PENDAHULUAN
1
pembuatnya yang tentunya memiliki perbedaan antara satu dengan yang lain. Untuk
kekuatannya didalam perhitungan beban putus sesuai dengan Tabel 1 harus dikalikan
dengan satu Koefisien K, yang mana untuk jenis polypropylene K=1,3 dan untuk jenis
material sintetis yang lain K=1,2 Diameter tali sintetis minimum yang diijinkan untuk
digunakan dikapal adalah 20 mm Pada jenis kapal – kapal tertentu seperti kapal
Penumpang atau kapal Ro-ro dipersyaratkan untuk menambah jumlah tali tambatnya.
Kelebihan tali serat sintetis (NYLON) - Jenis tali sintetis ini pembuatannya sudah
dengan mesin dan mudah serta memiliki serat yang halus dan mengkilap sehingga
terlihat bersih dan tidak lapuk. - Memiliki kekuatan lebih kurang 1,5 sampai 2,5 kali
lebih kuat dari tali manila, pada saat basah kekuatannya 83% dari pada saat kering. Tali
nylon pada kondisi kering kekuatannya tidak berkurang walaupun pada suhu rendah.
Karena memiliki kekuatan yang lebih besar maka ukuran diameter dapat lebih kecil jika
dibandingkan dengan tali manila. Faktor keselamatannya 5 kali lebih besar dari tali
manila. - Memiliki daya regang yang cukup besar sehingga apabila diberi beban akan
memanjang dan akan kembali kebentuk semula apabila beban dilepas. Daya elastisnya
lebih kurang 2,5 sampai 3,5 kali tali manila. - Tahan terhadap air laut, tidak terpengaruh
oleh minyak tanah dan bensin kecuali tiner atau bahan lain yang mengandung Tinner. -
Tali nylon termasuk tahan api, artinya akan meleleh pada suhu 220o C dan apabila
bagian yang meleleh dipadamkan maka api tidak akan terus menjalar. Dipasaran tali
nylon dapat diperoleh dengan berbagai ukuran dari diameter 20 mm hingga 20 cm,
namun harga tali nylon termasuk mahal jika dibandingkan tali manila.
1.3 Tujuan
Mengetahui perhitungan towing line pada sebuah kapal tug boat?
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
Towing braidles ini dipasang pada tongkang yang ditunda dan diikat pada towing
chock (smith pad eye/smith bracket) dan dalam kondisi baik serta belum terdapat
serat-serat baja yang terputus. Begitu juga dengan Shackles, Shackle yang harus
tersedia diatas tug boat disesuaikan dengan kapasitas bollard pull, minimal tersedia 3
buah untuk keperluan singgle tow 25 ton, 5 s/d 10 ton minimal 3 buah untuk
penempatan shackle tersebut pada bagian antara towing line dengan braidles, dan
antara braidles dengan towing chock. Yg paling penting periksa apakah towing hook
dapat berfungsi dengan baik. Towing Arch, Bagian ini berfungsi sebagai pengaman
dari towing line pada saat kondisi towing.
