Anda di halaman 1dari 120

ANATOMI DAN FISIOLOGI

SISTEM RESPIRASI

Oleh :
Isnayati
PENGERTIAN
• Sistem pernafasan adalah suatu proses mulai
dari pengambilan O² mengeluarkan CO² , hingga
penggunaan energi di dalam tubuh yg dibentuk
o/ jalan atau saluran nafas dan paru-paru
berserta pembungkusnya (pleura) dan rongga
dada yang melindunginya.
• Penghisapan udara disebut inspirasi dan
menghembuskan disebutkan ekspirasi.
• Dalam paru-paru terjadi pertukaran zat antara
oksigen dari udara masuk kedalam darah dan
CO2 akan dikeluarkan dari darah secara osmose.
• CO2 akan dikeluarkan melalui traktus
respiratorius (jalan pernafasan) dan masuk
kedalam tubuh melalui kapiler-kapiler vena
pulmonalis kemudian masuk ke atrium
sinistra, ke aorta dan lanjut ke seluruh
tubuh.
• O² untuk proses respirasi sel berasal dari
atmosfer, yang menyediakan kandungan gas
oksigen sebanyak 21% dari seluruh gas yang
ada.
respirasi

• Respirasi : Terjadinya pertukaran O2 dan CO2.


• Ventilasi : keluar masuknya udara pada
saluran pernafasan.
• Pernafasan : proses pertukaran gas yang
berasal dari lingkungan dan masuk kedalam
sel tubuh.
• Perukaran gas yang masuk kedalam sel tubuh
melalui : hidung, faring, glotis, trakhea,
bronchus dan alveoli.
respirasi

