lapor ke kepala divisi


diteruskan ke Direktorat Rekayasa & Harkan dan diteruskan kepada
Pihak SDM PAL yang akan membuat penyusunan struktur organisasi
untuk bengkel baru.Alur bisnis Divisi Harkan ketika mendapatkan
pekerjaan baru di penjualan RekumHar. Pada RekumHar ini bertugas
mencari orderan untuk dua divisi yakni rekaya umum dan harkan. Pada
bagian Marketing yang akan mencari kepada setiap member PAL dengan
berbagai pihak pelayaran misal kan pertamina, meratus, pelni, dsb. Setelah
negoisasi antara pihak marketing dengan pihak owner kapal tugas utama
Divisi Harkan diantaranya menyiapkan dock dengan melihat dock space
suatu kapal.

70
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

3.4.4 Tanggal 14 Maret 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

1. Penjelasan tentang syarat undocking


Pengamatan air dalam dock harus sama dengan ketingian air laut
atau kurang 20 mm selisi dari ketinggian air laut supaya pintu graving
dock tidak terkena tekanan air ketika tekanan air sangat besar sehingga
menjaga kondisi pintu dock tetap kedap.
Pengeplotan data material replating Kapal Malahayati pada
Microsoft Exel dengan plot akhir yang telah mengalami banyak revisi dari
pihak OS dan galangan.

Gambar 3.4.4.1Data Plot Material Replating Kapal KRI Malahayati

71
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

3.4.5 Tanggal 15 Maret 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

1. Kerja Bakti
Pada hari ini kantor Departemen perencanaan dan pengendalian (Rendal)
melakukan kegiatan Kerja Bakti pembersihan semua bagian di dalam
kantor guna mempersiapkan penilaian dari tim pengawas pusat untuk
menilai kebersihan dan kelengkapan alat safety.

72
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

3.5 Minggu ke 5
3.5.1 Tanggal 18 Maret 2019
Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

Terdapat tiga kapal yang sedang docking di dock irian yaitu Tanto
Sepakat, Setya Kencana III, dan Tugboat Fatimah. Kapal tersebut
memiliki repair list untuk menyelesaikan perbaikan-perbaikan pada
bagian kapal. Ketiga kapal tersebut memasuki dock Irian PT. PAL
Indonesia (Persero) secara bersamaan dengan urutan kapal yang pertama
adalah kapal tugboat Fatimah, kemudian disusul kapal Satya Kencana dan
yang terakhir kapal cargo Tanto Sepakat.

Gambar 3.5.1.1Kapal tugboat Fatimah

73
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Gambar 2.5.1.2Kapal penumpangSatya Kencana

Gambar 3.5.1.3 Kapal cargo Tanto Sepakat

Setalah dilakukan proses pembersihan (scrapping) dan di kasih waterjett


proses selanjutnya pengecekan ketebalan pelat lambung kapal khususnya
dibawah sarat air dengan metode Ultrasonic Test (UT).Pelaksanaan UT
dilakukan oleh PT. Kava pada kapal Tanto Sepakat. Pada satu plat
dilakukan pelaksanaan UT minimal 4 titik. Untuk persyaratan dari class
penggantian plat yang di replate tebalnya minimal 30% dari plat orisinil.

74
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Gambar 3.5.1.4 Gambar hasil UT

75
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

3.5.2 Tanggal 19 Maret 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

Pada hari ini melakukan penggambaran perencanaan tangki sawage pada


kapal KRI Keris yang berada di hangger DivisiKapal Perang. Kapal ini
melakukan pengedokan disebabkan karena ada beberapa bagia item yang
harus diganti dan diperbaiki demi keselamatan kapal ketika beroperasi.
Adapun salah satunya tangki sawage yang mengalami kebocoran dan
keroposan sehingga dibutuhkan perencanaan gambar pada bagian
tersebut.

Gambar 3.5.2.1 perencanaan gambar tangki sawage kapal KRI Keris

76
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

3.5.3 Tanggal 20 Maret 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

Gambar 3.5.3.1 Alur proses bisnis Harkan

77
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Gambar 3.5.3.2Alur bisnis Harkan

78
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

3.5.4 Tanggal 21 Maret 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

KRI Keris-624 sedang melakukan reparasi, kapal tersebut berbahan dasar


dari alumunium. Salah satu perbaikan pada kapal KRI Keris-624 yaitu
penggantian tanki dengan ukuran 1100 mm x 900 mm pada sewage
treathment plan. Tempat penggantian tersebut di frame bagian tengah.
Tanki tersebut diganti karena ada bagian yang sudah keropos.

Gambar 3.5.4.1Survey Tangki Sawage Kapal KRI Keris

Setelah melakukan survey kemudian proses selanjutnya dilakukan


penggambaran tanki sewage treathment plan.

79
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Gambar 3.5.4.2Pemggambaran Tangki Sawage Kapal KRI Keris

80
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

3.5.5 Tanggal 22 Maret 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

Kapal Bayu Constructor adalah kapal yang sedang melakukan reparasi di


dockSemarang PT PAL Indonesia (Persero). Pada hari ini dilakukan
survey pada kapal Bayu Constructor. Dari repair list kapal tersebut akan
mengganti crane yang semula kekuatan 30 ton dengan 200 ton. Untuk
memasukkan crane coloum yang lebih besar ukurannya dari coloum lama
harus memotong bagian main deck disesuaikan dengan gambar yang
ditelah di approve oleh class RINA.

Gambar 3.5.5.1 Pemotongan plat bagian main deck

81
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

3.6 Minggu ke 6
3.6.1 Tanggal 25 Maret 2019
Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

Pada hari ini kapal Tanto Sepakat melakukan pelepasan Rudder untuk
dibersihkan dan diperbaiki. Rudder kapal ini memiliki tipe setengah
menggantung cara melepaskan berbeda dengan tipe rudder yang lain.

Gambar 3.6.1.1Rudder dan RudderHorn pada kapal Tanto Sepakat

82
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

3.6.2 Tanggal 26 Maret 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

Terdapat tiga kapal yang sedang docking di dock irian yaitu Tanto
Sepakat, Setya Kencana III, dan Tugboat Fatimah. Pada har ini kapalSetya
Kencana III telah selesai dilakukan replating pada bagian lambung kapal.

Gambar 3.6.1.1Replating kapalSetya Kencana III

Sedangkan pada kapal Tanto Sepakat terdapat kebocoran pada bagian

83
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

lambung kapal seperti gambar seperti ini.

Gambar 3.6.1.2Kebocoran pada kapal Tanto Sepakat

3.6.3 Tanggal 27 Maret 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)

84
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Agus Supriyadi (0216030015)


Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

Pada hari ini kapal Tanto Sepakat melakukan pengecekan clearen shatft
propeller yang dilakukan oleh Owner Surveyor. Untuk mencari nilai
clearen dijadikan acuan perbaikan atau tidaknya shaft sekaligus
melakukan pembersihan pada shaft propeller.

Gambar 3.6.3.1Rudder dan RudderHorn pada kapal Tanto Sepakat

Sedangkan pada Kapal Tugboat Fatimah dilakukan pengecekan pada


yang dilakukan balancing untuk dipasang di kapal tugboat Fatimah.

85
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

86
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Gambar 3.6.3.2 Hasil Balancing propeller kapal Fatimah tugboat Fatimah

3.6.4 Tanggal 28 Maret 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

Pada hari ini dilakukan pengujian blasting dan painting pada spesimen uji.
Proses blasting menggunakan vapor blasting dan dilakukan bersamaan
dengan pembersihan kapal Bayu Constructor. Setelah spesimen uji di
bersihkan setelah itu dikeringkan dengan cara diblow sehingga dapat
diaplikasikan pengecatan lapis pertama. Sebelum dilakukan pengecatan
sudah melakukan uji lingkungan terlebih dahulu yaitu mengecek relative
humidity, dew point dan air temperature. Setelah itu, dilakukan
pengecatan lapisan pertama dan untuk lapisan kedua menyesuaikan
interval waktu yang akan diuji yaitu 6 jam dan 12 jam. Ketebalan cat juga
sesuai spek yang tercantum.

87
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

(Gambar 1) (Gambar 2)
Keterangan :
Gambar 1 menunjukkan material setelah dilakukan blasting
Gambar 2 menunjukan telah dilapisi lapisan pertama first coat

3.6.5 Tanggal 29 Maret 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

Setelah dilakukan pengecatan lapisan pertama pada hari sebelumnya, hari


ini dilakukan pengecatan pada lapisan keduadan anti fouling pada
spesimen uji yang sudah dilapisi cat primer. Ketebalan cat juga mengikuti
spek yang sudah tercantum. Setelah itu diukur ketebalan cat lapis kedua
untuk dilakukan perhitungan yang telah di buat sebelumnya.

88
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Gambar 3.6.5.1 Pelapisan Cat Lapis Kedua (Sealer)

3.7 Minggu ke 7
3.7.1 Tanggal 1 April 2019
Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

Aplikasi pengecatan anti fouling


Aplikasi pengecatan anti fouling pada spesimen uji dilakukan dengan
interval waktu yang berbeda setelah pengecatan siller atau anti corrosion
yaitu 6 jam dan 12 jam. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh interval waktu yang berbeda terhadap daya rekat cat yang

89
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

dihasilkan pada spesimen uji tersebut.