4. Peralatan Lashing dan Kekuatan Lashing
Berikutnya periksalah perkatan lashing yg digunakan untuk mengikat muatan diatas
kapal tongkang, gunakan ukuran wire sling atau belt yg sesuai dengan kekuatan
muatan ketika mendapatkan daya dorong atau goyangan ketika ada gelombang dana
arus laut yg kuat, karena sesuai dengan definisinya bahwa Lashing securing adalah
pengamanan pengikatan cargo baik melalui transportasi darat, transportasi laut
maupun udara. Walaupun dengan adanya lashing securing perlu juga diperhatikan
pengaturan penempatan muatan atau stowage plan agar muatan betul-betul aman
selama proses transportasi ke pelabuhan tujuan. Peralatan-peralatan yang biasa
digunakan untuk lashing/pengikatan cargo :
A.Wire sling
B. Wire rope
C. Sling belt
D. Wire clips
E. Turnbuckles
F. Rigging
G. Shackle
5. Sertifikat Kapal
Untuk keselamatan dan keamanan selama perjalanan laut, pastikan sebelum kapal
berlayar dan berangkat dari pelabuhan muat menuju pelabuhan bongkar semua
sertifikat kapal, surat laut dan surat-surat kapal masih dalam masa berlaku tidak
expired, baik itu surat yang dikeluarkan class seperti BKI, yaitu:
– Seaworthiness Certificate (Hull & machinery)
– Load line certificate
– Certificate of registry
4
Maupun surat kapal yg dikeluarkan oleh Dinas/Direktorat Perhubungan Laut :
– Kesempurnaan dan Lambung timbul
– Izin Trayek/ Tramper Kapal
6. Bunker
Harus dipastikan bahwa bahan bakar cukup untuk pelabuhan tujuan, olehnya itu perlu
diketahui Horse power tugboat, Fuel capacity, fuel consumption, speed, dan voyage,
termasuk juga penggunaan fresh water
7. Draft Mark
Pastikan muatan tidak melebihi batas yang di izinkan pihak otoritas perhubungan
laut, atau sesuai dengan tanda yg telah di letakan dilambung kapal pada plimsoll
mark, hitunganlah muatan dengan draft survey melalui pembacaan draft mark jika
memungkinkan
8. Sistem Towing
Perhatikan sistem towing yang digunakan untuk menarik kapal tongkang tersebut,
Sistem menarik/menggandeng tongkang antara lain :
1. Tandem Tow
2. Single Tow
3. Tandem Tugs
4. Side Tow
5. Honolulu / X’mass Tree
6. Breasted Tugs
9. Engine and Horse Power
Dan juga penting periksa Main engine & Auxiliary engine. Pemeriksaan secara visual
atau jika memungkin dilakukan engine trial, lihat juga log book untuk mengetahui
kejadian-kejadian terhadap mesin. Menurut Horse Powernya Kapal Tug Boat
setidaknya terbagi ke dalam 4 bagian;
1. Ocean Tugboat : yang digolongkan Ocean Tugboat ialah tugboat dengan Horse
Power (HP) lebih dari 2000 BHS, dengan panjang antara 38–76 m.
2. Coastal Tugboat : yang digolongkan Coastal Tugboat ialah tugboat dengan
Horse Power (HP) antara 600 sampai dengan 2000 BHP, dengan panjang 21 – 36
m.3. Inland Tugboat : yang digolongkan Inland Tugboat ialah tugboat dengan
Horse Power (HP) dibawah 600 BHP.4. Harbour Tug : yang digolongkan
Harbour Tug ialah tugboat dengan kekuatan mesin kurang lebih 800 HP, tetapi
sesuai dengan perkembangan besarnya kapal, seperti adanya super tanker, bulk
5
carrier dan kapal penumpang samudera, Harbour Tug ada yang bertenaga sampai
3600 HP.
10. Alat-Alat Navigasi dan Keselamatan
Demi keselamatan periksa secara seksama semua peralatan navigasi dan sistem
keselamatan dan kebakaran (fire safety), alat-alat komunikasi dan steering gears
Sedikitnya pastikan tersedia 1 unit radar, 1 unit VHF radio, 1 unit SSB radio.
periksa pula kondisi navigation light agar dapat berfungsi dengan baik dan safety
equipment apakah dapat berfungsi dan tidak expire.
6
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.1 Berikut adalah ukuran massa jenis Air, Angin dan Gravitasi yang digunakan untuk
menghitung parameter gaya Angin dan Air.