 Oksihemoglobin ikatan HB &O² ± 98,5% 


senyawa tdk setabil yg siap melepas O² dg
faktor yg mempengaruhi : PH&O² yg rendah,
SH meningkat. Saat O² terlepas dari eritrosit
 warna drh keunguan.
CO² dieksresikan o/ paru melalui tiga
mekanisme : ion bikarbonat dlm plasma 70%,
karbaminohemoglobin 23% dan terlarut dlm
plasma 7%.
1. Pertukaran Udara Antara Fungsi
Udara Luar dg Udara di
Alveoli (Proses Ventilasi)
pernafasan
2. Proses Pertukaran O2 & CO2
antara Udara Alveol dg drh
dlm pembuluh Darah Kapiler
Paru (Proses Difusi)
3. Pengangkutan O2 Dan CO2
O/ Sistem Peredaran Darah,
Dari Paru-paru Ke Jaringan
(Proses Transportasi)
4. Pertukaran O2 & CO2 drh
dlm Pembuluh drh Kapiler
Jaringan dg Sel-sel Jaringan
(Proses Perfusi)
Pernapasan / respirasi
• Sistem pernapasan / respirasi membawa O² mell
jalan napas paru ke alveoli
• O² mengalami difusi kedarah u/ di transportasikan
ke seluruh tubuh, sel tubuh butuh O² u/ metabolis
• Pengendalian pernapasan berhub erat dengan
darah arteri , kadar CO² dan O² arteri.
• Respirasi ekternal = pertukaran gas mel difusi
antara alveoli & drh dikapiler alveoli. Begitu pula O2
alveoli ke darah.
• Respirasi internal = pertukaran gas antara darah
kapiler & sel
OTOT DAN TULANG YG
MEMBENTUK RONGGA
THORAK
 Clavicula
Sternum
Tulang iga / costa
Scapula
Vertebra thoracalis
Otot- otot dinding thorak
Diafragma
OTOT – OTOT
PERNAFASAN
OTOT – OTOT PERNAFASAN
Saluran Nafas Atas :
Anatomi
 Hidung & rongga
nasal
Faring
Laring
Saluran Nafas Bawah :
 Trakea
 Bronkus Utama kiri /
kanan
 Bronkiolus
terminal/respiratorius
 Alveoli
HIDUNG
hidung
Hidung/nasal
• Merupakan organ pernapasan pertama dilalui udara
luar, dg dua lubang dipisah o/ septum.
• Bagian luar dinding hidung terdiri dari kulit, lapisan
tengah terdiri dari otot-otot dan tulang rawan, lapisan
dalam terdiri dari selaput lendir yang berlipat-lipat yang
dinamakan konka .
• Konka adalah bangunan di rongga hidung yang
berfungsi untuk mengatur udara yang masuk, suhu
udara dan kelembaban udara. 
• Didalam rongga hidung terdapat rambut HALUS
berguna menyaring udara masuk
• Rongga hidung dilapisi selaput lender >>
pembuluh DRH, bersambung gd lapisan faring &
selaput lender ( semua sinus masuk ke rongga
hidung bermuara kedlm vestibulum).
• Daerah pernapasan dilapisi epithelium silinder
dan sel epitel berambut mengandung sel lender,
(sel GOLBET)
• Saat udara melalui hidungdisaring o/ bulu-bulu
di dalam vestibulum, dan arena kontak dengan
permukaan lender yang dilaluinya maka udara
menjadi hangat, dan o/ penguapan air dari
permukaan selaput lender menjadi lembab.
FUNGSI FARING
Fungsi Hidung
 Penyaring
 Pelembab
 Penghangat udara yang dihirup
 Konka yg menonjol menyebabkan meningkatkan area
permukaan & menyebabkan turbulens, mengedarkan
udara inspirasi
 Area yg besar memaksimalkan penghangatan( banyak
vaskular mukosa), humidifikasi (melembabkan) ,
menyaring ( mukus & silia)
hidung sebagai indra pencium
Impuls syaraf dihantarkan o/ saraf Olfaktorius
Septum nasi memisahkan kedua cavum nasi,
struktur tipis terdiri dari tulang rawan,
kedua sisinya dilapisi membran mukosa.
Dinding lateral cavum nasi dibentuk sebagian
maxilla, palatinus, dan os. Sphenoidale.
Tulang lengkung halus, melekat pd dinding
lateral & menonjol ke cavum nasi adalah :
conchae superior, media, dan inferior.
Tulang-tulang ini dilapisi oleh membrane
mukosa.
Dasar cavum nasi dibentuk oleh os frontale dan
os palatinus
Sedangkan atap cavum nasi dibentuk o/ :
os frontale & os sphenoidale
Mengandung sel saraf khusus yang mendeteksi
bau, nervus cranialis1 OLFAKTORIUS.
Sinus paranasalis adl ruang dlm tengkorak b/d
lubang kedalam cavum nasi.
berfungsi : memperingan tulang tengkorak,
memproduksi mukosa serosa,memberikan
resonansi suara
FHARING
 Pipa berotot dari dasar tengkorak
s/d oesopagus / vertebra
cervicalis ke 6, pd tulang rawan
krikoid.
 Panjang 12 – 14 cm
 Disuplai arteri wajah dan kembali
ke vena fasialis dan jugularis
interna.
 Letak
belakang hidung/nasofaring,
dibelakang mulut /orofaring dan
dibelakang laring /laringofaring.
Nasofaring dibelakang hidung dan diatas palatum
mole. Ada dua sal AUDITORI mengarah ke telinga
bagian posterior tonsil faringeal/adenoid.
Orofaring, letak dibelakang palatum mole
vertebra servikalis ke-3, saat menelan bagian nasal
dan oral dipisahkan oleh valatum molle dan
Ovula.
 Laringofaring memenjang dari atas orofaring ke
bawah oesofagus  vertebra servicalis ke 36.
Dipersarafi : fleksus faringealdari saraf Vagus &
glosofaringeal(parasimpatik) & ganglia servikalis
superior (simpatik).
• Pengecap: terdapat ujung saraf olfaktorius
• Pendengaran : sal audotori , pendengaran
yang jelas tergantung tekanan atmosfer
tiap sisi membran timpani.
• Pelindung: jaringan limfatik dan tonsil 
menghasilkan antibody yg berespon
terhadap antigen.
• Berbicara : sebagai bilik resonan. Dengan
bantuan sinus memberi suara yang khas.
Laring/ kotak suara Letak : bagian tengah depan leher,
sebelah dalam glandula tyroidea,
didepan laringofaring dan bagian
atas esopagus. Pria
>>>jakun(Adm´s appel)
Epiglotis
Cartilago berbtk daun menonjol
keatas dibelakang dasar lidah.
Melekat pd bagian belakang
Vertebra cartilago thyroideum.
FS :
produksi suara, pelembab,
penyaring & penghangat,
pelindung sal nafas bawah
(menutup glottis saat nelan)
Struktur Laring
 Kartilago Tiriod, membentuk tonjolan laring /
Jakun / Adam’s Apple bagian anterior
 Kartilago krikoid
 Kartilago Aritenoid, ada 2 kartilago hialin dan pada
kartilago ini melekat vita suara.
 Epiglotis:melekat di permukaan dlm kartilago tiroid.
 Suplai darah : arteri laringeal, vena tiroid, dan vena
jugularis interna.
 Syaraf : parasimpatis, disusun o/saraf laringeal sup,
dan laringeal rekuren,cabang saraf Vagus.
simpatis : disusun o/ ganglia servikalis.
Tabung fleksibel P ± 10 & L 2,5 cm.
Letak :dari cartilago cricoidea
kebawah pd bg depanLeher
&dibelakang manubrium sterni,
berakhirsetinggi angulus
sternalis (taut manubrium dg
corpus sterni) atau sampai
kira-kira ketinggian vertebrata
torakalis kelima & di tempat
ini bercabang menjadi dua
bronckus (bronchi) ka/ki.
• Trakhea : dibentuk cincin tulang rawan bentuk
huruf C. Terdapat karina ( percabangan dari
trakhea menjadi bronchus kanan dan kiri ).
• Arteri bronkial & arteri tiroid inferoir vena
tiroid inferior menuju vena bronkiosefalik.
• Saraf parasimpatik N Vagus  kontriksi trakea.
• Simpatis ganglia simpatikdilatasi trakea.
• Pembuluh limfe bermula dari nodus limfe sekitar
trakea & karina.
• Karina : kaya serat, sistem saraf
parasimpatis dan perangsang batuk
• Ujung saraf dilaring, trakea dan
bronkus, peka terhadap iritasi
impuls saraf vagus merangsang pusat
pernafasan dibatang otak.
• Respon reflek motorik menutup
glotis otot nafas abdomen
berkontraksi dg tiba udara
dilepaskan dengan mengeluarkan
mukus atau benda asing dari mulut
(benda asing  batuk)
• Percabangan saluran nafas dimulai dr
trakea bercabang menjadi bronkus ka/Ki.
• Masing-masing bronkus terus bercabang
sampai dengan 20-25 kali sebelum sampai
ke alveoli. Sampai dengan percabangan
bronkus terakhir sebelum bronkiolus,
bronkus dilapisi oleh cincin tulang rawan
untuk menjaga agar saluran nafas tidak
kolaps atau kempis sehingga aliran udara
lancar.
Bronchus kanan
 cabang kanan lebih lurus, pendek dan lebih
lebar. Panjang 2,5cm setelah hilum cabang 3.
Bronchus kiri
 Sempit, panjang 5 cm, setelah hilum bercabang
menjadi 2 .