Cat anti fouling merupakan cat yang hanya satu komponen saja tanpa ada
campuran minyak seperti dua cat sebelumnya dan cat anti fouling sangat
cepat kering saat beberapa menit setelah diaplikasikan ke spesimen uji.
Cat anti fouling merupakan racun untuk membunuh organisme laut atau
tiram yang menempel pada kapal yang sedang berlayar.

Gambar 3.6.1.1 Aplikasi Pengecatan Anti Fouling


3.7.2 Tanggal 2 April 2019
Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

Observasi fasilitas KRI Malahyati


Dapur atau pantry KRI Malahati melakukan beberapa perencanaan ulang
untuk fasilitas yang diperlukan antara lain kulkas, rak bumbu dan rak
penyimpanan bahan pangan seperti beras. Rak tersebut direncanakan
seminimalis mungkin untuk menghemat pemakaian ruang. Pintu pada rak
bumbu juga direncanakan menggunakan pintu geser akan lebih praktis

90
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

dalam penggunaannya. Lokasi penempatannya juga diatur agar tidak


mengganggu orang beraktivitas di dalamnya.

Gambar 3.7.2.1 Pengukuran Untuk Merencanakan Fasilitas KRI Malahayati

3.7.3 Tanggal 4 April 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

Penggambaran fasilitas KRI Malahayati


Setelah melakukan observasi di dalam KRI Malahayati dan mendapatkan
ukuran yang perlukan untuk menggambar kulkas, rak bumbu, rak buku
dan rak penyimpanan bahan pangan seperti beras. Lalu digambarkan
sesuai kesepakatan yang telah disepakati antara pihak abk KRI Malahayati
dengan pihak PT PAL untuk menentukan bentuk yang ingin diterapkan
pada KRI Malahayati. Rak bumbu direncanakan dengan menggunakan

91
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

pintu geser sedangkan rak untuk menyimpan bahan pangan ada 3 tempat
yang dapat digunakan selain itu penempatannya juga bersebelahan dengan
kulkas.

3.7.4 Tanggal 5 April 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

Penggambaran fasilitas KRI Malahayati


Setelah melakukan observasi di dalam KRI Malahayati dan mendapatkan
ukuran yang perlukan untuk menggambar kulkas, rak bumbu, rak buku
dan rak penyimpanan bahan pangan seperti beras. Lalu digambarkan
sesuai kesepakatan yang telah disepakati antara pihak abk KRI Malahayati
dengan pihak PT PAL untuk menentukan bentuk yang ingin diterapkan
pada KRI Malahayati. Rak bumbu direncanakan dengan menggunakan
pintu geser sedangkan rak untuk menyimpan bahan pangan ada 3 tempat

92
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

yang dapat digunakan selain itu penempatannya juga bersebelahan dengan


kulkas.

3.8 Minggu ke 8
3.8.1 Tanggal 8 April 2019
Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

Persiapan aplikasi painting


Setelah melakukan blasting atau pembersihan permukaan pelat yang akan
diuji maka dilakukan aplikasi painting secara berurutan yaitu cat primer
atau cat dasar kemudian cat siller atau cat kedua. Kedua cat tersebut
berbeda warna saja yang pertama cat jotacote uni N10 ALU RT A dan cat
yang kedua jotacote uni N10 ALU comp B. Thiner yang digunakan yaitu
jotun thiner no 17. Cat yang pertama berwarna merah dan cat yang kedua
menggunakan warna siller.

93
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Gambar 3.8.1.1Cat Jotun

3.8.2 Tanggal 9 April 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

Pengukuran kondisi lingkungan


Pengukuran kondisi lingkungan harus dilakukan sebelum melakukan
pengecatan untuk dapat diketahui dapat dilakukan pengaplikasian cat.
Mulai dari pengukuran kelembaban , pengukuran dew point, pengukuran
roughness ,pengukuran steel temperature ,pengukuran suhu basah dan
suhu kering. Steel temperature dan dew point minimal 3 derajat.

94
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Gambar 3.8.2.1 Alat Ukur Rh, Suhu Basah Dan Suhu Kering

Gambar 3.8.2.2Alat Ukur Roughness


3.8.3 Tanggal 10 April 2019
Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

Melakukan survey ke bagian bawah (kamar mesin) kapal KM KRI


MALAHAYATI dan melihat pekerjaan – pekerjaannya antara lain:
Pengenalan dasar mengenai gear box yang akan diganti. Dalam kapal ini
mempunyai dua gear box yang akan diganti.
Pengenalan dasar mengenai OWS (Oil Water Sparator), yaitu komponen
yang berfungsi sebagai pemisah antara oli dan air dari sisa – sisa oli yang
telah tercampur oleh air, disitulah peran dari OWS.

95
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Generator adalah genset untuk / sebagai komponen utama untuk


membangkitkan listrik atau sumber listrik di kapal berasal dari generator.
Kapal ini memiliki 4 generator.
Mesin induk (Main Engine) adalah mesin utama penggerak kapal agar
kapal dapat bergerak maju maupun mundur, kapal ini mempunyai 4 mesin
induk (ME) yang didesain tidak lain bertujuan untuk akselerasi kapal
perang ini.Kemudian dilakukan pemasangan pondasi pompa.

Gambar3.8.3.1Generator Pada Kapalkri MALAHAYATI Terdapat 3 Mesin Induk

Gambar3.8.3.2Pemasangan Pondasi Pompa Pada Kamar Mesin Kapal KRI MALAHAYATI

96
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

3.8.4 Tanggal 11 April 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

Melakukan survey ke bengkel General Engineering dan menjelaskan


tentang simplex sil dan chrome liner.
Simplex sil
Fungsi simplex seal adalah untuk menahan air agar tidak bocor dan masuk
ke dalam as propeller.
Chrome liner
Fungsi chrome liner adalah sebagai perlindungan dari as propeller dan

97
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

simplex siel, jadi ketika as berputar bagian as tidak lansung bersentuhan


dengan simplex, namun chrome linerlah yang akan bersinggungan dengan
simplex siel. Jadi bagian chrome liner yang akan terlebih dahulu
mengalami kerusakan, hal ini dilakukan karena mengingat dari segi
keekonomisan.
Terdapat 2 chrome liner pada kapal :
chrome liner pertama
Diletakkan dibagian belakang kapal yaitu antara bantalan bagian belakang
dan bagian propeller belakang. Chrome liner ini lebih besar di bandingkan
chrome liner depan, karena memiliki 3 susunan simplex seel. Fungsi dari
chrome liner ini adalah agar oli pelumas dan air laut tidak masuk ke
propeller.

Chrome liner kedua


Diletakkan di depan antara bantalan depan degan tail shaft.
Ukuran dari chrome liner ini lebih kecil dibandingkan dengan yang
dibelakang karena haya terdiri dari 2 simplex seal.
Penangulangannya adalah dengan cara:
Ketika chrome liner telah di ambil, selanjutnya dilakukan pengecekan.
Pengcekan ini dilakukan untuk melihat seberapa besarkah bagian chrome
liner yang mengalami aus termakan oleh simplex seal
Apabila tebal chrome liner masih memenuhi sesuai dengan class maka
dapat dilakukan perbaikan pada bagian yang aus. Sedangkan bila tebal
cromeliner tidak memnuhi standart class maka dilakukan pergantian
chrome liner baru.
Cara perbaikan cromeliner adalah dengan cara diberikan ring sehingga
mengakibatkan pergeseran bagian simplex seal, kemudian dimanising
bagian yang mengalami aus, sampai menghasilkan permukaan chrome

98
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

liner yang rata.


Jika dilakukan pengantian chrome liner maka harus dilakukan indent
terlebih dahulu untuk mendapatkan ukuran chrome liner yang sesuai
dengan ukuran dari as propeller, termasuk indent simplex seal yang
ukurannya sesuai dengan chrome liner.
Dalam kasus kapal, dilakukan pergantian chrome liner, dan simplex seal.
Sususan dari pemasangan simplex seal adalah bagian dalam terdapat ass
propeller, chrome liner, simplex seal, rumah simpex seal.
ketika material sudah ada, dan sudah di susun (tanpa as propeller) sebelum
dilakukan pemasangan pada kapal, terlebih dahulu dilakukan pengujian
pada chrome liner untuk mengetahui apakah masih terjadi kebocoran atau
tidak.

Langkah pengujiannya sebagai berikut :


Bagian chrome liner diisi dengan menggunakan oli
setelah penuh di tutup dengan menggunakan karet yang di atasnya
terdapat lubang untuk pompa
baru di tutup dengan menggunakan logam yang bagian tengahnya terdapat
pomba untuk menyalurkan tekanan kemudian di mur, agar terkunci.
Kemudian di beri tekanan menggunakan pompa.
Tekanan yang diberikan sesuai dengan beban draft pada kapal. Dimana
setiap 1m=1kg. Pada pengujian chrome liner di berikan beban sebesar
2kg, sesuai dengan draft.
Setelah di pompa sesuai dengan tekanan yang ditentukan kemudian di
tunggu selama kurang lebih 15 menit.
Tolak ukur kebocoran dapat dilihat pada manometer, apabila jarum dalam
manometer bergerak turun maka terdapat kebocoran.