GENERAL
Parameters Notation Value Units
Air Density a 1.225 kg/m3
Sea Water Density w 1025 kg/m3
Gravity g 9.810 m/s2
Barge Data
Parameters Value Units
Length Between Perpendicular Lpp 142.6 m
Length Of Water Line Lwl 145.45 m
Breadth B 48.2 m
Height H 10 m
Draft T 8 m
Coeficient Block Cb 0.9
Coeficient Midship Cm 1.28
Luas Area A 6873.32
selisih T dan H f 2.00 m
Luas Area Awh 96.4
Luas Area Ach 385.6
Coeficient Drag Cd 1.468235
TUG
Parameters Notation Value Units
Actual Bollard Pull of Tug BPT 95.00 MT
Tug Efficiency 0.75
Tug Factor ϒL 0.0784
Tug Length L 36.00 m
7
3.1.4 Data Cargo
CARGO
Parameters Notation Value Units
Breadth Overall Bc 40.00 m
Heigth Overall Hc 2.00 m
Heigth Coefficient Ch 1.00 table
Shape Coefficient Cs 1.00 table
Cargo Windage Area Awc = Bc x Hc 80.00 m2
Supporting Data
Parameters Notation Value Units
Coeff Reflection R 0.97
f (θ) 1
Drag Coeff C 0.85
Acceleration of Gravity g 9.8 m/s²
Gamma 7.8E-05
Co 0.00194
Ch 1.1
Cs 1
Vw 2
Co (Deep water) Cyc 0.00194
SEA STATE
Parameters Notation Value Units
Wave Heigth Hs 5.00 m
Current Speed Vc 1.00 m/s
Wind Speed Vw 15.00 m/s
3.2.1 Tahap awal dalam menghitung Towing Line adalah kita tentukan dulu apakah
applicability check dari kapal kita memenuhi standard minimum yang telah di
tentukan. Dengan cara untuk melihat perbandingan Length Water Line dengan
8
Breadth pada Barge yang memiliki Minimum Applicable 3 dan Breadth dengan Draft
pada Barge yang memiliki Minimum Applicable 6.
APPLICABILITY CHECK
Ratio Minimum Applicable Actual Check
Lwl/B 3 3.018 OK
B/T 6 6.025 OK
Current Resistance FC
FC = ½ x w x Co x VC2 x ACH x sin()
FC 0.038 T
9
TOTAL RESISTANCE, FTOT = FW + FC + FWD
Wind Force, FW 2.232 T
Current Force, FC 0.038 T
Wave Force, FWD 67.989 T
Total Force, FTOT 70.259 T
3.2.3 Langkah selanjutnya adalah menentukan efisiensi tug, yang mana efisiensi tug ini bisa
di dapat dari Tabel efisiensi. Namun pada umumnya para konsultan menggunakan
patokan tug efisiensi sebesar 0.75.
TUG EFFICIENCY
TUG EFFICIENCY, 0.75
**Reference: DNV Rules for Marine Operations Pt2 Ch2, Towing, 3.3.2.6
3.2.4 Setelah menentukan efisiensi tug, maka kita hitung Required Bollard Pull dengan cara
pembagian Ftot dan efisiensi tug, maka di dapat :
10
3.2.6 Menghitung towing line
Dengan meninjau nilai MBL dan Towing line maka kita dapat melakukan Rope
Decision Analysis untuk menentukan diameters, MBL, serta weight pada Steel Wind
Rope dan Syntetics Wire Rope, dengan cara melihat table. Dari table di dapat
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari perhitungan diatas di dapatkan bahwa besar towing line adalah 909 m. degan
minimum breaking load sebesar 206.094.
4.2 Saran
• Ketelitian sangat diperlukan dalam perhitungan towing line, oleh sebab itu penulis
menyarankan agar lebih teliti dalam penggunaan perhitungan towing line.
• Meskipun perhitungan sudah mendekati akurat, namun perlu di lakukan pengecekan
kondisi lapangan agar kondisi lebih akurat.
12
DAFTAR PUSTAKA
Gaby Young, S. (2018). Cara Melakukan Towing & Lashing Survey Kapal
Tongkang dan TugBoat. Retrieved from
http://asuransimarineindo.com/?page_id=70
13
LAMPIRAN
Table 1
Table 2
14
Table 3
Table 4
Table 5
15
Table 6
16
Table 7
Table 8
17
18
19
20