Terdiri dari tulang rawan dan jaringan ikat.


Fungsi: mengalirkan menghangatkan, replek batuk
melembabkan dan membersihkan udara.
Terdiri dari : bronchus primer, sekunder, tertier,
bronchiolus.
• Merupakan keranjang ALVEOLI
udara (±300 juta alveoli)
Terdiri dari sel :
- Pneumosit tipe 1, 95%
menutupi seluruh
permukaan alveoli, sbg
tempat pertukaran gas.
- Pneumosit tipe 2,
menutupi permukaan
alveoli + 5 %.
Berisi surfactan, yg
berfungsi mencegah kolap
alveoli pada akhir ekspirasi.
• Jalan nafas bercabang menjadi bg kecil
dinding semakin tipis  otot & jr
lenyap tinggal lapisan tunggal sel
epitelium skuamosa diduktus alveoli.
• Diantara sel skuamosa terdapat sel
Septal (sel efitel alveoli)mensekresi
surfaktancairan fosfolifit  mencegah
alveoli kering & kolap terbentuk saat
janin 35 minggu.
• Terdpt Sel makrofag ,lymfocyt, plasma & sel mast
Suplai darah,
saraf dan limfe

 Arteri dinding bronkus : arteri bronkial vena


bronkial  kanan ke AZIGOS, kiri
interkosta superior.
 Saraf vagus parasimpatik kontraksi otot
polos bronkialbronkokontriksi.
 Saraf simpatikbronkodilatasi.
 Limfe : dari dinding jln nafas  nodus limfe di
trakea & bronkial  duktus toratikus .
PARU - PARU
• Sistem pernafasan pada
dasarnya dibentuk oleh
saluran nafas& paru-paru
beserta pembungkusnya
(pleura) dan rongga dada
yang melindunginya.
• Di dalam rongga dada
terdapat juga jantung.
• Rongga dada dipisahkan
dengan rongga abdomen
oleh diafragma.
Paru - paru
• Paru-paru organ berbtk krucut ada
2 terdapat dalam rongga thoraks
pada bagian kiri dan kanan.
• Memilki
1. Apeks, ± 2,5 cm diatas clavicula
2. Permukaan costo vertebra,
menempel pd bg dlm dinding
dada.
3. Permukaan mediastinal,
menempel pd perikardium
& jantung.
4. Basis terletak dlm rongga torak
diatas diafragma
• Paru-paru dibagi menjadi
Paru-paru
dua : paru-paru kanan
terdiri dr 3 lobus : lobus
pulmo dextra superior,
lobus media dan lobus
inferior, setiap lobus
tersusun dari lobulus.
• Paru-paru kiri terdiri dari
2 lobus : lobus pulmo
superior dan lobus
inferior
• Paru dibungkus pleura.
pleura
Pleura yg menempel
langsung ke paru, pleura
visceral.
• Cairan Serosa disekresi
oleh sel epithelial.
• Cairan pleura Jernih, pH 7,60-
7,64 , protein kurang dari 2% (1-
2 g/dL), Kadungan sel darah
putih < 1000 /m³, Kadar glukosa
serupa dengan plasma, Kadar
LDH (laktat dehidrogenase) <
50% dari plasma.
 