99
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Gambar 3.8.4.1 Arc Propeller

3.8.5 Tanggal 12 April 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

Penggambaran ulang fasilitas KRI Malahayati


Setelah melakukan observasi di dalam KRI Malahayati dan mendapatkan
ukuran yang perlukan untuk menggambar kulkas, rak bumbu, rak buku
dan rak penyimpanan bahan pangan seperti beras. Lalu digambarkan
sesuai kesepakatan yang telah disepakati antara pihak abk KRI Malahayati
dengan pihak PT PAL untuk menentukan bentuk yang ingin diterapkan
pada KRI Malahayati. Rak bumbu direncanakan dengan menggunakan
pintu geser sedangkan rak untuk menyimpan bahan pangan ada 3 tempat

100
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

yang dapat digunakan selain itu penempatannya juga bersebelahan dengan


kulkas.

3.9 Minggu ke 9
3.9.1 Tanggal 15 April 2019
Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

Re-Desain Jig Floating Dock Surabaya


Penggambaran ulang balok ganjal untuk floatingdock Surabaya yang akan
mulai beroperasi kembali. Semua ganjal di ganti baru untuk mengganti
ganjal lama yang sudah keropos/korosi.Jig ini berfungsi untuk
menyangga/menumpu lambung kapal yang sedang melakukan docking.
Penggambaran bentuk 3D Jig ini juga untuk menghitung kebutuhan
material yang digunakan dan menentukan berat balok ganjal. Terdapat 2
model balok ganjal yang di desain yang pertama balok ganjal pada posisi

101
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

tengah/ center dan yang kedua balok ganjal pada posisi samping.
Perbedaan kedua model ini yaitu kalau untuk balok ganjal pada posisi
tengah untuk peletakannya fix/ di las pada floatingdock sedangkan untuk
balok ganjal pada bagian samping dapat dipindah-pindah sesuai posisi
frame kapal yang akan di docking.

Gambar 3.9.1.1 3D Jig Floating Dock Surabaya

Gambar 3.9.1.2 2D Jig floatingdock Surabaya

102
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Gambar 3.9.1.3 Perhitungan Berat Jig floatingdock Surabaya

3.9.2 Tanggal 16 April 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

Gambar ulang Floating Dock Surabaya


Penggambaran ulang web frame section floatingdock pare – pare. Floating
dock pare – pare merupakan fasilitas dock yang dimiliki PT. PAL
Indonesia (Persero) setelah sebelumnya mengalami kerusakan yang

103
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

mengakibatkan floating dock tersebut tenggelam pada posisi duduk. Dan


untuk saat ini floating dock tersebut sudah bisa mengapung kembali
dengan bantuan penyelam untuk selanjutnya melakukan proses analisa
penyebab floatingdock pare-pare tenggelam pada posisi duduk,
Melakukan inspeksi ketebalan plat, dan melakukan perbaikan.
Penggambaran ulang tersebut digunakan untuk arsip.

Gambar 3.9.2.1 Web Frame Section Floating Dock Pare-Pare

3.10 Minggu ke 10
3.10.1 Tanggal 22 April 2019
Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

Desain Fresh Water Distribution Floating Dock Surabaya


Penggambaran ulang fresh water distribution floatingdock surabaya. Fresh
water ini berfungsi untuk keprluan toilet dll. Pada gambar diatas
merupakan alur distribusi air tawar pada floating dock Surabaya, mulai

104
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

dari tanki penyimpanan air tawar di pompa menuju hydrophore tank


selanjutnya di distribusikan ke toilet dll. Penggambaran ulang tersebut
digunakan untuk arsip.

Gambar 3.10.1.1 Fresh Water Distribution Floating Dock Surabaya

3.10.2 Tanggal 23 April 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

Desain Sewage Tank Floating Dock Surabaya


Desain sewage tank floating dockSurabaya. Tanki ini digunakan untuk
menampung kotoran dari toitet, dll. Pembuatan tanki ini untuk mengganti
tanki lama yang sudah rusak atau mengalami keropos/korosi. Tanki
sewage ini di letak kan di bagian safety deck. Pada bagian tanki sewage

105
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

terdapat mainhole sebagai tutup/cover tanki, pipa-pipa, flange, dan rangka


profil L sebagai dudukan tanki.

Gambar 1.10.1.1 Sewage Tank Floating Dock Surabaya


3.10.3 Tanggal 24 April 2019
Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

Penataan Jig Floating Dock Surabaya


Pengamatan proses peletakan balok ganjal center di foalting dock
Surabaya. Setelah sebelumnya direncanakan tata letak balok ganjal di biro
engineering harkan, untuk memastikan peletakan sesuai dengan posisi
frame yang ada di floating dock Surabaya maka diperlukan untuk
pengecekan secara langsung. Melakukan Proses penandaan ini

106
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

menggunakan cara manual dengan cara memukul plate menggunakan palu


untuk menentukan posisi frame.

Gambar 3.10.3.1Penandaan Frame Floatingdock Surabaya

Gambar 3.10.3.1Jig FloatingDock Surabaya

107
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Gambar 3.10.3.3 Peletakan Jig FloatingDock Surabaya

3.10.4 Tanggal 25 April 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

Pengukuran dan Desain ulang Pondasi pompa KRI Malahayati


Melakukan pengukuran pondasi motor pompa kri malahayati selanjutnya
dilakukan penggambaran menggunakan autocad. Data gambar ini
digunakan untuk arsip.

108
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Gambar 3.10.4.1Pondasi Motor Pompa


3.10.5 Tanggal 26 April 2019
Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

Pengukuran dan Desain Cold Storage KRI Malahayati


Pengukuran cold storage pada kapal malahayati untuk memastikan data
ukur yang diperoleh sesuai. Selanjutnya mendesain dan memodifikasi
cold storage dari yang lama dirubah sesuai modifikasi. Cold storage kri
malahayati di bagi 2 ruang yang pertama ruang khusus sayuran

109
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

membutuhkan suhu sekitar 7-10 derajat celcius sedangkan untuk ruang


khusus daging membutuhkan suhu di bawah -10 derajat celcius.

Gambar 3.10.5.1Pengukuran Cold Storage KRI Malahayati

Gambar3.10.5.2 Desain Cold Storage

110
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

3.11 Minggu ke 11
3.11.1 Tanggal 29 April 2019
Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

Melakukan gambar ulang (revisi) gambar pondasi fire fight pump


padakapal KRI Malahayati.
Setelah melakukan observasi di dalam KRI Malahayati dan mendapatkan

111
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

ukuran yang perlukan untuk menggambar pondasi pompa fire fight umtuk
digambarkan sesuai kesepakatan yang telah disepakati antara pihak abk
KRI Malahayati dengan pihak PT PAL untuk menentukan bentuk yang
ingin diterapkan pada KRI Malahayati. Setelah dilakukan penggambaran
pertama ternyata terdapat beberapa bagian yang salah dan tidak tepat
sesuai dimensi dengan itu perlu dilakukannya revisi gambar.

Gambar 1. Gambar Auto Cad revisi pondasi pompa fire fight

3.11.2 Tanggal 30 April 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

Melakukan survey kapal Dharma Kartika di Dok Semarang.


Terdapat beberapa bagian kapal Dharma Kartika yang di repair pada hari
ini. Salah satunya perbaikan instalasi pada bagaian ruangan akomodasi
mobil dan kendaraan motor.

112
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Gambar 3.11.2.1 Ruang Akomodasi Parkir Kendaraan Mobil

Dan Motor Kapal Dharma Kartika

113
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Gambar 3.11.2.2Perbaikan Pipa

Pada bagian ini ada beberapa bagian instalasi pipa yang harus diperbaiki
dengan cara dilas untuk menghindari kebocoran di ruangan ini.

Gambar 3.11.2.3Perbaikan di ruang akomodasi kapal Dharma Kartika


3.11.3 Tanggal 2Mei 2019
Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)

114
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Agus Supriyadi (0216030015)


Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

Menggambar deck exhaust


Pada kapal KRI Malahayati banyak dilakukan perbaikan di semua bagian,
salahsatunya membuat replate deck exhaust di bagian kapal KRI
Malahayati.

Gambar 3.11.3.1Gambar Deck Exhaust Kapal KRI Malahayati

3.11.4 Tanggal 3 Mei 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)

115
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Ahmad Fahruddin (0216030016)


Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

Menggambar revisi deck exhaust


Pada kapal KRI Malahayati banyak dilakukan perbaikan di semua bagian,
salahsatunya membuat replate dexk exhaust di bagian kapal KRI
Malahayati. Pada hari ini dilakukan gambar ulang (revisi dikarenkan ada
beberapa part yang salah dan perbaikan dimensi konstruksi.

Gambar 3.11.4.1Gambar Revisi Deck Exhaust Kapal KRI Malahayati

3.12 Minggu ke 12
3.12.1 Tanggal 6 Mei 2019
Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)

116
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Ahmad Fahruddin (0216030016)


Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

Pengamatan proses pemasangan propeller kapal Dharma Kartika


Shaft propeller kapal Dharma Kartika melakukan pengujian Magnetic
Particle Test (MPT) untuk mengecek kondisi propeller tersebut. Setelah
dilakukan pengujian Magnetic Particle Test (MPT) disimpulkan bahwa
kondisi shaft propeller kapal Dharma Kartika tidak ada cacat. Selanjutnya,
dilakukan pemasangan kembali shaft dan propeller kapal Dharma Kartika
dengan menggunakan bantuan alat hidrolik.

