Protein berasal dari Bahasa Yunani yaitu proteos yang berarti yang utama atau yang
didahulukan
Kompleks makromolekul yang terdiri dari karbon, nitrogen, oksigen, hidrogen, dan
sulfur
Kebutuhan asupan harian protein seseorang menurut WHO adalah 0,75 gram protein
per kilogram berat badan untuk orang dewasa baik laki-laki maupun perempuan.
Contoh: seseorang yang memiliki berat badan 70 kg maka membutuhkan 52,5 gram
protein setiap harinya.
Makanan yang mengandung protein
Protein merupakan molekul besar dan kompleks yang disusun oleh subunit kecil yang dinamakan
asam amino.
Asam amino adalah molekul sederhana yang memiliki atom C sebagai pusat dengan keempat
lengannya mengikat atom H, gugus amina, gugus karboksil dan rantai samping.
Terdapat 20 jenis asam amino sebagai bahan penyusun protein disebut asam amino proteinogenik.
Ke 20 asam amino ini memiliki sifat yang berbeda beda karena memiliki rantai samping yang
berbeda pula. Ada asam amino yang bersifat hidrofobik dan ada yang bersifat hidrofilik, ada yang
bersifat asam dan bersifat basa.
= Rantai samping
Antar 1 asam amino dengan asam amino yang lain dihubungkan oleh ikatan peptida sehingga
beberapa buah asam amino yang berikatan disebut rantai polipeptida. Rantai polipteda dan protein
tersusun atas berbagai macam asam amino yang berbeda jenisnya karena memiliki rantai samping
yang berbeda.
Klasifikasi asam amino
Merupakan asam amino yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tubuh tidak dapat
mensintesis asam amino tersebut sehingga didapatkan dari asupan makanan sehari-
hari.
Ada 10 jenis asam amino esensial, yaitu ; Isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin,
treonin, triptofan, valin, histdin, dan arginin
2. Asam amino non esensial
Ada 10 jenis asam amino non esensial ini, yaitu ; Alanin, asparagin, aspartat, glutamat,
glutamin, prolin, sistin, glisin, serin, dan triosin
Struktur primer
Struktur protein
sederhana
Struktur sekunder
kompleks
Tahapan asam amino menjadi protein disebut protein structure level
Struktur tersier
Protein sederhana yaitu hingga struktur sekunder
Ada 2 bentuk struktur sekunder yaitu alfa helix yang menyerupai spiral dan
4. Struktur kuartener merupakan gabungan dari berbagai struktur tersier yang membentuk
protein yang besar dan kompleks
Berdasarkan bentuk, protein dibagi menjadi 2 bentuk yaitu globular dan fibrosa
1. Globular bentuknya membulat dan memiliki struktur yang kompleks dan beragam. Protein
globular larut dalam air. Banyak ditemukan didalam tubuh, contohnya adalah enzim, hormon
insulin ,hemoglobin, dan immunoglobulin (ab)
2. Fibrosa bentuknya tipis dan memanjang biasanya bersifat tidak larut dalam air, statis, dan
berperan membentuk struktur tubuh. Bentuknya sederhana yaitu didominasi oleh struktur
sekunder berulang-ulang contohnya adalah kolagen, keratin
Fungsi protein
3. Sumber energi
Transaminasi Deaminasi
Tissue
proteins α-keto acid
NH3 Urea
Glukoneogenesis Ketogenesis
Ketone
Energy Glucose bodies Excreted in urine
Kelebihan protein dirombak oleh
organ hati
menjadi
sintesis sintesis
2. Pencernaan protein di lambung: sel mukosa lambung yaitu sel parietal (Chief
menjadi enzim pepsin. Protein setelah didenaturasi (dirusak) oleh HCl, kemudian
Hipoalbuminemia
Rendahnya kadar albumin juga bisa terjadi akibat sejumlah kondisi berikut:
• Hipertiroidisme, yaitu kondisi kelenjar tiroid yang menghasilkan hormon secara berlebih.
• Sindrom nefrotik, yaitu gangguan pada ginjal yang menyebabkan protein bocor melalui
urine.
• Diabetes, yaitu tingginya kadar gula akibat kurangnya produksi hormon insulin.
• Sirosis, yaitu kondisi terbentuknya jaringan parut di hati akibat kerusakan jangka panjang.
• Lupus, yaitu suatu kondisi di mana sistem imun berbalik menyerang tubuh.
• Gagal jantung.
Hiperalbuminemia
• Penggunaan tourniquet yang terlalu lama (positif palsu), meningkatkan kadar total protein dalam darah
karena pembendungan terlalu lama dengan tekanan yang keras saat pengambilan sampel darah vena
akan menyebabkan hemokonsentrasi dan infiltrasi darah ke dalam jaringan
• Dehidrasi, karena tubuh membutuhkan cairan berlebih untuk mengeluarkan nitrogen. Tubuh harus
menggunakan lebih banyak air untuk membersihkan zat berbahaya tersebut. Hal ini bisa menyebabkan
dehidrasi serius jika asupan air minum kita kurang
• Multiple myeloma, sel-sel myeloma membuat antibodi yang disebut M-protein. Protein ini dapat
berkumpul dalam darah dan urin. M-protein sendiri merupakan antibodi yang dibentuk oleh sel
mieloma. Bedanya dengan antibodi normal, M-protein diproduksi bukan sebagai respons terhadap
infeksi. Walaupun diproduksi berlebihan dan tidak terkontrol, M-protein tidak membantu melawan
infeksi.
Insert Your Image
Thank you