 Terdiri dari 2 lapisan :
- Viseral: berbatasan dg paru Rongga Pleura
- Parietal : berbatasan dg
dinding dada, memp.
Reseptor rasa sakit.
 Rongga pleura : berisi cairan

serosa + 50 cc.
Fungsi:
 mencegah gesekan antara
pleura viseral & parietal pada
setiap ventilasi.
Mempertahankan tekanan
negatif intrapleura
Jalinan bronchus bronchiolus,
bron Terminalis, bron Respiratoris,
alveoli, sirkulasi paru, syaraf dan
sistem limpatik.
Sistem limpatik
- Disekeliling lobus, mengikuti
pembuluh darah.
- Mengeluarkan cairan untuk
menjaga paru dari kelebihan
cairan.
- Mengeluarkan partikel yang
diinhalasi dari bag.Distal.
• Rongga dada diperkuat
oleh tulang-tulang yang
membentuk rangka
dada. Rangka dada ini
terdiri dari costae (iga-
iga), sternum (tulang
dada) tempat sebagian
iga-iga menempel di
depan, dan vertebra
torakal (tulang belakang)
tempat menempelnya
iga-iga di bagian
belakang.
Terdapat otot-otot menempel pd rangka dada sbg otot
pernafasan.

Otot yg ber Fs dlm bernafas :


 Interkostalis eksterrnus (antar iga luar) yg mengangkat
masing-masing iga.
 sternokleidomastoid yang mengangkat sternum
(tulang dada).
 Skalenus yang mengangkat 2 iga teratas.
 Interkostalis internus (antara iga dalam) menurunkan
iga-iga.
 Otot perut menarik iga ke bawah sekaligus membuat
isi perut mendorong diafragma ke atas.
 Otot dalam diafragma yang dapat menurunkan
diafragma.
• Pada saat inspirasi , otot
diafragma berkontraksi, dari
posisi melengkung ke atas
menjadi lurus. Bersamaan
dengan itu, otot-otot
intercosta pun berkontraksi.
Akibat dari berkontraksinya
kedua jenis otot tersebut
adalah mengembangnya
rongga dada sehingga tekanan
dalam rongga dada berkurang
dan udara masuk.
• Sewaktu inspirasi diafrgama
berkontraksi, volume rongga
dada meningkat, tekanan intar
pleural dan intar alveolar turun
dibawah tekanan atmosfir
sehingga udara masuk
Proses inspirasi
INSPIRASI
• Diafragma dan intercosta berkontraksi
• Ekspansi rongga thorax
• Tekanan rongga thoraks lebih dr sub
atmosphir
• Peningkatan tekanan transpulmonan
• paru – paru ekspansi
• Udara masuk keparu - paru
Apa yang terjadi pada saat
ekspirasi
• Otot diafragma dan otot-otot intercosta
relaksasi, rongga dada mengecil
mengakibatkan tekanan intra pleural dan
tekanan intra alveolar meningkat diatas
atmosfir sehingga udara mengalir keluar dan
tekanan udara di dalam paru-paru naik
sehingga udara keluar. Jadi,  udara mengalir
dari tempat yang bertekanan besar ke tempat
yang bertekanan lebih kecil
EKSPIRASI
• Otot diafragma dan otot-otot intercosta
relaksasi
• Rongga dada menguncup
• Penurunan tekanan transpulmonan
• paru – paru relaksasi
• Udara keluar keparu - paru
• Dalam keadaaan normal, kegiatan inspirasi dan
ekpirasi atau menghirup dan menghembuskan udara
dalam bernapas hanya menggunakan sekitar 500 cc
volume udara pernapasan (kapasitas tidal = ± 500 cc).
• Kapasitas tidal adalah jumlah udara yang keluar
masuk pare-paru pada pernapasan normal. Dalam
keadaan luar biasa, inspirasi maupun ekspirasi dalam
menggunakan sekitar 1500 cc udara pernapasan
(expiratory reserve volume = inspiratory reserve
volume = 1500 cc.
Proses fisiologis respirasi : O2 dipindah dr udara ke dlm jaringan-
jaringan, & CO2 dikeluarkan ke udara .

Respirasi dibagi menjadi tiga stadium.