Gambar 3.12.1.1Pemasangan Kembali Propeller Kapal Dharma Kartika

3.12.2 Tanggal 7 Mei 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)

117
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

Kapal Mentari Pratama di dock irian


Kapal Mentari Pratama melakukan docking di dock irian selama 10 hari.
Kapal Mentari Pratama yang sedang melakukan reparasi kapal memiliki
repair list yang menjadi acuan item apa saja yang akan diperbaiki selama
docking di dock irian. Repair list kapal Mentari Pratama antara lain
melakukan proses penyekrapan, pengecatan ulang, penggantian
alumunium anode, pengujian UT dll.

Gambar 3.12.2.1. Kapal Mentari Pratama

118
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Gambar 3.12.2.2. Repair List

119
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

3.12.3 Tanggal 8 Mei 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

Pengamatan proses sekrap pada kapal Mentari Pratama dan Multi Express
Proses sekrap kapal Mentari Pratama dan Multi Express merupakan
bagian dari item yang ada di repair list. Proses sekrap dilakukan untuk
menghilangkan tiram maupun karang-karang yang menempel pada bagian
bawah lambung kapal. Proses sekrap dilakukan manual dengan
menggunakan alat sekrap. Pada saat melakukan sekrap juga harus
diperhatikan luasan agar sesuai dengan luasan yang direncanakan pada
repair list.

Gambar 3.12.3.1. Proses Sekrap

3.12.4 Tanggal 9 Mei 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)

120
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Agus Supriyadi (0216030015)


Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

Pengamatan penurunan rantai jangkar kapal Mentari Pratama


Rantai jangkar kapal Mentari Pratama diturunkan untuk dilakukan
pengecekan bagian-bagian pada rantai jangkar antara lain diameter rantai
jangkar. Untuk rantai jangkar yang sudah tidak sesuai dengan class harus
melakukan pergantian rantai jangkar agar tidak mengurangi fungsi dari
rantai jangkar tersebut.

Gambar 3.12.3.1. Penurunan Rantai Jangkar Kapal Mentari Pratama

3.12.5 Tanggal 10 Mei 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)

121
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Ahmad Fahruddin (0216030016)


Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

Pengamatan penurunan rantai jangkar kapal Multi Express dan


pengosongan ballast
Rantai jangkar kapal Multi Express diturunkan untuk dilakukan
pengecekan bagian-bagian pada rantai jangkar antara lain diameter rantai
jangkar. Untuk rantai jangkar yang sudah tidak sesuai dengan class harus
melakukan pergantian rantai jangkar agar tidak mengurangi fungsi dari
rantai jangkar tersebut. Pengosongan tangki ballast kapal Multi Express
juga dilakukan pada saat bersamaan dengan penurunan rantai jangkar.

Gambar 3.12.5Proses Penurunan Rantai Jangkar Dan Pengosongan Tangki Ballast Kapal
Multi Express

3.13 Minggu ke 13
3.13.1 Tanggal 13 Mei 2019
Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)

122
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Ahmad Fahruddin (0216030016)


Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

Pengamatan pemeriksaan rantai jangkar kapal Multi Express


Kapal Multi Express sedang melakukan beberapa perbaikan di dock irian
PT.PAL Indonesia. Pada repair list yang ada harus dilakukan pengecekan
rantai jangkar sesuai standar yang diberlakukan oleh class. Makadari itu,
rantai jangkar yang tidak sesuai standar harus diganti agar tidak
mengganggu fungsi rantai yang semestinya.

Gambar 3.13.1.1Data Pemeriksaan Rantai Jangkar

3.13.2 Tanggal 14 Mei 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

123
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Uraian Kegiatan

Input data titik UT kapal Multi Express


Kapal Multi Express yang melakukan pengujian UT hasilnya harus
diinput pada gambar untuk diarsipkan atau sebagai data hasil ultrasonic
test. Titik UT tersebut dicantumkan pada gambar bukaan kulit yang sudah
dibuat sebelumnya.

Gambar 3.13.2.1Input Titik UT Pada Kapal Multi Express

3.13.3 Tanggal 15 Mei 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

124
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Uraian Kegiatan

Pengecekan rantai jangkar


Pada kapal Multi Express dilakukan pengecekan rantai jangkar dimana
untuk mencari rantai jangkar yang harus diganti menggunakan
perhitungan panjang dibagi 6 dan lebar dibagi 3.6. menurut class diambil
12% maka hasil dari perhitungan dikurangi dengan 12% hasil perhitungan
sehingga rantai jangkar yang diameternya dibawah hasil tersebut harus
diganti.

Gambar 3.13.3.1Rantai Jangkar Kapal Multi Express

3.13.4 Tanggal 16 Mei 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

125
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Uraian Kegiatan

Redrawing bukaan kulit dan input hasil UT kapal Tanto Berkat


Penggambaran ulang bukaan kulit kapal Tanto Berkat dilaksanakan pada
hari ini dan juga hasil UT diinput pada bukaan kulit sekaligus.

Gambar 3.13.4.1Hasil UT kapal Tanto Berkat

3.13.5 Tanggal 17 Mei 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

126
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Prosedur docking dan undocking

127
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Gambar 3.13.5.1Prosedur docking dan undocking

128
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

3.14 Minggu ke 14
3.14.1 Tanggal 20 Mei 2019
Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

1. Mencari data Tugas Akhir


Data yang diperlukan untuk penyelesaian Tugas Akhir yang berjudul
Analisa Proses Replating pada Kapal MV. Meratus Borneo dengan
mencari data – data seperti halnya Pengeluaran material selama kapal
masih dalam proses pengedokan. Data tersebut diperoleh di bengkel
konstruksi divisi harkan dikarenakan pengerjaan dan penyediaan material
– material kebutuhan proses repair kapal MV. Meratus Borneo hanya
tersedia di bengkel tersebut.

Gambar 3.14.1.1 Wawancara dengan Pak Anis (Bengkel Kosntruski Divisi Harkan)

129
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Setelah melakukan wawancara dengan Pak Anis kemudian menuju ke


tempat penyimpanan material di bengkel konstruksi Harkan. Mengelist
material yang di beli dan di pakai selama proses pengedokan kapal
Meratus Borneo.

Gambar 3.14.1.2 Material - Material Yang Dibutuhkan Proses Repair Replating Kapal

130
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

3.14.2 Tanggal 21 Mei 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

1. Mencari data Tugas Akhir


Data yang diperlukan untuk penyelesaian Tugas Akhir yang berjudul
Analisa Proses Replating pada Kapal MV. Meratus Borneo dengan
mencari data – data yang pada hari ini mencari data seperti halnya estimasi
comsumable dari proses blasting pada kapal M.V Meratus Borneo. Data
tersebut diperoleh di bengkel konstruksi divisi harkan dikarenakan
pengerjaan dan penyediaan material – material kebutuhan proses repair
kapal MV. Meratus Borneo hanya tersedia di bengkel tersebut.
2. Survei hasil Repair Kapal Mentari dan Kapal Express
Pada hari ini berlanjut pekerjaan repair Kapal Mentari dan Kapal Express
yang masih belum terselesaikan karena waktu untuk proses undocking
masih tanggal 25 Mei 2019. Pada kapal Express dilakukan pekerjaan
repair replating pada bagian haluan dan buritan serta pemasangan zink
anode pada setiap sisi lambung kapal tersebut. Sedangkan untuk kapal
Mentari dilakukan pengiriman rudder, sahft propeller, propeller dari
bengkel menujutempat Dok Irian.

131
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

3.14.2.1 Proses repair Kapal Mentari dan Kapal Express

132
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

3.14.3 Tanggal 22 Mei 2019


Nama: Awallia Wahyu S. (0216030007)
Agus Supriyadi (0216030015)
Ahmad Fahruddin (0216030016)
Abdul Azis (0216030029)

Uraian Kegiatan

1. Menggambar pintu deck pada kapal KRI Malahayati


Kapal Malahayati merupakan kapal perang yang pada saat ini dilakukan
proses repair yang sangat begitu banyak di perbaiki semua bagian pada
kapal (overhull). Selain dilakukan replating pada sisi – sisi lambung kapal
dan juga pada sisi dalam kamar mesin, pembaharuan interior di dalam
kapal, serta perbaikan pintu deck pada kapal Malahayati. Pada hari ini
dibuat gambar pintu deck kapal Malahayati di kantor rendal di biro
engineering.

Gambar 3.14.3.1 Proses repair Kapal Mentari dan Kapal Express

133
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

BAB IV
ANALISIS DAN INTERPRETASI

4.1 Docking plan


Docking plan adalah gambar yang menjadi acuan proses pengedokan.
Sumber docking plan adalah gambar linesplan,General Arrangement,
konstruksi dimana linesplan akan menunjukkan section dan konstruksi akan
mencari tinggi dari telling jig dengan mencari tinggi side girder. Docking plan
juga menjadi acuan penataan jig atau ganjel yang akan menjadi tumpuan kapal
pada saat pengedokan. Jig atau ganjel bagian atas berupa kayu lunak dilanjutkan
dengan kayu keras dan yang paling bawah beton.
4.2 Doking kapal
Docking kapal adalah suatu peristiwa pemindahan kapal dari air laut ke
atas dock dengan bantuan fasilitas docking atau pengedokan. Untuk melakukan
pengedokan kapal ini harus dilakukan persiapan yang matang dan berhati-hati
mengingat spesifikasi kapal berbeda-beda. Dokumen yang harus tersedia
sebelum kapal naik dok yaitu : doking plan, shell expansion plan, general plan,
construction profile, repair list. Ada bermacam-macam jenis dok yang
melengkapi suatu Galangan Kapal yaitu: Dok Kolam (graving dock), Dok
Apung (floating dock), Dok Tarik (slip way) dan Dok Angkat (syncrolift dry
dock).
4.2.1 Graving Dock (Dok Gali atau Dok Kolam)
Dok kolam yang sering juga disebut Dok Gali adalah suatu
bangunan dok berbentuk kolam yang terletak ditepi laut atau sungai. Dok
kolam mempunyai dinding yang kokoh seperti kolam renang karena pada
saat kosong, Dok akan menerima tekanan tanah dari sekitarnya, sedangkan
pada saat ada kapal yang akan dimasukkan kedalam atau dikeluarkan dari
dalam Dok kolam tersebut, beban berat air akan diterima oleh dinding dan
lantai Dok kolam tersebut.
Untuk keluar masuknya kapal dari Dok kolam, maka Dok kolam
mempunyai sebuah pintu. Pintu Dok kolam berbentuk seperti sebuah

134
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

ponton, terbuat dari suatu kontruksi baja, dimana pada pintu tersebut
terdapat rongga - rongga yang dapat diisi air ataupun dikosongkan,
sehingga pintu itu bisa terapung diatas air dan dipindahkan, apabila
rongga-rongga tersebut telah dalam kondisi kosong. Selain itu juga
dilengkapi dengan katup - katup yang dapat dibuka guna mengisi rongga -
rongga tersebut dengan air supaya pintu itu tenggelam. Untuk
mengeluarkan air baik dari rongga-rongga pada pintu maupun air yang
berada pada kolam maka dok ini dilengkapi dengan pompa air.
Sebagai tempat untuk membangun atau memperbaiki kapal, maka
sama dengan fasilitas tempat pembangunan kapal yang lain, Dok kolam
dalam operasionalnya selalu dilayani dengan berbagai peralatan angkat (
Crane) yang mempunyai kapasitas angkat cukup besar, sesuai dengan
kapasitas Dok kolam itu sendiri yang berjalan di sisi atas dinding Dok
kolam tersebut.
4.2.1.1 Cara kerja Dok Kolam ( Graving Dock )
Berikut merupakan langkah kerja graving dock :
1) Sebelum kapal masuk dok, air dalam kolam dikosongkan
untuk mengatur posisi keel block dan side block ( tempat
dudukan kapal diatas Dok ). Posisi keel dan side block harus
menyesuaikan bentuk badan kapal bagian bawah.
2) Katup-katup air pada Dok kolam dibuka sehingga air masuk
kedalam Dok kolam, sampai permukaan air didalam dan
diluar Dok kolam sama tingginya.
3) Air di dalam rongga-rongga pintu dikeluarkan sampai pintu
dapat terapung ( pintu terbuka ) dan digeser atau
dipindahkan.
4) Kapal masuk kedalam dok diatur agar tepat duduk diatas keel
block dan side block, sesuai metode yang digunakan.
5) Pintu ditarik, di gerakkan ke posisi menutup.

135
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

6) Katup- katup air pada pintu dibuka sehingga air masuk


kedalam rongga-rongga pintu dok dan pintu mulai tenggelam
untuk menutup Dok kolam tersebut.
7) Air di dalam kolam dipompa keluar sampai kosong dan kapal
siap untuk diperbaiki atau reparasi dan dirawat.
8) Jika kapal sudah selesai direparasi dan dirawat, air laut
dimasukkan lagi kedalam kolam sampai permukaan air
didalam dan diluar Dok kolam sama tingginya sehingga kapal
di dalam kolam terapung.
9) Air di dalam rongga-rongga pintu dikeluarkan lagi sampai
pintu dapat terapung ( pintu terbuka ) dan digeser atau
dipindahkan kemudian kapal ditarik keluar dok dan kapal
siap beroperasi kembali.
4.2.1.2 Keuntungan dan kerugian graving dock
Keuntungan graving dock :
1) Lebih aman di banding system yang lain.
2) Tenaga utama menggunakan pompa.
3) Biaya pemeliharaan kecil.
4) Umur pemakaian lama.
5) Peralatan dan perlengkapannya lebih sedikit.
Kerugian graving dock :
1) Biaya pembuatannya mahal.
2) Waktu pembuatannya lama.
3) Keadaan tanahnya harus betul-betul baik.
4) Merupakan bangunan tetap yang tidak dapat dipindahkan.
4.2.2 Floating dock (Dok Apung)
Dok apung atau floating adalah sebuah bangunan konstruksi berupa
ponton-ponton yang dilengkapi dengan valve pengangkat, pompa- pompa
air dan perlengkapan tambat serta perlengkapan reparasi kapal lainnya.
Yang mana konstruksi ini dapat ditenggelamkan atau diapungkan dalam
arah vertikal.

136
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

4.2.2.1 Cara Kerja Dok Apung


Sebelum dilakukan penenggelaman dok apung maka harus
diketahui terlebih dahulu sarat kapal yang akan naik dok serta
berapa meterkah bagian- bagian yang menonjol dari kapal.
Berdasarkan data- data yang diperoleh dari rencana dok
(dock plan) ditentukan letak-letak keel block dan side block
sesuai bentuk dari lambung kapal setelah itu dok apung
ditenggelamkan dengan cara seluruh katup - katup pembagi
dibuka dan air masuk kedalam rongga- rongga atau tangki ponton,
sehingga dok secara perlahan turun. Harus dijaga agar kondisinya
even keel. Jika sarat air diatas ponton telah mencapai sarat apung
kapal maka dengan bantuan kapal tunda, kapal yang akan reparasi
akan didorong masuk ke dok apung dalam kondisi mesin induk
dan mesin bantu harus dimatikan.
Selanjutnya diadakan penambatan kapal dengan tali-tali
yang berfungsi untuk membatasi ruang gerak bagi kapal tersebut,
sehingga lebih mudah untuk duduk pada ganjal- ganjal yang
sudah disiapkan. Setelah kapal mulai masuk kedalam dok apung
dan posisinya mencapai ketentuan yang diinginkan dan siap untuk
duduk pada posisinya.
Jika mengalami trim maupun keolengan pada kapal, maka
haruslah diusahakan menyeimbangkannya dengan memberi air
balas, mengurangi, menambah atau memindah kannya. Sesudah
posisi kapal stabil dan posisinya tepat sesuai dengan yang
diinginkan, maka dok kembali diapungkan secara perlahan- lahan
dan diadakan pengawasan, penjagaan, dan kontrol terhadap
kedudukan dan posisi kapal. Untuk pengecekan posisi kapal
apakah sudah tepat seusai ketentuan maka dilakukan penyelaman
untuk memastikan kapal benar- benar duduk tepat pada ganjal-
ganjal (keel block dan side block) .

137
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

4.2.2.2 Keuntungan dan kerugian floating dock


Keuntungan floating dock :
1. Dok apung tempatnya dapat dipindahkan.
2. Biaya pembuatannya lebih murah dari pada dok kolam.
3. Dapat menaikan kapal dengan kemiringan memanjang dan
melintang yang cukup besar.
4. Dok apung dapat menaikkan kapal dengan panjang lebih dari
15-20% dari panjang dok apung sendiri, sedangkan dok kolam
tidak bisa.
Kerugian floating dock :
1. Umur pemakaian lebih rendah dari pada dok kolam
2. Memerlukan daerah perairan yang cukup dalam, agar dok
apung tidak duduk dilumpur (dasar perairan) pada waktu
menaikan kapal
3. Memakai tenaga yang lebih besar dibanding dengan dok
kolam.
4.2.3 Dok Tarik (Slip Way)
Dok tarik (Slip Way) adalah fasilitas pengedokan kapal dengan
cara medudukan kapal diatas kereta yang disebut trolley dan menarik kapal
tersebut dari permukaan air dengan mesin Derek dan tali baja melalui
suatu rel yang menjorok masuk kedalam perairan dengan kecondongan
tertentu sampai ketepi perairan yang tidak terganggu oleh pasang surut dari
air laut.
4.2.4 Dok Angkat (Syncrolift Dry Dock)
Dok angkat atau syncrolift dry dock adalah suatu fasilitas
pengedokan kapal dengan menggunakan lift. Peralatan (plat form) dari dok
angkat ini diturunkan dengan pertolongan pengantar lift. Dari beberapa
mesin derek listrik yang terletak disebelah kanan dan kiri dari peralatan
dok angkat ini.
Setelah peralatan mencapai kedudukan tertentu kemudian kapal
dimasukkan tepat diatas ganjal-ganjal (blok lurus atau pun balok samping)