1. Stadium satu : ventilasi, masuknya campuran gas-gas ke dlm& ke
luar paru-paru.
2. Stadium ke dua, transportasi, terdiri dari :
(a) Difusi gas-gas antara alveolus & kapiler paru-paru
(respirasi eksterna) dan antara darah sistemik dan sel jaringan;
(b) Distribusi darah dalam sirkulasi pulmoner dan
penyesuaiannya dengan distribusi udara dlm alveolus-
(c) Reaksi kimia dan fisika dari oksigen dan karbon dioksida
dengan darah.
3. Respirasi sel /interna merupakan stadium akhir dari respirasi.
Selama respirasi ini metabolit dioksidasi u/mendapatkan energi, &
karbon dioksida terbentuk sbg sampah proses metabolisme sel &
dikeluarkan oleh paru-paru
ventilasi
• Proses masuk dan keluar udara / gas luar
dengan udara di alveoli.
• Udara masuk dan keluar dari paru-paru
karena selisih tekanan yang terdapat antara
atmosfer dan alveolus oleh kerja mekanik
otot-otot.
difusi

• Proses difusi yaitu Proses pertukaran O.2


dan CO.2 antar a udara alveoli dgn drh di dlm
pembuluh drh Kapiler paru-paru
• Stadium ke dua proses respirasi mencakup
proses difusi gas-gas melintasi membran
antara alveolus-kapiler yang tipis (tebalnya
kurang dari 0.5 um). Kekuatan pendorong
untuk perpindahan ini adalah selisih tekanan
parsial antara darah dan fase gas.
TRANSPORT OKSIGEN

• Proses Transportasi Pengangkutan O.2 dan CO.2


oleh oleh sistem peredaran drh dari paru – paru
ke jarigan
• dua jalan transportasi O2:
1. Secara fisik larut dalam plasma
2. Secara kimia berikatan dengan
hemoglobin sebagai oksihemoglobin
(HbO2). Ikatan kimia oksigen & hemoglobin
ini bersifat reversibel.
• Transport CO2 dari jaringan keparu-paru melalui
tiga cara :
1. Secara fisk larut dalam plasma (10 %)
2. Berikatan dengan gugus amino pada
Hb dalam sel darah merah (20%)
3. Ditransport sebagai bikarbonat plasma (70%)
Karbon dioksida berikatan dengan air dengan
reaksi seperti dibawah ini:
CO2 + H2O = H2CO3 = H+ +HCO3-
PENGATUR RESPIRASI
1. Medullan Oblongata
( pst pernafasan)
2. Pons ( pusat
pneumotaksik &
pusat apneustik)

Fungsi utama paru


adalah
pertukaran gas-
gas
Proses Perfusi yaitu
merupakan stadium akhir
dari respirasi yaitu
merupakan pertukaran O.2
dan CO.2 darah dalam
pembuluh darah kapiler
jaringan dgn sel – sel
Jaringan
Zona Respiratorius

• Cabang dari bronchiolus


terminalis
• Terdiri dari bronchiolus
respiratorius, duktus alveolaris
dan kantong alveoli.
• Sebagai tempat pertukaran gas
Sirkulasi Paru
FUNGSI PARU-PARU
1. Respirasi
2. Keseimbangan asam basa
3. Keseimbangan cairan
4. Keseimbangan suhu tubuh
5. Membantu venour return
6. Endokrin
7. Perlindungan infeksi.
Tekanan.

• Tekanan yang menyebabkan udara kedalam dan


keluar paru :
1. Tekanan pleura, tekanan cairan dalam
rongga pleura, -5 mmHg.
2. Tekanan alveolus, tekanan di bagian
dalam alveoli, sama dengan tekanan
atmosfer.
3. Tekanan Transpulmonal : perbedaan antara
tekanan alveolus dan pleura.
Mekanika Ventilasi