138
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

yang sudah disiapkan sebelumnya. Kemudian peralatan ini diangkat ke


permukaan air.
4.3 Docking KRI Bima Suci
KRI Bima Suci-945 (atau KRI Bima Suci) merupakan kapal layar latih
bagi taruna/kadet pengganti kapal legendaris KRI Dewaruci yang sudah
beroperasi sejak 1953. Melalui peresmian tersebut KRI Bima Suci masuk ke
dalam jajaran TNI Angkatan Laut sebagai Kapal Layar Latih Akademi Angkatan
Laut (AAL).
Rancangan teknis kapal layar tiang tinggi ini memiliki ukuran panjang 111,20
meter, lebar 13,65 meter, kedalaman draft 5,95 meter, dan tinggi maksimal tiang
layar 49 meter dari permukaan dek atas. Kapal kelas Bark tiga tiang itu memiliki
26 layar dengan luas keseluruhan layar 3.352 meter persegi. Ketinggian dek
utamanya 9,20 meter dari permukaan laut. "Keistimewaan KRI Bima Suci
terletak pada instrumen navigasi pelayarannya yang lebih canggih, instrumen
pemurnian air laut menjadi air tawar hingga alat komunikasi dan data digitalnya.
KRI Bima Suci direncanakan akan langsung melaksanakan tugas
pertamanya operasi penyeberangan dengan berlayar dari Spanyol menuju Tanah
Air pada 18 September mendatang. Pada pelayaran perdananya, KRI Bima Suci
sekaligus melaksanakan pelayaran Kartika Jala Krida (KJK) 2017, bersama
dengan 119 Taruna/Kadet Akademi Angkatan Laut tingkat III Angkatan 64.
KJK merupakan pelayaran muhibah ke luar negeri sekaligus latihan dan praktek
(Latek) bagi Taruna AAL dengan menggunakan kapal latih Taruna, dan
diharapkan KRI Bima Suci akan tiba di Surabaya pada 24 November 2017.
KRI Bima Suci melakukan pengedokan di dock irian PT.PAL. Kapal
KRI BIMA SUCI melakukan pengedokan tahunan/annual survey dan
pembersihan area BGA (bawah garis air).
Survey tahunan dilaksanakan untuk lambung dan instalasi mesin
,termasuk instalasi listrik dan bila ada perlengkapan khusus yang dikelaskan .
dilaksanakan pada interval 12 bulan (1 tahun) terhitung dari tanggal dimulai
periode kelas seperti yang tercantum dalam sertifikat. Survei dilakukan setiap

139
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

tahun dalam periode yang terbentang dari 3 bulan sebelum sampai 3 bulan
setelah tanggal jatuh tempo.
Adapun Item Survey yaitu:
1. Sertifikat kapal
2. External inspections pada shell plating diatas garis air dan sekat kedap air
3. Functional test & external inspection terhadap steering gear
4. External inspection of Main propulsion plants, Auxiliaries, Pumps,
compressors, heat exchangers, pipelines, valves and fittings.
5. External inspection of electrical installations External inspection dan
functional test thd Fire-protection and Safety equipment, the check of the
equipment
4.4 Kapal Meratus Borneo
Kapal Meratus Borneo merupakan kapal muatan container buatan China
yang memiliki 2 crane. Kapal ini memiliki IMO9408657 dengan klasifikasi
Nippon Kaiji Kyokai (NKK). Kapal ini memiliki ukuran utama Length Over All
(LOA) 106,68 m, Length Water Line (LWL) 101,30 m, Breadth (B) 20,60 m,
Draft (T) 4,50 m, Containers 368 Teu (Nominal). Kapal Meratus Borneo
mengalami kandas di perairan madura yang disebabkan karena cuaca buruk yang
mengakibatkan kapal tersebut tergeser ke perairan yang dangkal. Hal tersebut
mengakibatkan kerusakan pada bagian plat lambung dan sistem propulsi kapal.
4.5 Pengecekan lambung kapal di bawah garis air (BGA)
Korosi dan gesekan saat beroperasi menyebabkan pengurangan ketebalan
pelat kapal. Solusinya adalah melakukan penggantian setempat atau penggantian
satu lajur pelat yang ketebalannya berkurang tersebut. Solusi ini lah yang
menjadi momok bagi pemilik kapal karena memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Namun, jika tidak penuhi maka kapal akan diberi status “tidak terpelihara”. Tak
jarang pemilik kapal menghindari kapal naik dok. Seperti orang yang enggan
melakukan general check-up kesehatan karena takut mengetahui hasil yang tidak
menyenangkan.
Padahal, inspeksi terhadap konstruksi kapal dilakukan demi
menyelamatkan kapal, melindungi muatan yang akan angkut, dan melindungi

140
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

pemilik kapal itu sendiri atas kewajiban-kewajiban yang harus ditanggungnya di


kemudian hari bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap kapalnya.
Melalui tulisan ini, saya ingin sedikit berbagi tentang cara mengetahui ketebalan
pelat dan kriteria pelat kapal yang harus diganti. Penting bagi pemilik kapal
memiliki pemahaman yang sama dengan surveyor kapal yang ditugaskan oleh
badan klasifikasi (klas).
Yang sederhana misalnya, mengapa menggunakan pelat jenis marine-use
yang bersertifikat saat mengganti pelat kapal? Jawabannya adalah karena sulit
sekali mendeteksi atau memastikan jenis pelat yang sudah terpasang, apakah
jenis marine¬-useatau bukan. Diperlukan uji struktur mikro komposisi kimia
pelat. Uji tersebut selain memakan waktu, juga mahal biayanya serta harus
ditanggung oleh pemilik kapal.
4.5.1 Mengukur Ketebalan Pelat
Terdapat empat metode yang sering digunakan untuk mengetahui
ketebalan pelat kapal yaitu :
4.5.1.1 Ultrasonic Thickness Test
Selain mudah dan cepat, keuntungan dari Ultrasonic
test adalah tidak menimbulkan cacat dan tonjolan pada pelat kulit.
Ultrasonic test dapat mengukur ketebalan pelat kulit hanya dari
satu sisi. Pelat yang diukur digerinda kemudian diberi vet atau
lemak. SE-probe (pada ultrasonic tester) ditempelkan pada
permukaan pelat dan mengeluarkan getaran ultrasonic. Getaran
menembus ketebalan pelat sampai sisi yang lain, dan dipantulkan
kembali menuju SE-probe sebagai gema. Dengan diketahui
kecepatan getaran, maka waktu getaran ultrasonic yang diterima
kembali oleh SE-probe tersebut akan menunjukkan pelat yang
sedang diukur.
4.5.1.2 Test Hammering
Ini adalah metode yang paling sederhana untuk
mengetahui ketebalan pelat kulit atau balok konstruksi badan
kapal. Palu percobaan terdiri dari dua ujung. Ujung yang runcing

141
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

digunakan untuk menghilangkan karat, kotoran, dan cat yang


melekat pada pelat kulit atau balok konstruksi. Ujung lainnya
yang tumpul digunakan untuk memilih tempat yang paling tipis
akibat karat atau aus. Tinggi rendahnya nada getar yang
ditimbulkan oleh pelat kulit akibat dipukul oleh palu percobaan
menunjukkan tingkat ketebalan pelat. Makin tinggi nada getaran
makin tipis pelat tersebut.
4.5.1.3 Test Hole
Caranya dengan melubangi permukaan pelat. Lubang
percobaan atau test hole dibuat dengan menggunakan las potong
asitilene atau alat bor. Ketebalan pelat diketahui dengan
mengukur kedalaman test hole. Setelah selesai, lubang pada pelat
kulit tersebut ditutup dengan baut tap kemudian dilas. Metode ini
meninggalkan cacat permukaan yang terdiri dari tonjolan baut tap.
4.5.1.4 Linier Dial Gauges
Metode menggunakan socket untuk menentukan
kedalaman keausan. Tumpuan dengan baut penahan geser batang
penunjuk digunakan untuk mengukur ketebalan. Penunjuk
indicator ditempatkan sesuai dengan jarum penunjuk, dan socket
ditempatkan sesuai dengan ujung atas dari indicator penunjuk
sehingga titik tersebut bertepatan dengan titik penunjuk.
4.5.2 Kriteria Pelat Layak Ganti
Kriteria berkurangnya ketebalan pelat kapal yang masih
diperbolehkan atau diizinkan (oleh seluruh badan klas) didasarkan pada
filosofi aturan ketebalan pelat kapal saat pengujian ketebalan di atas dok,
ketebalan pelat kapal sesuai gambar konstruksi lambung kapal dan gambar
bukaan kulit saat kapal bangunan baru diperiksa oleh badan klas. Artinya,
yang menjadi acuan adalah gambar pelat kapal yang telah memperoleh
persetujuan saat awal, bukan gambar bukaan kulit hasil uji ketebalan pelat
terakhir di atas dok Perbedaan ketebalan pelat kapal disesuaikan pada
tingkat probabilitas. Kapal bangunan baru umumnya didesain untuk

142
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

mampu beroperasi dengan baik (termasuk pelat) hingga 20 tahun. Pemilik


kapal yang memesan kapal ke ship designer atau galangan, harus
memastikan bahwa desain dan spesifikasi ketebalan dan material pelat
kapal minimal sampai masa 20 tahun operasi. Semakin lama semakin
bagus. Demikian juga margin korosi setiap kapal dan daerah perairan
operasinya di laut juga bervariasi, tergantung pada salinitas dan kriteria
kekuatan konstruksi kapal sesuai peraturan klas.
Secara prinsip, setiap badan klas menggunakan kriteria ketebalan
pelat yang sama. Sebagai contoh, untuk bagian konstruksi utama, kapal
dengan ukuran panjang L ≥ 100 m, pengurangan tebal pelat yang dapat
diterima bisa dilihat dalam class rule dimana kapal diklaskan. Untuk kapal
dengan ukuran panjang L <100 m, secara umum pengurangan ketebalan
pelat yang diijinkan biasanya hanya sampai 20% dari ketebalan pelat awal.
Sementara untuk profil-profil lain di dalam konstruksi internal kapal,
penurunan ketebalan yang dapat diterima berkisar 25% dari tebal awal.
Setiap badan klas, sesuai hasil risetnya, memiliki rumus yang
berbeda-beda. Namun untuk praktisnya, pemilik kapal dapat menggunakan
rumusan Ketebalan Minumum (Tmin) di bawah ini untuk mengetahui
kondisi bocor halus pada pelat.
Untuk pelat geladak: Tmin> 0,9 (5,5 + 0,02 x L) (satuan mm).
Untuk pelat sisi lambung dan pelat dasar : Tmin > 0,9 (5.0 + 0,04 x L)
(satuan mm).
4.6 Proses Pemasangan insulasi peredam suara pada ruang akomodasi kapal
Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan sedikit informasi
kepada kalian cara pemasangan lining pada kapal baja.yaa langsung saja,saya
akan mulai dari pengertian apa yang dimaksud dengan dinding.
Lining (dinding kapal) adalah bahan yang terbuat dari aluminium dan di
dalamnya terdapat glaswool yang fungsinya peredam panas dan peredam suara.
dan bentuk lining tersebut berupa aluminium degan lebar 55 cm dengan panjang
120 &135 cm. dengan bermacam-macam tebal. Untuk tebal 2,5 cm biasanya
untuk sekat-sekat ruangan dan tebal 5cm untuk kamar mandi.

143
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Uraian pekerjaan yang dilakukan:


1. Glaswool adalah bahan sintetis peredam suara yang berupa seperti kapas
tetapi lebih lancip dan gtal baila mengenai kulit.
Cara pemasangan:
a. Pasang paku spindel pin yang sudah di beri lem spindel,lalu tempelkan
pada lambung kapal, biasanya tidak perlu di ukur cukup di kira-kira
supaya glasswoll terpasang rapi.
b. Potong glasswoll dengan ukuran 55± lebardan tinggi sesuai ukuran
lambung.
c. Pasang dan pastikan paku spindel semua muncul ke permukaan glasswoll
d. Bungkus atau tutup dengan kertas aliminium.

Gambar 4.6.1Kertas Aluminium

e. Pasang pin paku spindel lalu tekuk paku spindel.


f. Solasi dengan menggunakan isolasi aluminium.

144
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Gambar 4.6.2Isolasi Aluminium

2. Marking atau membuat gambaran unuk pemasangan selanjutnya. Marking


adalah menetukan ukuran dan jarak supaya saat memasang dinding bisa
menjadi rapi dan mudah memasangnya. Alat-alat yang digunakan untuk
marking:
a. Meteran
b. Spidol
c. Benang
d. Sipatan
e. Selang timbangan
Cara marking:
a. Ukur jarak dari penegar dan lambung 15cm±
b. Ukur diagonalnya dan garisi dengan sipatan
c. Kemudian potong siku dengan ukuran yangkita ukur tadi, ambil ukuran
220±dan tandai dengan spidol kemudian timbang dengan selang
timbangan air untuk mengukur lebih banyak siku yang akan di pasang
d. Kemudian potong siku 15-20cm lalu las pada ujung dan ujung sisi
ruangan lalu benangi dan pasang siku pada tanda yang sudah di tandai
tadi dan tepatkan pada benang agar lurus
3. Bottom adalah besi yang berbentuk U dengan fungsi untuk tempat rel
dinding bagian bawah.

145
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

Gambar 4.6.3Profil U

Cara mamasang bottom:


a. Pasang bottom di atas siku bagian bawah
b. Kemudian bor dengan mata bor berukuran 3,5 dan dikasih jarak
pengeboran kira-kira 20cm
c. Kemudian ripet pada lubang pengeboran bottom dan siku tersebut
d. Pastikan botoom terpasang di semua atas siku dengan rapi
4. Pemasangan top profil, Top profil adalah aluminium yag berbentuk U yang
terbalik kebawah dan fungsinya untuk tempet dinding bagian atas.
Cara memasang top profil :
a. Ukur dan timbang dengan besi hollow yang ditempeli waterpass, lalu
tempelkan pada bottom dan siku atas.
b. Pastikan garis air waterpas berada di tengah lalu tandai dengan spidol
(cukup timbang di ujung sisi ruangan).
c. Lalu benangi pada siku bagian ujung agar siku bagian tengah bisa di
tandai.
b. Pasang top profil di bawah siku.

146
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

c. Kemudian bor dari bawah dan di sekrup menggunaka sekrup drill atau
menggunakan paku rivet ukuran 4 .
5. Pemasangan dinding, dinding atau lining mempunyai tiga macam motif dan
tebal :
a. motif biasa yang biasa digunakan untuk ruangan ruangan tertentu dan
untuk sekat sekat ruangan
b. motif biasa dengan tebal 5cm digunakan untuk kamar mandi
c. motif polos digunakan untuk galley room atau dapur
Cara memasang:
a. Untuk memotong tinggi dinding , ukur dengan meteran dari bottom
sampai top profil dan tambah 2cm, karena kelonggaran top profilnya
b. Ukur pada dinding lalu garis dengan spidol
c. Potong dinding menggunakn jig saw dan pastikan kalau memotong tidak
rusak dan glaswool tidak berhamburan
d. Pasang dinding dengan cara masukan pada top profil terlebih dahulu lalu
masukan ke bottom
e. Timbang dengan waterpass untuk menentukan ke lurusan dinding agar
dinding yang selanjutnya tidak ikut miring.
Pengemalan dinding untuk jendela:
a. Ukur dari bottom ke atas dan akan ketemu tingginya
b. Mal dengan kertas karton yang di tempelkan pada jendela lalu garis
dengan spidol sesuai radiusnya
c. Kemudian bor terlebih dahulu pada garis jendela agar mata jigsaw dapat
masuk
d. Lalu potong dinding dan pasang dinding
4.7 Sandblasting dan painting kapal
Pembersihan kapal menggunakan metode Sandblasting, adalah proses
penyemprotan material biasanya berupa pasir silika atau steel grit dengan
tekanan tinggi pada suatu permukaan dengan tujuan untuk menghilangkan
material kontaminasi seperti karat, cat, garam, oli dll. Selain itu juga bertujuan
untuk membuat profile (kekasaran) pada permukaan metal agar dapat tercapai

147
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

tingkat perekatan yang baik antara permukaan metal dengan bahan pelindung
misalnya cat. Tingkat kekasarannya dapat disesuaikan dengan ukuran pasirnya
serta tekanannya. Perlu diketahui berhasil atau gagalnya suatu pengecatan sangat
tergantung pada tingkat kebersihan dan tingkat perekatan antara cat dan
permukaan serta tingkat kepadatan dan perataan dari cat itu sendiri. Keuntungan
dalam melakukan sandblasting ini adalah :
1. Membersihkan permukaan material (besi) dari kontaminasi seperti karat,
tanah, minyak, cat, garam dan lainnya.
2. Mengupas cat lama yang sudah rusak atau pudar
3. Membuat profile (kekasaran) pada permukaan metal sehingga cat lebih
melekat.
Painting merupakan suatu istilah proses pengecatan pada kapal, cat kapal
pada umumnya sebutan untuk marine coating atau marine paint, cat kapal sendiri
di fungsikan untuk melindungi bagian – bagian kapal agar terhindar dari korosi
dalam jangka waktu yang cukup lama. Sifat proteksi pada cat kapal sangat
diutamakan mengingat kapal terus menerus berhadapan dengan air laut yang
mengandung garam yang sangat tinggi (NaCl), disamping itu cat kapal sendiri
juga berhadapan langsung dengan cuaca yang tiada henti-hentinya, yaitu hujan,
panas dan dingin. Kombinasi resin dan pigment serta additive dalam material cat
kapal mempunyai sifat atau karakteristik yang sangat baik. Alat dan bahan yang
digunakan dalam pembersihan dan pengecatan kapal.
4.7.1 Alat
Berikut alat yang digunakan :
a. Sekrap baja, adalah alat yaitu semacam pisau pipih yang tajam. Sekrap
ini memiliki lebar hanya 10 cm dan panjang 20cm, yang dipasang pada
tongkat bamboo sepanjang 4-5 m agar dapat menjangkau tempat yang
jauh.
b. Tangga besi, adalah tangga yang terbuat dari pipa pipa yang dirangkai
untuk menjangkau untuk tempat tinggi juga. Tingginya tergantung dari
kebutuhan.
b. Air Tawar, adalah air yang tidak mengandung kandungan garam. Air ini

148
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

dimuat dalam truk yang bertangki hingga 1500 liter air.


c. Kompresor, berupa mesin yang mampu mengeluarkan angin
berkekuatan sampai 7kg. Bentuk dari kompresor ini mempunyai
panjang 2meter lebar 1meter dan tinggi 1meter .
d. Sand pot, berupa tempat menampung pasir yang akan keluar bersama
angin yang berkekuatan 7kg. ukuran sand pot ini lebar 1meter, panjang
1meter ,dan tinggi mencapai 1,5 meter yang mampu menampung 300kg
pasir = 7kantong goni.
e. Selang cat dan selang pasir sand blasting, panjang 15meter ketika tidak
sampai harus disambung-sambung diameter selang pasir ada 10cm dan
diameter selang cat hanya 2cm.
f. Nossle pasir sandblasting, digunakan hanya berbentuk kerucut yang
membuat pasir bertekanan langsung keluar.
g. Nossle cat, adalah nossle yang panjang dan otomatis nossle ini
mengeluarkan cat berbentuk seperti menyapu.memiliki panjang 30 cm
dan dikasih tali agar mudah dinyala matikan ketika mengecat yang
ditambah dengan tongkat bambu.
h. Separator, adalah sebagai alat untuk menyaring udara dari minyak dan
air
i. Kopling, memiliki diameter yang lebih kecil dari selang karena
digunakan untuk sambungan selang.
4.7.2 Bahan
Berikut bahan/material yang digunakan :
a. Pasir Blasting, adalah pasir jenis kwarsa yang didatangkang langsung
dari pulau bangka .pasir ini termasuk pasir kasar, pasir ini harus benar-
benar kering sebelum digunakan.
b. Cat Khusus Kapal, cat ini memiliki kandungan khusus yang dapat
melingdungi kapal dari korosi atau hewan laut yang menempel di badan
kapal.
Dalam pengerjaanya terdapat langkah – langkah yang harus
dilakukakan, yaitu :