 Pesan dari medula dikirim


oleh nervus phrenic ke
diafragma  diafragma
dan intercostalis externa
berkontraksi Vol rongga
dada meningkat  paru
meregang, vol. Intra
pulmonal meningkat 
tek. Intrapulmonal
menurunUdara mengalir
masuk paru.
Inspirasi
• Relaksasi dari E
diafragma dan X
interkostal externa P
 Vol. Rongga thorak i
R
a
paru recoil, vol.
S
Intrapulmonal i
menurun  tek.
intrapulmonal
meningkat  udara
mengalir keluar paru-
paru.
Kapasitas Paru
 Udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan
pernapasan biasa disebut udara pernapasan (udara
tidal/volume tidal kira kira 500ml)
• ketika menarik napas dalam-dalam maka volume udara
yang dapat kita tarik mencapai 1500 ml.  Udara ini
dinamakan udara komplementer.
• Ketika kita menarik napas sekuat-kuatnya, volume udara
yang dapat diembuskan juga sekitar 1500 ml. Udara ini
dinamakan udara suplementer. Meskipun telah
mengeluarkan napas sekuat-kuatnya, tetapi masih ada sisa
udara dalam paru-paru yang volumenya kira-kira 1500 mL.
Udara sisa ini dinamakan udara residu.
• Jadi, Kapasitas paru-paru total  = kapasitas vital + volume
residu =4500 ml/wanita dan 5500 ml/pria
Kelarutan gas
Pada suhu normal atau udara cerah dan tidak
panas komposisi gas diudara yaitu :
 Nitrogen 76,62%
 Oksigen 20,84%
 Karbondiogsida 0,04%
 Uap Air 0,5 %
Total tekanan parsial Gas jadi 100%
Difusi
• Proses difusi yaitu Proses pertukaran O.2 dan CO.2 antar a
udara alveoli dgn drh di dlm pembuluh drh Kapiler paru-paru
• Pertukaran gas O2 dan CO2 karena perbedaan tekanan.
• Dipengaruhi oleh tekanan partial gas
• Faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi :
- Ketebalan membran
- Luas permukaan membran
- perbedaan tekanan partial gas
- Jarak difusi
• Difusi Oksigen, pada keadaan istirahat 21 mm/mnt/mmHg,
selama aktifitas 230 mm/mnt/mmHg.
• Difusi CO2, 20 kali lebih cepat dari difusi O2. Pada keadaan
istirahat 400-450 mm/mnt/mmHg, saat aktifitas 1200-1300
mm/mnt/mmHg.
• Oksigen. Transport Gas
3 % larut dalam plasma, 97 % berikatan dengan Hb
sebagai Deoxihemoglobin. 1 gr Hb mampu mengikat
1,34 ml O2.
Saturasi O2 : Persentasi O2 yang diikat oleh Hb
dibanding jumlah Hb seluruhnya.
• Oksigen yang disuplay oleh darah ke jaringan tubuh
( DO2 ) : 900 – 1100 cc / menit.
• Oksigen yang dikonsumsi setiap menit ( VO2 ) : 200 –
290 cc / menit.
• Tergantung : fungsi sistem pernafasan, Hb, fungsi
sistem sirkulasi, kemampuan jaringan mengambil dan
menggunakan O2.
transpor Oksigen
1. Atmosfir ke alveoli
2. Alveoli ke pembuluh darah
3. Peredaran oksigen ke dlm pembuluh darah
4. O2 masuk kedlm cairan intertitial.
5. O2 dari intertitial masuk kedalam sel..
Transport oksigen
• Darah YG mengalir dlm pembuluh darah k/ dipompa
otot jantung  mentransport O2&CO2 antara alveoli
darah dikapiler paru-paru dan sel-sel jaringan tubuh.
• O2 hanya sedikit larut dlm cairan plasma darah k/
koefisien kelarutan yang kecil
• Keadaan istirahat jumlah O2 terlarut hanya beberapa
% dari kebutuhan sel-sel tubuh akan O2.
• ±97% O2 dlm DRH terikat o/HB yg terdpt di eritrosit.
• HB a/ protein dg struktur kuartener. HbA: 4 sub unit
polipeptida(globin) yaitu2 alpha dan2 betha.
O2 dari Atmosfir ke alveoli
 O2 akan msk kedlm paru saat Atmosfir
kita bernafas
 PO2 dlm atmosfir 159 mmHg
 PO2 dlm Alveoli 105 MmHg
 Dgn adanya tekanan parsial Paru- paru
masing2 O2 maka terjadi
perjalanan O2 dari tek tinggi
ke tek Rendah.

ALveoli
Dari alveoli ke pembuluh darah
• Darah dari jantung ke O2 dari jantung
paru-paru , mempunyai
O2 dg tek parsial 40
Pembuluh darah
MmHg. paru
• Adanya tek parsial O2 dr
alveoli berpindah ke
pembuluh darah. Proses difusi
• Setelah proses difusi Tek
Parsial O2 pembuluh O2 dr alveoli msk
darah jadi 100 MmHg. pembuluh drh paruh
O2 dlm pembuluh darah dr paru
diedarkan keseluruh tubuh
• Darah ber O2 tinggi dr paru- paru ke seluruh
tubuh.
Mekanisme peredaran O2 dlm darah :
1.O2 larut dlm plasma darah.
2.O2 terikat dg HB dlm sel drh( terbanyak
mengangkut O2 )
O2 masuk ke intertitial
• PO2 dlm intertitial / cairan antar sel 20 MmHg.
• PO2 pembuluh darah arteri 100 MmHg.
• Dengan adanya perbedaan tek terjadi Di Fusi.
• Difusi dari kafiler jaringan ke cairan intertitial
• O2 dari intertitial msk ke sel jaringan.
• Tek parsial O2 dlm sel 0 – 20 MmHg( dg adanya
perbedaan terjadi perpindahan)
• Dlm sel O2 u/ Metabolisme yg menghasilkan H2O,
CO2 dan energi.
Transport Karbondioksida
• Setelah proses oksidasi dlm sel terbentuk CO2 sehingga tek
parsial dlm sel bertambah banyak.
• PCO2 sekitar 70 MmHg, sedangkan tek parsial CO2 di
intertitial 60 MmHg &dlm vena 46 MmHg.
• CO2 akan msk ke Intertitial 60MmHg lalu keVena.
• CO2 diangkut dlm dua bentuk ,terlarut dlm plasma drh dan
berdifusi ke dlm sel drh merah.
• Dlm sel drh merahCO2 bergabung dgrHB membentuk
KARBAMINOHEMOGLOBIN ( 20%)& bereaksi dg air
membentuk ASAM KARBONAT(75%)
• Dalam plasma CO2 larut membentuk Asam Karbonat &
akan terurai menjadi ION Bikarbonat (HCO3) & Ion H.
Respirasi
INTERNAL DAN EKSTERNAL:
1. Respirasi Internal
• Respirasi yang terjadi antara kapiler sistemik dan
sel-sel jaringan.
•Pertukarangas (O2danCO2) antara darah dikapiler
tubuh dengan sel-sel jaringan tubuh.
•pCO2 disel-sel jaringan tubuh tinggi (45 mmHg)
karena CO2 terus menerus dibentuk pada kapiler
Krebs dan dekarboksilasi oksidatif, sedangkan
pCO2kapiler40 mmHg, maka CO2 akan bediffusi
keluar sel menuju kapiler sampai pCO2 kapiler
menjadi 45 mmHg.
Transport karbondioksida Dalamdarah CO2 ditransport dalam 3
bentuk

• 1.HCO3-enzimCO2 + H2O H2CO3H++ HCO3-carbonic


anhidrase co2 diangkut dari jaringan menuju paru-paru
• HCO3-2. Carbominohaemoglobin Kurang lebih23%
CO2 diangkut dalam darah berbentuk
carbominohaemoglobin.
• CO2+Hb HbCO23. LarutanCO2dalamplasma
Kuranglebih8% CO2 akandiangkutdidalamplasma
sebagai larutan. Melalui ketiga bentuk transportasi
CO2 diatas, 100 cc darahvena mampumengangkut±4
cc CO2
Respirasi Externa
• Respirasi yang terjadi antara kapiler pulmonal
dan alveoli.
• PertukaranO2danCO2 antara alveoli paru-paru
dengan darah kapiler disekitar alveoli.
• Setiap kali inspirasi dimasukkan350 cc udara
segar kedalam alveoli, ventrikel kanan memompa
darah vena (Darahkotor) yang mengandung
sedikit O2 dan banyak CO2 masuk arteri
pulmonalis menuju kapile ralveoli
ENERGI YANG DIHASILKAN PADA
PROSES RESPIRASI
• Energi yang dihasilkan oleh proses pernapasan akan digunakan untuk
membentuk molekul berenergi, yaitu ATP (Adenosin Tri Phospate).
• Selanjutnya,molekul ATP akan disimpan dalam sel dan merupakan
sumber energy utama untuk aktivitas tubuh.
• ATP berasal dari perombakan senyawa organik seperti karbohidrat,
protein dan lemak. Gula (glukosa) dari pemecahan karbohidrat dalam
tubuh diubah terlebih dahulu menjadi senyawa fosfat yang dikatalisis oleh
bantuan enzim glukokinase.
• Selanjutnya senyawa fosfat diubah menjadi asam piruvat dan akhirnya
dibebaskan dalam bentuk H₂O dan CO₂ sebagai hasil samping oksidasi
tersebut.
• Proses respirasi sel dari bahan glukosa secara garis besar, meliputi tiga
tahapan, yaitu proses glikosis, siklus Krebs, dan transfer elektron
Frekuensi Pernafasan
• Jumlah udara yang keluar masuk ke paru-paru
setiap kali bernapas disebut sebagai frekuensi
pernapasan. Pada umumnya,frekuensi
pernapasan manusia setiap menitnya sebanyak
15-18 kali.
• Cepat atau lambatnya frekuensi pernapasan
dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya :usia, jenis kelamin, posisi tbh,
aktifitas & SH tbh
• Usia. Semakin bertambahnya usia seseorang akan
semakin rendah frekuensi pernapasannya.Hal ini
berhubungan dengan energy yang dibutuhkan.
• Jenis kelamin. Pada umumnya pria memiliki
frekuensi pernapasan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan wanita.Kebutuhan akan
oksigen serta produksi karbondioksida pada pria
lebih tinggi dibandingkan wanita.
• Suhu tubuh. Semakin tinggi suhu tubuh seseorang
maka aka semakin cepat frekuensi pernapasannya,
hal ini  berhubungan dengan penigkatan proses
metabolism yang terjadi dalam tubuh.
• Posisi atau kedudukan tubuh. Frekuensi pernapasan ketika
sedang duduk akan berbeda dibandingkan dengan ketika
sedang berjongkok atatu berdiri.Hal ini berhubungan erat
dengan energy yang dibutuhkan oleh organ tubuh sebagai
tumpuan berat tubuh.
• Aktivitas. Seseorang yang aktivitas fisiknya tingi seperti
olahragawan akan membutuhkan lebih banyak energi
daripada orang yang diamatau santai, oleh karena itu,
frekuensi pernapasan orang tersebut juga lebih tinggi.
Gerakan dan frekuensi pernapasan diatur oleh pusat
pernapasan yang terdapat di otak. Selain itu, frekuensi
pernapasan distimulus oleh konsentrasi karbondioksida
(CO₂) dalam darah
Gangguan pernapasan
• Hipoksia
O.2 dalam jaringan rendah
• Hipoksemia
O.2 dalam darah rendah
• Hipokapnia
• Kadar CO2 Dlm Arteri Rendah
Hiperkapnia : kadar CO2 dlm arteri
tinggi