149
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

1. Sebelum dilakukan reparasi badan kapal dibersihkan dulu dari


binatang dan tumbuhan laut yang menempel pada pelat badan kapal.
Peralatan yang digunakan antara lain :
a. Pembersihan dengan cara mekanis yaitu dengan cara penyekrapan.
untuk Pembersihan terhadap binatang-binatang laut dan tumbuh-
tumbuhan laut. Pembersihan dengan cara ini secara manual
menggunakan tenaga manusia.
b. Pembersihan dengan sandblast, tujuan untuk menghilangkan
material kontaminasi seperti karat, cat, garam, oli dll. Selain itu
juga bertujuan untuk membuat profile (kekasaran) pada permukaan
metal agar dapat tercapai tingkat perekatan yang baik antara
permukaan metal dengan bahan pelindung misalnya cat.
c. Pembersihan dengan water jet cleaning, menggunakan air
bertekanan tinggi yang disemprotkan melalui nozel. Semprotan air
yang bertekanan tinggi ini didapat dari pompa bertekanan, lebih
tinggi kemampuan pompa makin baik kemampuan
pembersihannya. Air yang dipakai air tawar, karena tidak saja baik
terhadap pompanya sendiri tetapi binatang – binatang laut akan
lebih mudah terlepas. Sedang pompanya dapat digerakkan oleh
motor diesel atau motor listrik, dan pompa ini diletakkan diatas
kereta yang beroda sehingga mudah dibawa ketempat – tempat
yang diperlukan.
2. Pengecatan Badan Kapal.
Pengecatan badan kapal dapat dilakukan dengan kuas cat,
roller maupun unit semprot cat sesuai dengan tingkat daerah kesulitan
pengecatan. Jenis cat yang digunakan adalah :
a. Cat Dasar / Cat Primer
b. Cat AC ( Anti Corrosive/Anti Karat )
b. Cat AF ( Anti Folling /Anti Binatang Atau Tumbuhan Laut ).
Pengecatan dilakukan setelah badan kapal selesai diblasting.
Sebelum dicat, badan kapal harus benar-benar bersih dari debu atau

150
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

sejenisnya. Karena apabila masih ada debu yang menempel kemudian


dicat akan menimbulkan kondensasi yang lama kelamaan akan
menyebabkan munculnya blistering ( lubang-lubang kecil karena
catnya terkelupas ). Badan kapal dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
a. Bottom ( bagian yang tercelup air)
Membersihkan binatang laut yang menempel pada badan
kapal dengan cara di scrub. Setelah itu badan kapal dicuci
menggunakan air tawar untuk mengurangi kadar garam. Kemudian
dilakukan sand blasting, dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Full Blast semua pelat di blasting sampai cat pada pelat
terkelupas.
2. Sweep Spot di blasting hanya pada bagian yang berkarat tapi
lapisan AC (Anti Corrosion ) pada cat sebelumnya harus
terkelupas agar cat primer bisa menempel pada pelat.
Setelah dilakukan blasting, pengecetan pada badan kapal
dengan cat primer lapis pertama dengan ketebalan kurang lebih 150
mikron. Peneringanya selama 4 jam.
Setelah itu dicat dengan menggunakan sealer atau
disebut lapisan AC lapis ke dua dengan ketebalan kurang lebih 100
mikron. Peneringanya selama 4 jam.
· Kemudian di cat dengan AF ( Anti Foulling ) lapis
pertama dan lapis kedua. Pemberian Anti folling ini bertujuan
untuk mengurangi binatang laut yang menempel pada badan kapal.
Proses pengeringanya membutuhkan waktu 8-10 jam.
b. Bottop
Dalam pengecatan daerah ini kadang tercelup air ( saat
muatan penuh ) dan kadang tidak tercelup air ( saat muatan
kosong ), jadi pemberian AFnya menggunakan self polishing.
c. Top Side
langkah-langkahnya juga sama, namun pada daerah ini tidak
perlu di cat AF karena pada bagian ini tidak tercelup air.

151
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

4.7.3 Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam coating


Campuran cat, menggunakan 2 komponen yaitu base (cat itu
sendiri) dan pengeras, namun ada juga yang menggunakan satu komponen
( rubber ) :
a. Interval antara langkah satu dengan langkah berikutnya antara 4 jam – 3
hari.
b. Kelembaban, Batas maksimal kelembaban kurang lebih 85%
c. Dry – wet
d. Suhu pelat
e. Suhu udara
f. Dew point ( selisih antara suhu pelat dengan suhu udara ) maksimal 3°C
g. Tekanan ideal yang digunakan kurang lebih 7,5 kg/cm3
h. Tebal pengecatan minimal 400 mikron (dengan alat ukur elcometer)
4.8 Undocking Kapal
Setelah pekerjaan diatas dock selesai, Manajer Dock atau Koordinator
Proyek mengirimkan format laporan kesiapan kapal kepada Owner Surveyor
untuk diisi kemudian diserahkan ke Dock Master.
Syarat undocking kapal adalah dengan pengamatan air dalam dock
tingginya harus sama dengan ketinggian air laut atau kurang 20 mm. Selisih dari
ketinggian air laut agar pintu graving dock tidak terkena tekanan air ketika
tekanan air sangat besar sehingga menjaga pintu dock tetap dalam kondisi kedap.

152
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari laporan OJT ini adalah :
1. Setelah melaksanakan kegiatan On The Job Training ini, banyak pengalaman
dan ilmu pengetahuan yang kami dapatkan seputar proses dan prosedur
pengerjaan perbaikan kapal di Divisi Harkan PT. PAL. On The Job Training
bisa disebut sebagai pelengkap dan proses pematangan atau pemantapan
kelak saat sudah berkecimpung dalam dunia kerja.
2. Pemeriksaan blasting dilakukan secara visual untuk melihat ada tidaknya
sparter, ada tidaknya pengkaratan kembali dan cacat permukaan. Hasil
pemeriksaan secara visual tersebut selanjutnya dilaksankan pekerjaan baik di
gerinda, brushing atau yang lain agar permukaan blasting siap untuk
dilakukan pengecatan.
3. Untuk melakukan pengukuran relative humidity digunakan alat sling
psychrometer, untuk melakukan pengukuran dew point digunakan alat dew
point calculator, untuk melakukan pengukuran surface temperature bisa
digunakan alat pengukur surface temperature, untuk melakukan pengukuran
surface roughness digunakan alat dial thickness gauge, untuk melakukan
pengukuran kadar garam digunakan alat conductivity meter dengan cara
mengukur cairan aquades yang dimasukkan ke bresle patches , untuk
melakukan pengukuran dust level digunakan pita yang dilekatkan di
permukaan material selanjutnya dilakukan evaluasi untuk melihat level dari
debu, dan untuk mengukur kecepatan angin digunakan lat anemometer
4. Pemeriksaan hasil pengecatan dilakukan secara visual dengan melakukan
pemberian symbol pada hasil pengecatan selanjutnya coment tersebut
dikerjakan sesuai dengan symbol yang diberikan, selin itu juga dilakukan
pengukuran ketebalan cat dengan DFT gauge.

153
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

5.2 Saran
Adapun saran dari laporan OJT adalah :
1. Mengoptimalkan waktu yang pendek dan bekerja keras agar bisa menghargai
waktu.
2. Pihak K3 hendaknya lebih memperketat pengawasannya terhadap pemakaian
alat-alat pengaman bagi tenaga kerja. Di lapangan sering dijumpai tenaga
kerja yang tidak memakai helm dan alat pengaman lainnya.
3. Proses pemeriksaan sebaikya dilakukan sesuai prosedur yang terdapat di
galangan sehingga tidak tejadi masalah dalam pemeriksaan tersebut.
4. Proses pekerjaan dilapangan harus disesuaikan dengan standard yang terdapat
digalangan sehingga hasil dari pekerjaan akan mempercepat proses produksi.
5. Dari segi kerapian, kesehatan, kebersihan, kenyamanan dalam tempat kerja
harus lebih diperhatikan lagi serta dalam kamar mesin hal di atas perlu
diperhatikan.

154
Laporan On The Job Training
PT. PAL INDONESIA (Persero)
SURABAYA - Jawa Timur

DAFTAR PUSTAKA

Anonymus. (2010), Materi Pelatihan Blasting dan Coating Operator


Muda.PT. Corrosion Care Indonesia:Bandung.
Anonymus.2011,BAB IV PEMBAHASAN - upn veteran Jakarta,[pdf],
(http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/2s1teknikkapal/206212011/bab4.
pdf,diakses tangggal 16 Pebruari 2013)

155

Anda mungkin juga menyukai