• Sianosis : Warna kebiruan pada mukosa kulit karena kekurangan


O.2
• ASFIKSIA : Tersumbatnya saluran pernafasan oleh benda asing
Spt makanan, cairan , dll
Gangguan Pada Sistem Respirasi
• Emfisema, merupakan penyakit /  
pembengkakan paru karena  pembuluh
darah  nya kemasukan udara.
• Alveoli menjadi kaku, mengembang dan
terus menerus terisi udara meskipun setelah
ekspirasi.
• Sebab:polusi udara, asap rokok.
• Gejala: rongga dada tetap banyak terisi udara
meski telah ekspirasi, pertukaran udara
terganggu
Pneumoni :
Peradangan /infeksi
pada alveoli paru-
paru dan jaringan
interstitial karena
berbagai macam
mikroorganisme.
Gejala:demam, sakit
dada, batuk, sesak
dan dahak dengan
warna karat.
Pneumothorax:
Tedapat udara bebas di
dalam rongga pleura.
Sebab:tekanan rongga
pleura naik menjadi 760
mmHg, paru-paru
menjadi collaps, pleura
visceralis robek.
Gejala:sakit dada,
sesak nafas, dan batuk-
batuk.
 PERADANGAN
PADA RONGGA
HIDUNG
peradangan
sinus
paranasalis.
Gejala:hidung
tersumbat, ingus
berbau
berwarna
kuning hijau,
dan sakit di
daerah sinus
yang terserang.
Pleura effusi
merupakan
penyakit/
pembengkakan
paru karena 
berisi cairan.

Pleuritits
merupakan
Peradangan pada
selaput plera
Infuenza  (fu),
merupakan 
penyakit yg 
disebabkan oleh 
virus  infuenza.
Penyakit  ini  timbul
dengan gejala bersin-
bersin, demam, dan
pilek.
Tuberkulosis  (TBC), merupakan
penyakit paru-paru yg
disebabkan  oleh 
Mycobacterium  tuberculosis.
Kanker  paru-paru. 
Penyakit  ini merupakan  salah 
satu paling  berbahaya.  Sel-sel 
kanker  pada  paru-paru terus 
tumbuh  tidak  terkendali. Salah 
satu pemicu  kanker paru-paru 
adalah  kebiasaan merokok..
Asma:Merupakan kelainan penyumbatan  saluran
Pernapasan  yang  disebabkan  oleh  alergi;   debu,bulu, 
ataupun  rambut,Udara
FUNGSI RESPIRASI DAN NON
RESPIRASI DARI PARU
• 1. Respirasi : pertukaran gas O² dan CO²
• 2. Keseimbangan asam basa
• 3. Keseimbangan cairan
• 4. Keseimbangan suhu tubuh
• 5. Membantu venous return darah ke atrium kanan
selama fase inspirasi
• 6. Endokrin : keseimbangan bahan vaso aktif, histamine,
serotonin, ECF danangiotensin
• 7. Perlindungan terhadap infeksi: makrofag yang akan
membunuh bakteri
PROSES FISIOLOGIS RESPIRASI
1. Proses ventilasi,

2. Proses difusi

3. Proses transportasi

4. Proses Perfusi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai